NovelToon NovelToon
Boss Mafia Menjadi Istri Duke

Boss Mafia Menjadi Istri Duke

Status: tamat
Genre:Mafia / Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Time Travel / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Tamat
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ellani

Caroline adalah seorang pegawai kantor biasa. Dia bekerja seperti orang biasa dan berpenampilan sangat biasa. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa dia sebenarnya adalah boss mafia di dunia bawah.

Suatu hari saat Carolin pergi melakukan perjalanan bisnis, tanpa diduga dia diserang oleh salah satu musuhnya dan mati karena helikopter yang jatuh lalu meledak.

Saat Carolin terbangun, dia menemukan dirinya berada ditubuh orang lain. Melihat kecermin dan memegang wajahnya dengan bingung, “Siapa?”

Akankah Caroline mampu bertahan didunia yang tidak dia ketahui ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ellani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 Menjadi Tawanan?

Caroline menatap Evin dengan wajah tanpa ekspresi. Ujung pedang yang mengarah leher Caroline, membuat lehernya mengeluarkan sedikit darah

“Beraninya dia mengarahkan pedang kepada master?!!” teriak Demon marah.

“Aku akan membakar orang ini.” Ucap Nix kesal.

Caroline memegang pedang itu dengan jari telunjuknya dan sedikit menggeser pedang itu menjauh.

“Kau berani mengarahkan pedang kepadaku?” ucap Caroline dengan nada dingin.

“Ini bukan permainan!!” teriak Evan.

“Hahahahaa.” Caroline tertawa keras.

“Apa menurutmu aku main – main?” tanya Caroline dengan marah.

“Singkirkan pedang ini,” ucap Caroline lagi mengerutkan kening.

“Aku tidak akan menurunkannya sebelum tuan putri setuju untuk diam di camp,” ucap Evan dengan tegas.

“Kau yang memintanya.” Segera Caroline mengeluarkan pedangnya dan menyingkirkan pedang Evan. tanpa memberi kesempatan, Caroline dengan cepat menendang perut Evan hingga Evan terjatuh ketanah.

Caroline mengerahkan pedangnya keleher Evan. Situasi sekarang mulai berbalik. “Ketahui lah posisimu,” ucap Caroline menggoreskan pedangnya pada leher Evan.

Setelah melihat ekspresi terkejut Evan, Caroline berdiri dan memasukkan pedangnya kedalam sarung yang ada dipinggangnya. “Aku tidak akan mengacaukan rencana kalian … jadi ayo kita lanjutkan,” ucap Caroline dengan acuh tak acuh.

“E-evan apa kau baik -baik saja?” Pei segera menghampiri Evan dengan cemas.

Evan memegang lehernya yang tergores. Dia tidak menyangka kalau tuan putri Caroline akan sebaik ini dalam bertarung. Ini sedikit mengingatkannya pada gurunya.

“Lagi pula kita tidak akan bertemu lagi dalam waktu lama … jadi manfaatkanlah waktu yang ada,” ucap Caroline.

Siapa yang ingin menghabiskan waktu dengan tuan putri sepertimu?!!

Evan berdiri dan tanpa berbicara apapun mereka semua menyetujui tuan putri mengikuti mereka dalam diam.

Ton menjelaskan rencana mereka kepada tuan putri. Dia sebenarnya sedikit tidak menyukai tuan putri ini karena dia sering mendengar keluh kesah putri Edelyn saat diistana. Dia menyukai putri Edelyn dan membenci apa yang membuat Tuan Putrinya sedih.

Caroline mendengarkan Ton menjelaskan, meskipun terlihat ramah tetapi Caroline tahu kalau orang ini membencinya. Dari tatapan itu, itu adalah tatapan seseorang melihat musuhnya.

“Aku sudah cukup mendengarnya,” ucap Caroline berbalik untuk pergi.

“Apa? tapi aku-“

“Aku tidak ingin memaksa orang yang membenciku berada dekat denganku,” ucap Caroline dengan santai.

“A-apa maksud tuan putri? Saya tidak mengerti,” ucap Ton dengan senyum diwajahnya.

Tiba – tiba menjadi formal? Lihatlah senyum terpaksanya itu.

“Bukankah itu melelahkan?” tanya Caroline memiringkan kepalanya, bertanya - tanya, mengapa dia harus berpura - pura baik?

“Ha?”

“Senyum itu … kau selalu berpura – pura tersenyum … bukankah itu melelahkan dan juga menyebalkan?” ucap Caroline.

“Sudahlah aku tidak ingin berada didekat orang sepertimu,” ucap Caroline melambaikan tangan kepada Ton dan pergi.

Ton tidak menyangka Putri Caroline akan berbicara seperti itu!! jarang sekali orang menemukan wajah topengnya.

Tetapi kata – kata barusan itu. “Apa dia meremehkanku?" gumam Ton dengan wajah menyeramkan.

“Ton! Apa kau sudah selesai menjelaskan kepada tuan putri Caroline?” tanya Pei.

“Ah iya … ayo kita sebaiknya bergegas,” ucap Ton dengan senyum diwajahnya.

“Baiklah,” ucap Pei.

“Wah … apa kau melihatnya tadi?” ucap Demon.

“Ya … dia menatap master dengan wajah yang mengerikan,” jawab Nix.

“Bukan hanya itu … dia juga dengan cepat mengubah wajahnya,” ucap Demon lagi.

“Bukankah sebaiknya dia menjadi aktor daripada ksatria?!!” lanjutnya.

“Hahahha … aku rasa itu cukup bagus,” jawab Nix dengan tawa.

“Apa yang lucu? Aku serius!” ucap Demon.

“Diamlah kalian berdua.” Caroline mengambil kudanya dan segera menaikinya.

“Master … apa yang akan master lakukan selanjutnya?” tanya Demon.

“Aku akan menjalankan misi sesuai strategi mereka,” jawab caroline.

“Tetapi mereka meletakkan master ketempat yang paling berbahaya,” ucap Nix.

Caroline dikirim ketempat yang paling berbahaya dibarisan depan. Dia akan melawan Duke secara langsung. Bukankah ini menyenangkan?

“Menurutku ini tidak buruk,” ucap Caroline pergi menunggangi kuda dengan menyusul yang lain.

“Master apa maksudmu?” tanya Demon penasaran.

“Mereka menganggap aku sebagai beban.”

“Biarkan aku menjadi beban seperti yang mereka mau,” ucap Caroline.

“Begitu … master sangat hebat,” ucap Demon.

Nix hanya diam. Bagaimana bisa menjadi beban sangat hebat?!

Mereka semua pergi dan berpisah sesuai titik yang ditentukan.

“Tuan putri … ingatlah apa yang aku katakan,” ucap Evan.

“Santai saja,” jawab Caroline.

Evan berbalik dan meninggalkan Caroline. Dua prajurit pergi bersama Caroline, kasihan sekali mereka harus menemaniku untuk memastikan aku tidak baik – baik saja. Aku yakin mereka hanya akan diam saja.

Perjalanan yang dilakukan cukup jauh, saat mereka sampai dititik yang ditentukan senja telah tiba. Mereka semua bersembunyi dan juga Caroline, dia memakai topi besi serta topeng yang menutupi wajahnya.

“Hei … apa kita harus tetap disini?” ucap prajurit pertama.

“Ini pasti sangat membosankan,” jawab prajurit dua.

Caroline melihat kedua prajurit yang bosan. Bahkan mereka tidak tahu kalau mereka juga berada dalam bahaya . bodoh…

“Kalian berdua diamlah atau kita akan ketahuan,” ucap Caroline memperingatkan mereka.

“Apa yang kau tahu? Kami sudah berada dimedan perang sejak lama … jadi santai saja,” ucap prajurit pertama melipat kedua tangannya dengan sombong.

“Ya … itu benar … tidak ada yang perlu ditakutkan,” ucap prajurit kedua.

“Terserah kalian.” Caroline kembali bersembunyi dan menatap sekeliling.

Prajurit itu mengabaikan peringatan Caroline dan menunggu sambil merokok dibalik ilalang.

Pada saat mereka baru saja menghisap satu hisapan rokok. Tiba – tiba ada angin kencang yang lewat dan mematahkan rokok mereka.

“!!!!”

“Berani sekali kalian berada disini?” terdengar suara dingin seorang pria yang dingin.

Caroline yang bersembunyi ikut terkejut. Sangat cepat?!!

“Apa kau pemimpinnya?” tanya Duke Cedric sambil mengarahkan pedang kepada Caroline.

Caroline hanya diam dan kembali menatap kedua prajurit bodoh itu.

Duke mengikuti tatapan Caroline dan melihat prajurit yang gemetar ketakutan. “Aku tanya sekali lagi … apa kau pemimpinnya?!” teriak Duke Cedric.

Caroline menatap Duke yang sama sekali berbeda dengan duke yang dia temui kemarin.

“D-dia adalah pemimpinnya.” ucap prajurit itu menunjuk Caroline dengan gemetar.

“Kami hanya mengikuti perintah.” mereka berdua panjk dan ketakutan.

“Jangan bunuh kami.”

“Bawalah dia!!!”

Kedua prajurit itu berteriak dan lari begitu saja meninggalkan Caroline.

“Hah .. sepertinya prajurit dikerajaan kalian sangat pengecut,” ucap Duke Cedric.

Caroline masih mengabaikan Duke dan langsung menyerang dengan pedangnya. Seketika Duke mundur dan terkejut dengan kekuatan prajurit ini.

“Kau berani melawanku?” tanya Duke dengan dingin.

Tanpa basa – basi duke kembali melawan Caroline, namun Caroline berhasil menahan serangan Duke.

“Ternyata kerajaan kalian masih memiliki prajurit sepertimu,” ucap Duke Cedric.

Mereka berdua terus bertarung. Meskipun mana Caroline sangat banyak serta kuat dan juga bisa menebas monster, Ini masih satu tingkat dibawah duke Cedric. Tidak bisa membunuh monster tingkat tinggi bukan berarti Duke lemah, itu hanya pedangnya tidak memiliki mana untuk membunuh monster.

Caroline tersenyum, pria ini adalah miliknya.

“CLANK!!” Caroline tiba – tiba meningkatkan kekuatannya.

“Ughh!!” Duke berusaha menahan serangan Caroline.

Baju besi duke tergores pedang Caroline. Pedang itu sangat tajam?

Duke Cedric mengerutkan kening dan segera mengerahkan semua kekuatannya.

Pedang Caroline terpental dan pedang duke mengarah kelehernya.

Caroline segera mengangkat tangannya.

“Kau cukup kuat,” ucap Caroline.

Suara ini?!!

“Kau?!!”

Caroline membuka topi besinya dan membuka topengnya. Rambut yang awalnya diikat kini terurai dan tertiup angin. Itu terlihat indah.

“Apakah aku menjadi tawananmu sekarang?” ucap Caroline dengan senyum diwajahnya.

1
Alfa Kristanti
/Heart//Heart//Heart//Heart/
Septi Ramadhania
novelnya bagus banget
Anonymous
criitanya bersambung trs ya /Facepalm/
Adel Sahara
😅
Murni Murniati
pdhl dia kan ada hewannya napa tak suruh hewannya beri pelajaran biar tau rasa
feifei72
kak ini ada novel di platform lain ya soalnya mirip tapi udah lama lupa di mana bacanya
ELLANI: nggk ada kak.. cuman d platform ini aja.. ^^)
total 1 replies
Dedeh Dian
AQ puas baca cerita novel ini cantik menarik... happy ending judulnya... makasih author
Murni Murniati
mgkn Ankny jg anak lios
Murni Murniati
napa dia tak pergi saja, biarin aja tuh raja
MRA
sebenarnya alur cerita nya menarik.. hanya saja tata bahasa nya berantakan dan penulisannya jga amburadul, tdk teratur pokoknya bikin pusing pembaca.. untuk FL yg katanya boss mafia dan master pedang apaan kaya org bego, dijahatin, difitnah, ditindas malah diam aja sama sekali gak ngebales.. ckckck jelek bgt novelnya, untuk pembaca jgn terlalu berekspetasi tinggi sama novel ini, karna novel ini cocok dibilang NOVEL SAMPAH yg gak menarik sama sekali.. pantes aja dikit banyak yg komen.. ckckckck, belajar nulis lgi ya thor.. novelmu yg satu ini SAMPAH🤮🤮🤮🤮🤮🤮🤮
Qimti Sa
good
tudehun
/Ok/
Dian Susantie
paling akal²an si Leticia atau Putra Mahkota.. 🙄🙄😐😐
Leli Ratnawati
Biasa
Alif
carolune dn hewan kontraknya itu bodok krna dg gampang di bodohin adeline ckck
堅監.
ayoyoyoyoyio
Atik Alrifianti
bagus
Laya Anita
Ceritanya sangat Bagus
Recomended !!!
Alif
iy kan goblok kan hewan kontraknya caroline sdh menyaksikan sdng membunuh roke dan ber kata2 di suruh menjadi wanitanya duke malah msh bertanya, trus ngapain ngawasin di situ klo gk tau apa2, gemes aq
Alif
pnya hewan kontrak bodoh dua2nya sama kyk tuanya gk cerdas sama sekali kbnyakan mikir krna kurang sakti
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!