Salahkah seorang gadis miskin mencintai seorang pemuda kaya , sehingga begitu kuat nya mereka ingin memisahkan cinta kedua anak manusia itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrioktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Beras tinggal segenggam
Dengan langkah lesu restu pun pulang menuju rumah nya ,dia sudah sangat capek dan lelah berkeliling untuk mencari pekerjaan baru .
"Tok..tok.."
"Assalamualaikum "
"Waalaikum salam " Mirna pun membuka kan pintu untuk suami nya itu
" Bagaimana mas ?" tanya Mirna ketika restu sudah mulai duduk di tikar lusuh mereka
Restu hanya geleng-geleng kepala saja menandakan kalau dia belum dapat pekerjaan
" Ya sudah tidak apa apa besok bisa di cari lagi " ujar Mirna sambil menyuguhkan air putih ke arah suami nya
Restu pun berusaha tersenyum mendengar perkataan istrinya tersebut yang mencoba menghibur diri nya
Sedangkan di rumah mama nya restu ,Wilda wanita yang di jodohkan kepada diri nya marah marah kepada mama nya restu
" Tante mau berapa lama lagi aku menunggu aku sudah bosan dengan kata sabar sabar dan sabar terus " ujar Wilda kesal sambil melipat kedua tangannya
"Iya Tante tahu itu dan tante sudah berusaha semampu Tante,dan kamu tenang saja sebentar lagi restu akan menjadi milik mu "ujar mama nya restu sangat yakin
" Iya tapi itu kapan Tan, seperti dari kemarin kemarin itu itu saja yang Tante ucapakan "ujar Wilda mulai memojokkan mama nya restu
" Ya mbak bersabar sedikit lagi dong kalau tidak ya mbak ikut membantu biar lekas mendapatkan abang ku itu " ujar Nina adik nya restu yang mulai agak kesal karena mama nya di sudut kan oleh Wilda
" Kamu anak kecil tahu apa sih " ujar Wilda menjawab perkataan Nina
" Hai halo saya bukan anak kecil lagi ya mbak saya tahu apa sebenarnya maksud dan tujuannya mbak " ujar Nina sambil menatap tajam ke arah nya Wilda
" Maksud kamu apa !"ujar Wilda dengan ekspresi marah untuk menutupi kegugupannya
" Udah lah tak usah aku jelaskan kamu sudah tahu sendiri " ujar Nina menantang Wilda
" Nina Wilda ada apa ini sebenarnya" ujar mama nya restu bingung melihat anak gadis nya dan Wilda bertengkar
" Mama tanya saja dengan calon menantu kesayangan mama ini " ujar Nina sambil meninggalkan mama nya dan Wilda di ruang tengah
***
Nina memang tidak menyukai Mirna menjadi kakak ipar nya karena status nya sebagai orang miskin
Tapi dia juga tidak menyukai Wilda karena dia melihat Wilda sedang berjalan mesra dengan lelaki tampan
Dan tanpa mereka sadari Nina membuntuti mereka ketika mereka hendak masuk ke sebuah hotel berbintang di kota mereka dan mulai saat itu Nina kurang menyukai calon kakak ipar nya itu.
Dan dia yakin kalau Wilda memang sengaja ingin menjebak Abang nya itu , tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa karena mama nya sangat mendukung kalau Wilda akan menjadi menantu nya
" Ada apa dengan anak itu apa dia pernah memergoki diri ku " ujar Wilda di dalam hati ketika melihat Nina pergi meninggalkan mereka
" Nin Nina kamu mau ke mana ?" tanya mama nya restu ketika melihat Nina keluar dari rumah nya
" Mau nongkrong sama temen temen ma " ujar Nina sambil menyelipkan tas selempang nya
Lalu dia pun melangkah keluar dari dalam rumah tanpa melihat ke arah mereka lagi
Wilda yang merasa penasaran langsung izin pulang kepada mama nya restu dan mencoba mengejar Nina yang belum begitu jauh melangkah
Ketika sudah di halaman rumah Nina pun menghampiri mobilnya yang sedang terparkir di sana lalu dia pun hendak membuka pintu mobil itu
Tapi tiba tiba saja Wilda menahan pintu mobil itu terbuka dan itu membuat Nina terkejut
" Apa maksud mbak menahan pintu mobil saya " ujar Nina merasa tak senang
" Aku yang seharusnya bertanya sama kamu apa maksud kamu berkata seperti itu " tanya Wilda sambil menatap tajam ke arah Nina
" Mbak lugu apa pura pura lugu ya " ujar Nina sambil melipat ke dua tangan nya
" Asal mbak tahu ya aku sudah tahu semua kebusukan diri nya mbak ,apa jangan jangan mbak ingin menjebak abang ku ya dan di dalam rahim mbak ini sudah ada bayi yang tak berdosa hasil hubungan mbak dengan lelaki tampan itu " ujar Nina dengan nada santai tapi sangat menusuk
" Kau .. " ujar Wilda sambil menaikkan tangan nya
" Apa !! mau tampar saya tampar saja saya tidak takut ,tapi ingat saya tidak akan tinggal diam " ujar Nina menantang ke arah Wilda
Lalu Nina menggeser tubuh Wilda ke samping dengan kasar karena dia hendak membuka pintu mobil nya .
Kemudian dia pun masuk ke dalam mobil nya itu dan melaju meninggalkan Wilda yang kelihatan kesal kepada diri nya
" Ah..sial brengsek ternyata dia mengetahui nya " ujar Wilda kesal dan mengepalkan tangannya
" Aku tidak bisa tinggal diam saja aku harus mendapatkan restu karena aku sudah banyak berkorban dan aku tidak ingin perut ku semakin membesar dan menjadi cemoohan orang " ujar Wilda di dalam hati
****
Waktu pun sangat cepat berlalu tapi restu belum juga mendapatkan pekerjaan , setiap lamaran yang dia masukkan selalu saja di tolak
Dia sudah tidak tahu lagi harus melamar pekerjaan ke mana
Sedangkan Mirna istrinya bingung ketika hendak memasak uang simpanan nya sudah habis karena anak nya Adam bolak balik sakit dan uang nya habis untuk berobat anak mereka.
Mirna pun melangkah ke dapur hendak memasak nasi terlebih dahulu
" Yah beras nya hanya tinggal segini " ujar Mirna lesu
" Ada apa mir ?" tanya restu ketika kebetulan dia masuk ke dapur dan melihat Mirna sedang berjongkok sambil memegang kaleng beras
" Mas beras nya tinggal segini dan Mirna sudah tidak ada uang lagi " ujar Mirna sambil menunjuk beras yang tinggal segenggam tangan nya
" Ah..,nanti biar mas mencari pinjaman dulu biar kamu bisa belanja " ujar restu sambil mendesah karena dia juga bingung harus mencari uang kemana
Mirna pun melangkah ke arah kompor untuk memasak sisa beras yang tinggal sedikit itu ,dia memasak beras itu dengan meletakkan banyak air supaya menjadi bubur biar bisa mengganjal perut untuk sementara
Setelah beras yang tak seberapa itu masak Mirna dan restu pun makan dengan di temani kecap sebagai pelengkap nya .
Restu menatap sedih ke arah istri nya itu yang tak pernah mendapat kan kebahagiaan dari diri nya
" Kamu kenapa mas memperhatikan aku seperti itu ?" tanya Mirna karena restu menatapnya dengan sendu
" Maaf kan mas ya Mirna karena mas belum bisa membahagiakan diri mu " ujar restu terharu
" Mas jangan bicara seperti itu ,Mirna sudah cukup bahagia kok walau pun keadaan kita seperti ini " ujar Mirna sambil memegang tangan suami nya itu
" Makasih iya mir ,kamu memegang istri mas yang terbaik " ujar restu dengan tersenyum penuh haru
setelah km puas.... barulah nyesel dan menangis..... atas smua kezdolimanmu trhdp mirna slm ini....