NovelToon NovelToon
I'M The Male Antagonist'S Wife

I'M The Male Antagonist'S Wife

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir / Keluarga / Roman-Angst Mafia / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyesalan Suami / Transmigrasi
Popularitas:911.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: eka zeya257

Raeesha gadis dingin ,pendiam badgirl ,urakan dan juga ahli beladiri .

Anak pertama yang di asingkan bahkan di anggap sampah oleh keluarganya , gadis penuh luka yang mencoba menutup lukanya sendiri.

Sayangnya dia harus meregang nyawa di tangan ayah kandungnya sendiri hanya karena adik tirinya yang tidak suka akan keberadaannya di rumah mereka , Raeesha yang mengira akan masuk ke akhirat ternyata memasuki tubuh seorang wanita yang menjalani kehidupan pahit dalam bilik rumah tangga , wanita yang terobsesi dengan suaminya sendiri tanpa perduli dengan kebencian dari suaminya.

akan kah Raeesha mampu mempertahankan kehidupan keduanya ? dan menemukan kebahagiaannya ?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eka zeya257, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

...☠️☠️☠️...

Di kediaman Lucas yang tadinya sepi dan hening, tiba-tiba menjadi kacau setelah kedatangan Valeri yang mendadak. Dia baru sempat datang setelah mendapat kabar dari bi Ira, karena kemarin dia sedang melakukan perjalanan bisnis hingga beberapa di luar kota.

Lucas yang sedang istirahat di kamarnya ikut terkejut, ketika pintu kamarnya di buka secara kasar oleh sang mamah.

BRAAK.

"LUCAS!" teriak Valeri langsung masuk tanpa permisi.

Lucas yang tadinya masih tiduran langsung berdiri dan menyambut kedatangan mamahnya, namun raut wajah Valeri sangat keruh serta di liputi amarah.

Tap. Tap. Tap.

"Mah, tumben mamah kesini nggak ngabarin dulu?" ujar Lucas berjalan menghampiri mamahnya.

Pergelangan tangan Lucas masih di gips akibat beberapa tulangnya yang patah setelah Ruby menginjaknya beberapa hari yang lalu.

PLAK.

Satu tamparan melayang tepat di pipi Lucas yang berhasil membuatnya shock.

"Apa yang kamu lakukan pada menantu mamah, Lucas!" sentak Valeri ,dia menatap nyalang pada sosok putra sulungnya.

"Aku menceraikannya, dia tidak berguna menjadi seorang istri, Mah. dia bahkan melupakan kewajibannya untuk melayaniku." Sahut Lucas tak mau di salahkan.

Tatapan Valeri semakin tajam, amarahnya semakin meninggi bahkan hampir meledak.

"Kewajiban? Lucas, apa kamu sebagai suaminya juga sudah melakukan kewajiban mu? Jangan melemparkan semua kesalahan pada Ruby."

"Di sini kamu yang tidak bisa menjadi pemimpin keluarga, kamu bermain dengan wanita lain bahkan kamu selalu menganggap Ruby tak kasat mata. Kamu kira Mamah nggak tau perilaku kamu selama ini hah, kali ini Mamah sangat kecewa sama kamu Lucas. mamah salah menitipkan Ruby padamu." Ucap Valeri panjang lebar.

Raut kecewa terlihat jelas dari sorot mata Valeri, dia tidak pernah mengira jika anak yang dia besarkan sepenuh hati memiliki sifat buruk hingga seperti ini.

Sedangkan Lucas tidak bisa berkelit apa pun, semua ucapan mamahnya tidak salah namun dia tidak mau mengakui jika perilakunya selama ini buruk terhadap Ruby.

Dia selalu menganggap jika semua sikap yang dia tunjukan pada Ruby, adalah hal yang pantas untuk di terima oleh Ruby sebagai bayaran karena merusak hubungannya dengan Grisella.

Melihat putranya terdiam, Valeri kembali berbicara, "Kamu pasti akan menyesal telah membuang Ruby demi wanita licik itu, Mamah hanya berharap kamu bisa sadar dan membuka kedua matamu lebar-lebar agar bisa membedakan mana yang tulus dan tidak."

"Mah, dengerin penjelasan aku du-"

"Mamah tidak butuh alasan kamu, Lebih baik kamu introspeksi diri dan renungkan kesalahanmu, Mamah pergi!" ujar Valeri tajam dan berlalu meninggalkan kamar Lucas.

Dia hanya bisa menatap sendu kepergian mamahnya yang terlihat sangat kecewa dan marah padanya.

"Sial, semua ini gara-gara wanita itu." Geram Lucas, dia masih menyalahkan semua kejadian yang menimpanya pada Ruby.

..._______________...

Di sisi lain, lebih tepatnya sebuah kamar yang bernuansa gelap terlihat dua orang pria dan wanita yang sedang memadu kasih di atas ranjang king size miliknya.

Suara desahan mengalun lembut memenuhi ruangan tersebut, mereka larut dalam nafsu yang membara.

Berbagai posisi sudah mereka lakukan tanpa perduli dengan waktu yang sudah menunjukan sore hari.

Hingga beberapa saat kemudian mereka menyelesaikan hasrat duniawi miliknya, mereka merebahkan tubuhnya di atas ranjang tersebut dengan tubuh si perempuan yang masih menempel pada pria tersebut.

"Dia sudah pergi dari mansion Sinaga, sekarang apa yang harus kita lakukan?" ujar si perempuan yang tak lain adalah Grisella.

Lengan kekar pria di samping Grisella mulai menjamah nakal tubuh polos Grisella, namun tatapannya menerawang jauh entah kemana.

"Kita sudah gagal mendapatkannya di sana, tidak ada cara lain kecuali kita bergerak langsung Grisella," sahut pria tersebut.

"Ah~ tapi bagaimana jika dia curiga?" nada berat keluar dari bibir Grisella saat tangan pria tersebut menyentuh bagian tubuhnya yang sensitif.

Pria tersebut tersenyum smirk, "Kita gunakan rencana kedua."

Mendengar hal tersebut Grisella menjadi bingung, "Apa kamu yakin?"

"Tentu saja, aku sudah menduga jika anak itu akan bertindak gegabah tapi tidak masalah meski dia keluar dari daftar menantu Sinaga dia tetap sendirian, akan lebih mudah menyingkirkannya di saat seperti ini tanpa adanya pengawasan di sekitarnya," jawaban pria tersebut di sambut hangat oleh Grisella.

"Kamu memang pria yang terbaik, aku sangat menyukaimu," ujar Grisella langsung memeluk tubuh pria di sampingnya.

Pria tersebut tersenyum smirk, dia mendekap tubuh polos Grisella lalu mereka kembali melakukan hubungan terlarang di dalam kamar tersebut.

..._______________...

Di lain tempat lebih tepatnya perusahaan milik Ardelio, di dalam ruang kerjanya Ardelio sedang memeriksa satu persatu berkas yang baru dia terima dari Satria beberapa waktu yang lalu.

Semua berkas tersebut sudah mereka kumpulkan sehari yang lalu, raut wajah Ardelio terlihat sangat serius bahkan tak jarang kedua alisnya naik saat melihat beberapa fakta yang terpampang nyata di hadapannya.

"Haha jadi dia, benar-benar tidak menyadari hal ini," tawa hambar keluar dari bibir Ardelio.

Dia terus membaca berkas tersebut dengan seksama, sampai pada akhirnya dia melempar berkas tersebut ke atas meja kerjanya.

Bruukk.

"Ternyata takdir masih berpihak padaku, yah baguslah aku tidak perlu mencarinya terlalu jauh," gumam Ardelio.

Dia menyimpan salah satu berkas yang dia anggap penting, lalu dia kembali membereskan sisanya untuk di berikan kepada Ruby nantinya.

Setelah merapikan berkas tersebut, Ardelio mendongak saat mendengar pintu ruangannya terbuka kembali.

Ceklek.

Sosok Satria mulai berjalan masuk menghampiri dirinya, dia mendudukan bokongnya di meja kerja Ardelio.

''Lo udah lihat berkasnya?'' tanya Satria pada Ardelio.

Ardelio mengangguk singkat, ''Aku tidak pernah mengira jika itu masih berhubungan dengan dia.''

''Sama, gue aja shock waktu tau fakta itu sekarang apa yang bakal lo lakuin kedepannya?" ujar Satria penasaran.

Ardelio terdiam sesaat, dia sedang merenungkan jalan mana yang harus dia ambil agar semuanya bisa sesuai dengan kemauannya.

Melihat keterdiaman Ardelio, Satria menjadi heran, '' Ar, lo kenapa?"

''Nggak papa kita tetap di jalankan sesuai rencana, kamu kabarin Seno suruh dia memantau Ruby sekarang ada dimana," ujar Ardelio.

Satria mengangguk patuh, dia mengabari Seno lewat pesan di ponselnya setelah mendapat jawaban Satria kembali menatap Ardelio.

"Lo yakin nggak bakal menyesal nantinya?" tanya Satria meyakinkan.

"Aku selalu percaya dengan keputusanku, Sat. mau sekarang atau nanti aku tetap memilih jalan ini," ujar Ardelio dengan yakin.

Satria hanya bisa menghela nafas berat. "Oke gue bakal lakuin yang terbaik sesuai kemauan lo, dan lo harus inget tujuan kita sejak awal, Ar, gue harap lo menepati kata-kata lo hari ini."

Ardelio mengangguk tanpa ragu, dia kembali memasukan berkas tersebut ke dalam amplop coklat setelahnya dia berdiri berniat untuk menemui Ruby, namun dia urungkan setelah mendengar ucapan Satria.

"Kalo lo mau ketemu Ruby, sekarang dia nggak ada di rumahnya," ucap Satria memberitahu Ardelio.

Salah satu alis Ardelio tertarik ke atas. "Kemana dia pergi?"

"Gue nggak tau, baru aja Seno bilang kalau Ruby pergi sejak kemarin," ujar Satria.

Mendengar hal tersebut Ardelio menjadi heran, Ruby terlalu misterius untuknya bahkan semua data yang dia terima tidak ada satu pun yang benar.

'Kemana dia sekarang?' batin Ardelio penasaran.

Bagi Ardelio semua tentang Ruby sangat menarik, dan dia tidak bisa melepaskan rasa penasarannya yang semakin hari makin membesar.

1
Ziggrie Dames
Luar biasa
Tini 89
aneh banget ceritanya orang baik d matiin semua
Tini 89
lelet banget s ruby keburu mati kn s jean
fiza
aku baca nih pon letih,lagi klo jdi ruby..cian hidup dia...
Zee✨: makasih udh berkenan hadir kak, mf y klo kurang memuaskan hehe
total 1 replies
fiza
dh mcm baca cite horor🤣
fiza
aku dh agak dah 🙄.
fiza
mcm bodoh jer..abis bapa lucas apa cer??..nape x di kasi ttg kecurangan dia??
fiza
😤🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄
fiza
ruby syuk kena pukul jer..mende siak...musuh bayak nk mmpus,pastu dia trkontang kanting sesorang,ada lelaki pon xguna..
fiza
apa bende siak,ruby kp nih ssh payah sgt nk bunuh dia,ko kaya ma..otak ada,xyah trun padang la..ssh payah gitu..cm vangang jer..ko kuat apa gitu..aish..
fiza
Lumayan
maria handayani
/Frown/
Fahmi Fahmi
critanya muter2
Oi Min
dasar bapak luck nut
Fahmi Fahmi
laki2 itu lucas
Rizky Anindiya
ardelio sakit jiwa
Rizky Anindiya
Yee..tebakan ku bener ...ardelio plot twist nya
Helen Nirawan
lelet
Rizky Anindiya
masih penasaran sama yg ngasih info ke Lukas.s.ardelio kah atau satria atau Seno?
Rizky Anindiya
pantas di curigai ayah nya Lukas dan ardelio..plot twist nya blm ketahuan. semua masih bisa di curugai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!