Little Queen

Ara yang sudah berada di area kampus dan selesai memarkirkan motor nya dia langsung menuju kelas, tapi saat masih di perjalanan nama nya di panggil oleh seseorang.

"Ara " Panggil Seseorang.

Ara langsung membalikan badannya, saat nama nya di panggil oleh seseorang dan ternyata Ica sahabat nya.

"Ada apa " ucap Ara, sambil melanjutkan jalan nya.

"Kau dari Mana saja baru masuk sekarang, itu oak Devan mencari mu kemarin " ucap Ica.

"Aku harus pulang kampung " ucap Ara asal.

"Kenapa kau tidak beri kabar " ucap Ica.

"Lupa " ucap Ara .

Dan saat mereka baru saja duduk di kursi mereka masing-masing, dosen tampan sejagat raya datang dan saat dia melihat kearah pojok sana tanpa sadar bibir nya terangkat sedikit.

Sedangkan wanita yang berada di pojok sana, yang melihat dosen masuk dan dia juga melihat senyum tipis itu terbit di bibir pria yang sangat dia kagumi membuat hatinya kesal, marah.

"Tidak boleh ada yang memilikinya kecuali aku " ucap nya membatin.

"Lihat saja aku akan menyingkirkan mu " uvao nya lagi.

Sedangkan Devan yang memperhatikan Ara langsung mengalihkan pandangan saat semua mahasiswa melihatnya dengan aneh.

"Akhirnya aku bisa melihatnya " ucap Devan.

"Selamat pagi " ucap Devan.

"Pagi " jawab mereka bersamaan.

Dan, dalam hitungan detik Devan langsung memulai materinya dan saat merasa sudah mulai selesai materinya, baru dia memberi kan tugas.

*****

Sedangkan di mansion milik Jeni seorang pria yang masih betah memejamkan mata nya, dengan seorang wanita yang masih setia menemani nya duduk di samping kasur tiba-tiba seseorang datang.

"Dinda " ucap seseorang.

Dinda langsung memandang asal suara, dan ya di sana seorang wanita yang melangkah mendekati nya.

"Kakak " ucap Dinda .

Ya, Jeni yang datang dengan alat medis di tangannya, dia ingin mengecek perkembangan adik iparnya setelah melihat keadaan asistennya Dominic.

"Kau pasti lelah, istirahat lah " ucap Jeni.

"Tidak kak, Dinda tidak lelah " ucap Dinda.

"Baiklah, kakak datang kemari ingin periksa perkembangan suami " ucap Jeni.

Dinda mengangguk, dan langsung mundur berapa langkah ke belakang untuk memberi ruang pada kakak nya.

"Bagaimana kakak " ucap Dinda.

Setelah melihat Jeni, selesai meriksa keadaan suaminya yang masih betah memejamkan matanya.

"Kondisi nya sudah stabil kita hanya menunggu dia sadarkan diri " ucap Jeni.

"Syukurlah " ucap Dinda.

*****

Sedangkan di area sekolah elit yang di mana dua orang pria dan satu orang wanita yang berada di dalam kelasnya, tiba-tiba seorang wanita datang menghampiri mereka.

"Hi ,,,,,Domani " sapa nya.

Domani yang semulanya sibuk membaca buku nya langsung memandang seseorang yang memanggilnya dan sudah berada di sampingnya.

"Ini untuk mu " ucap wanita itu, sambil menyerahkan sesuatu padanya.

Sedangkan Domani, hanya mengerutkan dahi bingung tanpa menerima hadiah wanita yang entah siapa nama nya itu.

"Maaf aku tidak ulang tahun hari ini " ucap Domani akhirnya.

"Ini bukan hadiah ulang tahun, tapi ini memang untuk mu ambil lah " ucap wanita itu lagi.

Sedangkan Vanya yang berada di samping kakak nya, dia langsung mendekat dan membisikan sesuatu pada saudara kembarnya itu.

"Kakak, ambil saja kasian pasti tangan nya pegal itu " bisik Vanya.

Domani langsung menatap tajam adik bar-bar nya ini, kalau masalah hadiah otak nya pasti cepat tapi jika yang lain dia akan memikir ulang.

Sedangkan Vanya yang di tatap tajam oleh saudara kembarnya hanya tersenyum manis pada nya.

"Kakak, ini kado nya dia pasti malu untuk menerima nya " ucap Vanya langsung mengambil kado yang masih berada di tangan wanita tersebut.

"Baiklah, aku pergi dulu " ucap wanita itu.

Ya, wanita yang memberikan kado untuknya bukan teman satu kelas nya, ternyata dia kelas yang berbeda .

Domani hanya menggeleng kepala melihat kepergian wanita yang entah tidak dia ketahui siapa nama nya.

Dan bertepatan dengan wanita itu keluar, masuk seseorang ya siapa lagi jika bukan guru yang bertugas, dan langsung memberikan materi nya.

*****

Sedangkan di area rumah sakit, seorang wanita cantik yang sibuk memeriksa data pasien nya khusus nya di ruangan dokter tiba-tiba pintu ruangan nya di ketuk oleh seseorang.

"Masuk " ucap Sasa.

"Dokter, sudah saat nya kita mulai operasi " ucap suster.

"Baiklah, aku akan segera ke sana sekarang " ucap Sasa.

Langsung bangun dari duduk nya, dan menuju loker untuk menggunakan seragam operasi.

Dan saat, dia sudah rapi dengan seragam nya baru dia menuju ke ruang operasi mencuci tangan dan setelah selesai baru dia masuk ke ruangan yang di mana para suster sudah siap tugasnya masing-masing.

"Bagaimana, sudah siap " ucap Sasa.

"Siap " ucap mereka.

Mereka langsung memulai tugas nya saat Sasa sudah memberikan instruksi.

****

Sedangkan wanita cantik yang sudah menyelesaikan tugas kuliah nya, dan saat mereka sudah tidak ada lagi mata kuliah dia langsung pergi dari kelas .

"Ara kau ingin ke mana " ucap Ica.

Ica langsung mengejar Ara yang sudah berjalan menuju parkiran.

"Ara, ya ampun kenapa kau jalan cepat sekali " keluh Ica.

"Ada apa " ucap Ara saat sudah sampai di samping motor nya.

"Kau ingin pergi ke mana, aku boleh ikut " ucap Ara.

"Maaf aku ada urusan, aku pergi dulu " ucap Ara langsung melajukan motornya.

"Ara " ucap Ica.

Tapi sayang, Ara sudah melajukan mobilnya tanpa mendengarkan ucapan Ica.

Dan tanpa mereka sadari seorang pria yang sudah dari tadi memperhatikan mereka, dan saat melihat Ara melajukan mobilnya dia langsung mengikutinya.

Sedangkan Ara yang sedang membawa motornya saat dia melihat kaca spion dan melihat ada yang mengikutinya dia langsung memutar balik menuju jalan sepi.

"Siapa lagi ini " ucap Ara.

Dia langsung mengambil jalan pintas, kecil yang kira-kira mobil tidak bisa masuk.

Ara, tersenyum miring saat mobil tersebut menghentikan mobilnya tepat di jalan sempit.

Sedangkan pria yang mengikuti nya langsung memukul stir mobil saat dia kehilangan jejak .

"Baiklah kali ini kau lolos tapi lain kali kau tidak akan bisa lolos dari ku "

jangan lupa untuk mampir di karya author yang lain dan mohon masukan dan saran nya 🙏