NovelToon NovelToon
Obsession (Cinta Dalam Darah)

Obsession (Cinta Dalam Darah)

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Balas Dendam / Romansa / Roman-Angst Mafia / Fantasi Wanita
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ricca Rosmalinda26

Seorang mafia kejam yang menguasai Italia bertemu dengan seorang wanita yang memiliki sisi gelap serupa dengannya. Mereka saling terobsesi dalam permainan mematikan yang penuh gairah, kekerasan, dan pengkhianatan. Namun, di antara hubungan berbahaya mereka, muncul pertanyaan: siapa yang benar-benar mengendalikan siapa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ricca Rosmalinda26, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu

Tapi beberapa hari kemudian, di sebuah tempat tersembunyi di luar Roma, Valeria dan Vittoria berdiri berhadapan lagi. Senyap. Hanya terdengar suara angin menggoyangkan ranting pohon di sekitar gudang tua itu. Di tangan Vittoria, sebilah belati ramping berkilau. Di tangan Valeria, pisau emas pemberian Dante.

“Kau selalu impulsif, Valeria. Tidak pernah berpikir sebelum bertindak,” ejek Vittoria dengan tenang. “Itulah sebabnya aku akan selalu satu langkah di depanmu.”

Valeria tersenyum miring. “Dan kau terlalu banyak berpikir. Itu membuatmu lambat.” Ia menyerang lebih dulu.

Pisau mereka beradu, gerakan mereka cepat, saling menguji titik lemah. Vittoria tenang, setiap serangan ditanggapi dengan efisiensi mematikan. Sementara Valeria lebih liar, lebih ganas, tapi tak kalah berbahaya. Luka kecil menghiasi pipi Valeria, namun darah di bahu Vittoria menjadi pertanda: duel ini seimbang.

“Dante tahu kau hidup,” desis Valeria. “Kau pikir dia mencintaiku karena kau? Aku bukan bayangan siapa pun, Vittoria.”

Vittoria tertawa kecil. “Kau akan terkejut betapa banyak hal yang tak kau tahu tentang Dante…”

Tapi sebelum Vittoria bisa menyelesaikan kalimatnya, Valeria menyerang dengan gerakan mengejutkan, melukai perut Vittoria. Sang kembar jatuh tersungkur, menatap Valeria dengan tatapan penuh kebencian… dan juga rasa puas.

“Ini belum selesai…” gumam Vittoria, terbatuk darah.

Valeria menunduk, menatap saudara kembarnya dengan mata dingin. “Untukmu? Sudah.”

Valeria meninggalkan tempat itu dengan langkah mantap, luka di tubuhnya terbuka, tapi dadanya jauh lebih sesak karena satu hal: keraguan.

Apakah Dante benar mencintainya? Atau hanya mencintai bayangan wanita yang kini tergeletak berlumur darah?

Dan di kejauhan, dari balik bayang-bayang, Dante berdiri… menyaksikan semuanya. Diam. Tak tersenyum. Tak bergerak.

---

Valeria berdiri di balkon mansion mereka, angin malam membelai wajahnya yang tak lagi setenang biasanya. Tangannya menggenggam gelas wine yang tak disentuh, pikirannya kacau. Biasanya, ia percaya diri—selalu mengendalikan segala sesuatu di sekitarnya. Tapi sejak kemunculan Vittoria, dunianya mulai retak.

Vittoria tidak hanya menyerangnya secara fisik. Ia menyerang dari dalam—membuka pintu-pintu masa lalu Dante yang selama ini tak pernah Valeria sentuh.

Di ruang kerja, Dante duduk sendiri. Di seberangnya berdiri Vittoria dengan tatapan tenang dan senyum tipis. Meskipun beberapa bekas luka masih terlihat akibat peraduannya dengan Valeria kapan hari.

"Kau ingat ketika kita ke Florence? Saat kita hampir dibunuh di atap gereja itu, dan kau bilang... kalau kau ingin mati bersamaku jika harus?" suara Vittoria lembut, nyaris seperti bisikan kenangan.

Dante tidak langsung menjawab. Ia menatap Vittoria—wanita dari masa lalunya yang dulu pernah ia cintai, sebelum menghilang, sebelum Valeria muncul dan membakar dunianya dengan cara yang berbeda.

“Aku tahu tatapanmu, Dante,” lanjut Vittoria. “Tatapanmu ke Valeria tidak seperti dulu tatapanmu padaku. Kau masih mencariku di matanya, bukan?”

Dante mengepalkan rahangnya. “Dulu... ya. Tapi kau pergi. Dan aku kehilanganmu. Sampai aku bertemu Valeria.”

“Dan sekarang kau kehilangan Valeria juga. Karena aku kembali.”

Pintu ruang kerja terbuka pelan. Valeria berdiri di sana. Matanya tidak menunjukkan kemarahan. Hanya... hampa. Terluka dalam diam.

“Kalian butuh waktu sendiri?” tanyanya, suaranya datar.

Dante bangkit. “Valeria—”

“Tidak perlu dijelaskan,” potongnya. “Aku hanya ingin tahu... apakah aku ini nyata bagimu? Atau aku hanya... lukisan rusak dari masa lalu yang kau coba perbaiki?”

Dante mendekat, namun Valeria mundur satu langkah. Dan untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Valeria takut. Bukan pada Vittoria. Tapi pada kemungkinan kehilangan Dante… karena Dante mungkin tak pernah benar-benar menjadi miliknya.

"Pergilah ke kamarmu dulu, aku akan menyusul nanti, sayang." Ucap Dante.

Valeria hanya diam, dia menatap Dante dan Vittoria lama sebelum akhirnya menghembuskan napas kasar dan pergi.

Meskipun kata 'sayang' terdengar seolah Dante sedang menunjukkan kuasanya untuk Valeria, tetap saja ada rasa marah di dalam diri Valeria.

---

Valeria menatap bayangannya di cermin besar kamar mereka. Gaun hitam yang ia kenakan malam itu menjuntai anggun, tapi tidak bisa menyembunyikan kekacauan yang berputar di balik matanya. Matanya yang biasanya penuh kendali, kini berkabut oleh perasaan yang selama ini ia abaikan—perasaan seperti… dikhianati.

Di lantai bawah, suara tawa Vittoria menggema, ringan, nyaris meledek. Valeria mendengar nama Dante disebut, diselipi kenangan-kenangan masa lalu yang Vittoria lontarkan dengan sengaja. Tidak ada kemarahan meledak-ledak dari Valeria malam itu. Hanya sebuah rasa dingin yang perlahan merambat dari dadanya ke seluruh tubuh.

Dante akhirnya naik ke kamar, menemukan Valeria berdiri membelakanginya, wajahnya tak terlihat.

“Kau menghindariku,” katanya pelan.

Valeria menoleh perlahan, tatapannya tenang namun asing. “Tidak. Aku hanya memberimu ruang untuk bernostalgia.”

“Vittoria hanya mencoba bermain-main. Kau tahu aku tidak akan—”

Valeria memotongnya dengan suara pelan, namun tajam. “Kau tidak menyangkal bahwa masih ada perasaan.”

Dante terdiam.

“Aku bisa menerima banyak hal, Dante. Tapi aku tidak bisa menerima dibayangi,” katanya lagi. “Kau mencintaiku... atau mencintai lukisan yang menyerupai masa lalumu?”

Dante mendekat, menangkup wajah Valeria, tapi gadis itu tidak membalas. Tatapannya kosong.

“Valeria... kau tahu aku memilihmu.”

“Lalu buktikan,” bisiknya. “Bukan dengan kata. Tapi dengan tindakan. Karena jika tidak…”

Valeria menyentuh pisau emas di pinggangnya, simbol cinta mereka yang dulu kau berikan. Kali ini, cahayanya tak lagi tampak seperti hadiah, tapi pengingat... bahwa cinta di dunia mereka bukan hanya bisa menyelamatkan. Ia juga bisa membunuh.

Dan untuk pertama kalinya, Dante merasa... ia mungkin telah menyakiti seseorang yang bisa benar-benar menghancurkannya.

1
gaby
Ko Vale ga hamil2 thor?? Padahal dah sering tidur sm Dante. Mudah2an Vale hamil, biar bayinya jadi alasan Dante utk berubah lbh baik demi Vale & bayi mereka
gaby
Bunuh diri aja Val, kalo jalan kluar utk kabur dah ga ada. Hanya kematian yg bisa membebaskanmu. Tp kalo memungkinkah, tebarkan pesonamu, jerat Dante dgn Auramu, lalu taklukan Dante di kakimu. Mulailah hubunganmu dgn Dante dari Nol, jadilah manusia biasa yg hdp sederhana layaknya pasangan lainnya. Menikahlah dgn Dante & lahirkan bny penerus
Shin Raecha: nah, Kira-kira nanti Dante sama Val gimana yaa.
total 1 replies
gaby
Apa jgn2 Valeria & Lorenzo sama2 mata2 interpol yg menyusup k kerajaan Dante?? Apa profesi Valeria sebenarnya?? Dan apa tujuan dia mendekati Dante
gaby
Aq dr awal baca ga ngerti jalan pikiran Valeria. Dia yg berusaha mati2an mengendalikan Dante tp pas Dante dah takluk, Valeria malah kabur. Dengan alasan ga masuk akal, Dante menggila setelah mbunuh Vittoria. Lah kan emang dr dulu Vale tau kalo Dante psikopat & Vale pun jg sama. Knp ga ajak Dante ke kehidupan damai yg baru?? Knp mesti kabur & malah berkhianat dgn mau membocorkan bisnis Dante ke Lorenzo. Padahal Dante mbunuh Vittoria karena Vittoria mencelakai Vale.
Nayla Syberia
Bagus kok,gpp Author teruskan👌🏻
Shin Raecha: ditunggu update selanjutnya /Kiss/
total 1 replies
nurzzz
ceritanya bagus banget semoga bisa rame yah banyak peminatnya
Shin Raecha: Aw, terimakasih 🥰🥰.
total 1 replies
nurzzz
wow keren
nurzzz
wah keren
Naira
seruuu kok ceritanya
Shin Raecha: Baca sampai end yaa 😄🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!