Di sebuah hutan yang sangat lebat terdengar suara merdu bunyi seruling yang mengalun lembut membius semua hewan-hewan penghuni hutan.
Seorang gadis bergaun merah bersandar di sebuah batu tepian jurang, jari-jarinya dengan lihai membelai lubang-lubang seruling giok di tangannya.
Mulutnya terus meniupkan udara kedalam seruling hingga tercipta nada-nada indah dari sana
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Orchid15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mawar
Lu ming yue terbangun lebih awal, dirinya merasakan sebuah lengan kekar sedang memeluknya secara posesif. dengan hati-hati lu ming yue memindahkan lengan Wei tian dari tubuhnya, ia keluar dari kamar dan meminta pelayan untuk menyiapkan Satu bak besar air hangat.
Lu ming yue masuk kedalam bak mandi yang berisi air hangat. Tubuhnya yang terasa sangat lelah mulai berkurang, kelopak-kelopak kecil bunga mawar merah menutupi permukaan air di bak mandi.
Lu ming yue memejamkan matanya menikmati perasaan nyaman saat berendam.
Wei tian yang merasakan tempat tidur di sampingnya kosong segera terbangun, namun dirinya kembali tenang ketika melihat lu ming yue sedang berendam di bak mandi.
Wei tian segera mendekati lu ming yue dan cup.. Wei tian mendaratkan satu kecupan singkat di bibir lu ming yue. Lu ming yue yang terkejut segera membuka matanya, kau melanggar perjanjian teriak lu ming yue kesal.
Wei tian terkekeh , merasa lucu melihat ekspresi wajah lu ming yue. Satu ciuman setiap hari, kata Wei tian santai.
Wei tian melepaskan pakaiannya, hanya menyisakan celana putih panjang yang selalu ia pakai sebagai celana tidur. Wei tian sudah bersiap akan masuk kedalam bak mandi lu ming yue, namun lu ming yue segera menghentikan Wei tian.
" jendral Wei.. Ku mohon minta pelayan untuk membawakan mu bak mandi baru, aku tidak terbiasa mandi bersama orang lain. Lu ming yue memasang wajah memohon pada Wei tian. Lu ming yue ketakutan jika Wei tian benar-benar masuk kedalam bak mandinya Wei tian akan tahu jika saat ini lu ming yue sedang dalam keadaan telanjang bulat.
Melihat tatapan lu ming yue yang sangat memohon Wei tian mengurungkan niatnya untuk berendam bersama, ia meminta pelayan membawakan satu bak mandi lagi kedalam kamarnya.
Melihat Wei tian keluar dari kamar lu ming yue segera merai handuk mandi. Ia segera berlari keruang ganti dan segera mengenakan pakaiannya, saat Wei tian kembali dengan seorang pelayan yang membawa bak mandi baru Wei tian mendesah kecewa mengetahui lu ming yue sudah menyelesaikan acara berendamnya.
Lu ming yue dan Wei tian sarapan dengan tenang.
" Nona lu boleh aku bertanya,? Tanya Wei tian di sela-sela makan pagi mereka.
"apa ?, tanya lu ming yue sedikit penasaran.
"berapa usiamu ,? Wei tian menatap lekat wajah lu ming yue yang begitu menawan. Hari ini lu ming yue tidak menggunakan gaun berwarna merah, melainkan gaun berwarna hitam yang begitu cocok untuk kulit putih lu ming yue. Tanda titik merah di leher lu ming yue sudah banyak memudar hanya meninggalkan sedikit warna kemerahan yang samar-samar.
18 tahun ,jawab lu ming yue singkat.
" orang tua mu,? Tanya Wei tian lagi.
"Aku yatim piatu , jawab lu ming yue enteng tanpa ada kesedihan dalam suaranya.
Mendengar itu Wei tian sedikit terdiam, merasa jika lu ming yue adalah gadis yang sangat malang. Setelah sarapan rombongan kembali melanjutkan perjalanan menuju kekaisaran Wei.
Kali ini semua prajurit Wei tian bisa melihat secara jelas secantik apa calon nyonya mereka. Wei tian membiarkan lu ming yue membuka tirai tandu untuk menikmati pemandangan perjalanan mereka, Wei tian menunggangi kudanya di samping tandu lu ming yue memastikan keamanan calon istrinya.
Di dalam tandu lu ming yue masih berharap jika Wei tian berbaik hati membuka segel sihir nya. Lu ming yue merasa sangat lemah tidak bisa melawan Wei tian tanpa sihirnya . Jika hanya mengandalkan pertarungan Tangan Kosong lu ming yue bisa di pastikan kalah , tapi jika di kombinasikan dengan sihir yang ia miliki , lu ming yue yakin dirinya masih bisa menang melawan Wei tian.
Wei tian memerintahkan rombongannya berhenti ketika hari sudah mulai sore.
Dengan sigap para prajurit membangun tenda darurat untuk jendral mereka dan calon istrinya.
Wei tian membawa lu ming yue masuk kedalam tenda , ia memeluk posesif lu ming yue. Jangan coba-coba kabur atau aku akan menghancurkan seruling milikmu , ancam Wei tian.
Iya...iya jawab lu ming yue ketus. Lu ming yue memilih untuk tidak berdebat melawan Wei tian, dirinya cukup lelah seharian duduk di dalam tandu. Lu ming yue iri pada para prajurit yang menunggangi kuda, dirinya juga ingin menunggangi kuda tapi Wei tian pasti tidak menginginkannya.
Melihat lu ming yue yang sudah tertidur pulas dalam pelukannya. Wei tian mencuri ciuman di bibir lu ming yue, lalu dirinya menyusul lu ming yue memasuki alam mimpi.
Lu ming yue