NovelToon NovelToon
FRIEND END 2

FRIEND END 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nsti Nsti

Lanjutkan dari kisah cinta Nesti Patricia Pattinson dan Ardila Edelweis


" Aku tidak akan pergi meninggalkan mu,,!!"
Ardila Edelweis


" Aku akan selalu menunggu sekarang, esok nanti atau bahkan di kehidupan selanjutnya ,, !"
Nesti Patricia Pattinson

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nsti Nsti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10

HAPPY READING 🥰🥰🥰

,

,

,

,

,

......................

keesokan paginya di sebuah mansion mewah

"Bunny,,,?" Teriak Nesti yang langsung bangun dari tidurnya Muon yang mendengar teriakkan Nesti segera bangun dan Duduk di samping Nesti

"Nesti,,!"

"Apa itu hanya mimpi,,,???". Ucap Nesti dengan nafas tersengal-sengal

"Tenanglah Nesti,,!"

"Jawab aku Muon ,,??? Apa itu bukan mimpi,,??" Ucap Nesti tajam seakan masih belum percaya dengan itu semua

"Bukan,, itu bukan mimpi,,!" Ucap Muon dengan tatapan ibanya Nesti terdiam sejenak dan Kembali mengingat kejadian semalam.

"Nesti,,? Kau harus tenang,, setidak kau sudah tau kalau p'ardila masih hidup,,! Dan makam yang selalu kau kunjungi bukanlah makam p'ardila,,!"

"Aku tidak tahu apa aku harus senang atau sedih,, disatu sisi aku senang kalau dia masih hidup,, dan disisi lainnya aku merasa hancur kenapa dia terlihat begitu membenci ku,, apa kesalahan ku Muon,,?" Ucap Nesti dengan raut sedih nya

"Kamu jangan berpikiran sempit seperti ini dulu Nesti,, kau lihat dia tidak bisa melihat kita,, itu artinya dia sudah melewati sesuatu yang kita sendiri tidak tahu dengan itu semua,, karena kita berfikir p'ardila meninggal dalam kecelakaan itu,,!"

"Apa maksudmu,,,??"

"Itu tugas mu,, kalau kau memang sangat mencintai nya maka berjuang lah untuk mencari tahu itu semua,, karena aku yakin hidup di dalam kegelapan tidak lah mudah Nesti,,!"

"Apa itu bisa membuat nya Kembali lagi padaku,,??"..

"Kalau itu aku juga tidak Tahu Nesti,, kalau kau masih berharap maka berjuang lah dan buktikan kalau kamu masih sangat mencintai nya,, dan jika tidak kau bisa melepaskan nya dan aku yakin pria itu tidak akan membuang kesempatan untuk mengambil perhatian p'ardila,,!" Ucap Muon hingga membuat Nesti seketika turun dari ranjang dan bergegas ke arah kamar mandi

"Heyy Nesti aku belum selesai bicara,,,!!!" Teriak Muon dengan senyum usil nya

"Aku tidak punya waktu,, aku mau menjeput istri ku,,!!!!

.

.

.

Disisi lainnya

Ridho yang nampak gelisah dengan tatapan cemaskan

"Apa yang kita lakukan sekarang Bu,,???" Ucap Ridho yang seakan kehabisan akal

"Tidak ada,, biarkan dia berdamai dengan dirinya terlebih dahulu,, karena ibu tahu pasti bagaikan perasaan nya sekarang,,!" Ucap ibu Ridho yang terus memandang pintu kamar Lila yang masih tertutup

"Tapi Bu,, aku tidak mau Melihat nya bersedih seperti ini,,!"

"Ibu paham nak,, karena kamu sangat menyayangi adik mu,,"

"Tidak Bu,, aku menyayangi dia melebihi kasih sayang seorang kakak pada adik nya,,!" Ucap Ridho dengan tatapan serius nya tanpa dia sadari ada sepasang telinga yang sedang mendengarkan pembicaraan nya dari arah luar rumah nya

"Apa maksud mu nak,????"

"Hmmpp maafkan Ridho Bu,, tapi Ridho tidak bisa lagi membohongi perasaanku,, karena Ridho sudah jatuh cinta pada Lila,,,!

CEKLEK (Suara pintu rumah terbuka membuat Ridho dan ibunya menoleh secara bersamaan ke arah pintu)

"Nona,,,???" Ucap Ridho yang terkejut dengan kedatangan Nesti

Nesti melangkahkan maju dengan tatapan bengis nya Ridho dan ibu nya segera berdiri dari Duduk mereka

"Dimana istriku,,,??". Tanya Nesti tajam

"Nona aku mohon tolong jangan paksa Lila dalam kondisi seperti ini,,!"

"Namanya Ardila Edelweis,, bukan Lila,,!!!"

"Hmmp ya kami tahu,, tapi dia tidak ingin kami memanggilnya dengan sebutan itu,, karena itulah kami memanggilnya Lila,,!"

"What,,?? Lalu kenapa kau menyembunyikan dia brengsek,,,!!!!!"

"Bukan kami yang menyembunyikan dia,, tapi Kalian semua yang tidak pernah mencari dia,,!" Ucap Ridho yang mulai terbawa emosi

"Apa maksud mu,??"

"Hmmp ya,, itulah yang membuat dia membenci nona,,, dia berjuang melawan masa koma nya selama satu tahun,, dan ketika dia sadar dia hanya menyebut nama nona,, namun nona tidak pernah datang untuk menjemput nya,, dia selalu menunggu nona sampai dokter memberi pernyataan kalau dia Harus kehilangan penglihatan nya,, dia sangat takut dan berharap nona bisa datang untuk menenangkan nya,, karena itulah dia sangat membenci nona dan tidak mau di panggil Dengan panggilan Ardila,,! Terang Ridho yang membuat lutut Nesti seketika goyah.

"No,,ini hanya salah paham,, aku akan menjelaskan semuanya pada Ardila,,!" Ucap Nesti dengan mata berkaca-kaca

"Aku mohon jangan nona,, beri dia waktu untuk menenangkan diri,,!"

"Jangan halangi langkah ku,, katakan di mana kamarnya,,?" Ketus Nesti dengan mengacungkan telunjuk nya

Ridho dan ibunya tidak berani menentang Nesti hingga akhir nya mereka memberi Nesti kesempatan untuk bertemu dengan Lila Nesti mulai membuka pintu kamar dengan perlahan.

CEKLEK (Suara pintu terbuka)

Setelah Pintu terbuka Nesti mendapati Ardila yang sedang tidur dengan posisi meringkuk di sebuah ranjang yang berukuran kecil Nesti menutup kembali pintu kamar Ardila dan melangkah menghampiri nya.

Nesti menatap Ardila dengan tatapan pilu nya namun dia terus berusaha menahan air matanya dan berjongkok di tepi ranjang

"Hallo bunny,,??" Ucap Nesti pelan yang terus memperhatikan Ardila yang masih terlelap dengan raut sendu nya

"Maafkan aku bunny,,! Andai aku tahu kamu masih hidup aku tidak akan membiarkan mu melewati ini semua sendirian bunny,," Sambung Nesti dengan mengelus lembut kepala Ardila Ardila yang merasa kan sentuhan Nesti segera bangun

"Hmmmp phi,,?? " Lenguhan Ardila yang segera bangkit dengan perlahan Nesti hanya diam Sembari berdiri kembali dan terus memperhatikan pergerakan Ardila.

"Phi,,?? Apa itu kamu,,???". Sambung Ardila dengan meraba-raba ke arah depan namun Nesti tetap diam Ardila mulai berdiri dan meraba-raba posisi tongkat nya namun tidak ada hingga akhirnya Ardila berjalan maju dan memegang dinding kamar sebagai penunjuk arah nya.

"Phi,,??" Panggil Ardila dengan terus melangkah asal Nesti yang sudah tidak kuat lagi segera memeluk Ardila dari arah belakang hingga membuat Ardila seketika terkejut

"Siapa kamu??,, tolong lepaskan aku,,??" Kaget Ardila dengan mencoba melepaskan pelukan Nesti namun Nesti semakin memperkuat pelukannya

"Lepaskan,,!!!!!!" Teriak Ardila penuh Amarah akhirnya Nesti terpaksa melepaskan pelukannya Ardila segera membalikkan badannya ke arah Nesti

"Siapa kamu,,?" Tanya Ardila tajam

"Ardila,, aku mohon maafkan aku Bunny hiks hiks" Tangis Nesti yang tidak terbendung lagi hingga membuat emosi Ardila semakin memuncak

"Untuk apa lagi kamu datang kesini,,??"

"Bunny,, aku mohon dengar kan dulu penjelasan ku,,," Ucap Nesti yang segera meraih tangan Ardila namun Ardila segera menepis tangan Nesti.

"Sudah ku tegas kan,, jangan sentuh aku Nesti,,!!!

"Hiks hiks Bunny,, aku mohon kamu jangan berbicara seperti ini,, aku juga Tidak sanggup melihat mu seperti ini,,!" Ucap Nesti dengan air mata yang terus mengalir Ardila nampak tersenyum lirih

"Apa kau datang hanya karena kasihan melihat kondisi ku yang begitu menyedihkan di mata mu Nesti,,??" Nesti menggeleng dengan cepat sembari menghapus air mata nya

"No Bunny,, bukan seperti itu maksud ku,,,,!!"

"Lalu untuk apa kau datang kesini,, dari sekian lama nya kenapa kau baru datang sekarang Nesti,,!!!"

"Bunny aku Mohon kamu tenang lah,,!" Ucap Nesti yang Berusaha meraih kembali tangan Ardila namun Ardila lagi dan lagi menepis nya

"Tenang,,!! Kau jangan mengajari cara untuk tentang,, karena Aku sudah cukup tenang dalam kegelapan ini, dan lihatlah bahkan aku tidak bisa melihat wajah mu sekarang,, entah kamu jijik, entah kamu sedang iba,, atau mungkin saja kau sedang memasang wajah palsu hanya karena kasihan melihat ku Nesti,,,!!!"

"No stop,,kamu jangan berbicara seperti itu,, aku mengerti perasaan mu sekarang,, tapi aku datang karena aku tulus mencintai mu,, sekarang ayo kita pulang Bunny,,!!" Ucap Nesti dengan manarik paksa tangan Ardila namun Ardila dengan Kuat menepis nya

"Don't touch me,, aku tidak akan kemana-mana,, rumah ku disini,, dan mereka jauh lebih tulus di banding kau Nesti,,!!!" Teriak Ardila dengan mendorong kasar tubuh Nesti hingga membuat Nesti terhuyung beruntung dia dapat menahan nya

"Apa kamu sebegitu benci nya padaku Ardila,,????" Ucap Nesti dengan nada bergetar

"Hmm bahkan jauh dari kata itu,,!"

"Apa kamu membenci ku hanya karena aku yang tidak pernah datang untuk mencari dan menemui mu,,??"

"Ya,,dan untuk itu aku tidak butuh penjelasan apapun dari mu,, Karena bagiku kau bukan istri ku lagi,,,!!!!!"

"Apa,,??? Apa semudah itu kau mengatakan itu Ardila,,????". Ucap Nesti yang tidak bisa lagi menahan emosinya

"Ya,, meski tidak semudah kau mencampakkan aku,,!!"

"Apa seperti ini balasan Atas penantian dan kesetiaan ku padamu,,???"

"Menanti,,??? Penantian dalam bentuk apa yang kau maksud Nesti,, atau mungkin kau menantikan kabar Kalau aku sudah mati dan,,,,'"

PRAK (satu tamparan mendarat di pipi Ardila )

"Oww dan sekarang kau berani menampar ku Nesti,,!" Ucap Ardila dengan nada bergetar

"Im so sorry Bunny,, aku tidak bermaksud untuk menyakitiku,,!!" Sesal Nesti dengan menatap nanar telapak tangan nya yang seketika bergetar

"No problem,,kalau kau belum merasa puas kau boleh membunuh ku sekarang juga,,!!!"

"No no stop it bunny,,!!! " Sesal Nesti dengan melangkah maju dan berusaha memeluk Ardila

"Jangan mendekat,, aku peringat kan sekali lagi jangan sentuh Aku,,!!!" Tekan Ardila dengan menepis tangan Nesti

Nesti yang seakan kehabisan akal dan kata-kata semua yang dia lakukan seakan terus salah di mata Ardila

"Oh sh*t,,,!!!!!! Apa yang harus aku lakukan sekarang Ardila ,,,!!!! Ayo katakan apa yang harus aku lakukan,,???? Aku juga hancur dengan ini semua,,!!!! Hiks hiks" Teriak Nesti prustasi dengan mengacak-ngacak rambut nya dengan kasar

"Aku juga menderita Ardila ,,?? Hiks hiks aku selalu menunggu dan berharap kenyataan itu hanya mimpi buruk ku,, tapi apa Ardila ,,??? Setelah kita bertemu lagi kau menghancurkan aku berkali-kali lipat,,," Ardila yang mendengar keluhan dan kekesalan Nesti nampak sedikit goyah

"Katakan padaku Ardila ,, apa yang harus aku lakukan untuk menembus kebodohan ku ini Ardila ,,?? Kau bilang aku tidak pernah datang untuk menjemput dan kau harus tahu aku punya alasan untuk itu semua Ardila,,"

"Ya,, dimana kamu,,?? Disaat aku berusaha keluar dari maut hanya karena ingin menepati janji ku padamu,, aku selalu memanggil mu dan berharap kau datang untuk menjemput ku kembali,, tapi apa Nesti,,?? Kau sama sekali tidak pernah menemui ku,, membiarkan ku melewati itu semua dengan rasa takut yang mencekam ku,, aku berusaha bangkit untuk menerima kenyataan ini,, tapi lihatlah orang yang sama sekali tidak ku kenal memperjuangkan ku mati-matian,, memelukku dan memberikan ku semangat untuk bangkit kembali,," Ucap Ardila dengan nada bergetar hingga membuat leher Nesti terasa tercekik menahan air matanya

"Aku selalu menunggu mu Nesti,, tapi kau tidak pernah datang,, aku ketakutan bayangan Abdul yang mempertaruhkan nyawa nya hanya untuk menyelamatkan ku ikut menghantui ku,, dan sekarang pergilah,, karena aku sudah mati rasa pada mu,, dan jangan ganggu hidup ku lagi,, cerita Ardila dan Nesti hanya tinggal kenangan,, bagiku kau bukan siapa-siapa lagi hiks hiks,," Sambung Ardila hingga membuat Nesti Semakin membeku bagaikan ditusuk sembilu tajam.

Ardila segera keluar dari dalam kamar nya dengan meraba-raba dinding untuk menuntun arah nya.

"Ardila ,,hiks hiks,,". Isak Nesti dengan merobohkan tubuhnya di atas lantai namun Ardila tidak menghiraukan nya dan terus melangkah ke arah pintu.

CEKLEK (Suara pintu terbuka)

"Ardila,?"

.

.

.

.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!