Update rutin 1-5 Bab ... Selamat membaca.
Jangan lupa tinggalkan jejak di komentar...
Long Tian, seorang pendekar jenius yang lahir di Alam Dewa, membawa bakat dan kekuatan yang melampaui batas. Namun, kehebatannya justru menjadi kutukan. Dibenci dan ditakuti oleh para pendekar lainnya, ia dianggap ancaman yang tak bisa dibiarkan. Suatu hari, empat pendekar terkuat dari ranah yang sama bersatu untuk menghancurkannya. Dalam pertarungan epik, Long Tian harus menghadapi kekuatan gabungan yang mengancam nyawanya—apakah ia mampu bertahan, ataukah takdir Alam Dewa akan berubah selamanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Setelah memastikan para murid Sekte Bulan Sabit itu melarikan diri dengan membawa pesan ancamannya, Long Tian memutuskan untuk tidak membuang waktu lebih lama di Kota Zhongdu. Dengan cepat, dia berkemas dan meninggalkan penginapan yang kini menjadi saksi pertempuran singkatnya.
Langkahnya mantap saat meninggalkan kota, namun pikirannya fokus pada tujuan berikutnya—Gunung Feng Yue, wilayah tempat Sekte Bulan Sabit bermarkas. Wilayah timur Kekaisaran Guang terkenal dengan pegunungan tinggi dan lembah-lembahnya yang misterius. Gunung Feng Yue sendiri disebut sebagai tempat yang penuh dengan Qi spiritual, markas yang ideal bagi sebuah sekte besar seperti itu.
“Sekte Bulan Sabit… kalian ingin batu giok itu, sampai-sampai melakukan hal yang begitu buruknya?” gumam Long Tian dengan senyum tipis saat terbang rendah di atas tanah. “Baiklah, aku akan melihat seberapa besar kekuatan kalian yang sebenarnya.”
Perjalanan ke Gunung Feng Yue memakan waktu hampir setengah hari. Sepanjang perjalanan, Long Tian melewati padang rumput luas, sungai-sungai berkilauan, dan akhirnya memasuki wilayah berbukit yang mulai dipenuhi oleh kabut tebal.
Gunung Feng Yue mulai terlihat di kejauhan, menjulang tinggi dengan puncak yang diselimuti awan. Aura Qi spiritual di sekitarnya terasa lebih kental dibandingkan daerah lain di Alam Bawah. Tapi bagi Long Tian, itu masih belum seberapa dibandingkan lautan Qi di Alam Dewa.
“Setidaknya mereka memiliki tempat yang cukup layak,” ujarnya pelan, mempercepat langkahnya menuju gunung.
Saat tiba di kaki gunung, Long Tian melihat beberapa murid Sekte Bulan Sabit berjaga di sekitar area masuk. Mereka mengenakan jubah khas sekte dengan simbol bulan sabit di dada mereka. Meskipun mereka memancarkan aura kuat untuk ukuran murid Alam Bawah, Long Tian tidak merasa terancam sedikit pun.
Dia memutuskan untuk tidak langsung membuat keributan. Sebaliknya, dia bergerak melalui sisi gunung yang lebih sunyi, memanfaatkan kemampuannya untuk bergerak tanpa suara. Dalam sekejap, dia sudah berada di tengah jalur pendakian, jauh dari pandangan para penjaga.
“Sekte ini mungkin memiliki banyak murid, tapi mereka terlalu ceroboh dalam pertahanan,” pikir Long Tian sambil mendaki dengan tenang.
Gunung Feng Yue semakin dingin dan sunyi saat dia mendekati wilayah puncak. Aura Qi spiritual terasa lebih pekat, dan dia bisa merasakan keberadaan banyak individu kuat di sekitarnya. Long Tian berhenti sejenak, berdiri di tepi sebuah tebing untuk mengamati area sekitarnya.
Dari kejauhan, dia melihat sebuah kompleks besar berdiri megah di puncak gunung. Bangunan-bangunannya dibuat dari batu hitam dengan arsitektur yang anggun, dipenuhi dengan ukiran-ukiran berbentuk bulan sabit. Di sekelilingnya, puluhan murid terlihat berlalu-lalang, beberapa bahkan sedang berlatih di halaman luas.
“Markas yang cukup mengesankan untuk Alam Bawah,” pikirnya sambil tersenyum tipis. Namun, matanya segera menyipit saat dia merasakan kehadiran beberapa aura yang lebih kuat di dalam kompleks itu.
“Tetua mereka?” duga Long Tian. “Menarik. Aku ingin tahu bagaimana reaksi mereka saat aku muncul di depan pintu mereka.”
Dengan langkah santai namun penuh percaya diri, Long Tian mulai mendekati markas besar Sekte Bulan Sabit. Pikirannya sudah mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Apakah mereka akan mencoba melawan? Atau mereka akan mundur setelah menyadari betapa jauhnya perbedaan kekuatan mereka?
Satu hal yang pasti, perjalanan ini baru saja memasuki babak yang lebih menarik. “Sekte Bulan Sabit… aku datang.”
...
Suasana di depan gerbang Sekte Bulan Sabit berubah mencekam saat seorang pria tinggi dengan aura dingin muncul tanpa suara. Long Tian berjalan perlahan mendekati gerbang besar sekte yang dihiasi ukiran bulan sabit, wajahnya penuh ketenangan, namun tatapannya membawa tekanan besar.
Dua murid yang berjaga di depan gerbang, mengenakan jubah khas sekte, segera memperhatikan kedatangannya. Salah satu dari mereka menyipitkan mata, lalu menunjuk ke arah Long Tian dengan ekspresi terkejut.
“Itu dia! Orang yang kita cari!” seru salah satu dari mereka dengan nada panik.
Mereka tak butuh waktu lama untuk bereaksi. Dengan tombak panjang di tangan, kedua murid itu langsung melesat maju, menyerang Long Tian dengan kecepatan penuh.
“Berani-beraninya kau muncul di depan sekte kami! Serahkan batu giok itu sekarang!” teriak salah satu dari mereka sambil melancarkan tusukan tajam ke arah dada Long Tian.
Namun, yang terjadi selanjutnya membuat kedua murid itu tercengang.
Long Tian berdiri tanpa bergerak sedikit pun, mengangkat tangannya dengan santai. CLANG! Kedua ujung tombak itu tertahan di telapak tangannya, tak mampu menembusnya sedikit pun. Aura dingin memancar dari tubuh Long Tian, membuat kedua murid itu gemetar.
“Aku sudah lelah dengan gangguan kalian,” ucap Long Tian dingin.
Dia mencengkeram kedua tombak itu dengan satu tangan. Dalam sekejap, terdengar suara retakan halus.
CRAACK!
Kedua tombak itu hancur berkeping-keping, serpihan logamnya jatuh ke tanah seperti pecahan kaca. Kedua murid itu melangkah mundur dengan wajah pucat, tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.
“Bagaimana mungkin…” salah satu dari mereka bergumam, suaranya penuh ketakutan.
Long Tian melangkah maju, aura dinginnya semakin menekan. “Panggil tetua kalian. Aku tidak punya waktu bermain dengan anak-anak.”
Murid yang lebih muda mencoba melawan rasa takutnya, mengangkat tangan untuk menyerang lagi, tapi tatapan tajam Long Tian membuatnya membeku di tempat. Murid yang satunya langsung berlari ke dalam sekte dengan terburu-buru, jelas menuju markas utama untuk memanggil bala bantuan.
Tak butuh waktu lama sebelum suasana berubah semakin tegang. Dari dalam markas, terdengar langkah kaki banyak orang yang mendekat dengan cepat. Dalam hitungan menit, puluhan murid Sekte Bulan Sabit mulai berkumpul di sekitar gerbang. Sebagian besar dari mereka adalah murid luar, namun ada beberapa murid inti yang hadir dengan aura lebih kuat.
Salah satu tetua sekte, seorang pria tua berambut putih dengan jubah yang lebih megah dibandingkan murid-murid lainnya, akhirnya muncul dari tengah kerumunan. Dia berjalan mendekati Long Tian dengan tangan di belakang punggung, wajahnya penuh kehati-hatian.
“Berani sekali kau, anak muda,” ucap tetua itu dengan suara berat, matanya memancarkan kilatan tajam. “Datang ke markas kami, mengganggu murid-murid kami… Siapa sebenarnya kau?”
Long Tian memandang tetua itu tanpa emosi, lalu menjawab dengan suara dingin, “Aku adalah orang yang kalian cari. Jadi, tak perlu membuang waktu bertanya. Jika kalian ingin batu giok itu, kalian tahu apa yang harus dilakukan.”
Tetua itu menyipitkan mata, merasakan tekanan besar dari aura Long Tian. Namun, dia tetap menjaga sikapnya. “Kau memang kuat, tapi apakah kau tahu dengan siapa kau berurusan? Sekte Bulan Sabit memiliki lebih dari 300 murid luar, 50 murid inti, lima tetua di ranah Prajurit Bumi level 2, dan seorang patriark di level 5.”
Tetua itu tersenyum tipis, merasa pernyataannya cukup untuk menggertak lawannya. Namun, Long Tian hanya menatapnya dengan ekspresi bosan.
“Jadi itu kekuatan sekte kalian?” tanya Long Tian dengan nada dingin. “Cukup lemah. Tidak heran kalian mengincar batu giok itu… kalian tidak memiliki sumber daya untuk menjadi kuat.”
Wajah tetua itu berubah merah karena marah. “Berani sekali kau menghina kami di hadapan murid-murid sekte! Hari ini kau tidak akan meninggalkan Gunung Feng Yue hidup-hidup!”
Tetua itu melambaikan tangannya, memberikan perintah kepada murid-murid di sekitarnya. “Tangkap dia!”
Puluhan murid langsung melesat maju, menyerang Long Tian dengan berbagai teknik. Udara di sekitar gerbang sekte dipenuhi dengan kilatan energi, dan suara serangan terdengar di mana-mana.
Namun, Long Tian tetap berdiri di tempat dengan tenang. Dia mengangkat tangannya perlahan, memancarkan aura yang begitu kuat sehingga semua serangan yang mendekat terhenti di udara.
DUAR!
Dengan satu ledakan Qi, Long Tian menghempaskan puluhan murid itu mundur. Tubuh mereka terlempar ke tanah, beberapa bahkan langsung kehilangan kesadaran.
Tetua itu mundur selangkah, wajahnya berubah pucat. “Siapa kau sebenarnya?!” teriaknya, suaranya bergetar.
Long Tian menatapnya dengan dingin, lalu berkata, “Aku adalah seseorang yang tidak seharusnya kalian ganggu. Panggil patriark kalian, atau aku akan menghancurkan sekte ini sekarang juga.”
Suasana di sekitar gerbang Sekte Bulan Sabit menjadi sunyi, hanya terdengar suara angin yang berhembus pelan. Namun, tekanan dari aura Long Tian masih terasa berat, membuat semua orang yang ada di sana tak mampu bergerak.
🤭🤭🤭🤭