NovelToon NovelToon
Pelabuhan Yang Salah

Pelabuhan Yang Salah

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Janda / Pernikahan Kilat / Cerai / Cinta Paksa
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

"Kenapa aku bisa di sini? Kenapa aku tak memakai baju?"

Alicia Putri Pramudya begitu kaget ketika mengetahui dirinya dalam keadaan polos, di sampingnya ada pria yang sangat dia kenal, Hafis. Pria yang pernah menyatakan cinta kepada dirinya tetapi dia tolak.

Apa yang sebenarnya terjadi dengan Alicia Putri Pramudya?

Yuk pantengin kisahnya, jangan lupa kasih ulasan bagus dan kasih bintang 5 untuk yang suka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertanyaan Lagi

Lebih dari satu bulan ajar tidak bertemu dengan Cia, tentunya dia begitu merindukan wanita itu. Karena rasa cintanya tetap saja begitu besar untuk wanita itu, padahal dia sudah berusaha untuk menyerah dan tidak akan mengejar wanita itu lagi.

Namun, rasa cinta itu malah melekat dengan begitu kuat di dalam hatinya. Kemarin dia hanya bertemu dengan Cia sebentar saja, itu pun Cia terlihat begitu terburu-buru untuk pergi dari kantornya.

Hari ini, rasanya Anjar tidak bisa menahan diri lagi. Dia begitu ingin menemui wanita itu, bekerja pun tidak fokus. Untuk mencari model iklan pun tidak jadi, karena dia hanya memikirkan Cia seorang.

"Duh! Kangen," ujar Anjar.

Waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 malam, dia bahkan belum melaksanakan makan malam. Namun, dia tak bisa menahan diri untuk bisa bertemu dengan Cia.

"Apa temui aja ya ke apartemennya dia?"

Anjar mondar-mandir tidak jelas, hingga akhirnya dia memutuskan untuk mandi. Lalu, dia dengan cepat pergi dari kediamannya menuju apartemen Cia.

Saat di pertengahan jalan dia membeli banyak makanan dan jajanan, dia juga membeli minuman. Berharap Cia mau memakan makanan yang dia beli bersama dirinya.

Ting! Tong!

Bel sudah berkali-kali ditekan, Anjar berharap kalau sang pemilik apartemen akan segera membukakan pintu untuk dirinya.

"Dia ke mana sih? Kenapa gak dibuka juga coba pintunya?"

Anjar menggerutu, karena dia sudah begitu tidak sabar untuk bertemu dengan wanita itu. Dia kembali menekan bel pintu, hingga tidak lama kemudian wanita yang dia harapkan muncul juga.

"Eh? Kamu, kamu datang?"

Cia menatap Anjar sebentar, lalu dia memalingkan wajahnya ke arah lain seperti malu. Anjar senang, tapi dia juga merasa sedih karena wanita itu seakan begitu enggan untuk menatap dirinya.

"Iya, aku belum makan malam. Aku mau numpang makan malam, boleh gak?"

Hanya itu alasan yang bisa disampaikan oleh Anjar, walaupun tidak masuk akal tetapi dia berharap Cia mau makan malam bersama dengan dirinya.

"Boleh, kebetulan aku juga belum makan malam. Baru pulang, terus mandi. Ini baru selesai mandi," jawab Cia sambil memberanikan diri untuk menatap wajah Anjar.

Anjar memperhatikan penampilan Cia, rambut wanita itu memang masih sedikit basah. Sepertinya hanya dikeringkan oleh handuk saja, baju yang dipakainya merupakan baju santai ala rumahan.

Hanya memakai kaos oblong dipadupadankan dengan celana pendek selutut, meski penampilannya biasa saja tetapi wanita itu sangat cantik sekali di mata Anjar.

"Terus, makannya di mana?" tanya Anjar karena Cia tidak mempersilakan dirinya untuk masuk.

"Di dalem dong, yuk masuk."

Cia membuka pintunya dengan lebar, setelah Anjar masuk dia langsung menutupnya kembali dan mengajak pria itu untuk masuk ke dalam ruang makan.

Dia dengan cepat mengambil piring dan menuangkan makanan yang dibawa oleh ajar ke atas piring, dia juga menempatkan camilan yang dibawa oleh Anjar ke atas piring. Karena camilan yang dibawa oleh ajar merupakan camilan berat.

Ada tahu gejrot, ada donat, aneka kue tradisional dan juga dimsum serta bakso.

"Ya ampun, makanannya banyak banget. Kayaknya gak bakal abis deh," ujar Cia.

"Gak apa-apa, kalau nggak habis nanti masukin freezer aja. Besok bisa diangetin," ujar Anjar.

"Hem, kamu benar. Ya udah ayo makan," ajak Cia.

Keduanya makan dalam canggung, kedunya terlihat larut dalam pikiran masing-masing. Cia masih terus memikirkan apa yang dikatakan oleh Nina, sedangkan Anjar masih terus berpikir apakah wanita itu mau menjadi kekasihnya atau tidak.

Sampai makan malam selesai keduanya tidak ada yang bicara sama sekali, Cia bangun dan mencuci piring bekas mereka makan. Sedangkan Anjar nampak membersihkan meja makan.

Anjar juga memasukkan sisa-sisa makanan ke dalam kotak dan menyimpannya di dalam freezer, tangan mereka bekerja, tetapi mulut mereka tetap diam.

Setelah semuanya selesai, Cia tak tahan juga berdiam diri lama-lama. Dia membuat dia cangkir teh hangat dan mengajak Anjar untuk berbicara di ruang keluarga.

"Ehm!"

Keduanya berdehem berbarengan, lalu keduanya tertawa bersama.

"Kamu mau bicara?"

Kembali keduanya bertanya secara bersamaan, Cia dan Anjar kembali tertawa.

"Ladies first," ujar Anjar.

"Kamu aja dulu, lelaki kan' imam. Jadi, kamu yang harus bicara duluan."

Padahal dia sudah menyusun kata-kata yang ingin diungkapkan, tetapi kata-kata itu malah tertahan di tenggorokan. Cia malah meminta acar untuk berbicara terlebih dahulu.

"Oke, aku akan bicara. Tapi, tolong dengarkan."

"Ya," jawab Cia.

Anjar menarik napas panjang, tak lama kemudian dia menghembuskannya dengan perlahan. Gugup dan juga malu, karena dia sudah sering mengatakan hal ini. Namun, Cia selalu terkesan menolak dirinya.

"Mbak, kamu sudah tahu pastikan aku begitu mencintai kamu. Aku hanya ingin bertanya sekali lagi, jika jawabannya tidak, aku janji akan menghilang dari kehidupan kamu."

"Hem, katakan saja."

Bukan hanya Anjar yang merasakan hatinya tidak karuan, tetapi Cia juga merasakan hal yang sama. Keduanya nampak gelisah dan bingung harus memulai dari mana.

"Apakah Mbak mau jadi pacar aku?"

"Nggak mau," jawab Cia dengan cepat.

"Yah," jawab Anjar dengan lesu.

Dia langsung menunduk karena begitu kecewa, kedua tangannya saling meremat dan terlihat begitu basah. Cia tersenyum melihat kekecewaan di wajah pria itu, lalu dia duduk di samping Anjar dan menggenggam tangan pria itu.

Anjar begitu kaget dengan apa yang dilakukan oleh Cia, tetapi dengan cepat dia menolehkan wajahnya ke arah Cia.

"Jujur aja aku itu nggak mau jadi pacar kamu, tapi maunya jadi istri kamu."

"Hah?"

1
ATITUSMIATI
next thor
ATITUSMIATI
semoga rencana baik Anjar dan Cia berjalan dgn lancar
ATITUSMIATI
Anjar langsung halalin saja Cia
kalea rizuky
lanjut donk
ATITUSMIATI
semoga Cia menerima cinta Anjar
Eliermswati
lanjut thor seru bngt cerita nya
ATITUSMIATI
Cia cemburu , padahal Nina adik Anjar
ATITUSMIATI
Cia mulai peduli pd Anjar
Siti Sa'adah
anjar yg mencintai,, tp mlh yg dpt hafis
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
Hafis di khianati... pantas..
ATITUSMIATI
lanjut thor
ATITUSMIATI
next
༄༅⃟𝐐Vita Shafira𝆯⃟ ଓε💞🌏
ketemu sama Anjar cia nya
༄༅⃟𝐐Vita Shafira𝆯⃟ ଓε💞🌏
rasakan kamu hafis,,itu emang karma buatmu telah menyakiti cia
kalea rizuky
gmna fis dpet lacur kasian hahah
kalea rizuky
hahaha kapok kau fis
༄༅⃟𝐐Vita Shafira𝆯⃟ ଓε💞🌏
lanjut
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
pembohong dan munafik harus di black list Hafis
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
habisin eddah dahulu... muslim kan...
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
mungkin kenan Fis kamu suka nonton filem bule 🤣 kok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!