Lahirnya Sang Kaisar Api

Dua hari setelah pertemuan berakhir, Shim Wol dan Patriark Klan Dang, Dang Do Jin, sedang dalam perjalanan. Dang Do Jin adalah seorang pria berusia 54 tahun yang telah menjadi patriark klan Dang selama 10 tahun. Mereka berdua menaiki kuda dan diperkirakan akan sampai dalam lima hari. Di tengah perjalanan, terjadilah obrolan ringan di antara mereka.

Dang Do Jin bertanya, "Shim Wol, apakah kau sudah menguasai elemental qi dengan sempurna?"

Shim Wol menjawab, "Aku menguasainya, tetapi aku tidak tahu apakah itu sudah sempurna atau belum."

Kemudian, Dang Do Jin bertanya lagi, "Elemen apa yang kau kuasai saat ini?"

Shim Wol menjawab, "Aku menggunakan elemen api."

Dang Do Jin melanjutkan, "Bolehkah aku tahu siapa master-mu?"

Shim Wol menjawab, "Seorang kakek tua pengelana bernama Ma Dong Sik."

Dang Do Jin terdiam sejenak, berpikir dalam hati, Ma Dong Sik? Nama itu terasa familiar, tapi aku lupa siapa dia. Beberapa menit kemudian, Dang Do Jin teringat dan berpikir, Aku ingat! Ma Dong Sik! Dia adalah Pedang Api Pengelana. Jika anak ini muridnya, aku jadi paham kenapa dia bisa menguasai elemental qi di usia yang masih muda, meskipun bukan bagian dari sekte atau klan besar.

Malam hari tiba, dan mereka memutuskan untuk mencari penginapan untuk beristirahat. Empat hari berlalu lebih cepat dari perkiraan, dan mereka akhirnya tiba di Provinsi Shandong. Mereka langsung mencari keberadaan Sekte Pengemis di daerah tersebut. Tak lama setelah itu, mereka menemukan cabang Sekte Pengemis. Di dalam ruangan bawah tanah cabang tersebut, Dang Do Jin langsung menyampaikan tujuannya.

"Aku, Dang Do Jin, patriark klan Dang. Aku sedang mencari informasi tentang lokasi terkini Poison Demon."

Ketua cabang sekte, seorang wanita, menjawab, "Sehari yang lalu, salah satu anggota kami mengikuti pergerakannya. Namun, kami kehilangan kontak dengannya. Wilayah terakhir yang dilaporkan adalah di Kota Zibo. Hanya itu yang bisa kami berikan."

Dang Do Jin membayar untuk informasi tersebut dan segera pergi menuju Kota Zibo. Perjalanan memakan waktu sehari dengan kuda.

Sesampainya di Kota Zibo, mereka langsung mencari jejak Poison Demon. Shim Wol segera terbang ke atas langit menggunakan teknik Cloud Movement, sementara Dang Do Jin menggunakan teknik Sky Step untuk mencari dari ketinggian. Mereka akhirnya melihat kabut racun yang tercium dari arah barat, dan segera menuju tempat itu. Ternyata, Poison Demon sudah berada di sana dan telah membantai seluruh warga desa menggunakan racun mematikannya. Warga desa, baik anak-anak maupun orang dewasa, semuanya mati dengan rasa sakit yang mengerikan.

Melihat kekejaman yang dilakukan oleh Poison Demon, amarah Shim Wol langsung memuncak. Ia berteriak, "Keparat! Apa yang sedang kau lakukan?! Kau pikir nyawa manusia adalah mainan?"

Mendengar teriakan Shim Wol, Poison Demon menjawab dengan santai, "Ahh, mereka bukan mainan, tapi bahan bakar untuk meningkatkan demonic energy-ku."

Dang Do Jin menambahkan, "Shim Wol, para bajingan kultus yang menguasai Demonic Art memang menggunakan nyawa manusia untuk menambah energi demonic mereka. Semakin banyak nyawa yang dibunuh, semakin banyak energi yang mereka dapatkan. Itu sebabnya dia masih berkeliaran di sini, mencari mangsa untuk meningkatkan kekuatannya."

Shim Wol menggertakkan giginya, "Si iblis itu! Aku akan pastikan untuk membunuhnya."

Namun, Dang Do Jin memperingatkan, "Ingatlah, kau sedang berhadapan dengan salah satu Supreme Demon. Jangan gegabah."

Shim Wol menarik napas panjang, berusaha menenangkan diri. "Kau benar. Aku tidak boleh terbawa emosi."

Dengan itu, Dang Do Jin melangkah maju dan berkata, "Aku akan maju lebih dulu."