Annabella gadis cantik keturunan Belanda dia telah dibesarkan oleh sepasang suami istri yang tidak memiliki anak, sejak usia Annabella 6 tahun dia telah diculik dan dibuang ke tengah hutan oleh sekelompok mafia Jerman, hingga akhirnya Annabella telah ditemukan oleh sepasang suami istri yang tidak memiliki anak dan dibesarkannya oleh mereka hingga Annabella tumbuh menjadi gadis cantik dan memiliki kekuatan yang begitu luar biasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kak Desi Astuti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali ke Paris
Kini yang tersisa hanyalah Marius seorang diri itupun dia sudah sangat ketakuatan, tubuh Marius bergetar hebat saat dia
menyaksikan semua anak buahnya telah tewas ditangan Annabella.
Marius yang dilanda ketakuatan pikirnya sudah mulai kacau sehingga mengerahkan senjatanya keberbagai arah, dengan membabi-buta Marius menebakkan timah panasnya tak beraturan.
Padahal tujuannya Marius akan menghabisi Annabella tapi naasnya malah semua anak buahnya yang terbunuh, Annabella yang sejak tadi sudah berdiri dihadapan Marius Annabella hanya meliuk-liukkan tubuh seksinya untuk menghindari setiap tembakan dari seorang Marius.
Annabella yang melihat akan ekspresi ketakuatan lawannya ia hanya tersenyum getir tanpa sepatah katapun.
Membuat Marius semakin emosi dan kembali menembakkan senjatanya, namun sayang tanpa Marius sadari amunisinya telah habis. Annabella kembali berdiri dengan kokoh dan ia berjalan menghampiri Marius yang menatap sinis kearahnya.
Marius yang sudah kehabisan akal dia langsung melempar Annabella dengan senjata kosongnya, dan dia berlari dari terkocar-kacir dari hadapan Annabella. Marius berusaha akan melarikan diri dari hadapan Annabella
namun bukan Annabella namanya jika ia akan membiarkan musuhnya lolos begitu saja.
dengan gerakan cepatnya Annabella melempar pisau belatinya kearah punggung Marius hingga tubuh Mariuspun terjatuh dengan posisi telungkup. dengan secepat kilat Annabella memburu kearah Marius yang terjatuh Annabella langsung meloncat dan naik diatas tubuh Marius.
Annabellapun langsung menarik rambut Marius dengan posisi sebelah kaki kanan Annabella menginjak bagian punggung Marius, kepala Marius mendongak keatas karena rambutnya telah dijambak oleh Annabella. "Ampun ampun ampun.. Annabella biarkan aku pergi aku mohon jangan bunuh aku Annabella.." Marius memelas pada Annabella agar Annabella tidak menghabisi dirinya.
"Hmm apa kau bilang ampun? Bukankah ini yang kau inginkan Marius, tidak semudah itu bagimu Marius aku tidak akan membiarkanmu lolos dan berkeliaran diluar sana.. kau telah membunuh Daddyku kau telah memisahkan aku dengan orang tuaku selama belasan tahun, terus sekarang kau bilang ampun haa tidak ada ampun untuk manusia sepertimu Marius.."
Alexander dan Dallen serta Drak dan Aiken berlarian menghampiri Annabella yang sedang menginjak tubuh Marius.
Annabella segera menarik pisau belatinya yang masih menancap dipunggung Marius,
Marius berteriak sekencang mungkin karena menahan rasa sakit dibagian punggungnya.
"Bagaimana apa kau merasakan sakit Marius ha.. Haha ternyata hanya ini kemampuanmu Marius."
Crepp.. Annabella langsung menancapkan pisau belatinya tepat mengenai menggorok Marius, dengan sekuat tenaganya Annabella menggorok leher Marius tanpa ampun hingga leher Marius
nyaris putus. sontak saja membuat Alexander dan para anak buahnya begitu tercengang melihat kekejaman seorang Annabella, yang tidak memberikan ampun terhadap para musuh-musuhnya Alexander tak henti-hentinya menelan ludah melihat leher Marius terpotong oleh Annabella.
Hanya dengan hitungan detik Mariuspun meregang nyawa dia tewas ditempat dengan kondisi yang begitu mengenaskan.
Alexander dan para anak buahnya menghampiri Annabella begitupun juga dengan Drak, Alexander menatap tajam kearah Annabella yang terlihat begitu menakutkan.
Setelah berhasil membantai para musuhnya Annabellapun meminta pada Drak untuk mebereskan semua mayat-mayat yang berserakan dimana-mana, "Drak bereskan semua mayat-mayat mereka jangan sampai ada yang tersisa dan kita persiapkan untuk kepulangan kita k Paris."
Annabella berjalan menghampiri Alexander yang berdiri dengan kedua anak buahnya, "untuk tuan Alexander saya ucapkan terima kasih banyak sudah membantu saya menyelesaikan mereka.." ucap Annabella sambil tersenyum kearah Alexander
sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Alexander.
Dengan cepat Alexander meraih uluran tangan Annabella dan menggenggamnya erat. "Sama-sama nona karena anda juga sudah sangat berjasa sekali, jadi bagaimana
kalau nanti malam kita makan malam bersama untuk tanda terima kasih saya pada anda nona?" Ajak Alexander sambil tersenyum kearah Annabella,
Annabellapun kemabli tersenyum kearah Alexander dan menganggukkan kepalanya tandanya ia menyetujui akan ajakan Alexander, yang mengajaknya makan malam bersama nanti malam.
Drakpun segera memberikan perintah pada para anak buahnya untuk membereskan semua mayat-mayat yang ada didalam maupun diluar rumah Yohana,
sedangkan Annabella dia ikut bersama dengan Alexander begitupun juga dengan Drak yang tak lepas menjaga Annabella.
Alexander yang sudah memiliki sebuah apartemen di London ia membawa Annabella keapartemen miliknya yang diikuti oleh Drak dan beberapa pengawalnya, Drak akan selalu mengikuti Annabella kemanapun Annabella pergi karena dia sudah mendapatkan amanah dari Mikael Muller agar dirinya selalu menjaga Annabella. Sesampainya diapartemen milik Alexander, Annabella bergegas
pergi kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang penuh dengan darah.
begitupun juga dengan Alexander setelah selesai mereka pun kembali berkumpul disatu ruangan yang sama, Annabella dan Alexander membuat perjanjian untuk bekerjasama untuk mengembangkan bisnis heroin mereka, yang banyak dikenal oleh para Mafia dunia.
Setelah kedua belah pihak menyepakati dalam perjanjiannya Annabellapun segera bersiap-siap karena sebentar lagi mereka akan makan malam disebuah restoran ternama di London. Setelah selesai melakukan makan malam mereka Annabellapun memutuskan untuk kembali ke Paris. tanpa ada ungkapan perasaan hati masing-masing, padahal Alexander menaruh hati terhadap Annabella dan dia berharap Annabella menebaknya namun keduanya terlihat kikuk dan canggung, padahal Alexander begitu mengagumi akan sosok Annabella, begitupun dengan Annabella tapi mereka masih malu-malu untuk mengutarakan perasaan mereka masing-masing.
Begitupun dengan Alexander dia telah kembali ke Italia setelah dua hari berturut-turut ia habiskan waktunya bersama Annabella, Alexander terngiang-ngiang akan Annabella dia terus terbayang akan setiap senyuman Annabella. "owh Annabella kau memang gadis tercantik dan terhebat sedunia andaikan aku memiliki keberanian untuk mengungkapkan isi hatiku huuuhhh.." gumam Alexander sambil jumpalitan diatas tempat tidurnya.
Annabella sesampainya diBandara Paris Annabella langsung mendapatkan jemputan dari para anak buahnya, sesampainya kediaman mewahnya Annabella kembli disambut hangat oleh para anak buahnya.
Annabella langsung menghampiri Jeff yang dipercaya untuk menjaga Karel tawanannya. "Jeff bagaimana dengan anak tikus itu? Apa dia masih berontak seperti biasa atau sudah bisa menerima kenyataan.." tanya Annabella pada Jeff, "owiya nona tawanan kita sedang mengalami depresi berat, dan juga sudah tidak bisa diajak bicara kira-kira apa yang akan kita lakukan nona?"
Annabella mengerutkan dahinya saat dia mendengar penuturan Jeff mengenai Karel, "sekarang begini saja kau perintahkan para anakmu, buang anak tikus itu dinegara Belanda ingat kalian tidak perlu menghabisinya tapi cukup dengan membuangnya saja, gunakan pesawat jetki pergilah." "Baik nona akan saya lakukan.." Jeffpun berlalu pergi dari hadapan Annabella, sedangkan Annabella dia meminta Drak agar mengumpulkan para tetua klan karena dia akan mengumumkan hal penting yang harus diketahui oleh para tetua klannya.
"Drak beritahukan para tetua klan jika besok pagi mereka harus berkumpul diklan, karena aku ingin memberitahukan mereka jika mulai saat ini tidak ada yang boleh mengirimkan heroin kita kesembarang negara."