" Jika kau tidak mau mendengar ku. Aku akan mencium mu sekarang juga" ancam Zahra.dia benar benar ingin pulang dan menemui teman temannya. Dia sudah berjanji ingin keluar bersama. Tapi dia juga tidak berani untuk ijin pada Umi Amelia.
" Cium saja jika kau ingin kita di nikah kan sekarang juga." Kata Ustadz Sulaiman melepas tangan Zahra dari lengannya dan kembali melangkah masuk ke dalam.
Zahra mengangkat tangannya meninju Angin. Dia sangat geram dengan sikap ustadz Sulaiman yang ternyata tidak mudah dia kendalikan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bunda Qamariah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal mula
Seorang gadis cantik perlahan membuka kedua bola mata indahnya dari tidurnya. menguap meluruskan tubuhnya, merinsut turun dari ranjang melangkah ingin langsung keluar dari kamar karena dia merasa jika Tenggorokan nya Sangat kering ingin segera di sirami air hangat.
Kedua bola matanya membola saat sadar apa yang ingin dia lakukan barusan. gadis cantik itu buru buru kembali masuk ke dalam kamarnya, mengusap usap dada nya.
"Zahra... hampir saja Ibu melihat rambut mu yang sudah kau warnai. " Gumam Zahra pada dirinya sendiri kembali melangkah masuk ke dalam kamar.
Zahra membersihkan tubuhnya. keluar mengeringkan rambut panjang indah miliki nya. memakai hijab dan baju syai'rnya. bersiap untuk ke kampus.
" Perfeck " Kata Zahra melihat wajah cantiknya di hadapan cermin. mengambil tasnya turun dari kamar melangkah ke meja makan.
Ibu Zahra tersenyum melihat anak gadisnya." mau ke kampus Nduk" tanya buk Sari pada anaknya.
"Iya Bu" Jawab Zahra lembut tersenyum manis.
"Kak Radit mau pergi bekerja juga" tanya Zahra pada kakak nya yang berada di meja makan.
"Iya Zahra. ada apa dek" Jawab Radit tersenyum pada adik kesayangannya.
"Tidak kak. hanya bertanya" singkat Zahra memakan sarapannya.
Abah Zahra yang dari tadi hanya diam melihat anak anaknya akhirnya buka suara.
"Zahra. nanti pulang kuliah langsung ke rumah ya nak" Ucap Abah Zahra Yang bernama Adnan.
" Iya Abah." Jawab Zahra tanpa bertanya.
Mereka pun melanjutkan sarapannya.
Dzakiyya Zahra Putri gadis berusia 20 tahun semester 6 fakultas hukum. Zahra gadis yang sangat cerdas juga Tahfiz Qur'an. sudah beberapa kali memenangkan lomba ngaji yang sering di adakan tiap tahun di pasantren Al Fatih juga di beberapa lomba menganji lainnya.
Memiliki wajah cantik bermata lebar bertubuh semampai dan berisi di bokong dan dadanya dengan pinggang yang kecil, alis tebal bulu mata lentik, ceria dan lemah lembut bila di hadapan kedua orang tuanya . tapi yang sebenarnya Zahra adalah gadis yang sangat cuek. Suka berbohong pada kedua orang tuanya. pergaulan bebas. memakai pakaian yang mempertonton lekukan tubuh indahnya bila di luar rumah tanpa sepengetahuan kakak, ayah, ibunya.. balapan liar. suka keluar dari rumah Secara sembunyi sembunyi bila malam hari. Satu kata yang melekat pada Zahra 'Nakal'
,,,,,,,,
Di lain tempat Seorang pria bertubuh Atletis baru keluar dari kamar mandi melilit handuk di pinggangnya. wajah yang lembut, alis tebal, bibir merah berkulit putih dengan wajah yang menawan di hiasi lesung pipi di wajah tampannya. Dia Adalah Ustadz Sulaiman Zakariyah. lulusan Al Azhar mesir. Juga lahir di mesir tapi membesar di indonesia. berdarah Arab dan Indonesia. Uminya dari Mesir, Abinya asli Indonesia.
Abinya memiliki sebuah pasantren yang biasa di sebut Al Fatih.
Ustadz sulaiman laki laki berusia 29 tahun berprofesi sebagai Dosen. Dia juga pria yang sudah cukup mapan. memiliki beberapa buah restoran di Mesir. juga sering kembali ke Mesir tanah kelahiran nya. Suka Ke Gym bila hari libur. juga sering menghabiskan waktunya di masjid. Ustadz Sulaiman pria yang sangat ramah pada siapa saja. tapi tidak untuk seorang wanita yang sering mengundang emosinya dan benar benar menguji kesabarannya.
Dia mengambil baju kemeja dan seluar berbahan kain. Memakai pakaian nya. selesai melangkah keluar dari kamar menuju ruang makan di rumah Abi Umi nya.
Di meja makan sudah ada Danissa adiknya juga Abi dan Uminya. Ustadz Sulaiman mendudukkan dirinya di kursi.
"Assalamualaikum Abi, Umi, Cantik" Ramah Ustadz Sulaiman mencubit pipi adik kesayangannya.
"Waalaikumussalam" Serentak mereka bertiga menjawab Sulaiman dan tersenyum hangat.
Abi Artawan melirik Anak tertuanya kemudian melihat ke arah sang istri seolah mengkodenya. Umi Fatimah yang sadar kode suaminya mengangguk dengan pelan.
"Zaka. Apa bisa Abi berbicara sesuatu. " tanya Abi Artawan lembut pada putranya. kedua orang tua Ustadz Sulaiman memang memanggil nya dengan panggilan 'Zaka'
Sulaiman tersenyum melihat Abinya yang meminta izin." Kata Kan saja Abi... tidak perlu meminta izin.. " jawab ustadz Sulaiman tersenyum.
" Abi dengar jika wanita yang Zaka suka sudah menikah. " Ujar Abi ustadz Sulaiman. gadis yang dia maksud itu adalah Aara. karena Abi dan Umi nya juga tau jika anaknya menyukai Aara.
Ustadz Sulaiman kembali tersenyum lembut. "Ya Abi, semua sudah di atur dengan ketentuan nya. belum jodoh sama Aara Abi . " Jawab Ustadz Sulaiman santai seperti biasa dengan wajah lembutnya sambil menyuapi sarapannya.
Umi dan Abinya saling pandang dan tersenyum. mereka tidak menyangka jika anaknya itu benar benar bisa menerima dengan mudah semua ketentuan yang telah di atur untuknya
Mereka sangat bangga dan bahagia karena kedua anak anaknya tumbuh menjadi pribadi yang bisa jadi teladan. Terutama putranya yang sedikitpun tidak pernah mengeluh dengan segala bentuk ujian yang menghampirinya.
Abi ustadz Sulaiman berdehem untuk kembali memulai pembicaraan nya "Zaka... Abi sebenarnya berniat ingin menjodohkan Zaka dengan Anak Gadis kyai Adnan." Kata Abi Ustadz Sulaiman.
Sulaiman menyerjit"Kyai Adnan. bukannya kyai Adnan hanya memiliki satu orang anak laki laki Abi" Jawab Ustadz Sulaiman yang memang tidak terlalu tau. dan berfikir mana mungkin dia menikah dengan laki laki.
Aaa ustad Sulaiman ada ada saja fikiran nya.
"Mereka memiliki seorang putri sayang. namanya Zahra. Yang sudah tiga tahun ini memenang kan lomba ngaji di pasantren Abi nak" Timpal Umi Ustadz Sulaiman
Ustadz Sulaiman mengangguk menjawab Uminya. "Terserah Abi dan Umi saja... jika Abi dan Umi merasa itu yang terbaik buat Zaka. Zaka Ikut saja Abi, Umi" Jawab ustadz Sulaiman yang memang tidak pernah membantah kedua orang tuanya.
"Jadi kau mau nak.kami jodohkan dengan Anak kyai Adnan" Tanya Uminya memastikan Karena mereka juga tidak ingin memaksa anaknya. Dia takut jika nanti rumah tangga putranya tidak bahagia.
Ustadz Sulaiman kembali tersenyum dan mengangguk.
"Alhamdulillah..." Ucap syukur Abi dan Umi nya saat putranya sama sekali tidak menolak niat baik mereka berdua.
...........
Salam dari bunda🤗maaf jika masih banyak typonya🤭😅