" Jodoh itu di tangan Allah, mau seberapa keras usaha kita untuk mendapatkanya jika dia bukan jodoh kita ya dia ga bakal jadi sama kita, jadi stop buat nanya kapan Ila nikah !" Ucap Laila Maheswari seorang wanita dewasa yang kini sudah berusia 30 tahun, Laila kerap kali ditanyakan dengan pertanyaan yang sama yaitu kapan menikah, bukan tidak ingin hanya saja ia selalu kurang beruntung dalam masalah percintaan.
" Gua bakal nikah lagi kalo anak gua yang minta dan wanita itu juga harus pilihan kedua anak gua, karna gua ga mau anak gua punya ibu tiri yang kejam kaya di sinetron !" Ucap Kevindra hermawan seorang lelaki berusia 42 tahun yang sudah 7 tahun menduda karena di selingkuhin, dan kini Kevin harus merawat kedua anak nya karna memang hak asuh mereka jatuh ke tangan Kevin.
Penasaran dengan kisah mereka? yuk baca 👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emak naufal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 : Kevin terpesona
Setelah membeli es krim dan di sertai dengan rajukan Kevin, akhir nya kini mereka ber'empat pun langsung menuju tempat bermain, karna Alana dan Camelia sudah tidak sabar untuk memainkan beberapa permainan di tempat tersebut.
" Bunda isi saldonya dulu ya, sebentar Kalian tunggu di sini aja !" ucap Laila sambil mengeluarkan sebuah kartu time zone dari dalam dompet nya, karna memang Laila mempunyai beberapa kartu akses, seperti kartu busway dan juga kartu kereta, bahkan Laila juga memiliki kartu untuk masuk ke dalam kebun binatang.
" Biar aku aja yang isi !" Ujar Kevin sambil mengikuti langkah Laila yang menuju kasir, sementara kedua anak gadis nya sudah sibuk memilih mainan apa saja yang akan mereka mainkan nanti.
" Ila aja mas, mas tunggu sama anak-anak aja di sana !" Jawab Laila sambil menunjuk ke arah Camelia dan Alana yang sedang berdiri di depan mesin capit boneka.
" Kali ini biar ila yang isi, karna ini kartu nya ila !" Ucap Laila saat Kevin memberi beberapa lembar uang berwarna merah untuk mengisi saldo tersebut.
Akhirnya Kevin pun hanya bisa pasrah karna mau di paksa bagaimana pun Laila akan tetap menolak nya, terkadang Kevin masih tidak percaya jika masih ada wanita seperti Laila yang tidak neko-neko, karna selama mengenal banyak perempuan di lingkungan nya kebanyakan dari mereka begitu matre dan akan memanfaatkan keadaan demi keuntungan, tetapi Laila berbeda dan itu membuat Kevin...TERPESONA.
Kevin tidak menyusul kedua anak nya seperti permintaan Laila tadi, tetapi laki-laki itu lebih memilih untuk menunggu calon istrinya dan setelah selesai akhirnya mereka baru menyusul Camelia dan juga Alana.
" Nana sama Kaka mau main ini dulu Bun !" Ujar Alana dengan semangat begitu Laila dan Kevin mendekati mereka dengan sebuah kartu di tangan Laila yang baru saja di isi saldo nya.
" Oke, kita main ini dulu ya !" Jawab Laila langsung mengabulkan permintaan kedua calon anak nya, sementara Kevin hanya memperhatikan saja melihat ketiga nya asik dengan mesin pencapit boneka.
" Susah banget sih, ga dapet-dapet dari tadi !" Keluh Camelia karna ia selalu gagal membawa boneka tersebut ke dalam lubang nya.
" Mau coba lagi atau mau main yang lain aja ?" Tanya Laila karna jujur saja ia sendiri pun juga ikut gereget karna tidak berhasil mendapatkan boneka yang mereka inginkan.
" Coba papa coba sekali !" Ujar Kevin langsung menggenggam tombol yang tadi masih di pegang oleh sang anak, dan dengan penuh konsentrasi akhirnya Kevin pun mulai memainkan tombol tersebut dan setelah mendapat kan target nya kevin pun langsung menjapit boneka tersebut.
Tidak lama kemudian mesin itu berjalan membawa sebuah boneka ke arah lubang yang akan mengeluarkan boneka tersebut, tentu saja itu membuat Laila dan kedua anak Kevin menjadi terpukau, sebab baru satu kali mencoba Kevin langsung berhasil mendapatkan boneka yang mereka inginkan, sedangkan sedari tadi mereka sudah mencoba beberapa kali namun tetap saja gagal.
" Wah papa hebat banget !" pekik kedua anak Kevin saat mendapatkan boneka tersebut, tentu saja pujian itu membuat wajah Kevin memerah, terlebih Laila juga memberikan senyum terbaik nya yang mana terlihat sangat cantik di mata Kevin.
" Terus mau main apalagi abis ini ?" Tanya Kevin berusaha menutupi rona wajah nya yang memarah.
" Mau main basket !" Jawab Alana dan Camelia kompak sementara Laila hanya bisa tertawa melihat kekompakan kedua anak itu.
" Oke, let's go !" Ujar Laila langsung merangkul kedua remaja itu meninggalkan Kevin yang berjalan di belakang sendirian, sementara Kevin hanya bisa geleng-geleng kepala melihat ketiga wanita kesayangan nya itu... kesayangan ga tuh...
Sampai hampir semua permainan mereka coba tetapi tidak membutuhkan mereka terlihat lelah sama sekali, malah wajah mereka terlihat sangat bahagia.
Dan Saat ini waktu sudah menunjukan pukul 17.55 wib dan Kevin pun langsung mengajak ketiganya untuk melaksanakan sholat Maghrib, tadi Laila dan juga kedua calon anak nya sempat mengambil mukena yang tertinggal di dalam mobil.
Setelah melaksanakan kewajiban nya Kevin pun langsung mengajak kedua anak nya dan juga calon istrinya untuk makan malam, karna setelah ini mereka akan langsung pulang.
" Jangan pesen yang pedes ya dek !" Warning Laila saat Alana ingin memesan makanan pedas, mendengar larangan dari wanita tentu saja membuat Alana langsung menuruti walau dengan bibir yang cemberut.
" Kamu mau pesen apa ?" Tanya Kevin karna tinggal Laila saja yang belum memesan makanan.
" Ila samain aja sama punya Kaka mas !" Jawab Laila karna jujur saja ia bingung ingin memesan apa.
" Oke !" Jawab Kevin singkat dan langsung menyebutkan kembali pesanan nya.
Sambil menunggu pesanan mereka datang Laila mengajak ngobrol kedua calon anak nya dengan menanyakan beberapa pertanyaan tentang keseharian kedua anak itu, sementara Kevin memilih memeriksa ponselnya tapi telinganya tetap fokus mendengarkan ucapan ketiga wanita tersebut.
" Kalo nanti kapan-kapan Nana sama Kaka mau nginep di rumah bunda boleh ga ?" Tanya Alana saat Laila menceritakan kalau di samping rumahnya ada sebuah kolam ikan yang di dalam nya terdapat banyak sekali ikannya dan semua itu adalah milik sang Abah.
" Boleh dong, nanti kapan-kapan kalau libur sekolah minta izin sama papa buat nginep di rumah bunda !" Jawab Laila dengan nada semangat sambil melirik sedikit ke arah Kevin yang masih asik dengan handphone nya.
" Boleh ga pah ?" Tanya Alana tiba-tiba membuat Kevin langsung gelagapan mendengarnya sehingga ia sempat loading sedikit sebelum menjawab.
" Ya kalau bunda kalian bolehin ya papa juga oke aja, yang penting Kalian ga boleh nakal di sana !" Jawab Kevin membuat kedua nya memekik senang.
" Asik, siap papa !" Jawab kedua nya dengan kompak.
Tidak lama kemudian makanan yang mereka pesan pun tiba dan mereka pun langsung memakan dengan lahap, karna baru saja teras capeknya karna bermain tadi.
Setelah selesai makan akhirnya mereka pun memutuskan untuk langsung pulang, tentu saja dengan Kevin yang lebih dulu akan mengantarkan Laila ke rumah nya sekalian meminta maaf kepada kedua orangtua Laila karna sudah membawa anak gadisnya seharian.
Tidak lupa Kevin pun membeli beberapa kue tadi sebelum keluar dari dalam mall, tentu saja semua kue yang ia beli untuk di bawa ke rumah calon mertuanya, walaupun tadi Laila mengatakan tidak usah repot-repot tetap saja sebagai laki-laki Kevin merasa tidak enak jika harus datang dengan tangan kosong.
Tidak lama kemudian mobil yang di kendarai oleh Kevin pun tiba di depan rumah milik orangtua Laila, dan ia beserta kedua anak nya ikut turun untuk bertemu kedua orangtua Laila walau sebentar.
Setelah mengobrol sedikit akhirnya Kevin beserta kedua anaknya pun pamit untuk pulang karna hari sudah malam dan kedua anak nya pun belum beristirahat sejak pulang sekolah tadi.
...----------------...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
# Happy Reading ❤️