"Aku tidak ingin terus seperti ini, aku ingin diakui sebagai istrimu didunia dan dihati mu, aku tidak ingin menjadi istri yang hanya dijadikan istri panjanganmu saja..." Ingin sekali Tania berteriak menyampaikan rasa sakit dihati nya saat melihat suami nya malah asik bercanda ria dengan mantan nya,
mampukah Tania merebut hati suami nya yang hanya bersikap acuh dan dingin pada nya? ataukah Tania akan meninggalkan Dion dan mencari pelabuhan baru di hati nya????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desi Ratnasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23)Kerbau pemalas
Setelah mengantar Monika, Dion langsung menyuruh Vino mengantar mereka berdua kerumah pribadi Dion, perjalanan yang melelahkan membuat Tania tertidur diatas mobil, karna Tania sudah ngantuk berat, ia tidak bisa menahan tubuh nya hingga miring dan bersandar di lengan Vino, Tania memang duduk didepan karna saat masih ada Monika, perempuan itu yang duduk disamping Dion...
"Tuan sepertinya Nona Muda tertidur...."Ujar Vino menginfokan kepada Dion.....
Dion yang semula sibuk dengan ponselnya mengangkat kepala dan melihat sang istri yang berstandar kelengan Asisten pribadinya,....
"Berhenti!...."Seru Dion dengan tiba-tiba, Vino pun berhenti, setelah nya Dion turun dan membuka pintu, ia menggendong Tania dan meletakkan dikursi belakang,...
"Jalan!!...."Seru nya usai duduk kembali kekursi nya, Vino tersenyum melihat tingkah sang bos, ia mencium bau-bau cemburu dibelakang sana....
"Kanu jangan modus ya Vin, walaupun saya tidak mencintai Tania bukan berarti kamu bisa mendekatinya, jika sampai itu terjadi, tau sendiri akibatnya...."Ancam Dion menatap kesal kearah Asisten nya, Vino hanya mengangguk kecil...
"Iya Tuan muda saya mengerti...."
"Baguslah kalau kamu mengerti...."
Mobil memasuki pekarangan rumah yang sangat megah dan luas, beberapa pengawal dan pelayan berbaris menyambut kedatangan Sang pemilik rumah, Dion turun menggendong Tania saat Salah satu membuka pintu...
"Tuan biar saya yang membawa Tania kekamar, anda pasti sangat lelah...."Ujar Vino menawarkan bantuan, seketika sorot mata tajam seolah menusuk dada Vino berkali-kali...
"Maaf Tuan atas kelancangan saya..."Ujar Vino menyadari kesalahannya, Dion kembali melangkah memasuki rumah besar nya, ia terus berjalan seraya menggendong Tania....
Beberapa pelayan berbisik-bisik melihat Tania, karna mereka pun tidak tau jika Dion sudah menikahi seorang gadis yang ia jebak,...
"Dia adalah Nona Muda Tania, Istri Tuan muda, bersikap baiklah pada nya seperti kalau patuh pada Tuan muda, maaf karna tidak memberitahu kalau lebih dulu, Nona Tania sangat lah baik, dia lemah lembut tidak seperti Ular berbisa yang biasa datang itu...."Ujar Vino menjelaskan kebingungan Para pelayan dan pengawal, mereka pun mengangguk mengerti, setelah nya mereka pun kembali ke pekerjaan masing-masing....
Ular berbisa adalah panggilan Vino pada Monika yang suka mengatur dan semena-mena, pada karyawan apalagi pada oekayan, jujur saja tidak ada yang menyukai Monika selain Dion, entah apa yang Perempuan ular itu lakukan pada Dion sehingga Dion sangat tergila-gila padanya....
Dengan pelan, Dion meletakkan tubuh Tania diatas Ranjang yang luas dan megah, setelah nya Luis langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket, usai mandi, Dion duduk disofa ia mengambil ponsel nya ingin menghubungi Sang kekasih tapi perhatikan nya terakhir kerajang saat mendengar Tania mengigau, Dion langsung berdiri dan menghampiri sang istri, ia melihat Tania yang keringatan....
"Jangan, Jangan sentuh saya, saya mohon, menjauh dari saya, hikss, hikss..."Tania menangis dalam tidur, sepertinya ia masih trauma dengan kejadian di Restoran saat dirinya hampir di perkosa oleh Pak Raka...
"Niah, Tania, bangun hee, gadis kebo bangun!!!..."Dion menepuk pelan pipi Tania berusaha membangunkan sang istri....
Seketika Tania membuka mata, kemudian ia terkejut dan langsung duduk, ia menutup seluruh badannya dengan selimut,...
"Saya ada dimana Tuan?...."Tanya nya melihat tempat itu terasa asing...
"Kamu berada dikamar saya,..."
"Kita sudah sampai Tuan?...."
"Belum, kita masih diatas pesawat, sekarang kamu sedang bermimpi...."jawab Dion kesal, ia kembali ke sofa dan menghubungi Monika, tapi sayang nomor nya tidak aktif, Dion yakin jika kekasih nya pasti sedang kelelahan dan istirahat, Dion melirik Tania yang masih terlihat kebingungan...
"Tuan kenapa kamar tuan menjadi beda?..."Dion menghela napas kasar, Tania seketika menjadi cerewat pikir nya...
"Karna kamu sedang berada dirumah saya, bukan dirumah Mama papa...."Tania mengangguk....
Krikkk....
Tania menunduk malu saat suara perut nya begitu nyaring, ia sampai menggerutu dalam hati....
"Astaga bikin malu saja nih cacing dalam perut,...."Tania mengangkat kepala nya perlahan ia melihat Dion yang sedari tadi fokus pada ponsel nya, Tania menarik napas lega karna Dion tidak mendengar suara perut nya, tanpa Tania sadari, Dion mendengar nya dengan jelas tetapi pura-pura tidak mendengar nya, ia ingin tau apakah Tania akan mengeluh lapar padanya atau memilih diam saja menahan lapar....
"Tuan dapurnya dimana ya, saya sangat lapar?...."Tanya Tania mengelus perutnya,....
"Makanan sudah siap, kamu tinggal turun saja kemeja makan!!!!..."Seru Dion tanpa menoleh, Tania mengangguk kemudian turun dari ranjang, dan menuju pintu kamar, rasa lapar....
"Dasar Kerbau pemalas, tau nya hanya makan dan tidur...."Ujar Dion menggelengkan kepalanya, ia ikut berdiri dan menyusul Tania,...
Clekk....
Saat Dion membuka pintu, ia terkejut saat melihat Tania yang ingin masuk lagi....
"Ada apa lagi?...."
"Maaf Tuan, saya mau bertanya, tadi yang membawa saya kekamar siapa ya tidak mungkin kan saya jalan sendiri?...."Tanya Tania setelah sadar jika saat dia bangun dia sudah berada didalam kamar dan seingat nya ia berada didalam mobil bersama Vino, Dion dan Monika....
"Vino yang membawamu kekamar, kenapa? apa kamu berharap saya yang menggendong kamu hah?...."Tania menggeleng,....
"Minggir, saya mau makan,...."Dion mendorong pelan tubuh Tania ia pun berlalu meninggalkan Tania yang masih mematung, saat Tania tersadar, ia pun segera menyusul Dion....
Pagi hari nya.....
Tania meminta izin untuk menemui sang mama, ia sangat merindukan mamanya, wanita yang tak pernah berkata kasar dan selalu berkata lembut padanya, tak lupa ia pun membawa hadiah yang telah ia belikan untuk mama nya....
"Tuan apa saya boleh meminta izin untuk menemui mama saya, saya hanya ingin memberikan hadiah ini pada Mama saya...."Ujar nya meminta izin...
"Terserah, yang penting kamu pulang sebelum mama sama nenek datang, mereka baru saja menelfon jika mereka akan datang kesini...."Tania bersorak dalam hati saat mendapat izin dari suaminya...
"Saya janji tuan akan pulang sebelum mama dan nenek datang, terimakasih tuan atas izinnya...."Tania menghampiri Dion, meraih tangan lelaki itu tanpa permisi dan mencium nya...
"Saya pergi dulu Tuan..."Dion tertegun mendapatkan perlakuan seperti itu dari Tania, ia melihat punggung tangan nya yang baru saja dicium oleh Tania...
"Kenapa jantungku berdetak kencang seperti ini hanya karna tindakan mendadak Kerbau pemalas itu?..."Dion memegang dada nya, sungguh ia tidak menyangka hanya karna hal sepele yang dilakukan Tania membuat jantung nya berdetak kencang, ini pertama kali nya Dion merasakan hal aneh bahkan dengan Monika pun ia tidak seperti ini, apa yang terjadi pada detak jantung nya pikir Dion bingung.....