Transmigrasi Belvia

Yera melihat Leon sedang berada di club malam tanpa anggota Devils lainnya. Yera menyeringai melihat Leon sendirian saat malam itu, ini kesempatan untuk menjebak Leon agar bisa menikah dengannya.

"Beri cowok tampan yang berada di meja dekat pintu dengan segelas whiskey dan jangan lupa campurkan dengan obat ini kedalamnya, ini bonus buat lo" ucap Yera kepada pelayan club dengan memberikan uang kepadanya.

"Baik"ujar pelayan club lalu ia berjalan menuju meja Leon.

"Sebentar lagi gue bisa memiliki lo selamanya" ucap Yera dengan seringai tipis.

•

•

•

"Tuan ini whiskey untuk anda" ucap pelayan club meletakkan segelas whiskey ke meja Leon.

Leon mengerutkan dahinya ia merasa tidak memesan minuman kenapa ada pelayan memberikan whiskey batin Leon.

"Maaf, saya nggak merasa pesan minuman" tolak Leon.

"Iya benar, tapi ini bonus untuk anda tuan karena anda sering datang kesini"

"Oh, terima kasih" ucap Leon lalu ia mengambil minuman whisky tersebut.

Glek!

Leon pun meminumnya kebetulan ia sangat haus sekali minuman dia sudah habis sejak tadi.

Setelah meminumnya tiba-tiba Leon merasa pusing sekali kepalanya berasa berat dan 24 detik kemudian Leon tak sadarkan diri .

Tap

Tap

Tap

Yera datang menatap Leon yang sudah pingsan ia menyeringai puas rencananya kali ini berhasil.

Yera membawa tubuh Leon kedalam mobilnya dengan cara memapahnya.Yera juga menyuruh pemilik club untuk menghapus cctvnya agar tidak ketahuan.

Brak!

Yera menutup pintu mobilnya,lalu ia melajukan mobilnya ke hotel diamond dengan kecepatan tinggi.

Brummm brummm 🛴 ...

Setelah sampai di hotel, Yera memesan kamar untuk semalam di hotel diamond.

Yera meletakkan tubuh Leon di atas ranjang, ia melepaskan semua pakaian Leon hingga naked Yera menelan salivanya ketika melihat tongkat sakti Leon yang mempunyai ukuran segede jagung rasanya ingin sekali mencobanya bagaimana rasanya tongkat sakti Leon menari-nari didalam tubuhnya. Yera juga melepaskan semua bajunya hingga sama-sama naked , ia menarik selimutnya sebatas dada mereka. Yera memeluk badan kekar Leon hingga menjelang pagi jangan lupa Yera sengaja mengacak-acak rambutnya agar kelihatan seperti natural,dan ia meneteskan darah palsu ke seprei hotel.

...****************...

Cahaya matahari menyelinap ke tirai jendela hotel.Isak tangis Yera membuat tidur nyenyak Leon terganggu, Leon mencoba mengumpulkan tenaga sekaligus nyawanya ketika matanya terbuka ia terkejut melihat Yera berada di atas ranjangnya.

"Lo ngapain ada disini HAH!" bentak Leon ia belum sadar kalo keadaannya sama-sama naked dan berada di hotel.

"Hiks hiks lo gak ingat kak, semalam lo mabuk lalu hiks membawa gue ke sini dan hiks kakak melakukannya hiks gue udah gak suci lagi kak hiks" ucap Yera.

"Lo jangan bohong! gue tahu lo ini sedang bohong kan?" sentak Leon.

"Hiks coba kakak lihat keadaan kita, kita sama-sama naked kak hiks dan ini pertama kalinya gue kak hiks kakak jahat bagaimana masa depan gue kak pasti mama dan papa gue bisa marah besar"

Leon melihat tubuhnya sendiri dan tubuh Yera sama-sama naked Yera menutupinya dengan selimut sebatas dada. Lalu tak sengaja melihat diatas sprei ada bekas bercak darah. Leon mengacak-acak rambutnya ia sangat frustasi dan tak bisa mengingat kejadian semalam. Astaga bagaimana mungkin gue tidur dengan anak pungut aarggh, kacau sudah rencana pernikahan bisnis gue dengan Hana kalo begini batin Leon .

Yera melihat wajah frustasi Leon ia menampilkan seringai tipisnya bagus ini sesuai rencana gue batinnya.

"Kak hiks kakak mau tanggung jawab kan hiks kak Leon?" tanya Yera

"Gue gak mau tanggung jawab Yera, gue yakin ini hanya sekedar kecelakaan kecil yang nggak sengaja dan gue juga mau menikah dengan Hana ra. Jadi lupakan kejadian ini" balas Leon

"Hiks tapi kak, bagaimana kalo gue hamil kak hiks gue gak mau hamil kak hiks" ucap Yera yang masih meneteskan air mata 🐍 .

"Gugurkan segera, gampang kan? intinya gue gak mau tanggung jawab dan jangan pernah ganggu kehidupan gue lagi" ucap Leon lali ia beranjak dari ranjangnya setelah itu pergi ke kamar mandi.

"Kak hiks gue gak mau gugurin kak, dia juga darah daging kakak sendiri kak hiks" Yera menahan tahan Leon.

"YERA,sekali lagi gue ingetin ya kalo gue nggak mau tanggung jawab atau lebih lo cari pria lain yang mau tanggung jawab" desis Leon mencengkram dagu Yera .

"Lepas" pinta Leon

"Kak hiks" Yera menggelengkan kepalanya.

"Lepasin YERA" desis Leon menyentak tangan Yera lalu Leon memungut pakaian dan pergi ke kamar mandi.

"Kalo lo gak mau tanggung jawab jangan salahin gue kak Leon, orang tua lo harus tahu ini semuanya dan gue bisa menikmati hartanya sebagai nyonya muda Bratajaya" batinnya menyeringai.

...----------------...

"Ah, enak sekali rebahan di kasur yang empuk ini.Enak ya jadi manusia apalagi sultan begini kalo ingin sesuatu tinggal beli nggak peduli dengan harganya" ucap Winter yang sedang rebahan di kamar Hana.

"Pasti besok gue masuk ke ruangan BK gara-gara tiga boneka santet itu, mereka salah nyari lawan sih..Winter kok di lawan" bangga Winter.

"Oh ya, gue lupa nanti ada acara ulang tahun perusahaan Hawthorne, apa gue harus beli gaun buat nanti malam?" monolog Winter.

Sedangkan di kamar Raka sebelahan dengan kamar Winter. Raka sedang merencanakan sesuatu terhadap Yera.

"Pastikan saat acara sekolahan berjalan dengan lancar dan baik, gue ingin membuka topeng asli Yera agar mereka segera tahu siapa dia sebenarnya terutama Galang dan papa gue" desis Raka.

"..."

"Oke" Raka menutup teleponnya.

Tut....

"Yera sebentar lagi topeng lo akan terbongkar, foto kemarin ternyata nggak membuat dia jera bahkan Galang masih saja percaya dengan boneka mampang, Hana tunggu abang untuk membalaskan dendam atas kematian mu dek" Raka meremas ponselnya dan tersenyum miring.

...----------------...

...~Kivandra Hana~

...