harap bijak dalam membaca. ini hanya cerita fiksi
angga dan Laura. 2 pasangan yang masih duduk di bangku sekolah atas yang terpaksa harus memiliki ikatan yang kuat karena perjodohan dari keluarga mereka.
mereka tidak punya pilihan selain menerima perjodohan ini.
angga si cowok alim yang tidak pernah meninggalkan sholatnya dan tidak pernah berpacaran atau mabuk mabukan. harus terpaksa menikahi seorang gadis yang sangat berbeda dengan dirinya.
bagaimana nasib Angga dan Laura kedepannya? ayo baca cerita ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 16
Hari hari berlalu begitu saja, dan hari ini adalah hari ulang tahun sekolah mereka. Banyak siswa siswi yang mengikuti lomba. contohnya seperti Lauris yang mengikuti lomba futsal, dan Dina yang mengikuti lomba melukis. Yaa, gadis itu pintar melukis.
Berbeda dengan Luhan dan Laura yang memiliki karakter yang sama, yaitu sama sama malas ribet. mending jadi penonton saja, tidak capek.
" LAURIS! LAURIS" teriak Laura mendukung Kembarannya.
Luhan yang berada di samping Laura menutup telinganya karena banyak siswi yang berteriak-teriak mendukung idola mereka.
Set!
Luhan menarik tangan Laura agar duduk. dia tidak tahan lagi mendengar teriakan Laura. " diam aja, tanpa Lo dukung juga kalo emang dia menang ya tetap menang"
Laura berdecak sebal " CK! Lo nggak ngerti keseruan "
" dah lah! mau ke kantin aja gw" ujar Luhan yang berdiri dari duduknya lalu berjalan melewati kerumunan untuk meninggalkan lapangan outdoor tersebut.
" tungguin gw" ujar Laura yang ikut pergi dari sana. dia butuh minuman segar untuk menyegarkan tenggorokannya.
Karena badannya yang Mungil, membuatnya kesulitan keluar dari kerumunan. " susah banget sih!"
" hah!" Laura bernafas lega saat berhasil keluar dari kerumunan tersebut.
" kemana tu anak"
Laura melihat kira Kanan yang ternyata sudah tidak ada Luhan lagi disana. " cepat banget tu anak hilang"
Laura berjalan sendirian, banyak siswa siswi yang berlalu lalang. Niat Laura sih ingin ke kantin, tapi dia malah bertemu Angga yang sedang sibuk bersama Ciara memantau acara berjalan lancar.
" sibuk banget dia hari ini" gumam Laura menatap angga dan Ciara yang perlahan berjalan menjauh darinya.
Angga memang sangat sibuk, tadi saja dia berangkat sekolah sangat pagi, sampai Laura harus berangkat menggunakan taxi.
Saat sampai di kantin, ternyata Luhan tidak ada. Kantin memang cukup ramai karena tidak semua murid menonton pertandingan futsal.
Ting
ponsel Laura berdeting menandakan ada pesan masuk. Laura segera mengambil ponselnya berfikir mungkin pesan dari Luhan. namun ternyata dia salah, pesan itu dari angga.
Ke ruangan OSIS sekarang _ Angga
" mau apa sih ni anak" dumel Laura.
dengan langkah terpaksa tanpa keikhlasan sedikitpun, dia melangkah menuju lantai atas dimana ruang OSIS berada. " bikin capek aja naik turun tangga"
Sampai disana Laura mengetuk pintu dulu, takutnya ada anggota OSIS lain selain temannya Angga. hari ini kan anggota OSIS pada sibuk.
" masuk"
Laura segera masuk, dan benar saja di dalam ada Ciara. Lalu untuk apa Angga memanggilnya kesini? Untuk jadi setan di antara mereka berdua? Katanya kan berduaan di satu tempat yang ketiganya itu setan.
" gitu aja, yang penting lombanya tetap berjalan" ujar Angga.
" oke, aku paham" ujar Ciara.
Angga mengangguk. Saat Ciara ingin pergi dia malah menatap Laura yang berdiri di dekat pintu.
" apa?" tanya Laura bingung, pasalnya Ciara menatapnya terlalu lama.
" nggak ada, aku pergi dulu" pamitnya lalu segera keluar.
begitu Ciara keluar, Laura segera mendekati angga " ada apa Lo manggil gw?"
" mau mastiin aja, kalo Lo nggak bolos bareng Luhan " ujar Angga dengan santai.
" apa? Tu anak bolos?" pekik Laura terkejut. Wah! Parah ini, enak saja tu anak bolos tanpa mengajaknya.
" Lo nggak tahu?"
" dari tadi gw capek nyariin dia tahu" ujar Laura lalu duduk kursi yang ada di depan Angga.
Sekarang dia jadi bosan, Luhan nggak ada di sekolah, Dina sibuk dengan lomba sedangkan Lidia? Tentu saja sibuk bersama dina. Dia sih malas banget ngurus masalah lomba.
" udah makan?" tanya Angga.
Laura menggeleng, lalu dia membungkukkan badannya dan meletakkan kepalanya di atas meja dengan kedua tangan di jadikan bantalan.
" tadi mau ke kantin buat makan, tapi gw kehilangan jejak Luhan"
sepertinya Luhan tidak mendengar saat Laura memintanya menunggu. Wajar saja, karena suara Laura yang kecil berpadu dengan sorak sorak yang lain. Tentu saja suaranya hilang.
" ayok ke kantin " ajak Angga
" malas sama Lo"
" kenapa?"
" yang ada nanti di lihatin terus sama yang lain, bikin risih aja"
memang benar, setiap makan bareng Angga di kantin, pasti pada di lihatin sambil di gosipin. Kan Laura jadi risih meskipun Laura mencoba untuk peduli, tapi itu semua menganggu.
" yaudah, makan disini aja"