Lily merupakan anak kedua dari tiga bersaudara di rumahnya. Kehidupannya berjalan lancar sebelum adiknya dilahirkan. Namun, setelah kehadiran adiknya, Lily terasa menjadi orang asing di rumahnya sendiri. Semakin lama, Lily semakin merasa dirinya tak terlihat seperti makhluk gaib yang berkeliaran.
Diam-diam Lily merencanakan untuk kabur dari rumahnya. Ia memutuskan mengasingkan diri pergi negeri orang tanpa ada yang tahu rencananya bahkan sahabatnya sendiri.
Bagaimana kelanjutannya? Apakah Lily akan menemukan rumah lain di sana? Ataukah ia akan kembali pulang? mari kita simak lanjutan ceritanya >>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MellaMar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pernikahan
Hari pernikahan Lily dan Yu-Seok akhirnya tiba. Keluarga Lily dan Yu-Seok berkumpul di sebuah hotel mewah di Seoul, Korea Selatan. Lily memakai gaun pernikahan yang indah dan elegan, sedangkan Yu-Seok memakai setelan jas yang rapi dan stylish.
Ju-Anh, berperan sebagai pembawa cincin pernikahan. Ia memakai setelan kecil yang lucu dan menggemaskan.
"Love you mama". Ucap Ju-Anh.
"papa?". Tanya Yu-Seok.
"Engga....". Tolak Ju-Anh.
Lily tertawa merasa menang. "Ju-Anh sangat memihakku, bukan?". Ucapnya.
Yu-Seok mendekatkan bibirnya kearah telinga Lily dan berbisik. "Kita akan membuat kloningannya, bukan?". Goda Yu-Seok membuat Lily mematung seketika.
Setelah upacara pernikahan, keluarga dan teman-teman berkumpul untuk makan dan merayakan kebahagiaan Lily dan Yu-Seok. Mereka menikmati makanan yang lezat dan minuman yang enak, serta menari dan bersenang-senang.
Lily dan Yu-Seok juga melakukan sesi foto pernikahan dengan keluarga dan teman-teman. Mereka mengambil foto-foto yang indah dan romantis, yang akan menjadi kenangan yang indah bagi mereka.
"Ly, kamu mencampakkanku demi duda gila ini?". Zack berakting sedih.
Yu-Seok memicingkan matanya. "Sepertinya kau yang bodoh, Zack!". Serunya.
"Om Zack". Panggil Ju-Anh.
Zack menyeimbangkan tubuhnya dengan tinggi Ju-Anh. "Kenapa?". Jawabnya.
"Love you". Ucap Ju-Anh.
Yu-Seok tak terima mendengarnya. "Ju-Anh, kenapa sama papa gamau bilang 'love you?'. Tapi sama om Zack kamu mau". Yu-Seok cemburu.
"Mungkin Ju-Anh lebih setuju Lily denganku, dari pada dengan ayahnya sendiri". Zack mengejek.
Lily sedikit mencubit suaminya. "Sttt!! Malu". Lirihnya.
"Jadi, kamu malu punya suami sepertiku?". Ucap Yu-Seok menengadahkan wajahnya dengan mata menatap Lily.
"Ly, kalau surat cerai sudah keluar, hubungi aku!. Aku siap menunggu jandamu". Ucap Zack sambil melarikan diri.
"Dasar jomblo sialan!". Ucap Yu-Seok melemparkan bunga yang sedang Lily pegang ke arah Zack.
Dengan sigap Zack menangkapnya dan pergi menyelamatkan diri. Semua yang menyaksikan perkelahian kecil itu, tertawa terhibur.
...
Malam harinya, pengantin baru akan menghabiskan malamnya dihotel. Ju-Anh telah terlelap lebih dulu diatas kasur yang luas dan Lily berbaring didepannya saling hadap-hadapan.
Suara gemercik air terdengar merdu menandakan Yu-Seok yang sedang menggunakannya. Lily menatap lekat wajah polos Ju-Anh dengan perasaan yang mendalam.
Tanpa terasa, bulir air mata jatuh dari pelupuk matanya. Lily terus terbayang Ju-Anh yang masih bayi menggeliat didekapannya. Semakin lama, isakannya semakin kuat membuat Ju-Anh menggeliat dari tidurnya. "mama...". Gumam Ju-Anh.
"Mama disini, sayang". Lily menepuk pelan bok()ng Ju-Anh agar kembali tertidur.
"mama...jangan...nangiss.." . Ujar Ju-Anh dengan suara seraknya.
Yu-Seok yang baru keluar dari kamar mandi segera mendekat mendengar ucapan Ju-Anh. "Sayang, ada apa?". Tanyanya khawatir.
Lily menggeleng pelan dengan tangan yang masih mengelus-elus Ju-Anh. "Sttt!". Ucap Lily "Jangan berisik". Suaranya bergetar.
"Kenapa sayang?". Bisik Yu-Seok mengelus rambut Lily.
Mendengar pertanyaan dengan perlakuan lembut Yu-Seok, membuat air matanya semakin mengalir deras. Yu-Seok semakin khawatir dibuatnya.
Meskipun sedikit gugup, Yu-Seok mencoba mendekap tubuh istrinya yang bergetar karena menangis. "Menangislah sampai kamu puas". Bisiknya ditelinga Lily.
Setelah isakan tangis tak terdengar lagi, Yu-Seok beranjak mengambil air minum untuk istrinya. Di ajaknya Lily ke sofa, lalu menyalakan tv. Yu-Seok memutar film dengan genre yang Lily sukai.
Yu-Seok hanya terdiam menemani Lily tanpa memaksanya untuk bercerita sedikitpun. Ia tahu kalau Lily akan bercerita jika hatinya sudah siap.
"Mau nonton apa lagi?". Tanya Yu-Seok setelah film yang pertama selesai.
Tanpa Yu-Seok tahu kalau Lily sudah lama terlelap dalam tidurnya. Yu-Seok menghela nafasnya panjang, lalu memindahkan istrinya ke atas kasur.
Yu-Seok mengompres mata Lily dengan handuk kecil yang telah dibasahi dengan air hangat. "Aku tidak mau melihat matamu bengkak esok pagi,Lily". Lirihnya sangat pelan.
Yu-Seok ikut berbaring dibelakang Ju-Anh. Fikirannya terus terbang melayang mencoba mencari tahu apa penyebab istrinya menangis. Baginya, ini kali pertama melihat Lily menangis tanpa ia tahu alasannya.
"Apa Zack tahu sesuatu?". Batinnya
"Engga...engga..."
"Yang ada, dia malah makin besar kepala".
Lalu ia menatap Lily kembali dengan perasaan campur aduk. "Aku berharap, ini bukan tangisan penyesalanmu karena memiliki suami sepertiku". Gumamnya.
...
Zack menatap bunga pernikahan yang ia bawa sepulang dari acara pernikahan Lily dan Yu-Seok. Air mukanya yang sedih tak bisa ia tutupi lagi. Satu persatu ia tata bunga yang cantik pada sebuah vas diatas meja. Tiba-tiba, kenangan indah bersama Lily kembali berputar dalam kepalanya.
Flashback_
Lily mengajak Zack bertemu sebelum kepulangannya ke kampung halaman. Zack sudah tidak berharap banyak pada Lily, namun masih ada persentase kecil yang tersisa dihatinya, berharap Lily akan berbalik arah padanya.
"Zack!...". Ucap Lily.
"Katakan!". Jawab Zack santai dengan perasaan yang gugup.
"Maaf...". Lirih Lily.
Zack tertawa garing dibuatnya. "Tak perlu seperti itu,Ly. Yang terpenting adalah kebahagiaanmu". Ujar Zack.
Lily menatap Zack, "Apa kamu membenciku, Zack?".
"Untuk apa?" .
Lily menggeleng pelan, menunjukkan senyum tulusnya. "Aku yakin, kamu memiliki tipe ideal yang jauh diatasku. Kamu juga akan bahagia, Zack". Harap Lily.
Zack tersenyum kikuk mendengarnya. "Mau ada seribu pun kloningan kamu, aku maunya tetap kamu". Batin Zack.
"Gimana perasaanmu? Bahagia?". Tanya Zack.
Lily terdiam sejenak. "Zack, kau pun tahu apa alasanku akan menerimanya". Lirih Lily.
"Aku gak penasaran lagi. Karena kamu memang sudah sepantasnya menjadi mama dari Ju-Anh". Jawab Zack. "Tapi kamu harus utamain perasaan kamu, kamu harus nyaman dan tenang".
"Aku akan berusaha mencintainya". Ucap Lily.
"Jika suatu saat Yu-Seok menyakitimu, kamu jangan hanya diam saja dan mementingkan perasaan Ju-Anh. Kamu pentingkan dirimu sendiri". Saran Zack.
"Yang banyak berkorban disini bukanlah Yu-Seok, tapi kamu". Lanjut Zack penuh penekanan.
Lily mengangguk faham apa yang diucapkan Zack. "Zack, kapan rilis album baru?". Lily mengalihkan.
Zack mengubah air mukanya antusias. "Hampir lupa". Ucapnya. "Bulan depan, Ly".
"Apa ini pelanggaran? Kamu memberitahuku sebelum promosi". Tanya Lily memicingkan mata.
"Kalau aku terkena pelanggaran, itu berarti aku harus menuntut Yu-Seok". Ucapnya dengan nada bercanda.
"Gapapa. Peras semua hartanya, Zack!". Lily menanggapinya dengan tawa.
"Ly, tentunya pasti kamu tahu siapa inspirasiku dalam album baruku ini". Ucap Zack.
"Siapa?".
"Aku akan memberimu kompensasi atas kontribusimu sebagai ispirator pribadiku". Ucap Zack.
"Zack!". Seru Lily "Apa yang kau maksud?".
"Yu-Seok pasti memberitahumu. Dan satu lagi, itu adalah album musik solois, bukan grup".
"Benarkah?". Lily benar-benar terkejut dengan kenyataannya.
Zack menatap pupil mata Lily dari jarak yang cukup dekat. "Sebahagia itu kamu bakal punya penghasilan?". Ejek Zack.
"Tentu!". Jawab Lily semangat. "Aku harus banyak uang".
Mereka tertawa bersama memungkas masa kebersamaan. Tawa dibibir Zack tidak bisa menutupi rasa sakit dihatinya. Lalu seberapa besar rasa cinta Zack pada Lily?.
"Setelah malam ini, jangan sampai kamu kembali mendatangiku dengan tangisan luka, Ly". Bantin Zack.
Flashback off_
kisah cerita nya bagus banget,dan jalan ceritanya juga bagus.tapi penyusunan peristiwa nya tidak terlalu jelas🙏
tapi saya suka kok🥰
buat Yu Seok belum ya😁
karna saya TKW sama dgn Lily..
innsyaa Allah lama2 kita akan menjalin ikatan emosional dan jalinan kasih dgn Sang anak.
saya mampir nih..
cerita TKW.sama Lily saya pun TKW.