NovelToon NovelToon
JERAT CINTA MAFIA KEJAM

JERAT CINTA MAFIA KEJAM

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.6
Nama Author: Apri Ana

Cerita ini adalah spin off dari Jerat Cinta Alka.

Bercerita tentang kehidupan Sarah setelah tidak lagi bersama dengan Alka.
Sarah memutuskan untuk pulang kampung setelah ditipu oleh managernya.
Ia pulang tanpa membawa sepeser uangpun.

Masalah Sarah bertambah saat Ia tahu jika Ayahnya terlilit hutang, Ia dipaksa menikah dengan pria yang belum pernah Ia kenal sebelumnya.

Dan disinilah kisah Sarah dimulai...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Apri Ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23

Ami menatap ke arah Arga tak percaya. kali pertamanya Arga berani membentaknya seperti ini apalagi hanya karena membela seorang gadis.

"Bukan salah Sarah karena aku pergi tanpa Sarah." jelas Arga akhinya.

"Tunggu Arga, sekarang kau mengakui jika gadis ini istrimu?" tanya Ami.

Arga terdiam sejenak sebelum akhirnya Ia menjawab, "Ya, dia istriku. Kamu sudah menikah jadi kau tidak perlu mencari tahu apapun lagi!"

"Kau gila? Kau menikahi gadis yang asal usulnya tidak jelas seperti ini?" sentak Ami tak terima.

Ami bahkan memandang jijik ke arah Sarah.

Sarah yang mendapatkan pandangan seperti itu merasa tertekan, Ia hanya menundukan kepalanya dan menahan tangisnya yang akan keluar.

"Ini pilihanku, kau tidak punya hak mengatur apapun tentang hidupku!"

Ami tertawa namun tawanya sangat mengerikan, "Ternyata kau sudah lupa dengan apa yang sudah kuberikan padamu?"

"Aku tidak lupa, aku akan selalu mengingatnya. Sekarang pergilah. Terima kasih sudah datang menjenguk ku!" Arga mengusir Ami membuat Ami sangat marah.

Dengan tangan mengepal, Ami menghampiri Sarah dan langsung menjambak rambut Sarah.

"Kau semua karena kau! Dasar gadis sialan." umpat Ami sambil menjambak rambut Sarah sementara Sarah hanya diam tidak berani melawan mengingat Ami sudah tua, Ia tidak mungkin membalas orangtua.

Arga yang tidak bisa melakukan apapun untuk membantu Sarah pun berteriak memanggil anak buahnya.

"Bawa wanita tua ini keluar dari ruanganku dan jangan biarkan dia masuk lagi." perintah Arga dengan geram.

"Anak tidak tahu di untung, kau sudah mengkhianati Arga, kau pengkhianat!" teriak Ami sebelum akhirnya para anak buah Arga menyeretnya keluar.

Arga mengatur nafasnya untuk menghilangkan emosinya.

Ia menatap ke arah Sarah yang kini terjatuh dilantai sambil menangis terisak.

"Sayang... kemarilah." pinta Arga dengan suara lembut.

Sarah menggelengkan kepalanya, Ia masih tetap ditempatnya.

"Baiklah, aku yang akan kesana." kata Arga yang langsung membuat Sarah bangkit dan mendekati Arga.

"Jika kau tahu Ibumu tidak menyukaiku, seharusnya kau tidak menikahi ku, seharusnya kau membiarkan aku mencicil hutang ayahku!" protes Sarah.

Entah mengapa mendengar ucapan Sarah membuat emosi Arga malah semakin naik, "Ini hidupku, tidak ada yang berhak mengaturnya termasuk kau!"

Sarah akhirnya diam, lagi lagi Ia sadar jika sudah salah bicara lagi namun mau bagaimana, Ia juga sangat terluka saat ini karena perlakuan Ibu mertuanya itu.

"Lebih baik kau segera istirahat disana." pinta Arga sambil menunjuk ke arah sofa besar yang ada disana, cukup untuk Sarah berbaring.

Dan tanpa protes, Sarah segera berbaring disofa, tidur untuk melupakan apa yang baru saja terjadi padanya.

Sarah berbalik memunggungi Arga karena tak kunjung bisa terlelap padahal ini masih tengah malam.

"Apa kau sudah tidur?" tanya Arga pada Sarah namun Sarah tidak menjawab, pura pura mendengkur agar Arga tahu jika Ia sudah tidur.

Pintu kembali terbuka, seseorang baru saja masuk. Sarah penasaran ingin berbalik dan melihat siapa yang datang namun Sarah mengurungkan niatnya saat mendengar suara Vandam.

Yang baru saja masuk adalah Vandam.

"Saya dengar Nyonya baru saja datang." kata Vandam dan ini kesempatan Sarah untuk menguping, Sarah benar benar ingin tahu lebih jauh hubungan antara Arga dan Ami yang terlihat tidak akur itu.

"Ya, aku meminta anak anak untuk mengusir wanita tua itu, dia sudah membuat keributan disini." ungkap Arga.

"Nona..." Vandam menghentikan ucapannya.

"Dia sudah tidur." jelas Arga.

"Pasti Nyonya marah besar karena tahu Tuan menikah tidak dengan gadis pilihannya." kata Vandam yang membuat Sarah paham posisinya sekarang.

Sarah menebak jika Arga dijodohkan oleh Ibunya sebelum menikahinya.

"Aku tidak peduli dan sepertinya sekarang waktunya aku melawan wanita tua itu, aku sudah lama diam dan tersiksa dengan semua ini Vandam." jelas Arga.

"Saya paham Tuan tapi sepertinya kita harus mengirim Nona kembali ke pulau, semua demi kebaikan dan keselamatan Nona." kata Vandam.

Sarah terdiam membeku mendengarkan ucapan Vandam dan Arga. Ia pikir Vandam tidak menyukainya namun ternyata Vandam memikirkan keselamatannya.

Sarah merasa menyesal sering membatah ucapan Arga.

"Ya aku akan bicara dengannya besok." kata Arga akhirnya.

Arga dan Vandam sama sama diam sejenak sebelum Arga kembali bertanya, "Lalu bagaimana dengan kau dan Nilam? Apa ku sudah memikirkan usulku untuk menikahinya?" tanya Arga.

Vandam tersenyum, "Saya sudah memikirkanya dan mungkin saya akan segera mengatakan padanya."

"Kau sudah mengakui jika kau mencintainya?" goda Arga dengan sedikit tawa.

Vandam tak menjawab hanya tersenyum,

"Kembalilah ke ruangan Nilam, jangan biarkan dia sendirian. Aku sudah banyak penjaga disini." perintah Arga.

"Baiklah Tuan, saya permisi."

Terdengar suara pintu tertutup menandakan jika Vandam sudah keluar dari ruangan Arga.

Sarah menghela nafas panjang, entah mengapa Ia merasa hatinya menghangat melihat hubungan Arga dan Vandam yang terlihat seperti saudara.

Saling memperhatikan satu sama lain juga saling peduli.

Apa yang Sarah tuduhkan pada Vandam selama ini salah. Sarah mengira Vandam itu orang yang licik namun ternyata Vandam pria yang baik.

Sementara itu, Vandam sudah kembali keruangan Nilam.

Ia terkejut saat melihat Nilam sudah sadar. Nilam menatap ke arahnya sebentar sebelum akhirnya Ia memalingkan wajah.

"Mau minum?" tawar Vandam dengan suara lembut.

"Kenapa kau disini? Bukankah aku datang bersama Nona? Dimana Nona sekarang?" tanya Nilam sama sekali tidak mengubris ucapan Vandam yang menawarkan minum untuknya.

"Nona sedang menjaga Tuan"

"Tuan? Apa yang terjadi pada Tuan?" tanya Nilam dengan raut wajah khawatir membuat Vandam cemburu.

"Apa kau begitu peduli padanya?" tanya Vandam yang langsung membuat Nilam diam.

"Aku hanya khawatir kau melakukan hal buruk padanya." ungkap Nilam.

"Dia ditembak."

Mata Nilam menatap tajam ke arah Vandam, "Pasti kau yang sudah melakukannya!"

Vandam hanya tersenyum.

"Pria jahat! Ternyata kau tidak hanya brengsek tapi kau jahat dan kejam. Tidak tahu malu!" ucap Nilam penuh emosi.

Vandam kembali tersenyum, "Bukankah kita sama sama tidak punya malu?"

"Tidak, aku tidak sepertimu!" kata Nilam.

"Ya katakan seperti itu tapi kau terlihat lebih menyedihkan, kau mencintai Tuan mu sendiri padahal kau seharusnya sadar diri, posisi rendahan sepertimu tidak akan bisa mendapatkan Tuan Arga apalagi kau sudah tidak perawan." ejek Vandam.

Nilam mengepalkan tangannya, tubuhnya sangat lemah saat ini jika saja Ia tidak sakit mungkin Ia akan menampar bibir Vandam agar berhenti mengatakan hal menyakitkan.

"Lebih baik aku dari pada kamu, yang memaksa orang untuk melakukan sesuatu yang tidak di inginkan hanya untuk kepuasan pribadi." balas Nilam.

Vandam kembali tersenyum namun kali ini senyumnya terlihat mengerikan, "Baiklah, jika itu yang kau inginkan.

Aku tidak akan menyentuhmu lagi." kata Vandam lalu keluar dari ruangan Nilam meninggalkan Nilam.

Bersambung...

Jangan lupa like vote dan komeenn

1
Mamath Kay
semoga sarah bahagia
Mamath Kay
aku mampir thor
Tamima
bagaimana dgn vandam dan Nilam
Fhatiimah
sdah ku duga rista tdak baik
Tamima
mantap cerita Nya 👍👍👍
Adriana Wiriadinata
seru nih
Indah Martin
Luar biasa
Anonymous
ok
Dedek Aja
Luar biasa
Isna mansur
keren...keren... ceritanya bagus bgt...baru kali ini Lo aku suka cerita yg bau kekerasan..biasanya aku skip...soale..takut ..ngeri...
Triana Mustafa
keren
Yundari Gayosa
nantap
Yundari Gayosa
aku suka banget ceritanya singkat padat jelas dan happy ending 🥰
Aisah Umma
Luar biasa
Margareth Wakano
Ceritanya bagus 😍🥰 wajib baca 👏👏👏
Agnes Pinangkaan
kalau semua di lakukan dgn sesuka hati,di bagun atas dasar apa rumah tangga itu
Cahaya Ponsel
Kecewa
Cahaya Ponsel
Buruk
Dewi Soraya
nilam ko gt y.kyk diam2 sk m arga.emang vandam kurang y
Jarmini Wijayanti
pak vandam klo cinta bilang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!