JERAT CINTA MAFIA KEJAM

JERAT CINTA MAFIA KEJAM

01

Sarah memasuki satu ruangan dengan harapan Ia bisa diterima menjadi salah satu model disana.

Sudah beberapa bulan Sarah menjadi pengganguran di paris, tidak ada job sama sekali untuknya.

Bukan tanpa sebab, semenjak managernya yang bernama Caca menghilang entah kemana, Sarah menjadi hilang arah, tak tahu apa yang harus Ia lakukan disini karena selama Ia menjadi model diparis, Caca lah yang selalu mengurus segala keperluannya.

Banyak yang mengatakan jika Ia ditipu, Caca pergi membaws kabur uangnya namun Sarah masih tak percaya karena Ia rasa Caca tak sejahat itu padanya.

"Maaf aku tidak bisa menerima mu jadi model disini, kau tahu para buyer meminta pada kami untuk mendapatkan model yang masih muda dan kurasa ehem, kau sudah tidak muda lagi." ucapan nylekit pemilik brand membuat Sarah ingin menangis saat ini juga.

"Apa kau benar benar tidak bisa membantu ku? Jadi apapun aku mau." pinta Sarah masih tak menyerah.

"Aku benar benar minta maaf Sarah, jika kau mau, kau bisa jadi asisten para model tapi jika tidak-"

"Maaf aku tidak bisa," potong Sarah langsung menolak.

"Baiklah jika tidak bisa, maaf aku tidak bisa membantu banyak."

Sarah mengangguk, Ia bersiap untuk keluar dari ruangan itu "Permisi, maaf sudah menganggu waktu mu." kata Sarah lalu keluar dari ruangan itu.

Sarah menuju toilet, Ia sudah tak tahan lagi ingin menumpahkan tangisnya disana.

"Sebenarnya kau kemana Ca? Kenapa kau tega meninggalkan ku tanpa mengatakan apapun?" ucap Sarah disela isak tangisnya.

Sarah keluar dari toilet setelah puas menangis, Ia memilih untuk pulang ke apartemen karena merasakan kepalanya pusing saat ini.

Saat tiba di apartemen, Sarah dikejutkan oleh kedatangan pemilik apartemen yang sudah menunggunya.

"Kau belum membayar apartemen selama 3 bulan, apa kau sudah tidak ingin melanjutkan sewa lagi?" tanya Pemilik apartemen.

"Ma masih hanya saja, Caca menghilang, semua uangku dibawa oleh Caca. Aku juga belum mendapatkan job pekerjaan."

Wanita pemilik apartemen itu menghela nafas panjang, "Ku beri waktu selama 3 hari, jika masih belum bisa membayar, pergilah dari sini." kata wanita itu lalu pergi meninggalkan Sarah.

Sarah tertunduk lesu, Ia kini berada diposisi terpuruk. Tidak ada pilihan lain selain pulang ke kampung halamannya.

"Mungkin ini akhir dari karier ku disini, sudahlah tidak apa apa. Aku juga sudah lama tidak pulang ke indonesia." gumam Sarah menghibur dirinya sendiri.

Selama ini Sarah selalu mentransfer uang cukup banyak untuk Ayahnya yang ada dikampung dan Sarah berharap memiliki aset dikampung halamannya, setidaknya bisa untuk Ia hidup sementara tanpa harus memikirkan pekerjaan.

Sarah membuka laci mejanya, dimana ada banyak perhiasan disana.

"Lumayan, bisa ku jual untuk ongkos pulang dan melunasi sewa apartemen."

Sarah segera menghubungi salah satu temannya untuk membeli semua perhiasan miliknya itu.

"Aku tidak bisa membeli semua Sarah, aku akan mengambil satu saja." kata Nisa teman seperjuangan Sarah selama menjadi model diparis.

"Tidak masalah, yang penting uangnya cukup untuk melunasi sewa apartemen dan ongkos pulang ke kampung."

"Baiklah, aku akan mentransfer uangnya sekarang."

Nisa memperlihatkan bukti uang yang sudah Ia transfer.

"Terima kasih banyak Nisa, kau masih mau membantu ku."

"Tidak masalah, selama aku bisa." balas Nisa, "Apa kau tidak ingin melaporkan Caca ke polisi? Aku pikir dia sudah sangat keterlaluan." tambah Nisa.

Sarah menggelengkan kepalanya, "Aku tidak tahu, rasanya aku tidak tega jika sampai Caca dipenjara."

Nisa berdecak, "Kau ini terlalu baik Sarah, pantas saja banyak yang jahat padamu."

Sarah malah tersenyum, "Tapi kau masiu baik padaku."

Nisa menghela nafas panjang, "Jika saja kau menerima lamaran Alka waktu itu, mungkin kehidupan mu tidak akan seperti ini sekarang."

Deg... Entah mengapa mendengar nama Alka menimbulkan rasa nyeri dihati Sarah.

Sudah beberapa bulan berlalu, sejak Alka memutuskan hubungan mereka. Sarah mencoba bangkit dan tidak lagi melihat ke belakang meskipun rasanya sangat sulit, meskipun bayang bayang penyesalan itu terlihat jelas.

Ya Nisa benar, Jika saja Ia dulu tak mementingkan karirnya dan menerima lamaran Alka mungkin dia sudah menjadi Nyonya Alka sekarang.

Ia sangat Ambisius hingga tak sadar jika Ia bisa saja jatuh seperti ini.

"Tapi semua sudah berlalu, jangan pikirkan lagi. ngomong ngomong apa dia sudah tidak pernah menghubungi mu lagi?" tanya Nisa.

Sarah menggelengkan kepalanya, "Tidak, dia sudah tidak menghubungi ku lagi."

"Ya sudahlah, berarti kau juga harus bisa move on."

Sarah mengangguk setuju, meskipun jauh dilubuk hatinya masih berharap ingin bersama dengan Alka lagi.

"Mungkin nanti saat di Indonesia, aku bisa pergi menemuinya." batin Sarah.

Setelah Nisa pulang, Sarah mulai mengemasi barangnya karena Ia ingin pulang malam ini juga.

Sarah sudah memesan tiket pesawat melalui online.

Ia segera menyelesaikan urusannya dengan pemilik Apartemen, setelah selesai, Sarah pergi ke bandara malam ini juga.

Selama perjalanan pulang ke kampung halaman nya. Sarah menghabiskan waktunya untuk melihat foto fotonya bersama Alka yang masih Ia simpan diponselnya.

Baik Alka maupun Sarah selalu tersenyum bahagia difoto itu.

"Maafkan aku, jika saja aku bisa menjaga diri mungkin aku tidak akan membuatmu pergi seperti ini." gumam Sarah tanpa disadari sudah meneteskan air matanya.

Setelah melewati perjalanan berjam jam yang sangat melelahkan akhirnya Sarah sampai dikota kelahirannya.

"Rasanya sudah banyak yang berubah," batin Sarah.

Sarah memesan taksi untuk perjalanan pulang kerumah, Ia ingin memberikan surprise pada Ayahnya atas kepulangannya ini.

Sebelum sampai dirumah, Sarah sempat mampir membeli beberapa barang juga makanan untuk oleh oleh sang Ayah.

"Ayah pasti seneng deh." batin Sarah mengingat Ia belum memberitahu Ayahnya jika Ia akan pulang hari ini.

Selama ini Ia dan Ayahnya hanya berkomunikasi melalui telepon. Ayahnya selalu mengatakan rindu dan berharap Sarah segera pulang. Kini Sarah sudah mengabulkan permintaan Ayahnya itu.

Sarah turun didepan gang masuk rumahnya karena gang masuk terlalu sempit membuat mobil tidak bisa masuk.

Sarah menyeret dua kopernya, berjalan menuju rumahnya yang sudah terlihat dari jauh.

Sarah mengerutkan keningnya heran, "Kenapa rumah masih belum direnovasi? Bukankah waktu itu Ayah minta uang untuk renovasi rumah?" batin Sarah melihat rumahnya masih biasa saja.

Sarah sampai didepan rumah, Ia segera mengetuk pintu rumahnya.

Tak menunggu waktu lama pintu terbuka dan Sarah dibuat terkejut karena yang membuka pintu bukan Ayahnya melainkan seorang gadis muda seumuran dengannya yang berpenampilan sangat seksi.

"Siapa sayang?" suara Tono Ayah Sarah terdengar mendekat.

Baik Tono maupun Sarah sama sama terkejut.

"Sa Sarah.. Kamu pulang nak?" Tono terdengar gugup melihat kedatangan Sarah.

Dan kebingungan Sarah bertambah saat Ia melihat segerombolan pria berbadan kekar mendatangi rumahnya.

"Bayar hutangmu sekarang!!"

Bersambung....

Haloo semua... selamat datang dinovel terbaruku, semoga kalian sukaaa...

Jangan lupa like vote dan komen biar author tambah semangat nulisnya hehe

Terpopuler

Comments

𝐙⃝🦜ZifeiKangBully🌹🍅

𝐙⃝🦜ZifeiKangBully🌹🍅

wah ayah sarah jgan2 diporootin cewek matre

2024-06-23

0

Mamath Kay

Mamath Kay

aku mampir thor

2024-06-14

1

Anonymous

Anonymous

ok

2024-06-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!