NovelToon NovelToon
Jadi Simpanan Majikanku

Jadi Simpanan Majikanku

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: S R

Tania Ayuningsih( 17tahun), gadis lulusan SMP datang ke kota berniat menggantikan sang ibu menjadi pembantu rumah tangga di kediaman keluarga Kendra Ardiansyah.

Siapa sangka setelah tiba disana dirinya justru diminta untuk menjadi simpanan majikannya demi mendapatkan seorang putra.

Cantik, seksi, populer, berkelas dan baik hati. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan seorang Zaskia Ardiansyah bagi suaminya. Namun, satu hal yang menjadi kekurangannya, dia belum menginginkan kehadiran seorang anak.

Karirnya sebagai Diva sedang naik daun. Wanita yang selalu menjaga hati untuk sang suami berharap pria itu mau mengerti keinginannya.

" Aku mohon mengertilah. Kita masih muda dan kita bisa menundanya dua atau tiga tahun lagi. " pinta Zaskia menghiba.

" Tapi kita sudah menikah selama lima tahun! Apakah waktu yang kuberikan masih kurang bagimu? Aku kehabisan akal untuk menjelaskan pada kedua orang tuaku. Mereka sangat mengharapkan seorang cucu.


Ikuti kisah mereka ya..Selamat membaca..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29

" Tuan. Bagaimana ini? Ada orang yang datang. "

Tania begitu panik mendengar suara pintu yang diketuk dari luar. Masih mending jika yang diluar itu adalah Bi Marni atau Bi Sumi. Bagaimana kalau yang datang tiba-tiba majikan wanitanya? Bisa digorok dipohon jengkol Tania nanti.

Kendra sendiri merasa kesal. Padahal dirinya sedang enak-enak bersama Tania, eh..ada saja yang mengganggu.

" Cck..cepat masuk bathroom dulu. Aku akan membukakan pintu. "

Tania bergegas menuju kamar mandi dan bersembunyi disana saat Kendra berjalan ke arah pintu. Dengan wajah malas pria itu membukakan pintu, ternyata Bi Marni yang sedang mencarinya.

" Ada apa, Bi? "

Bi Marni memperhatikan wajah Tuannya yang sedikit pucat.

" Apa Tuan baik-baik saja? Dari semalam Tuan tidak turun untuk makan malam. Tadi pagi juga dan siang ini Tuan belum bersantap siang. Saya pikir Tuan tidak dirumah, tapi mobil Tuan lengkap diparkiran. Bibi khawatir Tuan kenapa-napa."

Gurat-gurat kekhawatiran tersirat di wajah wanita tua itu. Bi Marni memang cukup dekat dan menganggap Kendra sudah seperti putranya sendiri. Ia tahu akhir-akhir ini Kendra murung akibat pertengkaran lelaki itu dengan istrinya.

Senyum tipis tersimpul di wajah tampan Kendra, ia senang karena merasa diperhatikan.

" Bibi tenang, aku baik-baik saja. Aku memang tadinya kurang enak badan, tapi sekarang udah baikan." tutur Kendra.

Bi Marni hanya mengangguk dengan mulut menyerupai huruf O. Setidaknya ia sudah memastikan bahwa sang majikan baik-baik saja.

" Ya sudah kalau begitu, Bibi permisi. Jika Tuan butuh sesuatu, Tuan bisa panggil Bibi nanti. "

" Oke. Makasih Bi. "

Bi Marnipun hendak meninggalkan kamar Kendra. Kalau begini dirinya sudah tenang melihat majikannya baik-baik saja. Dari pagi dia meminta Tania untuk memastikan kabar Tuannya, tetapi bahkan gadis itu malah menghilang entah kemana. Eh..dirinya juga jadi teringat Tania. Dimana gadis itu sebenarnya? Tania bahkan belum menyelesaikan pekerjaannya.

Kendra bernafas lega setelah Bi Marni meninggalkan kamarnya. Dia sudah tidak sabar rasanya meneruskan acara yang tertunda.

Taniapun ikut lega mendengar bahwa Bi Marni telah pergi. Saat ini dirinya harus menemukan cara agar bisa turun tanpa ketahuan penghuni mansion yang lain. Ini juga merupakan kesempatan yang baik untuknya agar bisa kabur dari Kendra. Lama-lama bersama pria itu kemungkinan akan membuatnya sesak nafas dan gagal jantung nanti.

Kendra hendak menutup pintunya, tetapi tanpa ia duga wanita tua itu kembali kesana.

" Tunggu, Tuan! "

Netra Kendra dan Tania membola sempurna karena kaget. Namun Kendra kembali ke mode tenang. Ia berusaha bersikap biasa saja.

" Ada apa lagi, Bi? " tanyanya dengan perasaan yang sudah mulai dongkol. Kalau begini acara enak-enaknya bisa batal gara-gara Bi Marni.

" Tuan? Tuan tadi lihat Tania? Tadi pagi saya menyuruhnya kesini untuk memanggil dan memastikan keadaan Tuan. Tapi anehnya, Tania juga kok menghilang dari pagi ya? " tanya Bi Marni heran karena para penghuni rumah sekarang hobi sekali menghilang.

Yang disebut semakin gelisah, Tania takut Bi Marni curiga kepadanya. Memang benar, kepala Bi Marni nampak celingukan, barang kali yang dicari ada didalam.

" Kenapa Bi? Bibi mau lihat? Nih.."

Kendra membuka lebar-lebar daun pintu kamarnya agar wanita itu percaya.

" Lagian ngapain juga aku menyembunyikan Tania di dalam kamar. Bibi pikir Tania simpananku apa? Bibi tidak ingat istriku sendiri cantiknya kayak gimana? " seloroh Kendra. Padahal, dalam hati ia mengaamiinkan kata-katanya sendiri.

Bi Marni meringis malu, dirinya lupa jika majikannya punya istri yang cantik jelita. Ia rasa tidak mungkin Tuan Kendra bermain di belakang.

" Maaf Tuan, Bibi tidak bermaksud. Bibi cuma ingat, terakhir kali menyuruh Tania kesini. Jadi Bibi pikir Tania disini. " tutur Bi Marni.

Kendra menepuk jidatnya seolah teringat sesuatu.

" Oh iya. Aku baru ingat tadi menyuruh Tania membersihkan ruang kerjaku. Aku juga menyuruhnya belajar, aku ingin mendaftarkannya ikut program kejar paket C. Kasihan saja, dia masih belia, masa depannya masih panjang. Aku harap dia bisa mendapat pekerjaan lebih layak nanti. "

Ucapan Kendra membuat Bi Marni terkagum-kagum pada pria tersebut. Sekarang tambah lengkap titel Kendra di mata wanita itu, sudah tampan, baik hati, kaya dan dermawan lagi. Tapi sayang, dia sudah ada yang punya.

Bi Marni berniat menuju ruang kerja Kendra, tetapi dengan segera Kendra menahannya.

" Biar aku saja Bi. Aku juga akan melihat hasil kerja Tania. Setelah dia beres, aku akan memintanya menemui Bibi. " cegah Kendra.

Bi Marni percaya begitu saja kata-kata Kendra, sebab biasanya pria itu tidak suka berbohong.

" Baiklah kalau begitu, Tuan. Kalau begitu, Bibi permisi. "

Akhirnya Bi Marni mulai pergi dan menuruni tangga. Kali ini Kendra bisa benar-benar bernafas lega. Iapun segera masuk kamar dan mengunci pintunya.

Sedangkan Tania, telinganya panas mendengar Kendra membandingkan dirinya dengan Zaskia sebab ia sadar apa yang dikatakan pria itu benar adanya.

" Tania, ayo cepat keluarlah. " Kendra sudah tidak sabar, kini pria itu sudah duduk di tepi ranjang. Netranya berbinar melihat yang dipanggil keluar dari persembunyiannya. Tapi anehnya, wajah Tania nampak ditekuk sekarang.

" Kemarilah. " Kendra menepuk-nepuk pahanya, berharap gadis itu duduk di pangkuannya.

" Tuan, sebaiknya saya segera turun. Saya takut Bibi nanti semakin curiga. " ucapnya lesu.

Kendra mengerutkan keningnya, ia merasa kecewa dengan penolakan Tania.

" Kemari dulu. Aku tidak suka ditolak. " tegasnya dengan sorot mata tajam yang seketika meluluhkan nyali Tania. Ia sudah mampu menjinakkan gadis kecil itu dengan mudah.

Perlahan Tania mendekat dan duduk di pangkuan Tuannya. Gadis itu terkesiap saat Kendra kembali melancarkan ciuman yang cukup liar padanya. Akan tetapi, gairah Tania menurun, ia sama sekali tak membalas ciuman Kendra.

" Kau kenapa? "

Kendra menatap lekat netra gadis itu, ia sendiri merasa jika Tania kembali menolaknya, tidak seperti tadi. Netra gadis itupun nampak berkaca-kaca, seolah ada sesuatu yang mengganjal pikirannya.

" Tuan, saya rasa tidak sepatutnya kita seperti ini. Saya merasa bersalah dengan Non Zaskia. Lagipula, saya juga bukan wanita yang pantas untuk anda. Saya hanya seorang pelayan. " ucap Tania kembali menundukkan pandangannya.

Kendra mengangkat kembali wajah istri keduanya hingga netra mereka kembali bertemu. Ia rasa Tania mendengar apa yang diucapkannya pada Bi Marni tadi.

" Kata siapa kau tidak pantas untukku? Kau tahu? Setiap orang punya kelebihan dan daya tarik masing-masing. Dan kau punya itu. Kau dan Zaskia memang berbeda dan kalian memilik daya tarik yang berbeda juga. Lagi pula, Zaskia sendiri yang memintaku menjadikanmu istri, kita sama sekali tidak berbuat salah. " tegas Kendra. Lelaki itu semalaman berpikir, ia tak ingin larut dalam kebodohannya merapati kepergian Tania, sedangkan wanita itu justru bersenang-senang diluar sana.

" Ya sudah. Sekarang kau boleh pergi. Tapi ingat, kapanpun aku membutuhkanmu, kau tak boleh menolakku karena aku suamimu. " tegas Kendra.

Tania hanya mengangguk mengerti, ia masih dilema dengan perasaannya.

" Kalau begitu saya permisi, Tuan. "

Kendra hanya mengangguk dan membiarkan Tania pergi. Ia tak ingin memaksa Tania, dia ingin semua mengalir begitu saja.

Bersambung...

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini. Kasih like koment rate n vote seikhlasnya buat karya terbaruku ya. Makasih sebelumnya😍

1
Ibelmizzel
tau rasa loe Zaskia menyesal terlambat nasi udah jadi bubur
Christina Dewi
Luar biasa
Ibelmizzel
sangat terlambat untuk mu Zaskia perempuan egois.
Ibelmizzel
pasti Zaskia hamil anak laki lain.
Mei Prw
luar biasa
Ibelmizzel
nyesal...nyesal aja loe sendiri.
Sulis
Luar biasa
Ibelmizzel
biar Zaskia gigit jari suaminya bucin sama istri yg dipilihny sendiri.
Ibelmizzel
tinggal kan aja wanita tak jelas macam tu.
Ibelmizzel
istri egois.
Asih Asih
alhamdulillah
terimakasih thor
ceritanya bagus
Jessica
Luar biasa
Liiesa Sariie
sekali² pergi dong tania,,biar kalang kabut kendra cari nya..di rayu sikit uda luluh😒
Lisa Juwita
Luar biasa
Lisa Juwita
Lumayan
Soraya
bagus thor cerita nya mksh ya karyanya, 👍
Soraya
selamat ya akhirnya tania dh lahir
Soraya
lah katanya cocok kan dh di periksa dulu aneh ya
Soraya
klo mau tania mengerti ksh tau aja penyakit Zaskia
Soraya
apa tania msh tidur dikmr pembantu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!