Ujian Kekuatan Cinta AlShaf

Di kamar.

Masih berdua di dalam kamar setelah shalat subuh tadi, keduanya masih bersiap untuk mulai bekerja di dalam kamarnya.

Shafa menatap dalam suaminya yang selalu terlihat tampan dalam posisi apapun, Shafa sekarang tersadar jika om-om yang dia nikahi rupanya memiliki pahatan yang sempurna di wajahnya, sayangnya sikapnya yang dingin dan arogan membuat laki-laki di hadapannya itu dulu ketampanannya berkurang.

"Kak, besok kalau kita punya anak hidungnya kasih ke anak kita ya, terus matanya juga, tapi bibirnya Shafa aja." Kata Shafa sambil memasang dasi Alpha.

"Kenapa?? Kok bibirnya bibir kamu?? " Tanya Alpha heran.

"Biar ganteng tapi tetep murah senyum, Kak Alpha soalnya kalau di luar kaya kulkas dua pintu." Ucap Shafa jujur.

"Sekarang???" Tanya Alpha sedikit kesal karena di bilang kulkas dua pintu dinginnya.

"Emang bisa gitu gak dingin??" Balas Shafa nyengir hingga Alpha masam dan menarik tubuh Shafa ke dirinya agar lebih dekat.

"Begini masih dingin??" Tanya Alpha tersenyum miring sambil mendekap hangat tubuh istri kecilnya.

"Hahaha, bukan kedinginan kak, tapi nih." Shafa pegang pipi suaminya lalu dia tarik pipi itu ke kanan dan ke kiri agar seimbang.

"Senyum manis begini kan jadi gantengnya berlipat-lipat." Kata Shafa masih dengan tangan menyentuh wajah suaminya.

Wajah Alpha memerah merona, sikap Shafa yang begini membuat jantungnya bekerja berkali lipat, namun melihat senyum manis di hadapannya itu membuat Alpha menelan ludahnya.

Cup

Entah, tubuh Alpha reflek ingin menyentuh senyum manis itu dengan bibirnya dan setelah sekian detik Shafa tersadar jika suaminya baru saja mengecup bibirnya dengan sadar.

Gemuruh dada Shafa bertalu-talu, lebih dari curian kecupan yang dia lakukan tadi pagi, luar biasa bahkan kaki-kakinya melemas.

Alpha menjilat bibirnya sendiri, sisa manis dari apa yang barusan dia lakukan masih tersisa di bibirnya, mungkin setelah ini dirinya akan kecanduan terhadap ranumnya dua baris merah yang masih bengong di dekapan tangan satunya.

Alpha sama berdetak tak karuan jantungnya, namun indah rasa itu ingin dia ulangi hingga, Alpha kembali menyapa dua baris merah yang masih belum sadar sepenuhnya itu.

Kali Ini apa yang Alpha lakukan bukan sekedar sapuan dasar, Alpha ingin merasai barisan putih segar dan benda lembut di dalam dua baris merah itu.

"Uhuk-uhuk!! " Shafa tersedak nafasnya hingga Alpha tersadar telah hanyut terlalu dalam.

"Kak!" Shafa tersadar pipinya merona luar biasa.

Alpha tersenyum lalu mengecup kening Shafa menstabilkan deru nafas yang menggebu-gebu di dalam dirinya lalu memeluk Shafa menghirup aroma segar dari leher jenjang Shafa yang mulus.

"Kak." Shafa merasa ini terlalu mendadak, Shafa merasa ini seperti sebuah mimpi yang hampir sama seperti film-film romantis yang sering Shafa lihat.

"Kak." Shafa berucap sembari menatap dalam mata suaminya.

Cup

Alpha tak menjawab namun justru melabuhkan kecupan di dua barisnya yang terus ingin bicara.

"Kak." Shafa kembali berucap namun kembali juga Shafa menerima kecupan itu.

Cup

"Ishhhh, Kak." Shafa mulai protes dengan sikap Alpha yang berbeda dari yang sebelum-sebelumnya.

Cup

Lagi-lagi Alpha tak menjawab hanya terus mengecup bibir yang terus ingin tau perubahan pada suaminya.

"Iiih ini artinya apa???" Shafa mulai berkaca-kaca, ini terlalu menyenangkan saat Alpha berlaku begitu manis pagi ini terhadap dirinya, entah jika ini hanya sebuah pelampiasan seolah dirinya Zea, Shafa mungkin akan memilih tutup mata seolah tak tau.

"Kak, ini aku Shafa loh." Ucap Shafa parau.

"Iya aku tau, yang bilang kamu artis Korea siapa?" Jawab Alpha pada setelan awalnya.

"Ishhh, nyebelin, kakak gak salah lihat kan? jangan-jangan kakak lihatnya kak Zea bukan Aku yang ada di mata kak Alpha??" Shafa tak ingin menahan rasa ingin taunya.

"Iya tau, ini Shafa, istri kecil Alpha. Puas." Jawab Alpha lalu tersenyum dan mengacak rambut Shafa.

Cup

"Aku tunggu di bawah, bersiap hari ini kamu bakal jadi tangan keduaku." Ucap Alpha setelah mengecup kembali kening Shafa yang masih setia membeku di tempatnya.

"Aaah, ya ampunnnn, barusan dia bilang dia lihat aku bukan kak Zea???" Batin Shafa tersenyum senang rasanya pagi ini begitu indah saat suaminya sudah mulai melihat keberadaannya tanpa bayangan orang lain.

__***__

Tak banyak yang tau jika Alpha sudah menikah termasuk para karyawan di kantor Alpha dan para rekan bisnis Alpha karena pernikahan mereka pun terbilang dadakan serta kondisi Alpha yang belum memungkinkan untuk membuat resepsi pernikahan.

Mereka sepakat membuat resepsi pernikahan saat kondisi Alpha sudah sembuh benar tangannya karena Alpha perlu sekali menjabat tangan para tamu undangan, Alpha juga tak ingin di kenang sebagai pengantin cacat.

Selama itu resepsi pernikahan belum terjadi selama itu pula Shafa memohon Alpha untuk menyembunyikan statusnya sebagai istri Alpha, Shafa tak ingin di nilai sebagai wanita simpanan atau apapun karena mereka tak memiliki cukup bukti selain buku pernikahan, foto yang mereka miliki pun foto ijab qobul di dalam ruang rawat yang justru memperlihatkan Alpha memakai baju pasien.

Shafa berjalan di belakang Alpha seperti biasanya, semua karyawan dan karyawati menunduk saat Alpha lewat di hadapannya, tak banyak karyawan dan karyawati yang berani menatap mata tajam dan sikap arogan Alpha selama ini.

Alpha adalah laki-laki yang tak tersentuh, banyak para karyawati yang memimpikannya namun mulut pedas sang Bos itu membuat mereka tak berani mendekat ataupun menggoda, banyak pula dari mantan sekertaris yang bertubuh menggoda berakhir berderai air mata karena kata-kata kasar ataupun pemecatan dan sebagainya.

Hingga sempat para karyawati memikirkan jika bos tampannya itu penyuka sesama jenis, namun hal itu terbantahkan setelah Alpha sering menemui perusahaan Zea kala itu, bahkan setelah Zea menikah Alpha sering membawa Ame dan baru-baru ini membawa anak magang perempuan sebagai sekretarisnya.

Alpha sudah masuk di ruangannya, setelah Shafa ada tak seorang pun boleh membuatkan minuman atau apapun selain gadis itu, bahakan sekertaris yang lama dulu pun tak pernah di ijinkan untuk membuatkannya.

Para Staf perempuan pun akhirnya banyak bergunjing tentang kedekatan Alpha dan Shafa karena tak banyak yang tau jika mereka berdua sudah pasangan halal.

Shafa ke dapur untuk membuat kopi untuk Alpha di sana nampak beberapa staf perempuan yang berbisik-bisik di dalam dapur.

"Menurut kamu ada main gak sih anak magang itu sama si Bos???" Tanya Salah satu staff pada staff yang lain yang tak sengaja terdengar oleh Shafa.

"Ckkk, duniaku kalau bahagia tanpa gunjingan seperti tak mungkin." Batin Shafa mempersiapkan diri untuk masuk dan para Staf itu pun langsung terdiam.

***

Up lagi kak jangan lupa selalu tinggalkan Jejak dan dukungan baiknya untuk Al Shaf ya🙏😍😍😍