NovelToon NovelToon
Pewaris Untuk Tuan Kejam

Pewaris Untuk Tuan Kejam

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikah Kontrak
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Meylani Putri Putti

Dijual sang paman dan di beli oleh mafia kejam.

Yura Milea seorang gadis belasan tahun harus rela mengandung benih pewaris untuk seorang mafia kejam.

Leonard Sebastian Johson, pria kejam itu membutuhkan seorang wanita untuk mengandung benih darinya sesuai permintaan Daddynya yang menderita penyakit akut.

Meski Yura bukanlah type ideal baginya pernikahan itu pun harus di laksanakan.

Bagaimana nasib Yura ketika di rahimnya tumbuh benih sang pewaris, sedangkan ia begitu membenci Leonard Sebastian yang selalu menghina dan merendahkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meylani Putri Putti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rindu Itu Berat

Welly membuka matanya, saat itu ia merasakan sakit disekujur tubuhnya.

Tangannya terikat oleh seutas tali yang menggantung.

" Dimana aku?" gumam Welly masih setengah sadar . 

Kedua orang pria menghampirinya.

" Sudah sadar ternyata, ha ha. " 

Salah seorang pria mentertawakan wajah Welly yang babak belur.

" Siapa kalian ? lepaskan !" Seru Welly . Ia berusaha melepaskan tali yang mengikatnya.

" Ha ha, mau coba melepaskan diri ya?  Tak perlu banyak tanya,  Sebentar lagi kau juga akan tahu kenapa kau ada di sini! Sekarang rasakan sarapan pagi dari kami !"

Kedua pria itu kembali memukul wajah dan perut Welly.

"Akh!! " teriak Welly kesakitan. Dari hidungnya mulai mengaliri darah segar . Perutnya juga terasa sakit karena pukulan tersebut. Welly kembali terhuyung, jika karena bukan tali yang menggantung di lengannya mungkin ia sudah terkapar di atas lantai .

Welly menatap ke arah pria tersebut dengan tatapan tajam sambil menahan rasa sakit dari bagian tubuhnya .

" Untung bos menyuruhku untuk menjaga agar kau tetap hidup ! Jika tidak, saat ini juga akan ku hajar kau samping mati!" tukas Pria itu sambil menjambak rambut Welly.

" Lepaskan aku ! Dasar pengecut kalian! " Seru Welly sambil berusaha meronta-ronta dengan sisa tenaganya agar ia bisa terlepas dari tali yang mengikat tubuhnya.

Dua pria itu tersenyum menyeringai melihat Welly yang coba untuk melepas diri.

Bahkan salah satu dari kedua orang tersebut kemudian mengambil air dan menyiramkan air dingin itu ke wajah Welly yang babak belur.

Bukan main emosinya Welly, ketika air dingin tersebut terciprat di wajahnya yang dipenuhi oleh Luka.

Kemudian mereka tertawa melihat Welly yang menatapnya dengan tajam.

" Haha ha, Kenapa ? Tak terima diperlakukan seperti ini ? maaf air dingin bisa membuatmu sadar sepenuhnya, karena sebentar lagi kau akan diinterogasi. Haha. " 

 kedua pria itu pun kembali menertawakan Welly yang menatap geram, mereka puas melihat Welly yang kesal tapi tak berdaya membalas perlakuan buruk mereka.

' Sial ! Kali ini kalian boleh menertawakanku, lihat saja aku aku pasti bisa lepas dari sini,' batin Welly sambil menatap penuh dendam pria tersebut.

"  Tapi Siapa sebenarnya yang menculik ku,' batin Welly.

Beberapa saat kemudian, terdengar suara langkah kaki yang datang menghampiri ruangan tersebut.

Bruk… pintu dibuka oleh seseorang.

Welly kaget ketika melihat siapa yang datang.

' Tuan Leon ?! Kenapa dia menyekap ku ? Aduh mati aku, pasti Yura telah gagal mengandung benih untuknya, dan dia minta ganti rugi dengan nyawa ku,' batin Welly  ia pun semakin cemas.

Jantungnya berdetak dengan kencang, ketika melihat tatapan tajam dan ekspresi kemarahan dari wajah Leon.

Kini mereka berdua saling berhadapan dan saling menatap.

" Ehm Tuan, kenapa anda menculik dan menyekap ku di sini  ?"tanya Welly dengan gugup.

Leon segera menjambak rambut Welly.

" Kau telah menipuku!" Seru Leon.

" Menipu? Menipu apa Tuan ?"tanya Welly gelagapan. Ia memang tak mengertil kenapa Leon berkata demikian.

" Dimana Yura?"tanya Leon sambil menjambak rambut Welly.

" Yura ? Bukannya dia bersama Tuan ?" Jawab Welly dengan kepala yang mengadah ke atas.

" Katakan dimana istriku ?!"tanya Leon sambil mencengkram erat rambut Welly dengan kuat.

" Saya tidak tahu Tuan. Sumpah! Saya berada di luar kota dan selama ini saya tak pernah bertemu dengannya," jawab  Welly dengan jujur.

Leon menatap wajah Welly beberapa saat.

 'Sepertinya dia  memang tak mengetahui dimana Yura,'batin Leon.

" Apa kau mengenal Sheina Aika?"tanya Leon lagi masih mencengkram rambut Welly.

Mendengar pertanyaan Leon seketika bola mata Welly melotot seperti ingin keluar.

Welly benar-benar kaget dan menjadi gugup mendengar pertanyaan tersebut.

" Ayo jawab!" Seru Leon dengan suara yang lantang. Ia pun menarik pistolnya yang tersimpan di balik jaket kulit yang ia kenakan, kemudian menodongkan pistol tersebut ke kening Welly hingga ujung pistol dan kulit kepala Welly bersentuhan langsung.

Welly semakin gelalapan. Jantungnya berdetak cepat ketika kulitnya menyentuh ujung pistol.

" Katakan atau ku akhiri hidupmu sekarang!" Ancam Leon.

"I-iya Tuan, Sheina Aika itu keponakan saya. Saya sudah mengganti identitas Sheina menjadi Yura Milea agar saya bisa mengkliem asuransi kematian Sheina dan kedua orang tuanya," akui Welly dengan tubuh yang gemetar . Sesekali ia melirik ke arah pistol yang masih menempel di keningnya.

" Hanya itu saja ?!" tanya Leon sambil menarik sedikit tuas pistolnya.

" Ampun Tuan! Jauhkan pistol  itu dari kepala saya ! Saya akan mengakui semua perbuatan saya," ucap Welly setengah menangis.

Welly begitu takut dengan kematian, karena itu lah ia lebih memilih mengungkapkan fakta sesungguhnya.

" Baiklah. " Leon melempar pistol tersebut ke sembarang tempat.

" Katakan apa yang kau lakukan pada keluarga istri ku ?!"tanya Leon dengan membentak.

 " A-aku lah yang menyabotase mobil mereka hingga mereka mengalami kecelakaan," ucap Welly dengan tubuh yang gemetar menahan rasa takutnya. Welly memandang ke arah sekeliling sambil menelan salivanya.

" Teruskan cerita mu!  " Bentak Leon ketika Welly berhenti bicara.

" Iya Tuan, setelah kecelakaan tersebut, Sheina sempat koma, dan pihak rumah sakit pun menyatakan jika Sheina sudah meninggal."

" Ketika hendak dibawa pulang, tiba-tiba saja Sheina bergerak, ia pun membuka matanya. Namun, kembali terpejam. Mungkin karena saat itu tubuhnya masih lemah. Karena hal itu tak diketahui oleh pihak rumah sakit. Aku pun membawa Sheina yang sudah dinyatakan meninggal tersebut." 

"Aku pun mengurus surat kematian ketiganya, agar bisa mendapatkan klien asuransi. Dengan surat kematian tersebut aku juga mengurus semua harta dan sertifikat milik keluarga Sheina kemudian menjualnya. "

"Hasil penjualan semua harta itu membuat aku hidup enak tanpa harus bekerja selama enam tahun. Dan memasuki ke tujuh tahun dari penjualan harta peninggalan orang tua Sheina aku sudah merasakan kesulitan hidup . "

"Aku menyuruh Sheina yang telah ku ganti dengan nama Yura berjualan keliling untuk menghidupi kami. Karena hasil kerja Yura tak memuaskan, aku pun bermaksud menjual Sheina. Dan kebetulan sekali, anda memintaku mencarikan seorang gadis yang bisa mengandung benih dari anda. Tanpa pikir panjang,aku pun menjual Sheina kepada anda." 

" Aku juga mendaftarkan akta pernikahan kalian dengan menggunakan nama Yura, bukan Sheina ," papar Welly dengan napas yang terengah-engah .

Leon menatap tajam ke arah Welly yang sudah seperti orang sekarat tersebut. Ia coba untuk menahan emosi agar tak membunuh Welly saat itu juga.

"Bagus, kau sendiri yang mengakui kejahatan mu ! Baiklah untuk sementara kau harus tetap hidup untuk mempertanggung jawabkan perbuatan mu," ucap Leon dengan tatapan tajam penuh kebencian terhadap Welly.

" A-ampun Tuan , Jangan laporkan saya pada pihak berwajib, saya mohon," pinta Welly dengan mengiba .

" Cuih,kau pikir siapa kau !" 

Leon hendak memukul Welly karena kebencian, tapi diurungkan lagi. Karena jika ia pukul sekali saja, mungkin Welly akan tewas dengan mudah saat itu juga.

" Sekarang kau beritahu aku, dimana makam orang tua Sheina?! " tanya Leon.

" Di pemakaman St Louis tuan," sahut Welly dengan lirih.

"Ehm, baiklah. Hari ini aku rasa cukup ."

" Jaga dia! Jangan sampai dia mati ! Beri makan dan minum secukupnya, aku masih butuh informasi darinya," ucap Leon. Ia pun meninggalkan tempat tersebut.

Leon keluar dari ruangan itu dengan langkah cepatnya.

'Dimana kau berada sayang, aku merindukan, ' batin Leon. Wajahnya pun tertunduk sedih dengan bola mata yang memerah seperti ingin menangis.

" Aku rindu, benar-benar rindu."

Bersambung gengs.

1
Ratnasihite
Kecewa
Ratnasihite
Buruk
guntur 1609
irgi dan nesa padahal saudara kandung
guntur 1609
jangan blng nanti hideki ni pamanya yura
guntur 1609
rasain loe leon. sok gengsi. dasar bodoh. makan tuh oenyesalan
Wilis Tri Wahyuningtyas
Luar biasa
Wilis Tri Wahyuningtyas
Lumayan
Fatma Arek Magetan
nah gitu dong bu ada tindakan 🤣🤣🤣
Fatma Arek Magetan
ada yg halal minta yg lain golek molo leon 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
@Kepo
.
Eka Bidel
kena sawan ga tuh ?
Eka Bidel
ritual sebelum mencium suami 😍
Holusye Maria
bagus
👑Meylani Putri Putti: terima kasih
total 1 replies
mardiana sari
leon coba selidikin si wana jgn2 papahnya leon di ksh obat palsu masa ga sembuh2? jgn percaya aj
mardiana sari
visualnya dimas dong thor
mardiana sari
masyaallah visualnya cocok sekali ganteng dan cantik aq suka.. suka
Irra Ajahh
usianya sm dengan SiApa y thor
Irra Ajahh: Oke mksih thor
👑Meylani Putri Putti: sama dengan yura kk
total 2 replies
Irra Ajahh
Biasa
an
baguuss
Chifuyu Matsuno
😭😭😭😭kenapa aku ikut mewek thorr terharu sekali aku tuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!