Bagaimana jadinya kalau kita dijodohkan dengan orang yang kita cintai?
Pasti bahagia sekali bukan? Tapi, tidak untuk Nabila. Justru perjodohan inilah yang menjadi pintu awal penderitaannya.
Bagaimana tidak? Nadeo sang suami yang terang-terangan mengatakan tidak menginginkan pernikahan ini dan akan melakukan poligami. Parahnya lagi, nadeo membawa istri kedua tinggal satu atap bersama dengan Nabila. Wanita mana yang tidak sakit hati, melihat orang yang kita cintai bermesraan setiap hari didepan kita.
Bisakah Nabila bertahan dengan rumah tangganya? atau lebih memilih mundur dan kalah? Yuk baca selengkapnya di menepi (mencintai dalam sepi?)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon da alfa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nadeo vs egy
Nabila menatap jam yang melingkar indah di tangan kirinya. waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, namun ia masih berada di depan kantornya.
Setelah kemarin mengambil cuti selama empat hari karna pulang ke nikahan mbak anisa, membuat pekerjaan nabila banyak yang menumpuk, yang menjadikannya harus lembur hari ini.
Taxi online yang di pesan oleh nabila belum kunjung datang, padahal malam sudah semakin larut. mau tidak mau, ia tetap harus menunggu.
Egy yang melihat perempuan yang dicintainya belum pulang, memutuskan menghampirinya.
"Kenapa belum pulang?" tanya egy yang membuat nabila tersentak, lalu berpaling ke arahnya.
"Ih... pak egy ngagetin aja!" celetuk nabila.
"Mas,,," protes egy karna dipanggil pak oleh nabila.
"Iya mas,,"
"Kenapa belum pulang?" tanya egy akhirnya.
"Ini aku pesan taxi online, tapi belum sampe juga. gak bawa motor, soalnya mogok" jelas nabila.
Memang biasanya nabila berangkat dengan motor matic yang dibelikan nadeo tempo dulu, sewaktu mareka baru menikah. karna motor itu setiap hari digunakan, makanya sering mogok dan keluar masuk bengkel.
"Aku antar aja yuk?" tawar egy.
"Jangan pak, saya gak enak" tolak nabila.
"Biasanya saya juga yang nganterin kan?"
" Tapi pak,,"
"Biasanya kalau meeting sampai malam, kan saya selalu nganterin kamu. gak mungkin juga kan saya suruh kamu pulang sendiri. kamu adalah tanggung jawab saya nabila, karna kamu karyawan saya"
Akhirnya nabila menurut. ia diantar oleh egy. lagi pula malam sudah semakin larut, tak elok rasanya perempuan masih berada di luar di jam seperti ini. selain tak enak di pandang, bahaya juga masih berada di luar di jam segini, karna banyak terjadi kejahatan. entah itu perampokan atau pemerkosaan.
Sampai di depan rumah, nabila buru-buru turun dari mobil dan mengucapkan terima kasih pada egy karna sudah berbaik hati mengantarnya pulang.
Dengan cepat nabila masuk ke dalam rumah. pintu tidak dikunci, dengan mudah nabila dapat masuk ke dalam rumah. tapi ternyata, di balik pintu sudah ada seorang pria dingin berdiri dengan tangan melipat di dada.
"Dari mana saja kamu?" tanya nadeo dengan nada ketus.
"kantor mas!" jawab nabila cuek. nabila terus melangkahkan kakinya tanpa peduli keberadaan nadeo. nadeo mengekori.
"Pulang sama siapa?" cecar nadeo.
"Bos aku"
"Tolong ya nabila, hargai aku sedikit sebagai suami kamu. aku gak enak diliatin orang-orang, kamu malam-malam begini di antar pulang sam laki-laki yang bukan siapa-siapanya kamu. rugi kamu pakai jilbab, kelakuan kamu kayak gini. murahan!"
Nabila kesal bukan main mendengar ucapan nadeo. mudah sekali kata murahan keluar dari mulutnya tanpa kemikirkan perasaannya. padahal ia hanya di beri tumpangan oleh egy, tak lebih, dan marekan tidak melakukan apa-apa.
"Aku gak mau lagi liat bos kamu antar jemput kamu kesini, paham?" geram nadeo lalu berlalu pergi.
Nabila yang mematung sukses dibuat menangis oleh nadeo. Entah mengapa laki-laki itu kadang-kadang baik, kadang-kadang dingin dan ketus.
...****************...
"Hai dokter nadeo arga winata!" sapa egy jahil yang tiba-tiba masuk ke ruangan nadeo.
Tanpa izin atau permisi, egy langsung duduk di atas mejanya nadeo, membelakangi nadeo yang duduk di kersi putar. sungguh tak punya sopan santun. siapa yang mengizinkan dia masuk ke ruangan nadeo.
"Ngapain kamu kesini?" tanya nadeo ketus penuh dengan rasa tidak suka. membuat pekerjaannya mengganggu saja. padahal ia sedang fokus dengan bacaannya tadi.
"Mau mengobati jantungku. akhir-akhir ini jantungku sering berdebar tak menentu jika dekat dengan seorang wanita" jawab egy asal.
Berpindah dari meja, egy duduk di sofa yang masih berada di ruangan nadeo.
"Apa jangan-jangan aku sedang jatuh cinta ya?" tanya egy tidak bersungguh-sungguh.
"Tolong jangan buang-buang waktuku" tukas nadeo sebal.
"Aku serius loh pak dokter. jantungku selalu berdebar tiap dekat dengan seorang perempuan. nabila"
Seketika nadeo naik darah ketika mendengar nama nabila disebut. "Tolong jangan ganggu dia!" tegas nadeo kesal.
"Loh, siapa yang ganggu dia? aku hanya jatuh cinta saja, itu bukan sebuah gangguan!"
"Dia istriku!" tekan nadeo.
"Tapi dia gak pernah bilang kalau kamu suaminya" sahut egy. "lagian tidak salah kan kalau aku suka sama nabila, itu hak aku"
Nadeo diam. ia sedang mencoba untuk tidak terpancing emosi dengan segala omongan egy. apa lagi kini sedang berada di rumah sakit.
"Lagian istri kamu kan raya!" kata egy sembari bangkit lalu bersandar di meja nadeo, dengan membelakangi nadeo.
"Kamu pernah nganggap dia istri gak?" lanjut egy dengan pertanyaan jebakan untuk nadeo.
"Jangan campuri urusan rumah tanggaku!" tegas nadeo penuh penekanan.
"Aku gak ikut campur. aku cuma pengen bebasin nabila dari penjahat seperti kamu yang suka mengambil manfaat dari orang lain untuk kepentingan diri sendiri" jelas egy. "terlalu kekanak-kanakan enggak, kalau aku bilang aku akan rebut nabila dari kamu?
"Jangan coba-coba, nabila istriku!" .
"Jangan terlalu rakus nadeo, cukup satu"
"Nabila bukan barang untuk dipertaruhkan"
"Aku tidak pernah bilang kalau nabila itu barang pertaruhan. lagi pula aku tidak ingin hertaruh sama kamu, karna sudah jelas akulah pemenangnya. tapi, nabika layak di perjuangkan!" seru egy lalu pergi meninggalakan nadeo yang sedang emosi karna ulahnya.
n
🥰🥰😝
🥰🥰cegukan