Menepi (Mencintai Dalam Sepi)
"Wah ganteng banget, gila sih!"ucap nabila pada teman disebelahnya.
Wanita yang mengenakan pashmina warna navy itu sangat kagum saat pertama kali melihat dosennya sendiri. Nabila tampak tak berkedip sedikitpun melihat ketampanan dosen yang sudah berumur 29 tahun.
"Husht!!" Seru Cinthya yang mendengar perkataan Nabila sambil meletakkan jari telunjuknya dibibir, pertanda menyuruh Nabila diam.
Nabila terus memperhatikan lelaki yang sedang berdiri didepan papan tulis, mengenakan kemeja biru muda yang menambah kesan tegasnya sebagai seorang dosen. sambil menjelaskan dan sesekali menunjuk ke arah papan tulis dengan spidol hitam yang ada ditangannya.
Nabila tampak melongo dan tidak fokus akan apa yang sedang dijelaskan oleh dosennya itu. Nabila masih terpikat senyum manis Pak dosen bagaikan gula.
Nadeo. Betul sekali. Lebih tepatnya, Nadeo Arga Winata. Pria tampan bertubuh atletis, hidung mancung, gigi rapi, alis tebal, bibir merah dan sexy serta kulit putih bersih yang dimilikinya, akan membuat wanita mana saja akan terpana saat melihatnya.
Sempurna. Itulah kata yang cocok untuk mendeskripsikan sosok Nadeo.
"Cukup sekian untuk hari ini, dan ada pertanyaan?" Tanya Nadeo mengakhiri penjelasannya diiringi senyum manis.
Diam. Tidak ada jawaban.
"Baiklah kalau tidak ada, saya pamit." Uap Nadeo sembari membereskan bukunya dan keluar dari ruangan.
Setelah Nadeo keluar ruangan, mahasiswa lainnya pun berhamburan keluar. Tidak dengan Nabila. Nabila langsung menarik kursinya mendekat ke arah Cinthya sambil tersenyum, menunjukkann bahwa ia telah jatuh cinta pada Pak dosennya.
"Ya Tuhan..., kayaknya aku beneran jatuh cinta sama Pak dosenku sendiri. Kok ada ya manusia seganteng dia?" ucap nabila kagum.
"Ya elah bil, keluarganya dia itu good looking semua, dia anak satu-satunya yang laki-laki loh!" Papar Cinthya seraya membereskan buku dan memasukkan ke dalam tasnya.
Memang Cinthya mengetahui sedikit tentang Nadeo. Karna selain dosen, dia juga seorang Dokter specialis jantung yang kebetulan bekerja di rumah sakit milik orang tuanya Cinthya.
"Wah jadi insecure nih!" Ujar Nabila yang kemudian menghela napas kecewa. Ia merasa tak mungkin bisa bersama Bapak dosennya itu.
"Kamu kan juga cantik, kalau menurut aku, bisalah kalau Pak Nadeo kenal dekat sama kamu, dia bisa jatuh cinta sama kamu. Gak usah merendah untuk meroket deh Bil."
Memang benar apa yang di ucapkan Cinthya. Menurut penglihatannya, Nabila adalah perempuan yang cantik, menutup aurat dan sopan dengan orang lain. Walaupun bahasanya masih pakai 'lo gue' itu hanya saat mengobrol dengan Cinthya saja.
Sewaktu SMA saja, banyak cowok yang mendekati Nabila. Mulai dari ketua osis, hingga kapten basket menyukai Nabila, dan ngantri ingin jadi pacar Nabila. namun sayangnya Nabila menolak, termasuk Rizki cowok yang disukainya sendiri.
Padahal Rizki siswa paling pintar dan paling tampan di SMA nya. Andai mareka berdua pacaran, bakalan jadi perfect couple disekolahnya dulu.
Bukan tak ada alasan Nabila menolak Rizki. Tapi karna mengingat pesan Pakde dan Budenya yang melarang Nabila untuk berpacaran dulu. Pakde dan Bude nabila tak mengizinkan Nabila berpacaran karna takut terjadi sesuatu yang tak diinginkan kepadanya, karna mareka jauh di kampung. mareka takut Nabila salah pergaulan. Takut pula tak bisa menjalankan pesan almarhum orang tua Nabila yang sudah meninggal 10 tahun yang lalu.
...****************...
"Ma..., Nadeo pulang!" Seru Nadeo yang baru pulang.
"Sini dulu. Sini duduk!" Panggil Bu Ningrat Mamanya Nadeo, sambil melambai kearahnya. "Mama mau bilang sesuatu ke kamu."
Nadeo yang tadinya ingin ke kamar, bergegas duduk di disofa yang bersebelahan dengan Mamannya.
"Ada apa Ma?" Tanya Nadeo.
"Mama akan ada tamu." Jawab Bu Ningrat.
"Terus?" Tanya Nadeo lagi diiringi dengan alis yang naik.
Nadeo tidak mengerti maksud daripada tamu Mamanya. Ya kalau ada tamu, di jamu, begitu pikirnya. Apa urusannya dengan dia.
"Dengar dulu. mama bilang sekarang biar kamu gak terkejut dengarnya nanti." Papar Bu Ningrat "Mama mau ngejodohin kamu sama anaknya almarhum Pak Asnawi." Tambah Bu Ningrat.
"Mama jangan aneh-aneh deh. Mana ada perjodohan di era seperti ini." Dengus Nadeo kesal, "Lagian Nadeo itu udah punya pacar Ma!"
"Jangan bilang pacar kamu pelacur itu!" Sanggah Bu Ningrat dengan nada kesal dan geram.
"Ma!" Nadeo seolah mengingatkan Bu Ningrat agar tak berkata kasar seperti itu.
"Kalau kamu gak mau di jodohin, cari pacar yang bener. Mama sengaja jodohin kamu biar kamu dapat perempuan baik-baik, bukan pelacur itu!" Ucap Bu Ningrat kesal.
"Ma..., itu dulu." Nadeo mencoba membela pacarnya dengan nada memelas "Malah sebelum kanal Nadeo, sekarang dia udah jadi perempuan baik-baik ma."
"Mama heran sama kamu, dikasih apa sih kamu sama dia? sampe kamu tergila-gila banget sama dia!"
"Ma,,," Lirih Nadeo lembut "Dia baik, dia gak seperti pikiran Mama."
"Baik dari mananya? Menjaga kehormatan sendiri aja dia tidak bisa, apalagi menjaga kehormatan suaminya. Mama gak mau jadi bahan omongan orang lain karna kamu menikah dengan pelacur. Apa kata orang nantinya, anaknya almarhum Haji Sigma, menikah dengan perempuan bekas puluhan laki-laki hidung belang!" Papar Bu Ningrat panjang lebar.
"Masih banyak perempuan baik diluar sana, kanapa harus sama bekas orang yang udah dipakai sama puluhan laki-laki lain?" Tambah Bu Ningrat lagi.
Bu ningrat tidak habis pikir, bagaimana bisa anak laki-laki satu-satunya jatuh cinta sama perempuan yang tidak jelas asal usulnya, apalagi hendak menjadikan perempuan itu istrinya.
Bagaimana jika orang-orang tahu nantinya. Anak Haji Sigma yang terkenal alim, taat beragama malah jodoh dengan perempuan tidak benar.
"Dia ngelakuinnya terpaksa Ma, buat biaya kuliah dia loh Ma." Bela Nadeo. Memang Nadeo sudah cinta mati dengan pacarnya yang memang dulu sempat terjerat kasus prostitusi online. Lebih tepatnya jauh sebelum mareka berdua kenal.
"Halah! pekerjaan banyak Deo, kenapa mesti itu? Kenapa harus pekerjaan yang kotor seperti itu?" Debat Bu Ningrat dengan pertanyaan yang tak mungkin Nadeo dapat berkilah, "Itu tandanya dia pemalas, dia mau yang instant." Tambah Bu Ningrat sebagai jawaban dari pertanyaannya tadi.
Nadeo diam, tidak tahu harus menjawab apa. Karna semua yang dikatakan oleh mamanya adalah benar. Logika Nadeo menerima semua yang dikatakan Mamanya, tapi hatinya menolak, seolah-olah tuli dan buta dengan kenyataan.
Sedari dulu memang Nadeo tahu, bahwa Mamanya tak pernah suka pada kekasihnya. sebenarnya Bu Ningrat tidak melihat dari fisik, atau dari kekayaan seseorang. Bu Ningrat tidak masalah jika perempuan yang di bawa tidak cantik, atau berasal dari keluarga kurang mampu. Tapi ini, asal usulnya saja tidak diketahui ditambah dengan kasus yang menjerat pacar Nadeo, membuat Bu Ningrat menolak mentah- mentah wanita yang pernah dikenalkan kepadanya.
"Kalau kamu gak mau di jodohin, cari pacar lain, jangan dia!" Tegas Bu Ningrat memberi pilihan.
"Kalau dijodohin Raya mungkin masih bisa nerima, tapi kalau cari pacar lain, pasti Raya kecewa banget." Batin Nadeo dalam hati.
"Deo..." panggil Bu Ningrat lembut setelah tadi sempat emosi, "Mama pengen kamu menikah dengan perempuan baik-baik. Apa kamu gak sayang sama Mama yang udah tua, sakit-sakitan pengen liat kamu menikah?" Iba Bu Ningrat.
"Iya Ma" Pasrah nadeo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
aleesya putri
Fjtghyiu ea wsd ig snorkel ghrrsxgtyuhg deh
n
🥰🥰😝
🥰🥰cegukan
2023-04-09
0
AnnaHandoko📴
bukan Rizki yang ITU kan 🤣🤣🤣
2022-12-04
1
AnnaHandoko📴
tiati, di semutin pak 🙈🙈🙈
2022-12-04
1