Penyesalan terbesar karna telah salah mempercayai seseorang, Tunangan yang begitu di cintai nya menghianatinya padahal Ia sudah membuang satu-satunya Orang berharga dalam hidupnya yang seperti Keluarga baginya hingga meninggalkan dia untuk selama nya.
"dimana ini?" gumam Natalia celingukan memperhatikan sekitar.
Natalia Kembali ke masa lalu sebelum petaka itu terjadi, Natalia membalaskan dendamnya pada Orang yang telah menghianatinya.
ikuti kisahnya ya? bagaimana kisah cinta Natalia? Orang yang di masa kehidupan pertama telah Ia khianati demi Tunangan bajing*nnya kini takdir seolah menghukum Natalia dengan begitu mencintainya, akankah mereka bisa bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sucii Amidasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masih Terbayang
Vinne mengejar Kean yang langkahnya begitu besar.
"Kean?" teriak Vinne berhasil memegang lengan Kean.
"kau begitu ceroboh Vin, kau lihat sekarang Lia malah makin menempeli Pamannya. katakan bagaimana cara mu bisa mengendalikannya lagi." tukas Kean menepis tangan Vinne lalu pergi.
"kalau dia mencampakkanmu maka aku juga bisa mencampakkanmu, yang terpenting bagiku itu adalah Lia bukan kau." batin Kean dengan wajah datarnya yang tak bisa di tebak.
Natalia adalah Tuan Putri Penerus satu-satunya Panelly Group, perjuangan Kean bisa memasuki kehidupan Natalia itu tak mudah sehingga Ia menyusun rencana picik sendirian seolah-olah Vinne jembatan yang mendekatkan mereka berdua.
"arrggghhh!?" Vinne berteriak frustasi.
"dasar LIA sialan..! kau tak punya otak dan tak berguna sama sekali, kenapa kau malah mengacaukan rencanaku brengs*k..!" jerit Vinne menggema.
Vinne tersadar segera berlari mengejar Kean tapi ternyata Kean tak mau menumpanginya sehingga Vinne terpaksa naik taksi Online, sepanjang perjalanan Vinne terus menyumpah serapahi Natalia yang bahkan tak bersalah.
Vinne menggigit ujung kukunya dengan gelisah, "sebenarnya Neraka seperti apa yang dia mimpikan? kenapa dia begitu ketakutan? benarkah malaikat maut yang mengatakan kalau kami yang memasukkannya ke Neraka terdalam? sialan..!! aku tak ingin mempercayai nya tapi sifatnya memang berubah belakangan ini." batin Vinne.
Selama ini Vinne juga bersenang-senang membuli Natalia bahkan Natalia hampir tidur dengan Pria lain pun masih di maafkan oleh Natalia saking polos dan bodohnya itu, Natalia seolah memiliki pelindung hingga rencana nya selalu gagal dan Natalia yang bodoh memang tak akan pernah meninggalkan Vinne.
sekarang Natalia berubah drastis hanya karna tenggelam padahal Vinne tetap meminta seseorang menolongnya walau Natalia tak sadar tapi seharusnya tak membuat Natalia meregang nyawa, Kalau saja Vinne tahu sejak awal Natalia akan berubah karna kejadian itu pasti Vinne tak akan melakukan hal itu.
.
di Tempat Lain,
"bagaimana Paman?" tanya Natalia melihat penampilannya sendiri setelah keluar dari Ruang MUA.
Steven berdiri tegak sungguh terkesima dengan kecantikan Natalia yang tak menor sama sekali.
"sungguh cantik." gumam Steven pelan dan Natalia tertawa pelan.
"kalau begitu giliran Paman yang berganti pakaian, cepat tolong rias Pria ini untukku mbak." pinta Natalia sembari menarik tangan Steven juga mendorongnya masuk ke Ruangan make up.
Natalia tertawa lebar mendengar suara Steven yang tak terima malah marah-marah.
"Paman aku yang memerintahkan mereka, kan Paman sendiri bilang kalau aku adalah Tuan Putri kalau begitu Paman harus jadi Pangerannya." teriak Natalia seketika suara Steven tak terdengar lagi seolah langsung paham maksud Natalia.
beberapa saat kemudian, Steven keluar dari Ruang MUA dengan wajah di tekuknya namun Natalia melihatnya malah membekap mulutnya syok.
Natalia melangkahkan kakinya ke arah Steven tapi karna gaunnya yang cukup dalam malah Ia tak sengaja menginjaknya dan Steven yang refleks menangkap tubuh Natalia.
Deg Deg Deg
Jantung Natalia dan Steven saling berpacu lomba lari, mereka bertatapan cukup lama.
Natalia membelalakkan matanya, "Pa--Paman?"
"kenapa kamu tak pegang gaunmu saat berjalan?" tanya Steven kaku sembari membantu menegakkan tubuh Natalia.
Natalia tersenyum kikuk dengan pipinya yang merona itu, "apa itu? kenapa jantungku berdebar? ahhh..! mungkin karna terlalu kaget." batin Natalia menenangkan dirinya sendiri.
Natalia mana mungkin mempercayai dirinya jatuh cinta pada Pamannya sendiri, penyesalan di kehidupan pertamanya begitu besar hingga ingin melindungi Steven di kehidupan ini.
"ay--ayo berangkat Paman." ajak Natalia berbalik pergi dan Steven pun mengangguk membantu gaun belakang Natalia berjalan.
Natalia tak bisa berkata-kata melihat bagaimana cekatannya Steven menjaganya melebihi Kean dulu yang begitu cuek, Kean hanya romantis saat ada maunya saja berbeda dengan Steven begitu tulus setiap saat.
"bodohnya aku..! kenapa aku menyia-nyiakan berlian demi batu kerikil biasa?" batin Natalia begitu mengutuk dirinya yang dulu.
Sepanjang Perjalanan Natalia melirik Steven sesekali lalu menoleh lagi ke arah jalanan, Ia tak mau ketahuan sedang mencuri pandang bisa malu dia karna sangat tahu karakter Steven suka menggodanya.
Steven juga melihat ke Natalia sesekali, "mimpi kami di khianati? dia masuk Neraka? apa aku juga masuk Neraka? aku ingin bertanya tapi aku takut dia pingsan lagi." batin Steven masih menyimpan sejuta pertanyaan dalam benaknya tapi tak bisa di tanyakan pada Natalia.
.
di karpet merah,
Steven mengulurkan tangannya ke Natalia yang menyambut tangan itu dengan senyuman.
para wartawan mulai memotret Steven bersama seorang Gadis yang mereka tebak adalah keturunan Panelly yang sebenarnya.
"apa kamu gugup Alia?" bisik Steven dan Natalia menoleh ke arah Steven sehingga jarak wajah mereka begitu dekat.
lagi-lagi Natalia berdebar kencang begitu juga Steven yang memang tak asing lagi dengan debaran itu namun bagi Natalia itu adalah hal yang baru.
"apa aku jatuh cinta pada Pamanku sendiri?" batin Natalia mengalihkan pandangannya dari Steven.
"tidak Paman, haha..! kan ada Paman disampingku." jawab Natalia kaku.
Steven mengangguk dengan senyuman lalu mengelus kepala Natalia, "kamu udah dewasa sekarang ya? tak lagi merengek."
Natalia mengerjabkan matanya, "i-iya dong.! aku udah besar jadi Paman jangan memperlakukanku seperti anak kecil lagi." kata Natalia gugup lalu melangkahkan kakinya duluan meninggalkan Steven yang mengikutinya.
"Tenang Alia..! tenangkan jantungmu, kamu hanya terkejut.. iya cuma terkejut aja." batin Natalia menepis perasaan suka nya itu padahal Ia sudah menebaknya tapi tetap Ia tak mau mengakuinya dengan benar.
Kedatangan Natalia sebagai Keturunan Panelly yang sebenarnya tentu menjadi pusat perhatian, Natalia sampai tak mau melepaskan lengan Steven sepanjang Ia berada di Ruangan yang begitu menyesakkan itu.
"kenapa? gugup? tadi siapa yang ngaku udah dewasa hmm?" ledek Steven dan di tatap galak oleh Natalia.
"mereka sangat banyak terus dekat-dekat sama aku Paman, tentu aja aku takut." protes Natalia.
"ya ya ya." jawab Steven setengah mengejek.
Natalia mendengus, "walaupun aku lebih dewasa tapi ini pertama kalinya aku menghadiri acara seformal ini, Kean sialan itu tak pernah mengajakku dengan alasan cemburu." batin Natalia.
Natalia bahkan begitu malu dengan kebodohannya sendiri bisa-bisanya Natalia bahagia saat itu mendengar Kean cemburu sehingga Natalia tak pernah ingin ikut lagi ke acara Formal.
Kean yang statusnya tunangan Natalia tak pernah menikahi Natalia dengan alasan sibuk mengendalikan Perusahaan Panelly Group, ternyata Kean memang tak berniat menikahinya karna ingin Perusahaannya saja.
"Alia? kamu mau makan apa?" tanya Steven dengan lembut.
Natalia seketika menatap Steven yang mengedarkan pandangannya lalu berbalik badan dengan cepat Natalia memeluk Steven dari belakang.
Steven sendiri begitu terkejut dengan pelukan Natalia itu tapi jujur Steven mana bisa marah dengan tingkah Natalia itu.
"Paman masuk surga sedangkan aku masuk Neraka, Paman bahagia disana." ucap Natalia seketika membuat Steven tertegun di tempat.
"ak--aku sendirian Paman, aku takut..! Paman meninggalkanku.. Pam..??"
"heii hei.. hei ? Alia? kamu bicara apa? paman tak akan meninggalkanmu." Steven balik badan menangkup kedua pipi Natalia.
KAN lumayan uangnya Wkwkwkkw
kalo bisa sambil Live video ( jadi ga bisa apa² mereka berdua Wkwkwk 🤣)
Tapi kalo muka Tembok meh BEDA
aku mampir lgi😊