"apa kau bercanda!! aku tidak bisa berpedang!! aku hanya seorang gadis pembuat roti!! mengapa aku terjebak bersama pria asing seperti mu!! sungguh merepotkan ku!"
aku sungguh menyesal berjalan mencari sumber suara yang membuat ku penasaran. ternyata suara itu berasal dari pertarungan yang terlihat tidak adil. satu lawan sepuluh bukan kah benar benar tidak adil.
tapi walaupun begitu aku mana bisa membantu nya. aku bukan wanita kuat yang tangguh dan mampu berpedang.
aku hanyalah seorang pembuat roti di salah satu kedai roti yang ada di pusat kota kekaisaran Amberland.
"tidak aku tidak bisa membantu mu!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengakuan palsu
Di sini lah kami setelah perkelahian antar perempuan yang tidak sebanding aku menatap geram ke arah lema lady bangsawan itu yang wajah dan penampilan nya berantakan dan rambut nya acak-acakan. Ralat bukan lima tapi empat. Satu lady lagi yaitu lady Margaret terlihat masih baik-baik saja. Yah di karenakan wanita itu hanya menonton teman-teman nya mengeroyok aku.
Aku sedikit puas dengan hasil perkelahian ini. Wajah mereka terlihat jelek karena ulah ku dan itu aku lakukan dengan seorang diri. Bukan kah itu sebuah kebanggaan. Seorang gadis Pembuat Roti yang miskin menjambak empat lady yang berasal dari keluarga bangsawan yang terpandang.
Aku juga tidak memikirkan nasib ku selanjutnya. Atau yang lebih parah lagi mereka menyewa pembunuh bayaran untuk menyingkirkan ku.
Sangat mengerikan!
Aku harus segera pergi dari kota ini dan bila perlu mengganti identitas ku serta mendapatkan kembali kehidupan tenang ku.
Itulah kemungkinan terburuk yang akan terjadi setelah ini. Aku tidak bisa menjamin semuanya akan baik-baik saja setelah ini.
tak berbeda dengan keempat lady itu, keadaan ku juga sama parah nya. Wajah yang lebam, rambut yang acak-acakan dan juga tangan ku yang kurasa perih akibat goresan kuku-kuku mereka yang tajam. Benar-benar lady monyet.
Aku sangat malu dengan penampilan ku saat ini. Apalagi di hadapan ku ada putra mahkota Carlos yang entah kenapa datang ke kedai roti ini dan menghentikan perkelahian kami tadi. dan lagi Ternyata pangeran Carlos terlihat tampan jika di pandang dari dekat.
Namun sekilas wajah nya terlihat hampir sama dengan Darren si pria cabul. Tapi aku pikir ya jelas lah mereka kan satu ayah. Itu adalah rahasia umum.
"bisa jelaskan apa yang sedang terjadi di sini?" tanya pangeran Carlos yang sekarang sedang duduk di hadapan kami yang berdiri sambil menunduk kan kepala. Begitu pula Margaret.
Aku tidak bisa terus menunduk dan melewatkan pemandangan indah di hadapan ku ini. Yaitu wajah pangeran Carlos. Setidaknya wajah pria tampan ini bisa memberikan ku secuil kebahagiaan.
Aku hanya mengagumi nya tidak berniat untuk bersama nya jadi jangan anggap aku seorang pungguk yang merindukan bulan. Aku sadar diri dengan keadaan ku dan kehidupan ku sekarang pangeran Carlos adalah bintang yang sangat jauh dari jangkauan ku. Aku cukup sadar diri dengan hal itu.
Baiklah kembali lagi ke permasalahan kami saat ini.
"yang mulia.. Sebenarnya saya dan teman-teman saya hanya ingin membeli roti. Tapi Nona Sofia malah melarang kami memakan roti yang sudah kami beli dan merebutnya kembali serta mencampakkan nya di lantai. Nona Sofia mengatakan jika dia cemburu karena saya yang akan ditunangkan dengan tuan Grand Duke Darren. Jadi nona Sofia berusaha mengusir kami dengan kekerasan!"
astaga!!! Alasan macam apa yang di katakan Margaret itu! Aku sama sekali tidak ada rasa cemburu jika dia bersama pria cabul itu. Aku bahkan tidak peduli dia ingin bersama siapapun! Ternyata selain palsu wanita itu juga suka bertingkah seolah-olah dia lah yang tersakiti.
"benar yang mulia, kami hanya membela diri kami! Menghadapi rakyat rendahan yang tidak tau sopan santun dan tata Krama benar-benar sangat mengerikan!"
Apa-apaan mereka ini. Pantas mereka bisa berteman ternyata mereka sama. Para putri dari bangsawan kelas atas ini ternyata sifat nya tak ubah seperti monyet yang licik.
"jika anda tidak percaya tanyalah kepada saksi yang melihat nya. Para penjaga kedai roti ini juga melihat apa yang di lakukan oleh nona Sofia!". Kini wanita yang tadi memulai perkelahian mencoba menguatkan pengakuan palsu mereka.
Setelah itu aku menoleh ke arah rekan-rekan kerja ku yang kini terlihat dari wajah mereka penuh dengan ketakutan. Aku yakin mereka lebih takut dengan para bangsawan itu dari pada akan membela ku. Yah lagi pula jika mereka tidak mau membela ku itu tidak masalah. Aku bisa membela diri ku sendiri. Aku tidak ingin bergantung pada orang lain.
"katakan jika kalian melihat nona Sofia yang berprilaku sangat tidak pantas tadi!"
Lihat lah bahkan salah satu lady itu melihat garang ke arah teman-teman di tempat ku bekerja ini hanya demi sebuah pengakuan palsu. Dari tatapan nya saja sudah terlihat sedang mengancam. Bila ku artikan ucap itu seperti 'jika kalian tak mengiyakan nya maka hidup kalian akan hancur' begitu lah kira-kira makna yang tersirat dalam ucapan nya.
Dan hasil nya sudah ku duga jika rekan kerja ku akan mengangguk mengiyakan pengakuan palsu para lady monyet itu. Bahkan Seiry pun mengangguk terpaksa terlihat jelas di wajah nya.
"lihat kan yang mulia mereka bahkan melihat apa yang di perbuat nona Sofia kepada kami!"
Kini pangeran Carlos melihat ke arah ku setelah tuduhan yang di berikan para lady monyet itu.
"benar kah yang dikatakan mereka nona Sofia?"
Cukup sudah tidak ada lagi yang nama nya nona baik hati! Aku benar-benar muak berurusan dengan para bangsawan ini.
"hahahaha" aku tertawa keras dengan kesabaran yang selama ini aku miliki sudah terbakar sejak tadi.
mereka yang berada di tempat ini melihat ku dengan tatapan aneh. Apalagi pangeran Carlos.
Untuk saat ini aku akan mengesampingkan ketertarikan ku terhadap pangeran Carlos. Sekarang yang terpenting adalah diri ku, keselamatan ku!
"para bangsawan ini benar-benar gila! dengarkan aku! Aku sama sekali tidak pernah cemburu jika lady Margaret yang terhormat ingin bertunangan ataupun menikah bahkan tidur dengan tuan Grand Duke Clarksville. Aku juga tidak pernah peduli dengan apapun yang di lakukan oleh para bangsawan seperti kalian!"
Aku menjeda ucapan ku, dan aku juga memandangi wajah para lady itu satu persatu dengan geram.
Begitu pula wajah pangeran Carlos yang kini melihat ku dengan tatapan rumit yang aku juga tidak peduli dengan hal itu.
"lagi pula kalian lah yang datang ke kedai ini dan membuang bahkan menginjak-injak roti buatan ku. Apakah bukti selai roti yang menempel di tubuh ku ini tidak cukup untuk membuktikan jika kalian lah yang datang ke tempat ini dan membuat kekacauan!. Lagian di sini kalian lah yang mengeroyok ku. Dan jika aku cemburu dan marah kepada lady Margaret kenapa keadaan wanita itu baik-baik saja tanpa ada luka segores pun. Bukan kah ini sudah termasuk tindak kejahatan!"
Aku menahan air mataku agar tidak jatuh sama sekali. Jika aku menangis di sini maka aku akan kalah dan di anggap lemah. Aku harus tetap bertahan dan berdiri kokoh walaupun beberapa orang ingin menjatuhkan ku.
Ku lihat pangeran Carlos melihat ku sedikit iba. Dan aku benci itu.
hingga saat pangeran Carlos ingin mengucapkan sesuatu, seseorang yang menjadi sumber kekacauan saat ini datang dan masuk kedalam kedai roti ini.
"APA YANG KALIAN LAKUKAN KEPADA CALON ISTRI KU!!"
astaga!! Aku benar-benar tidak tahan dengan semua ini!!
aneh situ jd org,,
sebar kembar for u..😁