Mengejar Duda 30 Hari

***

"Hey! Apa kau tidak lihat? minuman nya mengenai pakaian ku!" seru Kia pada seseorang yang membawa nampan minuman, dan tak sengaja menabrak nya.

Orang itu menundukkan kepalanya, dia juga meminta maaf pada Kia. Sedangkan Kia, karena kesal dia tak menggubris nya. Gadis itu pergi ke toilet untuk membersihkan noda di baju nya, sementara Zivana bersama Raffy, keduanya sedang mengobrol di meja pojok.

Orang yang membawa nampan minuman itu menghampiri Zivana dan Raffy, dia mengenakan topi yang menutupi bagian wajahnya. "Nona, minuman nya."

Zivana yang tengah mengobrol dengan Raffy langsung menatap pada orang itu, rasanya Zivana tak asing dengan orang ini. Mendengar suaranya Zivana jadi teringat seseorang, tapi apa mungkin itu dia?

"Nona, minuman mu." Ulangnya sambil menyodorkan satu gelas Orange juice.

Zivanna menerimanya, namun tangan nya di sentuh dengan sengaja oleh orang tersebut. Sontak saja Zivana langsung menatap tajam, tadinya Zivana akan marah-marah tapi setelah melihat wajah orang itu Zivana diam tak percaya.

Itu Dean, pria itu menyamar. Sungguh ini semua di luar dugaan, untuk apa pula dia menyamar seperti ini pikir Zivana.

"Have fun, honey." Bisik Dean, untung saja Raffy tak melihatnya. Gadis itu melotot tak percaya, om dudanya sekarang jadi seperti ini.

Dean tersenyum tipis, dia melenggang pergi dari sana. Pria itu mengawasi Zivana dari jauh, tatapan Dean tak pernah teralihkan meski untuk sebentar. Dia terus mengawasi Zivana, tentunya Zivana tahu semua itu.

Ting!

Notifikasi chat dari seseorang masuk ke ponsel Zivana, buru-buru dia membuka pesan tersebut.

^^^Om Dean ganteng 😚^^^

^^^Jangan senyum, mereka bisa gila karena melihat senyum mu.^^^

^^^Termasuk aku.^^^

Zivana hampir saja tertawa keras setelah membaca pesan dari Dean, untung saja dia masih bisa menahannya. Dia di buat salah tingkah hanya dengan pesan seperti itu, tidak bisa Zivana bayangkan bagaimana jika setiap saat Dean memperhatikan nya seperti sekarang. Bisa gila, gadis ini.

"Om, Ziva gak kuat." Zivana menyentuh dadanya yang mendadak berdetak lebih kencang, ini hanya sebuah pesan tapi dia tidak bisa mengendalikan dirinya.

Dari kejauhan Dean memperhatikan gadis itu, senyum tipis terbit di wajahnya. Lucu sekali menurut Dean melihat wajah salah tingkah Zivana saat ini.

^^^Om Dean ganteng 😚^^^

^^^Cepat pulang, aku menunggu mu di luar.^^^

Setelah itu Dean benar-benar keluar, dia menyamar hanya untuk memastikan acaranya seperti apa. Dean takut ada hal aneh yang mereka lakukan, tapi ternyata pestanya berjalan biasa saja.

Zivana membaca pesan terakhir dari Dean, tak mau membuat Dean menunggu lama lagi gadis itu pamit pulang duluan. Selain karena pestanya yang hampir selesai, Zivana juga merasa sudah lelah dan ingin cepat istirahat.

"Raff, aku pulang duluan ya." Pamitnya.

"Loh, ko? Acaranya belum selesai." Heran Raffy, ada perasaan tak rela juga di hatinya.

"Iya maaf Raff, aku merasa lelah dan kayaknya butuh istirahat deh. Maaf banget ya, aku pulang duluan. Kasih tau Kia juga ya." Tutur Zivana lalu memakai tas selempang nya dan keluar dari tempat acara.

Raffy memandang kepergian Zivana dengan perasaan tak rela, dia merasa sedikit aneh dengan tingkah Zivana. Dia tadi terlihat baik-baik saja, tapi sekarang beralasan butuh istirahat karena lelah. Cepat sekali perubahan dalam diri Zivana ini.

"Om, Dean!" seru Zivana saat melihat Dean yang baru saja akan masuk kedalam mobilnya. Pria itu menoleh ke belakang, di belakang sana sudah ada Zivana yang berlari kearah nya.

"Hei, jangan lari-lari!" peringatan Dean, pria itu membuka topi nya dan menatap ngilu Zivana yang menggunakan hak tinggi berlari kearahnya.

Melihat Zivana yang malah merentangkan tangannya, membuat Dean bersiap juga untuk menyambut pelukannya. Gadis itu langsung di sambut hangat oleh Dean, keduanya berpelukan dengan erat.

"Ziva mau pulang, mau tidur capek." Rengek Zivana yang terdengar begitu manja.

Dean tertawa pelan, pria itu menarik hidung mancung Zivana. "Ayo, kita pulang."

Dean membukakan pintu mobil nya, tidak seperti saat berangkat kali ini Dean terlihat begitu perhatian dan romantis. Setelah memastikan Zivana duduk dengan anteng, Dean masuk dan mulai melajukan mobilnya.

"Kenapa buru-buru pulang, bukankah acaranya belum selesai?" tanya Dean.

"Capek mau tidur. Tapi, mau tidur sama om. Boleh kan?" sahut Zivana.

Sontak saja Dean menginjak rem mobil nya, pria itu terlihat shock. Dean beralih menatap Zivana. "Coba ulangi sekali lagi."

Zivana mengulang kembali kata-katanya, gadis itu terlihat tak memiliki beban sedikit pun saat mengatakan nya. "Ziva capek mau tidur. Tapi, tidurnya sama om Dean. Boleh kan?"

Dean mengacak rambutnya frustasi, permintaan gadis ini benar-benar membuat gila. "Ini gila Zivana, aku benar-benar jadi gila sekarang."

...***...

...Hai, hai up nih!...

Stay kalem guys, up nya lambat 😭🙏 maaf banget 🙏