Mengejar Duda 30 Hari
...Hai selamat datang, jangan lupa kasih dukungan nya🤗...
Rate, Like, Coment dan Klik favorit nya!
Happy Reading ✨
***
"Om, aku mau kok jadi istri nya om. Gak apa-apa om tua dari aku," ujar gadis berseragam SMA. Gadis itu menatap penuh harap pada pria di hadapannya, pria yang umurnya dua kali lipat dari dirinya.
"Diam lah! kau mengganggu ku, tidak kah kau lihat aku sedang bekerja? pergilah!" sahut pria itu sambil berjalan mengambil berkas di mejanya. Ia meninggalkan gadis itu di ruangan nya, hari ini dia ada rapat dengan klien penting.
"Om, om! aku ikut!" serunya sambil berlari mengejar pria itu.
Pria yang di teriaki nya sudah masuk kedalam lift, sebelum itu dia sudah menyuruh asisten pribadinya untuk mengurus gadis itu.
"Urus dia," ujarnya sebelum masuk kedalam lift.
"Baik tuan,"
***
Zivana Azelia gadis yang masih duduk di bangku SMA kelas 12 jurusan IPS, gadis itu mengagumi sosok pria berjas yang umurnya lebih dewasa dari dirinya. Zivana, menyukai duda berusia 36 tahun, dua kali lipat dari usianya sekarang.
Ya, duda 36 tahun namun terlihat tampan menurut Zivana. Pesona duda itu memikat seorang Zivana di pertemuan pertama mereka, mereka tak sengaja bertemu di acara ulang tahun teman Zivana.
Dari sana tujuan hidup Zivana mulai berubah, ia yang semula ingin menjadi seorang dokter berubah ingin menjadi seorang istri duda tampan berjas. Meski selalu mendapat penolakan tapi Zivana tak menyerah, lagipula duda tampan itu tak pernah berbuat kasar sekalipun risih karena kehadiran Zivana.
"Ziva!" seru Kia teman Zivana.
Kia menepuk pundak Zivana karena gadis itu tak kunjung menyahuti, ternyata Zivana tertidur dengan wajah di telusupkan di tangannya. Kia menggoyangkan tubuh Zivana, sang empunya tak memberi tanda-tanda akan bangun.
Kia kemudian mendekatkan dirinya dan berteriak kencang tepat di telinga Zivana. "ZIVA!!!"
Zivana terlonjak kaget, gadis itu hampir kehilangan nyawa karena serangan jantung. Zivana mengelus dadanya, ia mengatur nafasnya yang tersengal senggal. Kemudian beralih menatap sinis Kia, bisa-bisanya dia melakukan itu padanya.
"Sorry, habisnya kamu tidur kaya orang simulasi mati." Kata Kia sambil menyengir kuda. Zivana berdehem singkat, kemudian dia memakai tas sekolah nya.
"Eh, Ziva! mau kemana?" tanya Kia bingung. Zivana sudah berdiri dan berjalan kearah luar kelas.
"Bolos." Jawab Zivana sambil pergi meninggalkan kelas. Kia melongo melihat Zivana yang keluar kelas dengan santai nya.
Zivana keluar dari area sekolah lewat gerbang belakang, seorang siswa bernama Raffy membantu nya. Raffy adalah murid kelas 12 IPA 1, ia pengagum rahasia Zivana.
"Makasih ya, Raff. Maaf ngerepotin," ujar Zivana saat berhasil memanjat pagar belakang sekolah. Raffy yang berada di dalam pun mengangguk sambil tersenyum, untuk menyahuti Zivana.
Zivana berlari menjauh, Raffy masih memperhatikan gadis itu. Zivana memberhentikan sebuah taxi, dia akan pergi ke suatu tempat yang penting saat ini.
"Om, aku datang." Zivana membayangkan wajah tampan itu, gadis itu tersenyum penuh arti.
Selang beberapa menit taxi yang Zivana tumpangi sudah sampai di tempat tujuan. Gadis itu langsung turun setelah membayar taxi nya, setelah itu dia langsung berlari masuk. Sebuah gedung tinggi yang merupakan salah satu gedung pencakar langit di kota itu, gedung perusahaan ternama di bidang nya.
HA Grup, salah satu perusahaan ternama. Tak sedikit orang menyegani pimpinan perusahaan ini, seorang duda tampan berjas. Zivana masuk dengan jalan yang berjingkrak-jingkrak, beberapa staf memperhatikan tingkah konyol Zivana. Bahkan banyak di antara mereka mengejek Zivana, tapi gadis itu tak peduli.
"Hallo, Om!" seru Zivana saat masuk ke ruangan seseorang yang dia panggil om ini.
Mata Zivana langsung menatap lurus pada orang yang ada di ruangan itu, air muka Zivana berubah sendu tak seceria awal. Bagaimana tidak pria itu ternyata sedang bersama wanita, keduanya terlihat begitu dekat.
"Maaf, Ziva ganggu." Ucapnya menyesal kemudian keluar dari ruangan itu dengan kepala tertunduk.
Perlahan tapi pasti, Zivana melenggang pergi dari sana. Setelah masuk lift Zivana baru mengangkat pandangannya dengan mata yang sudah memerah menahan air mata. Buru-buru Zivana menghapus genangan air mata itu, jangan sampai ada yang tahu dia menangis karena ini.
"Ini salah kamu Ziva, kenapa datang kesini? Jika saja tidak datang, kamu tidak akan terluka." Ucapnya pada dirinya sendiri.
...***...
Next>>
Hallo, jangan lupa kasih dukungan nya 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Rara Rara
hdr kk,,
2022-08-03
1
Saputri 90
Hai kak aku mampir di karya kakak. Jangan lupa mampir di karya ku yah😊🙏🤗
2022-07-24
1
Ucie Nabila
hadir
2022-06-07
1