NovelToon NovelToon
Ku Balas Perselingkuhan Suamiku

Ku Balas Perselingkuhan Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Selingkuh / Romansa
Popularitas:517.2k
Nilai: 4.3
Nama Author: Lusica Jung 2

Lima tahun mempertahankan pernikahannya, akhirnya Jessica pun menyerah.

Kehadiran orang ketiga dalam rumah tangganya, membuat Jessica sadar jika bukan dirinya satu-satunya yang ada di hati suaminya. Cinta pertama sang suami tiba-tiba kembali dan mengusik kebahagiaan mereka.

Sikap sang suami perlahan berubah, Jessica bukan lagi menjadi prioritas utamanya dan hal itu membuatnya sadar akan cinta yang terbagi. Belum lagi karena hasutan ibu mertua yang menginginkan mereka berpisah karena Jessica tidak kunjung hamil dan memberikan keturunan.

Namun Jessica menolak untuk bercerai sebelum berhasil membuat suaminya merasakan apa yang dia rasakan, perselingkuhan itu dibalas perselingkuhan juga olehnya. Jessica berselingkuh dengan seorang laki-laki misterius berkebangsaan China yang menetap di Korea.

Lalu bagaimana ending kisah cinta mereka? Ikuti terus ceritanya sampai ending ya 🙏🙏 Jangan lupa like komennya juta ya 🤗🤗🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebenaran Yang Terungkap

"KAKEK, AKU PULANG...!!!"

Suara itu menggema di seluruh penjuru ruangan. Para pelayan berdatangan menyambut kedatangannya, kedatangan sang Nona Besar.

"Selamat datang kembali, Nona Besar."

Mereka berbaris di depan pintu masuk, menyambut kepulangan seorang Nona Besarnya, yang tak lain dan tak bukan adalah Jessica. Ini bukan kepulangannya yang pertama, karena beberapa hari lalu dia pulang untuk bertemu dengan Kakeknya, tapi sayangnya sang kakek tidak ada di rumah.

Semua pelayan menunduk penuh hormat, yang kemudian di balas senyum tipis dan anggukan juga oleh wanita itu. Jessica sungguh tidak menduga jika kepulangannya kali ini akan disambut seperti ini, mungkinkah sang kakek sudah mengetahui tentang kepulangannya hari ini?! Dia bertanya-tanya.

"Dimana Kakek? Dia ada di rumah kan?" tanya Jessica memastikan.

Pelayan-pelayan itu menganggukkan kepala. "Ya, beliau ada di kamarnya, Nona Besar." Jawab salah seorang dari kesepuluh pelayan itu. Jessica mengangguk.

"Kalian kembalilah bekerja, aku menemui Kakek dulu." ucapnya dan pergi begitu saja.

Para pembantu itu tersenyum, Nona Besarnya tidak pernah berubah. Dia tetaplah perempuan yang rendah hati, tidak angkuh dan sombong yang memandang seseorang dari kastanya. Sungguh berbanding balik dengan putri dari keponakan Tuan Justin Valerie, yang selama beberapa tahun ini tinggal di Mansion Valerie.

"Selamat datang kembali, Jessica Valerie. Lama tidak bertemu!"

Seorang wanita yang usianya sudah memasuki kepala 4 menghampiri Jessica Lalu memeluknya. Wanita itu melirik Jessica menggunakan ekor matanya dengan tajam, namun buru-buru mengulum senyum ramah ketika Jessica melepaskan pelukannya.

Wanita itu membelai wajah dan rambut Jessica tanpa menghilangkan senyum palsu itu dari bibir merahnya. Jessica hanya mendengus geli melihat sikap yang di tunjukkan wanita itu. Mungkin saja dia berfikir bila Jessica adalah perempuan lugu dan polos yang mudah untuk di bodohi. Tapi sayangnya dia bukanlah wanita bodoh seperti yang dia kira.

'Cihh, dasar rubah bermuka dua!' ucap Jessica membatin.

"Sayang, pergi kemana saja kau selama beberapa tahun ini? Kenapa tidak pernah pulang dan mengunjungi Kakekmu? Apa kau tidak tahu jika dia sangat kesepian tanpa dirimu." Ucap wanita itu, Davina.

"Hm, aku tahu. Aku pergi menemui Kakek dulu." Ucap Jessica dan pergi begitu saja.

Dia memiliki hubungan yang kurang baik dengan wanita itu dan putra-putrinya. Jika boleh jujur, Jessica tidak pernah menyukai keberadaan Davina dan anak-anaknya di kediaman Valerie. Tuan Besar Valerie memiliki hutang Budi pada keluarga Davina, itulah kenapa dia menghinakan wanita itu dan anak-anaknya untuk tinggal di kediamannya.

.

.

Jessica masuk secara diam-diam ke kamar Kakeknya untuk memberikan kejutan padanya. Lelaki yang telah beruban itu berdiri dengan posisi memunggungi. Dia memegang sesuatu ditangannya yang terlihat seperti cetakan kaki bayi.

Wanita itu pun mengurungkan niatnya untuk mengejutkan sang kakek karena sangat penasaran dengan cetakan kaki bayi yang dia pegang. Dengan langkah pasti, Jessica menghampiri Kakek Justin yang belum menyadari kedatangannya.

"Kakek," seru Jessica memanggil.

Sontak Justin Valerie menoleh. Dia begitu terkejut dengan kedatangan cucunya tersebut. "Cucuku.." serunya dan langsung memeluk Jessica. "Anak nakal, akhirnya kau pulang juga. Kakek, sangat merindukanmu Cucu kecilku." Ucapnya sambil mengeratkan pelukannya.

Jessica tersenyum lebar. "Aku juga merindukan Kakek, sangat-sangat merindukan Kakek." Ucapnya dengan senyum yang sama.

Setelah beberapa saat. Jessica melepaskan pelukan kakeknya, dan menatap pria tua itu penuh kerinduan. Sekali lagi Jessica memeluknya, namun pelukan kali ini lebih singkat dari pelukan sebelumnya.

Dan setelah pelukan itu terlepas, fokus Jessica tertuju pada cetakan bayi yang tadi dipegang oleh sang Kakek. "Kek, bukankah ini adalah cetakan kakiku ketika masih bayi, lalu yang ini cetakan kaki siapa?" tanya Jessica sambil menunjuk cetakan kaki di tangan kiri Kakeknya.

"Ini..." Kakek Justin mengambil jeda dalam ucapannya. Lelaki tua itu mengambil napas panjang sebelum menyelesaikan ucapannya. "Adalah cetakan kaki kakak kembarmu."

"Apa?" kaget Jessica setelah mendengar apa yang baru saja disampaikan oleh Kakeknya. "Maksud Kakek, aku memiliki saudara kembar?" ucap Jessica memastikan.

Kakek Justin mengangguk. "Ya," dan menjawab singkat.

"Lalu dimana dia sekarang, Kakek? Mungkinkah dia telah tiada setelah dilahirkan atau~" Jessica menggantung ucapannya, dan tidak melanjutkan perkataannya.

Sepertinya sudah tidak ada alasan lagi baginya untuk menyembunyikan kebenaran itu dari Jessica. Dia sudah dewasa, dan berhak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada keluarganya, juga alasan sebenarnya orang tuanya meninggal.

"Sica, ada beberapa rahasia besar yang selama ini Kakek sembunyikan darimu. Sebenarnya ibumu masih belum meninggal, dia masih hidup dengan identitas barunya. Dan mengenai kematian Kakakmu, itu karena ulah pria bermarga Nam." Pria tua itu beranjak dari hadapan Jessica lalu berdiri di depan jendela yang terbuka. Wajahnya menatap langit malam bertabur bintang.

Kakek Justin menutup matanya sejenak, sebelum melanjutkan ceritanya. "Namanya Jennifer, kalian dipisahkan sejak bayi karena keadaan. Ayahmu yang gila itu, menyerahkan salah satu putri kembarnya, yakni kakakmu kepada pria bermarga Nam. Ayahmu memiliki hutang yang sangat besar padanya dan menjadikan kalian berdua sebagai jaminan. Karena saat kecil kau sakit-sakitan, makanya dia lebih memilik kakakmu."

"Saat itu Kakek sendiri tidak berdaya untuk mempertahankannya. Segala upaya telah Kakek lakukan agar dia kembali pada kita, tapi tidak bisa. Dan ketika Kakek berhasil bangkit serta memiliki segalanya. Kakek sudah tidak lagi memiliki kesempatan untuk mendapatkannya kembali karena Kakakmu telah tiada," ujar Kakek Justin panjang lebar.

Bulir-bulir air mata berjatuhan dari pelupuk mata Jessica setelah mendengar apa yang disampaikan oleh Kakeknya. Sedih, sesak menghimpit hatinya.

"Lalu dimana Mama sekarang Kakek, jika dia masih hidup kenapa dia tidak pernah datang menemui kita?" tanya Jessica.

"London, dia berada di sana. Alasan mamamu merubah identitas dan melakukan operasi supaya tidak dikenali lagi, karena Mamaku tidak ingin berhubungan lagi dengan kita. Itulah kenapa Kakek tidak pernah memberitahumu tentang kebenaran ini,karena Kakek takut kau akan sedih dan terluka." Jawab Kakek Justin.

Jessica menggigit bibir bawahnya. Mendengar cerita kakeknya membuat hatinya teriris-iris. Itu artinya dia memang ingin membuangnya, darah dagingnya. Jessica tidak tahu kesalahan apa yang telah dia lakukan dimasa lalu, sampai-sampai hidupnya sangat menyedihkan seperti ini.

Wanita itu terlihat mengutak-atik ponselnya dan menghubungi seseorang. "Ayo kita bertemu, aku sangat-sangat membutuhkan dirimu." Setelah mengatakan kalimat itu, Jessica memutuskan sambungan teleponnya begitu saja. Dia berpamitan pada sang Kakek lalu meninggalkan kediaman Valerie

Untuk malam ini saja. Dia tidak ingin pulang. Jessica akan menghabiskan waktunya bersama seseorang yang membuatnya nyaman dan tenang. Disaat seperti ini , seharusnya Daniel yang menenangkannya. Tapi suami tidak bangunannya itu justru tidak bisa diandalkan, jadi jangan salahkan Jessica jika dia mencari pelampiasan dan orang yang bisa membuatnya nyaman.

xxx

Bersambung

1
Radya Arynda
semangaaat💪💪💪💪
Azalea New
Luar biasa
Naura Pulungan
muncul jg y Suketi d sini, dikirain cmn d cerita y Aster nathan yg ada model hantu ke gtuan
Shinta Dewiana
tamatnya tanggung serunya....masih kurang greget..
Ellnara: belum tamat kakak, ini masih gantung
total 1 replies
Shinta Dewiana
wah siapa tu lagi ya..
Siti Masitah
binguung
Shinta Dewiana
musuh baru lagi kah
Shinta Dewiana
anak luhan juga aneh abis data aja heboh enggak menentu iiiyyyyuuuu
Shinta Dewiana
heh kasar banget luhan,,ck
Shinta Dewiana
luhan menyebalkan
Shinta Dewiana
aneh...bisa2nya asik nonton sementara bosnya hampir mati..cih
Shinta Dewiana
his...luhan bisanya kena tembak...terlalu menyepelekan musuh..
Shinta Dewiana
tinggal alyssa ni yg blm di kerjain..
Shinta Dewiana
daniel bener2 binatang adiknya sendiripun di jual
Shinta Dewiana
syukurlah sica dtg...jeslyn terlalu lemah gmn mau balas dendam huh..
Shinta Dewiana
luhan goblok ngapain pula mau di pukulin spi babak belur...ck
Shinta Dewiana
jangan spi nanti jenniferbjg suka sm luhan
Shinta Dewiana
hah lidahnya di potong....
Shinta Dewiana
hedeh sica lemah
Shinta Dewiana
mantap jes
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!