Bau bangkai menyengat selalu datang setiap mau maghrib sampai nanti menjelang isya, Kadang bayangan merah juga melintasi jendela. Lita terpaksa menyewa tempat yang paling ujung karena harga nya yang murah dan ukuran rumah ini lumayan besar, Namun rasa takut Lita berkurang ketika ada seorang pria bernama Sam juga menghuni rumah ini di bagian atas.
Yang membuat Lita merasa aneh, Sam datang nya selalu sore setiap mau maghrib.
Siapa Sam sebenar nya?
Kenapa Sam mau tinggal bersama Lita?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31. Penyelidikan ular sendok
"Ini mau kemana sih? Banyak nyamuk di sini." Rutuk ular sendok.
"Kau itu siluman! Lagi pula kenapa sih Purnama memberikan mu kepadaku?" Rutuk Lukas sangat kesal.
"Memang nya kenapa kalau siluman, Kau pikir tidak bisa di makan nyamuk?" Sewot ular sendok.
Lukas tidak menanggapi siluman centil yang satu ini, Di ajak mencari sesuatu yang bisa untuk mengungkap misteri kok malah protes saja terus. Hari ini Lukas libur lagi dari kerja nya, Tadi memang Rania sang bos memberikan cuti tiga hari untuk nya. Padahal Lukas masih bodyguard training, Pasti Purnama yang memberikan titah kepada Rania sehingga bos nya itu mau memberikan cuti kepada Lukas.
Kadang dia heran juga dengan power nya Purnama yang bisa melakukan apa pun, Semua nya bisa di kendalikan dengan baik oleh wanita cantik itu. Hanya kekurangan Purnama adalah sangat susah mengontrol emosi nya yang sangat besar, Dia selalu dalam mode senggol bacok. Tak ada kata maaf atau pun kesabaran dalam diri nya, Namun itu dalah manusia, Setiap ada kelebihan maka akan ada kekurangan nya. Tak luput juga Purnama, Walau dia bukan manusia normal seutuh nya, Namun sifat nya tetap sama seperti manusia.
"Aduh! Aku terjerat rumput begini." Rutuk ular sendok yang ukuran nya memang terbilang mini.
"Maka nya jalan itu pakai mata! Jangan merutuk saja kau itu." Tukas Lukas geram sendiri.
"Tidak ku sangka bahwa mulut mu juga pedas! Dua kali aku tertipu dengan pria berwajah tampan, Awal nya aku mengira bahwa Joko Ulo adalah pria yang kalem, Nyata nya dia pun juga
pedas bila sudah bicara!" Geram ular sendok.
"Salah sendiri hanya menilai orang dari luar nya saja." Lukas cuek saja.
Tujuan nya adalah sumur yang sudah sangat tua itu, Bahkan lumut juga banyak di sana. Firasat nya ingin mendekati sumur dan pasti ada sesuatu di sini, Lukas melongok kedalam melihat air nya yang sangat jernih. Namun sangat bau sekali, Lukas sampai mual mencium bau nya yang sangat menyengat.
"Masuk sana! Lihat apa yang ada di dalam sumur." Titah Lukas.
"Gila kau! Tidak mau aku." Tolak ular sendok.
"Baiklah, Akan ku adukan kau dengan Purnama." Ancam Lukas.
"Apa sih?! Kau manusia kok enggak berpikir, Aku bisa mati kalau masuk kedalam sana." Geram ular sendok.
Lukas mengambil pil yang sempat Purnama berikan kepada nya, Memasukan kedalam mulut ular sendok secara paksa. Hampir saja ular sendok tercekik karena pil itu sangat pahit rasa nya, Ternyata kerja dengan manusia sangat lah berat, Mau tak mau dia pun masuk kedalam dengan jalan yang sangat lambat. Lukas menunggu nya di luar sumur sambil menatap kanan kiri, Takut bila ada yang melihat nya.
Sekelebat dia melihat seseorang berambut putih yang sedang berjalan mendatangi sesajen, Lukas berjalan tanpa suara untuk mendekati Nenek tua itu. Angin malam berhembus dan menerpa tubuh anak muda yang tampan ini, Untung nya Lukas memakai jaket hitam yang lumayan tebal sehingga bisa menghalau dingin. Pohon pohon seolah ikut bernyanyi menakuti Lukas yang sedang berjalan hati hati, Nenek tua itu bukan nya mendatangi sesajen yang sudah di siapkan. Dia mengais tanah dengan kuku nya, Entah apa yang sedang di cari nya.
"Hatiii....Aku mau makan hati." Suara nya sangat serak.
"Apa yang Mbah Buyut lakukan?!" Suara Bu Melati menegur nya.
Beruntung Lukas bisa sembunyi di balik semak yang cukup rimbun, Mengabaikan nyamuk yang siap mengigit untuk meminta sedikit darah nya. Lukas mengintip wanita bergincu merah tebal dan memakai kebaya hitam, Bahkan malam begini pun dia masih memakai kebaya.
"Aku ingin makaaaaann! Kenapa tidak kau siapkan makanan ku?" Tanya nya serak.
"Sejak kapan aku harus menyiapkan untuk mu? Aku sudah menyiapkan hati dan jantung babi." Ucap Bu Melati.
"Aku tidak mau yang iniiiii.....
Hati babi itu di banting tepat di bawah kaki nya Bu Melati, Bahkan wanita ini sampai tersurut mundur karena agak takut dengan kebuasan Mbah Buyut nya yang sangat liar itu. Bisa bisa hati dan jantung milik nya yang akan di ambil, Lukas menahan nafas ketika Nenek tua itu merangkak dengan kaki nya yang hanya tulang saja, Bukan hanya Lukas yang ngeri melihat nya, Bahkan sebenar nya Bu Melati pun juga merasakan hal yang sama.
Wuuusssh.
Nenek tua itu menghilang dari pandangan mata, Bu Melati mengusap dada nya dan membuang nafas kasar. Lukas menduga bahwa wanita ini seperti nya juga lelah, Namun tidak mau menyerah. Mungkin karena sudah nyaman dengan harta yang di pertahan kan, Mau membuang nya tentu tak akan mampu. Bu Melati segera pergi setelah menatap sekeliling bagian belakang sini, Padahal ini sudah malam. Apa mungkin dia tak pernah tidur, Karena sibuk memantau apa yang tengah mereka semua lakukan di kost nya ini.
"Astagfirullah!" Lukas menjerit keras karena ada sesuatu yang merambat di tengkuk nya.
"Hihiiiii, Takut kau ya?" Ular sendok tertawa puas.
"Kaget aku! Ngapain sih kau meraba ku begitu, Aku ini laki laki." Rutuk Lukas.
"Siapa yang meraba? Memang jalan ku begitu." Kesal ular sendok.
"Apa yang kau temukan di dalam sana?" Lukas bertanya tentang apa yang ada di dalam sumur.
"Ayo kita kembali dulu kekamar, Aku tidak mau cerita di sini." Tolak ular sendok.
Mau tak mau Lukas pun menurut dengan ajakan nya ular sendok, Sengaja melewati rumah nya Lita barangkali saja gadis itu sedang takut. Namun hanya ada keheningan saja, Lukas berpikir bahwa Lita sedang tertidur pulas. Sebenar nya Lita sedang tidur, Memiliki teman memang membuat Lita merasa nyaman dan bisa tertidur pulas. Sam mendekap nya hangat, Lita selalu tidak sadar bahwa dia selalu tidur dalam dekapan teman kost nya, Karena bila pagi hari maka dia terbangun sudah pakai selimut dan Sam sudah tak ada di sisi nya lagi.
"Cepat ngomong! Apa yang ada di dalam sana?" Desak Lukas.
"Aku menyelam masuk kedalam air, Di sana hanya ada tengkorak kepala." Cerita ular sendok.
"Berarti ada yang di buang dalam sana, Entah siapa yang telah di buang nya." Gumam Lukas.
"Itu wanita! Dia ada juga arwah nya tadi, Tapi dia tak bisa berbuat apa apa. Ada jerat yang membuat nya sangat lemah, Sesungguh nya dia sangat berbahaya." Cerita ular sendok.
"Siapa ya dia?" Lukas tampak berpikir keras.
"Adik nya wanita yang berkebaya hitam tadi, Dia pasti di bunuh." Cetus ular sendok.
Lukas menatap ular sendok karena tidak percaya dengan apa yang sudah di dengarnya, Mungkin saja itu memang adik nya dan kenapa pula sampai di bunuh, Apa mungkin mereka rebutan harta warisan.