NovelToon NovelToon
Cinderella Abad 21

Cinderella Abad 21

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Anak Yatim Piatu / Beda Usia / Romansa / Pembantu
Popularitas:17.3k
Nilai: 5
Nama Author: Anim_Goh

Ditindas dan dibully, itu tak berlaku untuk Cinderella satu ini. Namanya Lisa. Tinggal bersama ibu dan saudara tirinya, tak membuat Lisa menjadi lemah dan penakut. Berbanding terbalik dengan kisah hidup Cinderella di masa lalu, dia menjelma menjadi gadis bar-bar dan tak pernah takut melawan ketidakadilan yang dilakukan oleh keluarga tirinya.

***

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anim_Goh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tawaran Menggiurkan

Peluh membanjir membasahi wajah dan tubuh Lisa yang tengah sibuk mengepel lantai. Sudah sejak pagi tadi dia berkecimpung dengan pekerjaan rumah, tapi sampai sekarang belum kunjung usai. Bukan tanpa sebab atau karena dia malas dan lambat, melainkan karena ulah dua nenek sihir yang jahat itu. Sebelum pergi keluar, mereka meninggalkan beban pekerjaan yang sangat luar biasa banyak. Dan sialnya tak ada jatah makan siang untuk Lisa. Kejam memang, tapi kondisi seperti ini bukan yang pertama kali terjadi.

"Huh, mereka enak-enakan pergi keluar tanpa beban. Sementara aku? Bahkan upik abu pun tidak semenderita diriku. Miris sekali," ujar Lisa miris akan nasibnya sendiri. Dia lalu berkacak pinggang, menatap jengkel pada deretan ubin yang tak kunjung bersih. "Kenapa sih waktu begitu lambat berputar. Aku masih harus menunggu beberapa bulan lagi untuk bisa mendapatkan identitas yang legal. Dengan begitu, tidak akan ada yang bisa menghalangi langkahku menapaki dunia."

Andai-andai Lisa sangat sederhana. Hanya ingin sesegera mungkin meninggalkan rumah yang sudah seperti neraka ini kemudian menata hidupnya yang baru. Walau tak menempuh pendidikan tinggi, itu tak membuatnya berkecil hati. Beruntung Tuhan membekali Lisa dengan otak yang jenius sehingga mampu menyerap pengetahuan tanpa harus bersekolah. Dia belajar lewat cara yang terhitung aneh. Yaitu mengumpulkan sisa koran pembungkus sayuran, juga dengan diam-diam menguping suara televisi saat ibu dan saudara tirinya asik bermain ponsel.

"Kira-kira akan ada pria yang mau menerimaku tidak ya? Secara, nenek sihir itu pasti akan menyebarkan rumor kalau aku adalah orang yang telah membunuh Ayah. Dasar menyebalkan."

Sambil terus menggerutu, Lisa kembali melanjutkan pekerjaan. Sesekali dia juga bersenandung, meluapkan kekesalan hati lewat lagu yang entah apa judulnya.

Sementara itu diluar rumah, Hanum yang tengah menikmati makan siang bersama ibunya, tampak tertawa senang saat ponsel miliknya berdering. Segera dia menjawab panggilan tersebut dan melempar kedipan genit pada sang ibu. Pacarnya menelpon.

"Halo, sayang. Ada apa menelponku? Rindu ya?"" tanya Hanum dengan suara manja yang dibuat-buat.

"Sayang, aku butuh bantuanmu sekarang juga. Atasanku baru saja memecat pelayannya yang ketahuan menjadi mata-mata. Kalau ada, bisakah kau carikan satu wanita yang biasa mengerjakan pekerjaan rumah? Sebagai imbalan, nanti bosku akan memberikan hadiah besar padamu. Bagaimana? Apa kau bisa menolongku?"

Mata Arina langsung membulat besar begitu mendengar kata hadiah. Cepat-cepat dia menyenggol lengan Hanum dan memberi kode untuk menerima tawaran tersebut.

"Ini kesempatan emas, Num. Siapa tahu bisa dijadikan batu loncatan untuk merubah kehidupan kita. Terima saja," bisik Arina tak sabaran.

"Bagaimana, sayang? Apa kau bisa membantuku? Ini urgent. Please,"

"Hah? Oh, emm sebentar ya aku pikir-pikir dulu. Kalau tidak salah ingat, aku punya kenalan yang bekerja sebagai penyalur ART. Sebentar ya," Hanum meminta waktu untuk bicara dengan ibunya sejenak. Dia menjauhkan ponsel lalu meminta ibunya mendekat. "Maksud Ibu kita akan memasukkan Lisa ke sana?"

"Benar sekali. Ide yang brilian, bukan?"

"Ibu yakin?"

"Kenapa tidak?"

"Lisa tidak sebodoh yang kita kira. Kalau dia menolak dan malah melakukan sesuatu yang merugikan kita bagaimana? Nanti nama baikku yang jadi taruhan," ucap Hanum agak ragu mendaftarkan Lisa sebagai art di rumah bos pacarnya.

"Masalah ini biar Ibu yang urus. Tugasmu hanya memasukkan gadis bengal itu ke sana. Selain mendapatkan hadiah, kita juga bisa mendapatkan informasi tentang bos pacarmu yang konon katanya memiliki kekayaan tujuh turunan. Memangnya kau tidak mau merubah nasib, hm?" sahut Arina penuh iming-iming menggiurkan. Kapan lagi coba bisa mendapat tangkapan ikan besar.

Hanum terdiam beberapa saat. Benar juga apa yang dikatakan oleh ibunya. Pacarnya mempunyai pekerjaan yang cukup menjamin. Tetapi jika ada yang jauh lebih menjamin lagi, kenapa tidak dilakukan? Kesempatan datang diwaktu yang sangat tepat. Tidak boleh sampai terlewat.

"Baiklah. Kalau begitu aku akan memberikan Lisa padanya." Hanum berdehem sebelum kembali bicara dengan pacarnya. "Sayang, aku baru saja mengirim pesan pada kenalanku. Dan kebetulan ada seorang gadis yang ingin melamar kerja. Jika bosmu tidak keberatan, aku akan mengantarkan gadis itu ke rumahnya langsung hari ini juga. Bagaimana?"

"Kau memang yang terbaik, sayang. Aku sangat mengandalkanmu. Terima kasih banyak ya. Hari ini kau sudah menyelamatkanku dari amukan bosku. Fyuhh, leganya."

Pembicaraan masih terus berlanjut sampai beberapa menit ke depan. Sementara Arina, dia asik menikmati makanan sambil membayangkan hadiah apa yang akan diberikan oleh bos dari pacarnya Hanum. Mobilkah? Apartemenkah? Atau malah uang sejumlah miliaran rupiah? Astaga, membayangkan semua kebahagiaan itu membuat perut Arina menjadi mulas.

"Bu, bagaimana caranya kita membawa Lisa ke sana? Aku yakin gadis itu pasti akan langsung menolak dan mereog. Malas sekali kalau harus melihatnya tantrum seperti orang gila," keluh Hanum sembari berdecak pelan.

"Malas tidak malas kita harus tetap menyerahkannya pada bos pacarmu, Num. Kalau tidak, maka hilang sudah kesempatan kita mendapatkan hadiah yang besar itu. Coba kau bayangkan jika seandainya yang kita dapatkan adalah setumpuk uang, apa tidak rugi nanti?"

"Iya aku juga tahu. Cuma yang sedang ku pikirkan sekarang adalah bagaimana cara membuat Lisa mau bekerja di sana. Itu bukan sesuatu yang mudah, Bu."

Arina menyeringai. Dia menyeruput habis jus di dalam gelas sebelum menyampaikan rencananya. "Lisa sudah pasti akan menolak tawaran ini. Tetapi jika kita menyebutkan kebebasan, masihkah gadis itu akan menolak? Kita sama-sama tahu kalau Lisa begitu ingin menikmati kehidupan dunia luar. Jadi sekalian saja kita biarkan dia mendapatkan semua itu. Hitung-hitung sambil menyelam minum air. Benar tidak?"

Hanum dan Arina melakukan high five dengan penuh suka cita setelah menemukan cara untuk membujuk Lisa. Dengan senyum penuh kebahagiaan, mereka berdua pergi meninggalkan restoran dan pulang menuju rumah. Kali ini ada yang spesial. Mereka menyempatkan diri untuk singgah di sebuah toko baju guna membeli beberapa pakaian untuk Lisa. Kalau tidak salah ingat, dua tahun yang lalu terakhir mereka membelikan sepotong kaos dan celana pendek untuk gadis tersebut.

"Iyuhh, kulitku rasanya gatal semua setelah keluar dari toko pakaian itu, Bu. Pantas jika harganya murah, pasti karena kualitas pakaiannya jelek dan murahan. Menjijikkan sekali," keluh Hanum sembari mengelap kulit tangannya dengan tisu basah.

"Sesuai dengan orang yang akan memakai pakaian ini. Jelek, murah, dan buruk. Kita tidak salah tempat kok, Num," sahut Arina santai. Toko tersebut sudah menjadi langganan untuknya membeli pakaian Lisa. Terlalu berharga jika harus mengeluarkan uang hanya untuk membeli pakaian di sebuah butik. Toh pekerjaan Lisa hanya bersih-bersih rumah. Jadi untuk apa membeli yang mahal.

"Kasihan sekali Lisa. Seumur hidup tidak akan pernah bisa merasakan pakaian yang halus dan juga lembut. Nasib membuatnya terjebak menjadi seorang Cinderella miskin yang kumal dan bau. Hahahaha,"

Gelak tawa memenuhi dalam mobil saat Hanum tak hentinya mengolok-olok Lisa. Dia seolah tak sadar kalau uang yang dia dan ibunya gunakan sebenarnya adalah milik gadis itu. Keserakahan yang begitu besar, telah menutup mata hati sehingga memperlakukan seorang yatim piatu dengan cara yang buruk dan kejam. Apalah arti karma di mata mereka. Yang mereka kejar dan incar hanyalah kebahagiaan dunia.

***

1
Anonymous
sejauh ini bagus nggak bosan baca nya
Neng Khoyah
lanjut tour.....
Dasirah Yuna
Luar biasa
Yulia Wati
gak ada lanjutan nya nih?
isma isaroh
mantapppp.........lanjut thor....
AXYs
Why…??? Aya naon Mr. Richard?

Apa kau adalah saudara tirinya Lionel?
Yulia Wati
cerita nya bagus tp kenapa gak ada kelanjutan nya?
Yulia Wati
bagus banget tp kenapa gak ada kelanjutan nya
AXYs
Richard ini sepertinya orang yg ga baik deh.. alias orang jahat berkamuflase jd sopir yg baik..
Osie
wuuiihhsedikit demi sedikit kedokteran Richard terkuak..siap siap terapi jantung lionel gitu kamu tau yg kamu tabrak ayahnya lisa
Mak Rifani
punya dendam apa sih si Richard ama keluarga Bellin? Kok sampe segitunya nyakitin lisa
Mak Rifani
semangat
Osie
lisa jgn mau disuruh jd babu dirmhmu sendiri..usia boleh muda tp pikiran n kekuatan jgn lemah..hempaskan benalu modelan arina n harum sebuah mungkin..ambil kembali semua aset peninggalan ortumu
Mak Rifani
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Mak Rifani
semangat Thor... novelnya bagus
Mak Rifani
good job. lisa mulai menunjukkan keberanian lagi. jangan kasih kendor thor. pokoknya lisa gk boleh lemah. harus kuat. hehehe
Anim_Goh: makasih banyak thor udah mampir lagi. terharu doubel pokoknya
total 1 replies
Mak Rifani
jadi sekarang lisa sama lionel jadi sekutu gitu? 🤣🤣🤣🤣 lisanya masih polos, lionelnya udah bangkotan. bakalan seru nih thor kalo mereka jodoh. bengek pasti cara pacarannya
Anim_Goh: doain aja semoga mereka jodoh ya Thor. hehe
total 1 replies
Mak Rifani
suka sama caranya Lisa yg gk mau nganggep hanum sama ibunya sebagai keluarga. orang kayak mereka emang gk perlu diakuin. gk penting 😏
Anim_Goh: setuju. mereka buang aja ke tempat sampah ya Thor. hihihi
total 1 replies
Mak Rifani
waw keren, beneran crazy up..

lisa adalah definisi pasrah yang sebenernya. udah gk takut mati lagi gara2 idup sengsara
Anim_Goh: iya bener. kadang kasian, tapi lucu juga sama tingkah si lisa thor. betewe, makasih ya udah mampir lagi. terharu banget rasanya dijenguk guru 🙏🙏🙏
total 1 replies
Mak Rifani
badan boleh kecil, umur boleh muda. tapi kalo soal nyali jangan mau kalah Lisa. hajar terus tu dua nenek sihir. jangan kasih ampun
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!