Bagaimana bila di malam pernikahan mu dengan kekasih mu, kamu malah menemukan calon istri mu sedang bermesraan dengan pria lain dan kamu yang merasa frustasi malah mabuk - mabukan dan dengan tidak sengaja malah merenggut kesucian dari gadis yang sudah kamu anggap sebagai adik kandung mu sendiri.
Itu semua terjadi pada Aydan Atallah Balendra yang merenggut sesuatu yang berharga dari gadis berkaca mata yang cantik dan periang juga sangat menyayangi nya yang bernama Nara Ayesha Razkya sehingga gadis itu berubah jadi gadis dingin yang sangat membenci nya.
Akankah Aydan dapat mengembalikan keceriaan dan kasih sayang Nara pada nya, atau sebalik nya rasa benci yang akan semakin bertambah saat Aydan berusaha dengan berbagai cara untuk mendapatkan maaf dari Nara. Dan apakah cinta akan tumbuh dalam hati kedua nya? Kalian bisa membaca nya dalam novel ini yang merupakan lanjutan dari novel Terjebak Cinta CEO Tampan. Semoga suka🥰🥰🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Liest Holiest, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Setelah beberapa waktu berlalu, Nara pun akhir nya tertidur juga Nami pun memanggil Aydan untuk masuk sedangkan dia menunggu di luar untuk memberikan ruang untuk Aydan berbicara pada Nara walaupun Nara tertidur dan tidak akan mendengar nya.
Dan di sini lah Aydan sekarang, duduk di kursi samping tempat tidur Nara sambil memegang tangan Nara dan mengusap nya dengan lembut.
" Maafkan aku" selalu kata itu yang pertama kali Aydan ucapkan pada Nara bila dia menemui Nara. " Kapan kamu akan kembali ceria lagi, dan kapan kamu akan memanggil nama ku dengan manja seperti dulu" Aydan kembali teringat bagaimana mereka dulu nya sangat akrab dan Nara yang sering bersikap manja pada nya.
" Aku sangat menyesal, kenapa aku bisa sangat bodoh hanya karena wanita ular seperti Karin" Aydan tertawa hambar. " Kamu tahu, setelah ku fikir - fikir aku merasa bersyukur karena bisa mengetahui kebusukan nya sebelum kami menikah" Aydan menjeda ucapan nya. " Tapi yang aku sesali, kenapa aku malah menyakiti gadis sebaik diri mu. Gadis yang sudah aku jaga sejak aku kecil, tapi malah aku sendiri yang menghancurkan nya " tak terasa air mata jatuh dari sudut mata Aydan saat ini. " Dan yang aku sesali lagi adalah, aku kehilangan keperjakaan ku dan menghilangkan keperawanan mu, tapi bahkan aku tidak ingat bagaimana rasa nya. Yang aku ingat hanya rasa pusing yang luar biasa di kepala ku saat aku terbangun" Aydan terkekeh saat mengatakan nya.
" Nara, aku harap kamu bisa menerima kehadiran ku di samping mu. Dan izinkan aku untuk mempertanggung jawabkan perbuatan ku" Aydan sungguh berharap Nara bisa menerima kehadiran nya kembali di dekat nya tanpa rasa takut atau pun teriakan histeris dari Nara.
Lama Aydan duduk di sana dan berbicara sendiri seolah dia sedang berbicara pada Nara sampai dia pun mengantuk dan tidur dalam posisi nya saat ini, sedangkan Nami sudah tertidur sejak beberapa menit yang lalu sesaat setelah dia kembali dari luar di atas sofa yang ada di sana.
Waktu seakan bergulir dengan cepat dan kini pukul empat dini hari, Nara yang terbangun dari tidur nya merasa aneh saat tangan nya terasa berat seperti ada yang sedang memegang nya. Nara pun mengangkat kepala nya sedikit untuk melihat siapa yang sedang tertidur di samping nya sambil memegang tangan nya dengan cukup erat.
Di lihat nya sosok laki - laki yang wajah nya tidak kelihatan karena posisi kepala Aydan saat ini membelakangi Nara. " Siapa?" Gumam Nara pelan seraya berusaha bangun untuk melihat siapa yang ada di sana. Tangan Nara yang satu nya pun terulur menyentuh dan menggoyangkan tubuh pria itu, karena dia yakin kalau itu bukan lah ayah nya.
" Sebentar lagi mom!" Dengan mata yang masih tertutup Aydan bergumam seraya membalikan wajah nya sehingga kini wajah Aydan menghadap Nara membuat Nara membulatkan ke dua bola mata nya dengan wajah yang sangat terkejut, saking terkejut nya Nara, dia sampai membungkam mulut nya sendiri dengan ke dua tangan nya yang terlepas dari genggaman tangan Aydan.
" Aydan, sedang apa dia di sini?" Batin Nara dengan tubuh yang mulai bergetar dan raut wajah yang ketakutan.
" Pergiii!" Nara mulai berteriak histeris, tubuh nya meringkuk dengan ke dua tangan nya yang memeluk diri nya sendiri dengan tubuh yang bergetar hebat, dan tiba - tiba saja kejadian buruk itu kembali melintas dalam fikiran Nara saat ini.
" Pergiiii!" Nara berteriak histeris membuat Aydan dan Nami yang sedang tertidur di sana langsung terbangun dengan wajah yang kaget dan juga panik, " ada apa Nara?" Aydan berusaha menyentuh Nara namun tubuh Nara semakin meringkuk dan bergetar saat Aydan mulai mendekati nya.
" Pergiii! Jangan mendekat!" Nara kembali berteriak membuat Aydan sadar kalau Nara takut akan keberadaan nya
" Tidak apa - apa sayang, kamu tenang bunda ada di sini!" Nami langsung memeluk tubuh putri nya yang masih saja bergetar itu dengan sangat erat seraya mengelus punggung Nara untuk menenangkan nya. " Pergi lah, biar bunda yang menenangkan nya" ucap Nami pada Aydan, dan Aydan pun menganggukan kepala nya dengan lemah dan mulai melangkah kan kaki nya dengan ragu menuju ke arah luar. Sungguh hati Aydan kini sangat sakit ketika lagi - lagi Nara histeris saat melihat nya.
" Dia sudah pergi sayang, kamu tenang ya!" Nami terus saja menenangkan putri nya yang masih saja gemetar dalam pelukan nya, bahkan kini isakan kecil terdengar dari bibir nya. " Kenapa dia tidak pergi semalam, ish dia pasti ketiduran" batin Nami seraya terus memeluk dan menenangkan putri nya itu. Ya, biasa nya Aydan akan pergi jika sudah selesai mengeluarkan unek - unek nya pada Nara dan akan menunggu di depan ruangan Nara sampai pagi dan setelah nya baru pulang.
Setelah beberapa saat, akhir nya Nara mulai tenang, tubuh nya sudah tidak bergetar dan isakan tangis nya pun sudah berhenti. Nami masih setia memeluk Nara.
Ceklek
Pintu ruangan Nara terbuka kembali dan ternyata itu Razky yang baru datang untuk membantu Nami mempersiapkan kepulangan mereka pagi ini.
" Ada apa sayang?" Razky mendekat dengan wajah yang cemas.
" Aku akan menceritakan nya nanti, Nara baru saja bisa tenang" jawab Nami dengan suara pelan.
" Apa dia masih di depan?" Nara yang sedari tadi menyembunyikan wajah nya pada dada Nami kini menoleh untuk melihat ayah nya yang baru saja datang.
" Dia?" Razki mengerutkan kening nya menatap Nami mencari jawaban pada wajah itu.
" Dia, monster itu ayah" Nara yang menjawab dengan mata yang terlihat sembab karena sudah menangis tadi.
" Monster?" Razky tampak berfikir, " oh dia, tidak sayang dia sudah tidak ada" bohong Razky yang jelas - jelas melihat keberadaan Aydan yang sedang berjalan mondar - mandir dengan wajah yang sangat panik saat Razky datang barusan. Jujur saja Razky selalu ingin tertawa saat putri nya itu menyebut Aydan dengan sebutan monster.
" Syukurlah, tapi kenapa dia bisa ada di sini? Aku tidak ingin melihat nya lagi" Nara berkata dengan wajah datar nya.
" Dia setiap malam selalu saja di sini, kamu saja yang tidak tahu" batin Nami menghela nafas nya panjang. " Sayang, apa tidak sebaik nya kamu mencoba berdamai dengan dia? Dia sangat menyesali perbuatan nya dan niat nya baik ingin bertanggung jawab atas perbuatan nya pada mu" Nami akhir nya mengatakan apa yang sejak lama dia ingin ucapkan.
" Apa maksud bunda menikahi ku? Lalu bagaimana dengan Karin, apa bunda mau aku menjadi istri ke dua, apa seperti itu?" Nara berkata dengan nada kesal nya. Nara belum tahu tentang batal nya pernikahan Aydan waktu itu karena tidak ada yang membahas nya di depan Nara dan setahu Nara Aydan sangat mencintai Karin dan pasti akan melanjutkan pernikahan nya. Itu lah sebenar nya yang sangat mengganjal di hati Nara sejak kejadian buruk itu terjadi. Jadi hati nya tidak bisa memaafkan Aydan sama sekali karena fakta tentang itu. Nara cukup sadar diri akan siapa diri nya di bandingkan dengan Karin.
Jangan lupa like, vote dan komen. Jangan lupa juga klik tanda hati untuk menambahkan ke favorit kalian dan berikan hadiah yang buanyak untuk karya ini. Terima kasih 🙏🙏
spill visual aydan dan nara dong plis 🙏🏼🥰🥰