Seorang wanita yang memiliki kekayaan karena telah membangun sebuah perusahaan yang sudah di kenal di dunia.
Tetapi sayangnya kejayaan itu tidak berlangsung lama karena wanita itu mengalami pembunuhan oleh musuhnya.
Mungkin tubuhnya sudah mati tetapi jiwanya malah berpindah ke seorang tubuh seorang wanita yang memiliki anak kembar 3 dari seorang Kaisar yang mencampakkannya.
Apa wanita tersebut bisa mengubah takdirnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reiza Muthoharah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pria Mencurigakan
Pria yang mengawasi Aleyza dari jauh memutuskan untuk mengikuti nya dari belakang dengan menggenakan jubah untuk menutupi identitasnya. Dengan pelan ia mengikuti nya dari belakang tanpa di ketahui oleh Aleyza.
Sayangnya Aleyza yang memiliki Indra peka menyadari bawa seseorang mengikutinya dan memutuskan untuk membawanya ke sebuah gang sepi.
Pria yang mengikuti nya menyerngitkan dahinya merasa heran dengan tempat tujuan Aleyza sampai dimana dia berhenti di sebuah gang sepi jalan buntut.
Pria itu melihat sekeliling mencari keberadaan Aleyza sampai mendengar suara dari depannya.
" Ada urusan apa hingga anda mengikuti saya?" tanya Aleyza yang berdiri di depan pria itu dengan mata birunya menatap dingin.
Membuat pria itu terkesiap dengan tatapan mata biru itu sesuatu yang sama sekali tidak pernah ia lihat sebelumnya.
" Tidak ada, saya cuma salah orang permisi." jawab pria itu sebelum pergi meninggalkan Aleyza yang kebingungan melihatnya.
" Siapa pria itu mengapa aku merasa mengenalnya?" tanya Aleyza pada dirinya.
Aleyza sama sekali tidak bodoh mengetahui bawa pria itu memang benar mengikutinya. Tapi mengapa Aleyza merasa akrab dengan nya. Mungkin dia akan mencari tahu nanti sekarang dia sudah mendapatkan koin untuk membelikan baju untuk anak-anaknya manis. Memikirkannya membuat mood Aleyza kembali membaik.
" Saatnya untuk memanjakan bayi-bayi kecil ku." ucap Aleyza tersenyum sambil berjalan riang keluar dari gang.
Lagi-lagi Aleyza sama sekali tidak menyadari bawa pria yang sebelumnya mengikutinya berada dia atas atap rumah memperhatikannya sejak tadi dengan senyum tipis terbit di wajahnya.
" Sudah hampir 6 tahun berlalu sejak aku melihat mu ternyata kau banyak berubah Aleyza." ucap nya sebelum hilang menyisakan angin di sekitarnya.
Aleyza berjalan riang memasuki toko kue dan melihat Eli beserta tiga anak manisnya tampak berbincang.
" Apa kalian sudah menyelesaikan makan kuenya?" tanya Aleyza sambil tersenyum.
Elrick dan Adriana yang melihat kehadiran Mama nya tersenyum senang.
" Iya Mama kami sudah memakan kue enak." ucap Adriana sambil mengacungkan jempolnya.
Elrick menggangguk kepalanya sebelum kemudian mengambil sepiring kue strawberry.
" Betul. Tapi kami ingin menyisakan kue kesukaan Mama. Apa mama suka?" tanya Elrick sambil melihat penuh harap.
Aleyza yang melihatnya berusaha menahan air matanya yang terancam turun. Menahan perasaan haru nya dan memilih mencium pipi ketiga anaknya sebelum mengambil kue di tangan Elrick.
" Terima kasih Mama sangat bahagia." ucap Aleyza sambil tersenyum hingga memejamkan kedua matanya.
Eli yang sudah lama tidak melihat kebahagiaan dari Nyonya nya merasa ikut senang. Akhirnya beliau bisa tersenyum lagi walaupun bukan bersama Kaisar tapi ia melakukannya bersama tiga anaknya.
Sedangkan Aleyza langsung mencicip kue tersebut.
" Ini enak." ucap Aleyza yang membuat Alrick, Elrick, Adriana senang.
" Kalau begitu bagaimana kalau setelah ini kita membeli pakaian untuk kalian bertiga dan cari alat-alat untuk mendekor ulang kamar." ucap Aleyza yang menawarkan nya kepada ketiga anaknya.
Alrick yang tidak bisa menyembunyikan perasaan senangnya menggangguk kepalanya.
" Iya, Mama saya ingin punya kamar yang ada banyak buku di dalamnya dan mungkin juga ada sebuah meja belajar." ucap Alrick mengungkapkan isi kamarnya.
" Aku juga mama ingin punya kamar yang banyak ada senjata-senjata di dalamnya. Karena impian ku adalah menjadi ksatria untuk melindungi kita semua." ucap Elrick sambil membusung dada dengan bangga.
Aleyza yang melihatnya tertawa sebelum mengalihkan pandangannya ke arah Adriana.
" Jadi Adriana kau mau kamar seperti apa?" tanya Aleyza...
Countine...