NovelToon NovelToon
Menantu Bar-bar Itu Aku

Menantu Bar-bar Itu Aku

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Selingkuh / Mengubah Takdir / Suami Tak Berguna / Ibu Mertua Kejam / Chicklit
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Ainun

menikah dengan laki-laki yang masih mengutamakan keluarganya dibandingkan istri membuat Karina menjadi menantu yang sering tertindas.
Namun Karina tak mau hanya diam saja ketika dirinya ditindas oleh keluarga dari suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Ainun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 10. 30 ribu rupiah

"Mas, bangun! Aku minta uang buat belanja sayur!"

"CK.. Apa-apaan sih Karin, pagi-pagi duit terus yang diminta."

"Kalau nggak minta kamu, minta siapa lagi? Ibu? Mana mungkin ibu mau ngasih duit. Yasudah kalau memang kamu nggak mau kasih uang, gampang. Aku nggak masak hari ini."

Mendengar ancaman istrinya, Rudi langsung mengambil uang untuk belanja sayur.

"Nih." Rudi menyodorkan uang sejumlah 30 ribu rupiah.

Karina melotot. "Yang benar saja mas, 30 ribu dapat apa? Yang ada diprotes ibu dan adik-adikmu nanti."

"sudahlah, yang penting masak. Tanggal segini, nggak ada uang lagi."

Karina pun kesal, menghentakkan kakinya lalu pergi keluar kamar. Percuma meskipun ngemis sama suaminya juga nggak bakalan keluar uang.

Sebenarnya jadi Karina itu serba salah. Dikasih uang pas-pasan bisanya cuma masak alakadarnya, tapi penghuni rumah protes. Ah entahlah, Karina pusing. Biarkan saja diprotes, toh memang uang untuk membeli sayuran cuma 30 ribu.

Karina segera pergi ke tukang sayur langganan. sesampainya di sana, ternyata sudah ramai oleh ibu-ibu lainnya yang juga belanja.

"Pagi ibu-ibu." sapa Karina.

"Pagi mbak Karin."

Karina memilih-milih sayuran, tapi bingung mau beli apa. Uang 30 ribu untuk masak lauk buat seharian.

"Eh, mbak Karin, kemarin sore ada mas-mas ganteng sama ibu-ibu, nyariin mbak Karina. Memangnya mereka siapa nya mbak Karin?" tanya Bu Rita.

Karina berpikir yang dimaksud Bu Rita adalah Oma dan papanya Aldo. Bingung juga harus menjelaskan seperti apa.

"Eh, itu teman saya Bu. jemput anaknya, yang kebetulan sedang dititipkan kepada saya."

"Duh, mbak Karin ini mau-mau nya dititipin anak orang lain."

Karina tersenyum. "Nggak apa-apa kok Bu."

"memangnya mbak Karina tidak punya kesibukan apa, kok sampai mau disuruh jagain anak orang. Oh iya lupa, kan mbak Karina itu nggak punya anak ya."

"Hussttt.. Bu Rita itu kok ngomongnya gitu sih. Mbak Karina itu bukan nggak punya anak! Tapi belum dikasih kepercayaan saja." sahut Bu Dea.

Mendengar ucapan Bu Rita, membuat Karina menjadi tidak nyaman. Akhirnya Karina buru-buru memilih sayur apa saja.

Karina mengambil tempe satu papan dan telur setengah kilo. Setelah membayar belanjaannya, Karina buru-buru pergi dari sana.

"Bu Rita itu kalau ngomong mbok ya disaring. Kasihan mbak Karin." ucap Bu Dea.

"Iya betul apa kata, Bu Dea. Kasihan mbak Karina, pasti kepikiran dengan ucapan Bu Rita tadi." sahut Bu Ratih.

"Duh ibu-ibu ini, kan yang aku katakan tadi kenyataannya. Aku, nggak fitnah mbak Karin kan. Terus salahnya dimana ibu-ibu."

Ah, sudahlah kalau bicara dengan Bu Rita mah tidak ada habisnya. Tidak mau mengalah meskipun salah.

****

Karina mengolah tempe menjadi orek tempe. Sedangkan telurnya Karina masak menjadi balado telur ceplok, masakan hari ini cuma itu saja.

Tapi seharusnya sudah bersyukur, karena cuma dengan uang 30 ribu, bisa makan pakai lauk seperti kering tempe dan juga telur ceplok balado.

Sekarang semua orang sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan.

"Cuma dua macam lauk saja hari ini?" tanya Bu Marni.

"memang maunya ibu berapa macam lauk?"

"Biasanya juga 3 macam. Itu pun pasti ada ayam juga. kamu kemana kan uang dari Rudi?"

"Mas, kamu tadi ngasih uang berapa buat beli sayur?"

"Eh, anu cuma 30 ribu."

Karina tersenyum tipis. "Tuh Bu, dengerin! Anak ibu cuma kasih 30 ribu. Memang ibu berharap lauk apa dengan uang segitu? Apa-apa sekarang serba mahal Bu. Bersyukur Bu, dengan 30 ribu bisa makan dengan enak. Itupun karena aku yang pandai masak. Coba kalau mas Rudi nggak nikah sama aku, belum tentu istrinya bisa masak enak dengan uang 30 ribu. Iya kan mas?"

Uhuuuk.. Uhuuk.. Mendengar ucapan istrinya, membuat Rudi terbatuk.

"Kamu kenapa mas? Sudah, jangan kaget seperti itu. Mending sekarang kita makan saja deh! kalau nggak suka sama masakanku, bisa masak sendiri atau beli sendiri!"

Bu Marni pun terdiam, kali ini dirinya kalah telak dengan ucapan menantunya. Sedangkan si kembar, memilih diam saja dari pada kena sasaran kakak iparnya.

****

"Sayang, makan siang bareng yuk!"

"Maaf Lis, aku nggak bisa."

"Kenapa?"

Rudi menghela napas berat. "Lagi bokek.."

Lisa memanyunkan bibirnya. "Gajian masih seminggu lagi, masa udah nggak ada duit sih."

"ya mau bagaimana lagi. Tiap hari buat traktir kamu makan siang. Belum lagi kalau kamu minta tas lah, sepatu lah, baju lah."

"Owh, jadi sekarang kamu itung-itungan sama aku? Yasudah kalau begitu kembalikan kepuasan yang sudah aku berikan sama kamu!"

Hubungan antara Rudi dan Lisa memang sudah lebih dari sekedar berpacaran. Dibelakang Karina, Rudi sudah tidur bersama wanita lain. Tentu saja, hampir semua karyawan ditempat Rudi bekerja, mengetahui hubungan antara Rudi dan Lisa.

"Kamu itu selalu begitu kalau ngambek. Sukanya mengungkit sesuatu yang sudah terjadi. Padahal kamu sendiri yang menggodaku."

"Ah ya sudahlah.." Lisa pun pergi meninggalkan Rudi begitu saja.

Setelah Lisa pergi, Firman pun datang menghampiri Rudi.

"sampai kapan?"

Rudi menoleh kearah Firman. "maksudnya apa?"

"Sampai kapan kamu akan berselingkuh dengan Lisa? Kasihan istrimu dirumah Rudi. Kalau sampai Lisa hamil bagaimana coba?"

"Ya bagus dong, itu artinya aku mau punya anak. Kamu tau sendiri kan, Karina sampai saat ini belum hamil juga. Aku berpikir, kalau Karina itu m4ndul deh."

Firman memukul lengan Rudi. "kamu ngomong apa sih? Darimana kamu tau kalau Karina m4ndul? Memang kalian sudah sama-sama periksa?"

Rudi menggeleng. " Buktinya sampai saat ini Karina belum hamil juga."

"Belum tentu Karina belum hamil karena m4ndul. Bisa jadi bukan Karina kan yang m4ndul."

"Maksudnya, aku gitu yang mandul?"

"Laki-laki itu juga bisa punya masalah tentang kesuburan Rud. Bisa saja kan, yang tidak subur itu kamu. Makanya, untuk kepastiannya, kalian harus melakukan tes kesuburan dirumah sakit.

"Ah buang-buang duit saja. Sudah sana, kamu pergi! Malah ceramah didepanku."

Firman pun akhirnya pergi. Sudah tau akan percuma menasihati Rudi, tapi firman tetap melakukan itu.

Bersambung...

1
Sulfia Nuriawati
cm istri bodoh yg d selikuhi msh trma, apa pun alasannya kalo berbahi hati jg body g bakalan nyaman, so mending ngalah demi kewarasan mental
mama Ainun: nanti ada waktunya kak🙏🏻
total 1 replies
aries
ceritanya menarik
mama Ainun: terimakasih banyak kak
total 1 replies
aries
🤣🤣🤣 makan tuh ikan cue
mama Ainun: 🤣🤣🤣 ikan cue juga enak kak
total 1 replies
aries
ati2 Karina, pelakor jaman sekarang ngeriw
mama Ainun: betul kak
total 1 replies
aries
aduh, mertua begini enaknya diapain ya.
aries
jadi Karina selalu salah 😌
mama Ainun: tidak pernah benar kak
total 1 replies
wong jowo
Terima saja Karina. kan lumayan 10 JT, aku juga mau.
mama Ainun: 10 juta, kapan lagi ya, kak.
total 1 replies
wong jowo
harusnya Andrew bisa lebih dewasa. kasihan Aldo.
wong jowo
ceritanya bagus.. menantu tidak bisa ditindas begitu saja 👍👍👍
mama Ainun: terimakasih banyak sudah mampir kak🙏🏻
total 1 replies
wong jowo
Double up thor
mama Ainun: ditunggu ya kak
total 1 replies
Sena Kobayakawa
Semangat terus penulisnya!
mama Ainun: terimakasih banyak kk semangatnya 🙏🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!