Dibawah Ancaman Mafia Kejam

Alex masih berdiri seperti patung di dekat pintu, matanya menyapu dengan cepat keseluruhan kamar ini dan berpikir, bagaimana kalau Ana pindah dari sini....?

''Jangan mengasihaniku tuan Damian, aku bahagia walau tinggal di kamar ini..oya aku punya teras kecil yang nayman, apa kau mau liat tuan Damian...''

Damian mengangguk, mengikuti langkah Ana yang membimbingnya menuju teras kecil di dekat kamarnya yang hanya muat untuk dua orang...

Alex terkejut karna kamar Ana berhadapan langsung dengan kamarnya.....? Anapun menatap ke arah yang sama....dan tersenyum...

Aku dan temanku sering bergosip tentang Mafia itu dan menatapnya dari sini ketika malm hari..''ucap Ana lalu mempersilahkan Alex duduk...

''Aku akan membuat kopi sebentar, sambil minum kopi aku akan mandi..''ucap Ana pamit...

Damian hanya mengangguk, sembari menerima kopi buatan Ana dan duduk menatap ke arah jendela kamarnya yang gelap. pria iru sedikit merasa lucu..

''Jadi Ana sering memandangi kamarnya di malam hari....Alex tertawa sendiri...mungkin ia harus memasang teropong di kamarnya agar ia melakukan hal yang sama pada Ana...pria itu menyeruput kopinya dan teringat sesuatu....

Alex mengeluarkan sebuah alat kecil dan melangkah ke arah tempat tidur Ana dan, menempelkan alat itu di bawah tempat tidur Ana, dengan begitu ia bisa mendengar apapun yang di bicarakan Ana disini...

Alex sedikit lega karna Ana lama di kamar mandi, dan dia bisa leluasa tanpa takut gadis itu akan curiga...

Sementara itu ia memeriksa ponselnya, yang berisi beberapa pesan laporan dari anak buahnya...

Hari ini Alex menolak jamuan makan malam seorang konglomerat di ibukota, konglomerat itu ingin sekali menjodohkan anaknya dengan Alex, namun...Alex tak menukainya dan memilih mewakilkannya pada asistennya di ibukota....

Diantara pesan laporan itu...terdapat sebuah pesan dari mata-matanya..

Tuan Alex, aku menemukan seorang mata-mata yang di kirimkan tuan James, musuh besar tuan,....aku harap tuan lebih berhati-hati sampai aku menemukan siapa mata-mata itu.....

Alex mengerutkan kening.......lalu membalas pesan asistennya....

Aku...akan lebih berhati-hati, pastikan kau tau siapa orangnya, tangkap dia hidup-hidup biar aku yang akan menghukumnya.....

Baik tuan Alex....

Alex menyimpan ponselnya seiring langkah Ana yang mendekat...gadis itu sudah selesai mandi dan tampak cantik dan segar..memakai piyama berkarakter Frozen...? Alex menggelengkan kepalanya sambil tersenyum....

''Aku menyukai film itu, jangan meledekku dengan tawamu tuan...'' ucap Ana sedikit kesal...

''Jadi apakah karna itu kau mau di panggil Ana agar sama dengan karakter Ana dalam film itu...?''

Ana melebarkan matanya...

''Wah....kau juga menontonnya.....''

Wajah Alex memerah.....

''Aku hanya tau karakter itu tanpa menontonnya..''

Ana tertawa....dan itu terlihat manis...

''Yah.....aku menyukai Ana dalam filim Froz*n itu, dia memiliki karakter yang kuat sebagai seorang gadis yang berani, dia intovert dan kakak yang baik..''

''Karakter itu persis sepertimu.''puji Alex terlihat sungguh..

Keduanya bertatapan.......Ana hanya tersenyum dengan wajah yang merona....

Alex menatap Ana dengan tatapan yang dalam...aku menyukaimu Ana....batin Alex.....

Ana menyadarkan tubuhnya di sandaran kursi santainya yang nyaman.....

''Ah...sedang apa Mafia itu yah...''bisik Ana menatap ke arah jendela rumah besar itu....ia sedang mengalihkan rasa gugupnya...

Alex menatap ke arah yang sama...

''Bagaimana jika dia tau kalau ada seorang gadis yang diam-diam menatapnya...apakah dia akan marah..'' ucap Alex menerawang...

Ana tertawa...

''Aku akan mati karna ketakutan tuan Damian, lagi pula aku hanya menatapnya saja...aku tak berbuat apapun..''

''Semogha dia tak membuka jendela itu dan menangkapmu...

'Wah...kau menakutkan aku...''ucap Ana terlihat pucat..

Dan Alex semakin suka menggodanya...

Pria itu lantas berdiri....

''Aku harus pulang Ana...''

Ana pun berdiri dengan gugup, ia sama sekali tak tau dumah bos barunya ini...

''Dimana rumahmu tuan Damian, apakah jauh...''

Alex tersenyum....

''Aku dekat denganmu Ana..hanya saja kau tidak menyadarinya...''

Alex melangkah menuju pintu...

''Kapan kau...akan datang lagi..''ucap Ana begitu saja...

Alex menghentikan langkahnya.,...dan membalikan tubuhnya...

''Apakah kau...merindukan aku..''

Ana sangat terkejut dan menjadi salah tingkh...sontak kepalanya menggeleng menepis kenyataan yang membuatnya malu...

''Aku tidak......''

Alex tersenyum dan melangkah pelan mendekati Ana, keduanya saling bertatapan.....

''Kau...menyukaiku..''

''Tidak...''

''Tidak..'' Alex terlihat tersinggung...

Ana menjadi gugup....

''Aku hanya ingin berterimakasih bukan menyukai.....aku kan..........''

Kata-kata Ana terhenti ketika, ia merasakan bibir Alex menyentuh bibirnya dengan lembut dan sedikit menuntutnya agar membuka diri........

Lama...

Dalam keheningan dua anak manusia yang terjebak suasana, ternggelam dalam pagut** yang indah, bibir mereka saling beradu menikmati hangat yang berbeda.......

Alex lalu melepaskan ciumannya dengan Ana setelah merasa cukup atau ia akan kehilangan kendali dan menyentuh Ana semakin dalam...

Belum...belum saatnya ia memiliki Ana, ia ingin Ana tau siapa dirinya..ia inginn Ana mengenalnya sebagai Alex Rule dan bukan Damian...

Alex ingin Ana mengenalmnya sebagai seorang Mafia dan bukan seorang pengusaha baik hati tanpa cela.....tidak ia ingin Ana menerimanya dengan tangan terbuka...dan waktunya tidak lama lagi....

Alex mengusap bibir Ana yang sedikit bengkak, lalu memeluknya....

''Bagaimana perasaanmu Ana...''

''Terkejut...''bisik Ana pelan...

Alex mengangguk, sedikit menunduk untuk menatap Ana yang berdiri dengan tatapan rapuh.....

''Kita akan bertemu lagi sayang, dan jika kita bertemu akan mengungkapkan perasaanku yang sebenarnya..''

''Yah...tuan...''

''Panggil namaku saja, panggil aku Damian....aku akan senang....''

''Baiklah bagaimana dengan minimarket aku sudah membuat laporan...''

''Tidak...aku tidak butuh laporan Ana, aku hanya ingin kau merasa nyaman dan senang, uang bukan masalah untukku..''

''Tapi...''

''Bagaimana jika hasil penjualanmu kau gunakan untuk sumabangan ke panti asuhan....''

Ana begitu terpana, Damian tidak hanya kaya raya namun sangat rendah hati...bagaimana bisa ada pria yang sempurna ini...

Damian, tampan dan punya wajah yang begitu memikat...ia kaya raya dan pengusaha sukses, ia juga begitu dermawan...apakah Ana sedang bertemu dengan Malaikat yang berwujud manusia...

Lama Ana melamun hingga ia terkejut ketika Alex kembali mencium bibirnya...

''Jika kau terus melamun maka aku tak bisa pulang dan kita akan berakhri di ranjangmu bagaimana...''

Ana melebarkan matanya sedikit ngeri...

''Aku akan mengantarmu Damian......''

Alex hanya tersenyum.......

Pintu kamar terbuka dan di saat bersamaan Fania juga keluar dari kamarnya, ia menatap Ana dan juga pria di sampingnya dengan mata tak berkedip.........

''Fania.....kenalkan ini adalah bosku, namanya tuan Damian pemilik Minimarket..'' ucap Ana antusias....

Fania menatap tak berkedip.....namun buru-buru tersenyum, menyembunyikan rasa takutnya......

Bukankah dia adalah...........?