"Aku akan menikahi wanita mana pun yang bisa meluluhkan hati anakku!" Itulah pengumuman yang dibuat oleh Eza. Putra dari lelaki yang dikenal sebagai duda +1.
Karena salah satu orang terkaya di negaranya, sayembara Arkan menjadi viral. Padahal sayembara itu bukan atas kemauannya, melainkan karena ulah sang anak. Ratusan wanita mengantri untuk ikut sayembara. Sampai seorang perempuan yang sangat mirip mendiang ibunya ditemukan oleh Eza. Nama gadis itu adalah Beby. Gadis tomboy yang mendaftar sayembara karena taruhan. Alhasil Eza meminta Arkan untuk menikahi Beby. Masalahnya adalah, Beby ternyata sangat muda, dia masih menginjak kelas dua SMA.
Bagaimana kisah selanjutnya? Apakah Arkan akan tetap menikahi Beby demi anak semata wayangnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Auraliv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5 - Mencari Tahu Sendiri
...༻✿༺...
Melihat Arkan tak melakukan apapun, Eza kesal sekali. Meskipun begitu, dia mengakhiri tindakan tantrumnya.
Menyaksikan Eza berhenti tantrum, Arkan tersenyum. Ia segera mengikuti anak itu berjalan menuju mobil.
"Begitulah cara menghadapi anak tantrum. Kalau sudah keterlaluan, kita diamkan saja," ujar Arkan. Membanggakan diri.
"Kau memang hebat, Tuan." Agung mengacungkan jempolnya untuk Arkan. Keduanya segera menyusul Eza masuk ke mobil.
Sepanjang perjalanan, Eza hanya diam. Ia sebenarnya memikirkan rencananya untuk menemui Beby. Jika Arkan tak mau membantunya, maka Eza akan bertindak sendiri.
Setibanya di rumah, Eza berlari masuk lebih dulu ke rumah. Di ikuti Arkan dan Agung setelahnya.
Sebenarnya Eza sejak tadi bersembunyi dari balik tembok. Ia hanya ingin memastikan sang papa masuk ke kamar.
Saat Arkan sudah masuk ke kamar, Eza langsung menemui Agung.
"Om! Kau harus membantuku!" seru Eza sembari membuka pintu kamar.
"Astaga!" Agung dibuat kaget karena dia sedang melepas pakaian. Lelaki itu tampak hanya mengenakan singlet dan celana pendek.
"Kenapa kau tidak mengetuk dulu, Tuan Muda?" ujar Agung. Dia merasa malu dengan penampilannya sekarang.
"Om tenang saja. Aku tuan yang berpikiran terbuka kok. Yang penting, kau bersedia membantuku," tukas Eza. Dia lagi-lagi bersikap seperti orang dewasa. Bukan tanpa alasan Eza begitu, karena dia merupakan anak yang sangat pintar. Tidak hanya di sekolah, tapi saat di luar sekolah.
"Membantu apa, Tuan?" tanya Agung.
"Aku ingin kau mencari tahu tentang Bebytha Alinea! Cari asal-usulnya dan beritahu aku. Kau punya waktu satu hari," ujar Eza.
"Tapi Tuan--"
"Tidak ada tapi-tapian! Kalau kau menolak membantu, aku akan sebarkan ke semua orang kalau kau menyukai Mbak Retno, tukang sapu di perusahaan itu!" potong Eza dengan segala ancamannya.
"Mbak Retno? Kenapa kau berpikir aku menyukainya? A-aku tidak menyukainya!" Agung membantah dengan tergagap.
"Itu terlihat jelas dari tatapanmu. Aku pengamat yang cukup handal. Pokoknya lakukan saja tugas yang kuperintahkan tadi! Oh iya, jangan beritahu papa tentang ini!" Eza langsung beranjak setelah berucap begitu.
Sementara Agung, dia tidak punya pilihan lain selain menuruti perintah Eza. Dengan cepat Agung menghubungi semua kenalannya untuk mencari tahu tentang Beby.
...***...
Pagi-pagi sekali, Beby sudah berada di sekolah. Dia membawa bukti rekaman kalau dirinya telah ikut sayembara duda +1. Beby serahkan bukti itu pada Ferry.
"I-ini kau?" tanya Ferry yang sulit percaya.
"Ya iyalah! Sekarang pokoknya kau harus bayar spp aku!" timpal Beby.
Mata Ferry bergetar. Ia sebenarnya ingin mengingkari janji, namun dirinya tahu bagaimana sangarnya Beby saat marah. Alhasil dia menepati janjinya.
"Iya. Aku akan membayar sppmu mulai sekarang," kata Ferry.
"Hari ini ya! Karena sppku udah nunggak tiga bulan," ungkap Beby.
"Apa?!" Ferry dibuat kaget. Jika begitu, maka dia pastinya akan membayar jumlah uang yang besar.
"Makanya, kalau mau tantangin orang itu dipikir dulu!" cibir Beby. Dia kesenangan karena sudah memenangkan taruhan.
Ketika bel pertanda pulang tiba, seluruh murid saling berdahuluan untuk pulang. Tak terkecuali Beby. Dia kebetulan selalu menaiki bus. Jadi seringkali Beby akan nongkrong di halte bus.
Saat asyik nongkrong di halte bus, Beby dikejutkan dengan kedatangan sebuah mobil mewah. Mobil itu berhenti tepat di depannya.
Sontak atensi semua orang tertuju pada mobil tersebut. Tak lama, seorang anak kecil keluar dari mobil. Ia ternyata adalah Eza. Dia segera berjalan menghampiri Beby.
"Apa kau masih sekolah?" tanya Eza.
Mata Beby terbelalak. Dia tentu kaget melihat kedatangan Eza. "I-iya..." jawabnya meragu.
tetap semangat
arkan sa ae.. otak nya langsung berharap beby pake bikini🤭🤣🤣