NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Penguasa: Pembalasan Seorang Ibu

Kembalinya Sang Penguasa: Pembalasan Seorang Ibu

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Balas Dendam / Single Mom / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Keluarga
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nuhume

Season Dua dari "Lily: Rahasia Gadis Kampung"

Briela Leonor, putri dari Raja Leonor, adalah pewaris tahta di sebuah kerajaan yang kekuasaannya melampaui presiden, menteri, dan semua gubernur. Setelah kematian suaminya, Briela memilih hidup sebagai rakyat biasa untuk melindungi anaknya, Xaviera, dari intrik politik yang mematikan.

Selama dua puluh tahun, Briela berhasil menyembunyikan identitasnya di sebuah provinsi kecil di wilayah Barat kota Riga. Kini, Xaviera telah dewasa, dan pernikahannya membawa kebahagiaan besar bagi Briela. Namun, kebahagiaan itu segera berubah menjadi mimpi buruk ketika Xaviera menjadi korban penyiksaan dan pelecehan oleh suaminya, Aron Ace.

Situasi semakin genting ketika sebuah kasus besar muncul, mengancam kestabilan negara. Briela dihadapkan pada keputusan sulit: membuka identitasnya dan kembali memimpin negara untuk menyelamatkan putrinya dan mengembalikan kedamaian, atau tetap tersembunyi dan menyaksikan kehancuran yang tak terelakkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15

Aron kemudian meminta Xaviera duduk sedikit lebih jauh dari mereka, lalu Aron mulai memberitahu proyek penghianatan yang bisa membuat negara rugi karena bekerja sama dengan para penghianat.

“Ini bisa menguntungkan kalian berlipat-lipat keuntungan jika bekerja sama denganku, bisnis senjata tidak akan tertangkap lagi dan kita akan meraup banyak keuntungan. Tidak hanya itu, tuan Daici akan membantu kita menaikkan saham perusahaan dan bekerja sama dengan perusahaan asing,” jelas Aron.

“Nyalimu sangat besar Aron, bagaimana jika paman mu tahu?”

“Saat dia mengetahui hal itu, dia pun sudah aku gulingkan jika kita berlima bisa bekerja sama, sebagai keluarga terhormat dan terpandang di wilayah ini,” timpal Aron.

Semuanya terdiam dan saling melirik.

“Tapi tuan Daici adalah penghianat negara, kita bisa saja mendapat hukuman dari istana kerajaan,” jelas salah satunya.

“Tuan muda tenang saja, Jenderal Barbara akan tiba, aku akan berusaha memintanya bergabung, dan juga ini sebuah rahasia yang diberikan tuan Daici kepadaku, jika saat ini kerajaaan Leonor tidak bisa melakukan apa pun. Permaisuri sedang sakit, penjagaan begitu renggang, kita bisa melakukan aksi kita,” jelas Aron.

Semuanya tertawa mengangguk. Mereka meraih gelas mereka dan sepakat untuk melakukan rencana jahatnya menghianati negara.

Rano tidak bisa menjauh dari fokus melirik Xaviera sesekali. Aron yang paham itu tersenyum.

Aron berjalan mendekati Xaviera dan spontan mencengkram wajah Xaviera. Dia membuat Xaviera minum sebuah pil.

“Aron apa yang kau lakukan, lepaskan, lepaskan…” ucap Xaviera.

Aron hanya tersenyum, dalam benaknya dia masih mengingat jika sebuah pil diberikan tuan Daici, khusus di konsumsi oleh Xaviera, dia tidak tahu apa maksudnya tapi tuan Daici menitip pesan seperti itu.

“Ah sudah lah, aku tidak peduli dia akan mati setelahnya atau masih hidup, yang jelas tidak akan lama lagi aku akan jadi penguasa wilayah ini,” batin Aron.

...----------------...

Di tempat lain, Barbara beserta beberapa pengawal siap menuju kedai milik Briela. Sepanjang jalan Barbar terdiam dengan aura suram di sana, kadang dia secara tiba-tiba memukul kaca mobil untuk melampiaskan sedikit amarahnya.

“Aku benar-benar akan menghancurkan keluarga Ace, berani sekali dia melakukan itu kepada keponakanku,” ucap Barbara.

Asisten kepercayaannya yang duduk di depan, hanya diam saja mendengar itu. Tiba-tiba ponselnya berbunyi dan dia menerima laporan baru lagi. Bahwa baru saja Briela mentransfer sejumlah uang ke rekening milik Aron Ace.

“Apa?!! Bagaimana bisa kakak terjebak dengan manusia hina seperti mereka,” ucap Barbara dengan mengepalkan tangannya.

Barbara memerintahkan sopirnya untuk segera menuju kedai Briela. Dia memerintahkan untuk sepuluh menit lagi harus tiba di tempat tersebut.

Bawahan kepercayaan Barbara mengangguk menerima perintah, dia menginjak pedal gas penuh. Begitu pun beberapa mobil bodyguard yang berada di belakang mengikuti Barbara, mereka menginjak pedal gas penuh dan tidak berselang lama mereka tiba di kedai milik Briela.

Pagi menjelang siang, kedai tidak begitu ramai karenanya Barbara hanya turun begitu saja dan jalan memasuki kedai mencari sosok Briela yang saat itu baru saja mengikat sebuah celemek di tubuhnya.

“Kakak!!!”

Alis Briela menekuk melihat kedatangan Barbara kembali. Wajah Barbara sangat jelas sedang dipenuhi marah. Briela masih terlihat tenang.

“Apa yang kakak lakukan dengan memberi sejumlah uang kepada keluarga Ace? Kakak tidak sedang bermimpi kan?”

“Tidak ada yang salah, dia adalah menantuku. Sudah seharusnya aku membantunya,”timpal Briela tenang.

Barbara berdecih, dia kemudian menjelaskan jika menantu yang Briela banggakan itu adalah menantu brengsek. Dia sangat membencinya dan tidak akan lama lagi akan membunuhnya. Briela mendengar itu menghentikan aktifitasnya. Dengan mata yang tajam dia mendekati Barbara kemudian memberinya sebuah tamparan.

PPLLAAKKK

“Berani sekali kau mengatakan itu di hadapanku Barbara, jangan uji kesabaranku. Cepat tinggalkan tempat ini,” ucap Briela.

Barbar dengan geram tersenyum devil.

“Kakak bisa menamparku tapi apa yang kakak telah lakukan dengan menikahkan Xaviera kepada seorang pria bajingan adalah salah. Apa karena telah menjadi masyarakat biasa, kewaspadaan kakak sudah menurun bahkan kakak sangat gampang mempercayai orang lain,” jelas Barbara geram.

Dia menaikkan tangannya sebagai isyarat. Asisten Barbara paham, dia segera memberikan ponsel Barbara.

“Kakak, lihat ini baik-baik,” ucap Barbara dengan menyerahkan ponselnya kepada Briela.

Briela diam. Dia meraih ponsel tersebut dan segera membaca setiap pesan yang ada di sana, terlebih lagi ada sebuah video dan juga foto. Mata Briela berkca-kaca, jantungnya terasa berdetak kencang dan juga kakinya terasa keluh.

“Da-dari mana kau mendapatkan ini?” tanya Briela.

“Semua ini aku dapatkan dari sahabat Xaviera, Revalina,” timpal Barbara.

“Tidak mungkin. Aku baru saja menemuinya dan dia terlihat sehat bahkan dandanannya sangat glamour,” jelas Briela

dengan mengingat kembali wajah Xaviera.

Barbara tersenyum devil. Dia menjelaskan bagaimana bisa seorang Briela kini buta. Tidak bisa membedakan mana yang baik dan pura-pura baik. Briela sedikit terdiam, dia masih tidak menyangka mengapa ada kejadian begitu besar tapi Xaviera hanya diam saja.

“Kakak sadar lah, Xaviera anak yang baik. Dia tidak ingin membuat kakak susah dengan identitas sebagai ibu biasa saja dengan tidak menggunakan identitas kakak yang sebenarnya,” jelas Barbara.

Air mata Briela tidak terasa terjatuh. Matanya memerah, dia tidak menyangka jika selama ini Xaviera tidak sibuk liburan tapi ternyata dia menjauh dan menghindarinya agar luka di tubuhnya dan juga penganiyaan yang dia dapatkan oleh Santi dan juga Aron tidak ketahuan.

“Kakak benar sekali,” ucap Barbara.

Briela kemudian menghempaskan ponsel yang berada di tangannya. Tidak lama kemudian, asisten kepercayaan Barbara memberikan laporan jika di depan kedai ada Gubernur Alden yang datang. Dia dengan khusus datang untuk menjemput Barbara agar menghadiri perjamuan makan siang di gedung hotel Mailings.

Alden memasuki ruangan berhenti tidak jauh dari hadapan Barbara, dia sedikit membungkuk memberi hormat dan memberi sapaan.

“Jenderal, saya…”

BBUUGGHHH

Sebuah tendangan ke tubuh Alden yang membuatnya terhempas.

“Jenderal, ada aa….”

PPLLAAKKK

Sebuah tamparan ke wajah Alden dari Barbara dengan sangat keras, hingga ujung bibir Alden sedikit mengeluarkan darah.

Dengan tubuh yang bergetar, Alden memegang kaki Barbara dan meminta penjelasan, kesalahan apa yang telah dilakukannya. Barbara mendengar itu masih merasakan amarah yang sangat tinggi, dia kembali memberi pukulan kepada Barbara dengan membabi buta.

“Bahkan dengan membunuhmu tidak akan bisa mengganti apa yang telah kau lakukan,” ucap Barbara dengan mata yang memerah.

Alden masih bingung, dia memohon untuk di maafkan kemudian memberi waktu agar dia intropeksi diri dengan kesalahannya. Briela mendengar itu mendekati Alden dengan menggunakan ujung sepatunya mengangkat dagu Alde n.

1
Inyoman Raka
anthoni bisa jadi adalah penghianat
Inyoman Raka
apa ini masak 1 orang menekan banyak orang hak nerkutik
Inyoman Raka
yg ini baru penguasa
Inyoman Raka
greget
Inyoman Raka
ini putri gak punya motivasi untuk rakyat, dia hanya mentingkan egonya sendirie prettt
Inyoman Raka
inii apa mempelai yg kejam
Whi Tut
stupid
Chaning
Ceritanya Sama kaya Dracin
Chaning
ratu kok bodoh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!