NovelToon NovelToon
Menggantikan Peran Kakak Angkatku

Menggantikan Peran Kakak Angkatku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Ibu Pengganti / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Pengasuh / Slice of Life
Popularitas:38.2k
Nilai: 5
Nama Author: dlbtstae_

“Glady, tolong gantikan peran kakakmu ! “ ujar seorang pria paruh baya tegas kepada putri semata wayangnya.


Glady Syakura, berusia 17 tahun harus menggantikan peran kakak angkatnya yang pergi begitu saja setelah menikah dan melahirkan kedua anaknya.


“Peran kakak ? “ tanya Glady bingung yang saat itu hanya tahu jika dirinya hanya membantu kakaknya untuk mengurus Gabriella yang berusia 6 bulan dan Gabriel yang berusia 4 tahun.


***

“APA ?! KAMU INGIN BERCERAI DENGANKU DAN MENINGGALKAN KEDUA ANAK KITA ?! “ teriak seorang pria tampan menggelegar di seluruh ruangan. Saat istrinya menggugat dirinya dengan alasan yang tak masuk akal.


“KAMU AKAN MENYESAL DENGAN PERBUATANMU, PATRICIA ! “

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dlbtstae_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Gelora

Keesokan harinya, seorang gadis cantik melangkahkan kedua kaki panjangnya keluar dari bandara dengan rasa lega yang menyelimuti hatinya. Setelah berbulan-bulan menempuh pendidikan di luar negeri, akhirnya ia kembali ke tanah air. Udara hangat menyambutnya, mengingatkan gadis cantik itu pada rumah dan keluarganya yang telah lama ia rindukan. Dia menarik napas dalam-dalam, menikmati setiap detik momen kepulangannya. Di kejauhan, ia melihat supir keluarga menunggu dengan mobil di sisi jalan, namun perutnya yang lapar menariknya ke sebuah restoran kecil tak jauh dari bandara.

Dengan langkah ringan, gadis cantik itu membawa kopernya menuju restoran tersebut. Tempat itu cukup ramai dengan pengunjung yang baru tiba atau sedang menunggu penerbangan. Setelah memesan makanan, gadis cantik memilih meja di sudut dan duduk, memeriksa ponselnya sementara ia menunggu pesanannya datang. Pikiran tentang pertemuannya dengan keluarga yang sudah lama ia tinggalkan membuatnya sedikit gugup, tetapi juga bersemangat.

Sementara itu, di meja yang tak jauh darinya, seorang wanita dengan penampilan glamour duduk sendirian, merenungkan kejadian-kejadian belakangan ini. Meskipun terlihat tenang, di dalam hatinya ada badai yang bergejolak. Pertemuan dengan Glady kemarin dan tadi pagi masih membekas, membuatnya terus memikirkan cara untuk lebih menyakiti adiknya itu. wanita itu menatap keluar jendela, pandangannya kosong, namun kemudian matanya tertuju pada sosok yang baru saja memasuki restoran. Wajahnya berubah drastis, dari kebingungan menjadi penuh antusiasme saat mengenali siapa sosok itu.

"Gelora!" serunya penuh semangat, membuat gadis cantik yang menarik kopernya menoleh dengan kaget.

Melihat sosok yang dikenalnya itu, gadis cantik itu tersenyum lebar. "Kak Patricia!" Gadis cantik itu adalah Gelora, adik kandung Gama yang kini berdiri dari tempat duduknya dan dengan cepat mendekati Patricia, yang juga memeluknya dengan hangat. "Apa kabar, kak ? Sudah lama sekali kita tidak bertemu."

Patricia membalas pelukan itu, tetapi segera melepaskannya, memasang wajah sedih dan terpuruk. "Gelora… aku… aku tidak tahu harus mulai dari mana," katanya dengan suara bergetar, membuat Gelora kebingungan.

"Ada apa, kak ? Apa yang terjadi?" tanya Gelora cemas, duduk di depan Patricia dan menatap wajah wanita itu dengan khawatir.

Patricia menarik napas panjang, menatap meja di depannya seolah-olah sedang menahan air mata. "Gama… Gama menceraikan aku," ujarnya pelan, hampir berbisik.

Gelora terkejut, tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. "Apa? Bagaimana bisa? Kapan ini terjadi?"

Patricia mengusap wajahnya, seolah sedang berusaha keras menahan emosinya. "Ini terjadi begitu cepat. Setelah kami pulang dari pertemuan terakhir dengan Glady… dia… dia mengatakan bahwa dia tidak bisa lagi bersamaku. Katanya, aku terlalu banyak maunya, terlalu banyak drama. Padahal… padahal semua ini terjadi karena Glady. Semua ini karena dia!" Patricia menekankan kata-kata terakhirnya, suaranya mengandung nada benci yang dalam.

Mendengar nama Glady disebut, Gelora merasa bingung sekaligus marah. "Glady? Apa hubungannya Glady dengan perceraian ini?"

Patricia menundukkan kepala, membuatnya terlihat sangat tertekan. "Gama… dia bilang dia sudah tidak bisa lagi bertahan dengan tekanan yang diberikan Glady. Dia bilang, selama Glady ada di sini, dia tidak akan pernah tenang. Katanya, Glady membuat semuanya lebih buruk… dan akhirnya, dia memilih meninggalkan aku karena adiknya itu. Aku tidak tahu lagi harus bagaimana, Gelora…"

“Tapi, kenyataannya…  Gama dan Glady menjalin hubungan di belakang aku hiks..  Aku diceraikan agar mereka bisa bersama, “

Gelora menatap Patricia dengan mata penuh simpati, tetapi di dalam hatinya, amarah mulai menggelora. "Ini tidak mungkin. Kak Glady tidak mungkin melakukan hal seperti itu," gumamnya, meskipun ada keraguan kecil yang menyusup ke dalam pikirannya.

Patricia menatapnya dengan mata penuh air mata yang dipaksakan. "Aku juga ingin percaya padanya, Gelora… tapi kenyataannya, aku sudah kehilangan segalanya. Aku hanya punya satu permintaan, Gelora… Jangan biarkan Glady menghancurkan hidupmu juga. Jangan biarkan dia merusak apa yang kamu punya."

Perkataan itu menusuk hati Gelora, membuatnya semakin marah dan bingung. Dia tiba-tiba berdiri, merasa tidak nyaman dengan suasana yang semakin berat ini. "Kak Patricia… aku harus pergi sekarang," katanya dengan suara dingin, tanpa menunggu jawaban, ia langsung beranjak menuju pintu keluar restoran, meninggalkan Patricia yang tersenyum puas dalam hatinya.

Dengan perasaan campur aduk, Gelora keluar dari restoran, kembali ke tempat di mana sopir keluarganya telah menunggu. Namun langkahnya terhenti ketika ia melihat seseorang yang tak disangka-sangka berdiri di depan pintu masuk restoran di bandara.

"Lora!"

Suara itu membuat Gelora mendongak, dan seketika ia terkejut. "Kak Nathan? Kakak kok bisa di sini?" tanyanya dengan nada penuh kebingungan. Nathan, pria yang selama ini menjadi kekasihnya, tampak gugup dan gelisah.

"Uh, aku... aku ada urusan di sini," jawab Nathan tergesa-gesa, jelas tidak siap dengan pertemuan ini. Matanya tidak bisa fokus pada Gelora, seolah-olah dia menyembunyikan sesuatu.

"Urusan apa?" Gelora mendesak, masih tidak percaya dengan kebetulan ini.

Namun Nathan tidak menjawab langsung. "Maaf, aku harus pergi sekarang. Nanti kita bicara lagi, ya?" katanya sambil terburu-buru pergi meninggalkan Gelora yang masih terkejut dan bingung. Dia hanya bisa menatap punggung Nathan yang semakin menjauh, perasaan tidak enak mulai merayap ke dalam pikirannya.

Gelora berdiri di sana, merasa terombang-ambing antara amarah terhadap Glady yang dipicu oleh cerita Patricia, dan kebingungan akibat pertemuan tak terduga dengan Nathan. Perasaannya campur aduk, dan dalam sekejap, kepulangan yang seharusnya menyenangkan berubah menjadi awal dari sesuatu yang tidak pernah ia duga.

Patricia, yang diam-diam mengamati dari kejauhan, tersenyum tipis, merasa usahanya untuk memecah belah keluarga Glady mulai membuahkan hasil. Dia tersenyum tanpa melihat jelas siapa yang sedang ditegur Gelora. Sedangkan Gelora, tanpa disadari, telah terperangkap dalam rencana liciknya.

*

*

*

*

“Bunda, kata bu gulu olang jahat masuk nelaka.. “ 

Glady yang melamun, tak menanggapi perkataan keponakannya. Dia masih mengingat perkataan Patricia tadi pagi kepadanya. Entah bagaimana dia bisa meredakan rumor itu, tapi perkataan Patricia tidak bisa dia pilih. 

“Bunda ! “ Lagi-lagi panggilan Gabriel tidak di respon. 

Ganesha pun turut melihat cucunya yang terus memanggil Glady yang masih melamun. Untungnya Gabriella tertidur di kasur bayi miliknya yang berada di depan televisi. Bayi itu sudah tertidur satu jam yang lalu sementara cucu laki-lakinya masih mengerjakan tugas dari gurunya bersama cucu dari Aurora yang diantar Anggara ke rumah mereka. 

“Kata bu gulu, olang yang melamun itu lagi ngoblol cama cetannn..! “ celetuk Anindtya keras membuat Glady tersadar. 

“Eh-eh, “

“Nahh, sadalkan. Gitu dali tadi, bukan panggil bunda “ seru Anindtya sombong. 

“Selah lah Janintyang ! “ Gabriel menoleh menatap Glady dengan tatapan kebingungan. 

“Bunda kenapa melamun ? Panas banget ya ? “ tanya Gabriel perhatian. “Memang hali ini panas sekali bunda, kata bu gulu olang jahat masuk nelaka. Belalti pintu nelaka lagi telbuka kalna olang jahat di suluh kelja.. “ jelas Gabriel membuat Anindtya menganga lebar. 

“Heee sejak kapan olang jahat kelja ? “ tanya Anindtya kesal. 

“Hali ini ! “ sahut Gabriel santai. 

“Heeee—

“ MOMMYYYYY ANAK GADISMU DATANGGGG !! “ teriak melengking dari ruang utama. 

1
Dewiendahsetiowati
Patricia dan Lediana gak ada ceritanya lagi ya thor
LISA
Wah slmt y utk Lady..udh lahir putri cantiknya..sehat terus y Mama n debaynya
LISA
Ikut seneng baca cerita ttg keluarga Gama ini..keluarga yg rukun..bahagia selalu y utk kalian..
A R
semoga ga ada lg yg ladiana sama cia ya 😭😭 biarkan gabli dan ella bahagia sama gama lady
A R
lahh ketulalan gabli manggil nya 🤣
LISA
Bahagia selalu y utk keluarga kecilnya Gama..
A R
aduhhh ada apa lagi sihhh 😩😩
sendy kiki
ceritanya naik turun y. tiba tiba sedih,tegang, bahagia,tegang lagi.. sebenarnya ceritanya up and down.
LISA
Wah ada apa lg nih si Ledi & Patricia dtg lg..mudah² an bukan masalah yg besar
A R
yeayyy 💃💃💃
LISA
Happy wedding Gama & Glady..bahagia selalu ya & langgeng..
LISA
Syukurlah Gelora sudah menyadari kesalahannya dan Lady juga sudah memaafkannya..rukun selalu y kalian berdua
A R
cukulinnnnn (gabli yg ngmg)
A R
kannn kannnn... sdh kudugonggg
sendy kiki
kapan ni ledi dan CIA hancur. jangan muter muter ceritanya up selalu kaka
Indah Darma Indah
jangan mau gelora sama Jonathan.kayak gak ada laki laki aja
A R
jgn mau geloraaaaaa.. hedehhh
sendy kiki
rumit ..gelora tolak saja mereka . mereka harus hancur. up.
LISA: Oh Gelora dulu kekasihnya Jonathan
total 1 replies
LISA
Makin seru nih
LISA
Gabriel lucu bgt sih ngomongnya..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!