Dijual oleh Ayah kandungnya sendiri sebagai pengganti taruhan berjudi, Zena gadis berusia 21 tahun yang pergi dari rumah, dia meminta pertolongan dari ibu kandungnya, tidak disangka, ditempat ibu kandungnya dia hampir dilecehkan oleh Ayah tirinya,
Depresi, trauma sempat mengguncang jiwa Zena, lalu tidak disengaja dewa penyelamat datang, Steven Fernando, pria berusia 35tahun yang sudah 3 tahun bertahan dengan statusnya yang Duda,
Setelah diselamatkan oleh Steven, siapa sangka hidup Zena semakin hancur, Steven meminta Zena menjadi partner ranjangnya,
Ancaman akan dikembalikan pada rentenir paruh baya itu dan keselamatan keluarga ibunya mengakibatkan Zena menurut patuh menyetujui semua syarat dan peraturan yang diberikan Steven
Hari demi hari Zena menjadi partner ranjang dari seorang Steven yang mempunyai libido akut,
Akankah Zena bisa bertahan dan mencintai Steven
Jika berjalan maju membuat Zena menelan kepahitan, dan jika berjalan mundur Zena akan membuat keluarga ibunya hancur.
Seperti apa kisahnya, ayok kita simak cerita Zena dan Steven
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gustikhafida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 23_Pesta Mantan Istri
Zena menganggukkan kepalanya, dia mencoba mendekat lalu memeluk Steven, perasaannya sangat nyaman saat Steven memperlakukannya dengan lembut,
Mata Steven membulat saat Zena memeluk dan membenamkan wajahnya di dada bidangnya, tiba-tiba jantungnya berdetak dua kali lebih cepat
"Biarkan aku memelukmu sebentar saja, aku menyukai sifat lembutmu, sebelum sikapmu berubah menjadi kejam, aku bolehkan memelukmu"
Tak ada balasan atau jawaban dari Steven, dia mematung, sampai Zena tertidur dipelukan Steven dan Steven tidur memeluk Zena
Beberapa hari kemudian, Zena melewati harinya dengan senyum yang mengembang, bagaimana tidak, Steven mulai berubah, dia sudah mau tersenyum dan berbicara selayaknya manusia, tidak ada ancaman apalagi saat Steven mengetahui bahwa Zena sudah tidak bekerja lagi sebagai model dari mulut sang istri, walaupun sebelumnya Steven sudah mengetahuinya karna anak buah Nanda, tapi entah kenapa kejujuran Zena yang terbuka membuat hati Steven senang
"Hari ini aku akan menjenguk ibu, kau tinggalah dirumah"
Zena tersenyum lalu menganggukkan kepalanya, akhirnya bulan ini dia mendapatkan libur berlipat ganda
Melihat Zena tersenyum, salah satu sudut bibir Steven tertarik memperlihatkan senyum sinisnya
"Jangan senang dulu bodoh, aku hanya 2 hari, dan setelah aku kembali, kita akan bermain menebus 2 hari itu! "
Senyum Zena memudar, naf*u makannya sudah hilang seketika, melihat Zena cemberut Steven langsung berdiri dan memanggil sekertaris Nanda untuk mengawasi istrinya sampai dia kembali
"Ingat! Jangan membuatku marah, atau aku akan mengurungmu dikamar seminggu! "
"Hemm" Jawab Zena malas
"Heh! Jawab dengan benar! "
"Iya sayang" Jawab Zena sambil memperlihatkan senyum terpaksanya
***
Di belahan bumi lain, Jack sedang menahan kesal karna kecerobohan rekan kerjanya, tak ada henti-hentinya dia memukul rekan kerjanya yang teledor membuat jeff kesal dibuatnya
"Hei, dia bisa mati bodoh! " Kata bodoh yang dilontarkan jeff membuat Jack bertambah kesal
"Apa yang kau ucapkan padaku hah! "
"Bodoh! "
"Kau bisa membuat dia mati! Apa kata tuan muda jika anak buahnya mati ditangan bawahannya, sebelum ada perintah untuk membunuh kita tidak boleh membunuh dia, atau kau yang akan dibunuh oleh Tuan Muda" Gertak jeff sambil mengambil senjata yang berada disamping Jack
"Kau tahu ini bukan kesalahannya, mereka memang sudah mengetahui taktik kita, mereka mengetahui bahwa kita akan menyerang markasnya dan mereka mengelabuhi kita dengan cara mengorbankan sedikit anak buah itu, sabarlah!!selagi Maria masih berada ditangan kita, mereka tidak akan bertindak bodoh "
"Maaf boss, Tuan Muda Steven sudah datang bersama seorang gadis cantik"
"Tapi Tuan Muda menyuruh boss dan jeff pergi kerumah kedua"
Seketika kening Jack dan Jeff mengerut "Untuk apa Tuan bawa wanita, apa yang direncanakan Tuan Muda?" Gumam Jeff dan Jack bersamaan memikirkan isi pikiran Tuan Mudanya,
"Baiklah aku akan kesana, jeff! Kau berangkat saja dulu, wanita itu tidak boleh tahu kalau kita kembar, mungkin Tuan mempunyai rencana lain untuk menaklukkan Geng bandit"
"Aku rasa juga begitu, baiklah aku akan pergi dulu"
"Dan pastikan tidak ada yang mengetahui atau mengikuti kita ke rumah Tuan Muda, gunakan penyamaranmu" Ucap jeff yang diangguki oleh Jack
Setelah berada di kediaman Steven, Jeff segera menuju ruangan dimana Steven sudah menunggunya
"Tuan muda" Ucap Jeff memberi hormat
"Duduklah, perkenalkan dia sheila"
"Sheila, dia Jeff,"
"Saya Jeff Nona" Jeff membungkukan kepalanya memberi hormat
"Sudahlah kau masuklah ke kamar dan bersiap-siap untuk pergi ke pesta" Ucap Steven yang diangguki oleh Sheila
"Okeh, aku akan berdandan cantik untuk menemanimu ke pesta sayang" Sheila mencium pipi Steven lalu berdiri pergi ke kamar,
"Jeff ikut aku! " Ucap Steven sambil berjalan menuju ruang kerja bawah tanahnya
"Ada apa Tuan, dan siapa wanita itu? " Tanya Jeff saat sudah berada diruang bawah tanah
"Dimana Jack, kau sudah pastikan tidak ada yang mengikutimu sampai kesini"
"Saya sudah pastikan Tuan"
"Bagus, jika ada yang bertanya siapa wanita itu, bilang saja dia kekasihku, aku ingin kau memantauku dari jarak jauh, karna malam ini aku akan menghadiri pesta mantan istriku, dan Jack aku tugaskan untuk menjadi sopirku"
"Baik Tuan muda, kalau begitu saya akan atur semua,"
"Ingat, jangan sampai Sheila tahu kalau kalian kembar, dan jika Nanda telfon atau memberikanku kabar tentang istriku segera beritahu aku"Titah Steven dengan tegas
"Ma-maksud Tuan, Tuan selingkuh? Ya Tuhan, bagaimana kalau Nyonya besar tahu,"Cerocos Jeff sambil menggoyangkan kedua pundak Steven
" Ekhem!!"
"Jangan banyak bicara, aku sudah bicarakan ini pada ibu"
"Ayo kita keluar, jangan sampai Sheila tahu ruangan ini, dan dimana Maria? "
"Maria di markas, dia dikurung diruang bawah tanah yang gelap, karna menurutku dan Jack, hanya tempat itu yang aman"
Steven tersenyum, dia berjalan diikuti oleh Jeff dibelakangnya, misinya kali ini akan berhasil
Di kediaman Dinda, mantan istri dari Steven Fernando, pesta meriah yang digelar di kediaman suaminya
Steven turun dari mobilnya diikuti oleh Sheila yang merangkul mesra Steven, mereka berjalan layaknya sepasang kekasih, Steven selalu tersenyum dan memperhatikan Sheila, membuat jantung Sheila berdegup cepat, tak disangka dulu Steven menolak dijodohkan dengannya dan sekarang tiba-tiba Steven datang dan memintanya menemani pergi ke pesta mantan istrinya.
"Congratulations" Ucap Steven tersenyum sambil merangkul mesra pinggang Sheila, membuat Dinda tersenyum
"Terimakasih Steve, akhirnya kau datang juga, aku pikir kau tidak akan datang ke pestaku,"
"Siapa dia? Apa dia kekasihmu? Wah rupanya kau sudah Moveon dariku" Kekeh Dinda sambil cipika cipiki dengan Steven,
"Shei, perkenalkan dia Dinda" Ucap Steven
"Hai mbak, aku fikir mba asli negara ini tapi ternyata tidak hehe"
"Bukan, aku hanya mengikuti suamiku, iya kan honey" Dinda merangkul mesra suaminya seakan ingin mengumbar dan memperkenalkan kepada seluruh dunia bahwa dia adalah suamiku, orang terkaya di negara J
Setelah berbincang-bincang cukup lama dengan Dinda dan suami, Steven memilih kembali ke rumah, karna tubuhnya sangat lelah, bahkan dia belum menjenguk ibunya dan Rio
"Tidurlah denganku" Ucap Steven yang diangguki oleh Sheila, sepertinya Sheila sangat tergila-gila dengan Steven
"Jack, antar kita ke rumah, aku lelah" Titah Steven saat berada di dalam mobil
"Baik Tuan"
Butuh waktu 15 menit untuk mereka sampai di rumah kedua, setelah mereka sampai, Steven turun diikuti oleh Sheila, mereka berjalan menuju kamar Steven,
Mandi air hangat adalah cara Steven menenangkan dirinya dan pikirannya yang sedang kacau, sedangkan Sheila dia sedang dikamar memainkan ponselnya,
.........
"Kenapa perasaanku tidak enak ya" Gumam Zena, tiba-tiba pikirannya memikirkan suaminya
"Ahh tidak-tidak, harusnya kamu senang karna dia tidak ada, harusnya kamu menikmati 2 malam ini dengan bahagia bukan memikirkannya"
Bersambung😘