menceritakan tentang seorang Gus/ anak kyai yang bernama Zhafran, yang memberikan janji pada seorang wanita bernama Zahwa,bahwa akan menikahinya saat dia menyelesaikan studi di luar negeri.
namun sayang 3 tahun wanita itu menunggu setelah laki laki itu kembali, dia malah di menikah dengan yang lain, bahkan menikah dengan sahabat nya sendiri.
penantian nya selama ini sia sia,janji yang terucap dari bibir laki laki itu pun hanyalah bualan semata.
apakah wanita itu akan terus memperjuangkan cintanya agar penantian nya selama ini tak sia sia? atau apakah dia akan rela melepaskan laki laki yang di cintai nya bersanding dengan sahabat nya sendiri?
yuk baca cerita lengkap nya di sini.
"aku yang kau beri janji mengapa dia yang engkau nikahi"
Zahwa nazneen syachrina majnun.
visual cek ig@alwiah_putri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alwa'ys putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 31.laki laki yang akan memberikan kebahagiaan
Semenjak mendengar ucapan laki laki yang ada di telpon Zahwa membuat Gus Zhafran menjadi sering terdiam dan melamun,dia terus memikirkan siapa laki laki itu.
Ingin rasanya Gus Zhafran langsung menanyakan nya lada Zahwa,namun apalah daya dia tak mempunyai nomor handphone Zahwa,ingin meminta nomor handphone Zahwa pada Zara pun dia tak mempunyai alasan yang kuat yang akan membuat Zara memberikan nomor handphone Zahwa.
"Apa aku minta aja yah sama Zara,tapi gimana cara mintanya. Ah aku pake nama umi aja."ucap Gus Zhafran.
Dia pun langsung keluar dari ndalem mencari Zara,dan tak lama dia pun melihat Zara yang baru keluar dari salah satu kelas madrasah.
Zhafran pun langsung menghampiri Zara,"assalamualaikum Zara."ucap Zhafran.
"Eh waalaikumusalam Gus,kenapa Gus?"tanya Zara.
"Maaf Zara,saya mau minta nomor handphone Zahwa,kamu punya kan."
"Emang untuk apa Gus?"tanya Zara.
"O-oh itu eemm umi minta nomor handphone Zahwa iya, katanya biar bisa ngabarin Zahwa jadi nanti gak ke kamu lagi gitu."ucap Zhafran dia merasa bersalah dalam hatinya karena telah membawa nama umi nya untuk kepentingan dia sendiri.
"Umi maafkan Zhafran,harus bawa bawa nama umi."ucap Zhafran dalam hatinya.
Tampak Zara terkekeh pelan,"jangan membawa bawa umi Farah Gus,saya tau kok anda ingin no Zahwa untuk kepentingan anda sendiri kan. Umi udah punya kok nomor Zahwa,lagian Gus nomor Zahwa ini gak sembarangan orang yang punya,saya gak akan kasih no ini karena saya tau anda hanya akan membuat hati Zahwa menjadi semakin sakit lagi Gus."
Zhafran rasanya malu karena telah membawa nama umi nya saat ini padahal tanpa dirinya ketahui umi Farah memang sudah mempunyai nomor Zahwa.
Zara juga meminta pada umi Farah untuk tidak menyebarkan nomor Zahwa pada siapapun entah itu pada anaknya sendiri ataupun orang lain,itulah amanat dari Zahwa, apalagi harus memberikan nya pada Zhafran, sangat tidak di perbolehkan.
"Biarkan sahabat saya hidup tenang Gus, biarkan dia menyembuhkan luka yang anda berikan padanya. Sekarang anda sudah mempunyai kehidupan baru, begitupun dengan sahabat saya jangan anda ganggu lagi gus. Sudah cukup luka yang anda berikan dulu, biarkan dia mencari kebahagiaan nya tanpa terbayang bayang akan anda."ucap Zara membuat Zhafran mematung.
Apakah Zara mengetahui tentang masa lalu dirinya dan Zahwa? Itulah pikiran Zhafran.
"Saya sudah mengetahui semuanya Gus,jujur saya tak menyangka orang seperti anda seperti itu,sangat egois. Selain ustadz Fauzan yang mengetahui nya saya pun sama mengetahui masa lalu anda dan sahabat saya. Saya sebagai sahabat Zahwa meminta pada anda Gus, biarkan sahabat saya bahagia disana jangan pernah anda datang kembali ke kehidupannya jika hanya ingin kembali menorehkan luka,jaga Nadia karena saat ini dia lah tanggung jawab anda,saya yakin Zahwa sudah bahagia disana."ucap Zara.
"Dan yah Gus,saya tak akan pernah memberikan nomor handphone Zahwa pada anda. Jadi percuma saja anda ingin meminta nya pada saya ataupun pada umi anda tak akan mendapatkan nya,saya permisi Gus assalamualaikum."saat Zara akan melangkahkan kakinya Zhafran kembali mencegah nya.
"Tapi saya ingin bertanya zar,siapa laki laki yang kemarin ada di panggilan video Zahwa."Zhafran sudah tak bisa lagi menahan rasa penasarannya,jika dia tak bisa mendapatkan jawaban jya langsung dari Zahwa setidaknya dia bisa mendapatkan jawaban itu dari Zara.
"Entah saya pun tak tau, mungkin itu adalah laki laki yang akan menggantikan nama anda dalam hati Zahwa, mungkin itu laki laki yang akan memberikan Zahwa kebahagiaan bukan luka seperti anda."zara kemudian meninggalkan Zhafran yang masih mematung disana.
Apakah benar Zahwa sudah menemukan pengganti nya, sungguh Zhafran sangat sangat tak rela. Ada perasaan sakit dalam hatinya, walau itu baru kemungkinan namun bisa menjadi kenyataan kan.
****
"tumben belum siap siap,Lo gak ke butik?"tanya Arthur pada Zahwa.
"Heh yang sopan kalau bicara sama yang lebih tua,jangan Lo-gue atau manggil pake nama doang."tegur Ashraf.
Entahlah Arthur ini emang rada rada,kadang dia memanggil Zahwa dengan sebutan romantis,honey, baby,sayang, adindaku,dan lain lain kadang manggil Zahwa pake nama gak pake embel embel kak atau mbak.
"Hehehe sorry,lagian udah kebiasaan manggil nya pake nama. Terus gue harus manggil dia gimana dong?"tanya Arthur.
"Ya, minimal pake kak atau mbak inget dia itu lebih tua dari kamu. Pakai adab kamu."ucap Ashraf.
"Iya iya si paling adab."
"Kamu ini kebiasaan di omongin malah kayak gitu."
"Hustt udah udah kalian ini berantem terus kerjaan nya,udah kamu Arthur setelah selesai sarapan langsung pergi ke kampus,kamu juga Ashraf setelah sarapan langsung pergi ke kantor."lerai pak Mustofa.
"Ibu sama Zahwa gak kebutik?"tanya Arthur.
"Enggak,gak ada urusan yang penting juga. Karyawan ibu bisa menghandle semuanya kok."
"Terus itu zahwa kan sama karyawan kenapa gak berangkat ke butik."ucap Arthur.
"Dia menghandle pekerjaan nya dari rumah toh lagian Zahwa cuman sekertaris dua aja jadi pekerjaan nya gak ribet harus langsung ke butik."ucap ibu zahro.
Zahwa hanya diam saja menikmati sarapan nya,dia rasanya belum ada keberanian untuk ikut serta masuk dalam pembicaraan mereka. Sebelum ada yang mengajak atau menanyakan tentang dirinya,ya Zahwa hanya diam saja.
Setelah selesai sarapan mereka pun kembali dengan aktivitas mereka masing masing,ketiga pria itu sudah pergi dari rumah untuk bekerja kecuali Arthur yang kuliah. Menyisakan Zahwa serta Bu zahro di dalam rumah itu.
Zahwa tampak tengah fokus dengan buku yang ada di depan nya serta laptop yang ada di pangkuan nya,saat ini dia sedang mempelajari beberapa buku yang Bu zahro berikan tentang desain baju dan hal hal yang bersangkut paut dengan itu.
Tadi Zahwa sempat mengerjakan beberapa pekerjaan dari butik ibu zahro.
"Zahwa."panggil ibu zahro.
Zahwa pun menyimpan buku serta laptop nya dan menghampiri ibu zahro,"kenapa Bu?"tanya Zahwa.
"Kamu lagi sibuk gak?"tanya ibu zahro.
"Ah enggak Bu,kenapa emangnya?"tanya Zahwa.
"tolong antarakan map ini ke kantor nya Ashraf yah,tadi katanya dia kelupaan sama tolong bawa makan siang untuk dia. Pastikan dia untuk makan,dia itu kadang selalu melupakan makan siang nya kalau sedang sibuk bekerja."ucap ibu zahro di balas anggukan oleh Zahwa.
"kalau begitu Zahwa siap siap dulu yah Bu."Zahwa pun pergi ke lantai dua untuk mengganti pakaiannya.
ga ada malu and kapoknya..
penyesalan yg mendalam jadi bikin dia menghalalkan segala cara...
thor udah deh..buruan zahwa ma ashraf nya segera halalin..biar si nadia ga ada celah buat ngerusak hubungan zahwa nya...and biar fia lebih menyesal lagi....
gak ingat dulu,maki2 Zahwa
Fitnah n tampar Zahwa
Semoga Kamu selamanya gak akan menemukan kebahagian ... Amin
jika kebahagiaan keluarga Malik ada,itu hanya sementara.
Kalian semua akan membayar lunas sikap kalian dulu pada Zahwa
😝😝😝
karena aku tak terlalu suka dng karakter Zhafran dan Nadia
walaupun hanya sebatas Novel namun aku takut Ucapan yg keluar dr mulutku akan mengakibatkan dosaku bertambah
Thorr aku ingin Nadia tu sakit hati untuk selamanya
😁🤭 Astaghfirullah
namanya Over WaraS...
😃🤣🤣🤣
lanjut,,,,,,,,,,,,lanjut kak