Aruna dan Melvin yang kembali di pertemukan setelah 8 tahun. Mereka dulu 1 sekolah dengan Melvin adalah senior Aruna.
Setelah 8 tahun mereka kembali di pertemukan dengan keadaan yang berbeda. Melvin menjadi seorang aktris terkenal dan Aruna yang menjadi sutradara.
Tetapi ada scandal masa lalu dalam hubungan mereka yang belum selesai. Tentang kedekatan mereka dulu dan kenapa berpisah. Setelah sekian lama di pertemuan kembali dan Aruna yang sudah bersama seorang anak laki-laki berusia 8 tahun.
Bagaimana kah cerita di antara mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 28 Membuat Kacau
"Nyonya!" pelayan itu juga ikut panik dan menyusul Karina.
Karena ulah Karina yang bisa mengganggu kenyamanan customer yang sudah memesan tempat terlebih dahulu dan sekarang menikmati acara mereka. Costumer itu juga membayar mahal untuk meja tersebut.
Sementara Aruna keluarganya yang masih menikmati makanan mereka bersama-sama .Mereka semua terlihat begitu bahagia dengan sama-sama tersenyum lebar yang makan dengan lahap.
"Nyonya sebentar!"
Suara pelayan itu tiba-tiba menghentikan aktivitas makan mereka dan melihat ke arah suara itu yang ternyata menghampiri meja mereka sampai Karina yang berdiri di samping meja Aruna dan keluarganya.
Aruna begitu terkejut melihat Karina dan begitu juga Karina yang terkejut melihat Aruna. Pandangan mata Karina langsung melihat ke arah orang-orang yang di dekat Aruna dengan tatapan ekspresi yang sulit di baca.
"Mah!"
Melvin yang juga sudah menyusul dan melihat ke arah meja itu dan ternyata meja yang dipesan mamanya adalah meja yang juga dipesan Aruna. Melvin terkejut melihat Aruna dan keluarganya.
"Aruna..." lirih Melvin.
"Nyonya mohon maaf, tolong jangan memperpanjang masalah ini," ucap pelayan itu dengan takut-takut yang pasti takut menggangu kenyamanan Aruna dan keluarganya.
Melihat Karina dan Melvin membuat Gibran langsung melihat ke arah Aruna yang masih saling melihat dengan Melvin Gibran seolah mengetahui sesuatu di antara Melvin dan Aruna
"Jadi Anda yang telah memesan meja ini?" tanya Karina dengan tersenyum miring. Senyum yang penuh arti.
"Ada apa ini sebenarnya?" tanya Gibran.
"Saya sudah memesan meja ini dua hari yang lalu untuk tamu penting saya dan satu jam lagi acara saya dan juga tamu-tamu saya akan dimulai. Saya tidak mempermasalahkan kalian yang terlebih dahulu memakai meja ini. Tetapi untuk itu kalian harus cepat-cepat meninggalkan meja ini. Karena tamu saya akan segera datang!" tegas Karina yang menjelaskan secara lengkap.
"Maaf Nyonya tapi kami memesan meja ini dalam keadaan kosong dan bukan tak ada pelayan di samping Anda. Jadi kami juga tidak perlu menjelaskan apa-apa," sahut Thalia menegaskan.
"Apa kamu memberikan meja yang sudah dipesan untuk kami?" tanya Mila dengan lembut pada pelayan itu.
"Tidak Nyonya, Nyonya Karina memang sudah memesan meja ini dua hari yang lalu tetapi untuk dipakai besok dan sangat wajar saya memberikan meja ini kepada siapapun dan kecuali tidak untuk besok yang sesuai dengan jam yang ditentukan dan bahkan sebelum hari ini juga sudah ada yang memakai meja ini. Tetapi tiba-tiba Nyonya Karina memajukan jadwalnya untuk malam ini dan saya baru diberitahu 2 jam yang lalu," jelas pelayan itu.
"Kalau begitu ini bukan kesalahan pihak Restaurant dan itu bukan kesalahan kami. Kami memesan dan sudah membayar," sahut Gibran menegaskan.
"Kalau begitu saya akan membayar kerugian kalian dan tinggalkan meja ini sekarang juga saya akan membayar berlipat-lipat!" tegas Karina yang menyombongkan diri dan tersirat merendahkan keluarga Aruna yang seperti gila uang.
"Mah cukup!" tegur Melvin dengan suara menekan yang merasa jika Karina benar-benar sangat keterlaluan.
"Kamu diam! Dan jangan ikut campur!" tegas Karina.
"Bagaimana aku tidak ikut campur dengan apa yang mama lakukan begitu keterlaluan!" tegas Melvin.
"Mama sudah mengatakan tidak mungkin pertemuan kamu dibatalkan atau dipindah tempat!" tegas Karina.
"Maaf Nyonya tapi kami juga sudah membayar tempat dan kami sedang merayakan ulang tahun orang tua kami. Jadi tolong jangan ganggu kami yang merusak suasana malam ini!" tegas Gibran yang tersinggung dengan kata-kata Karina.
Karina langsung terdiam yang terlihat semakin marah dengan sorot mata yang sangat tajam dan wajah memerah.
"Kami juga tidak memerlukan uang Anda untuk membayar moment kami!" lanjut Gibran yang tidak kalah memberikan kata-kata cukup pedas dan peringatan kepada Karina agar sekali lagi bisa berbicara dengan baik yang tidak semua bisa diukur dengan uang.
"Kau mengajari ku!" Karina terlihat tersinggung dan bukan lagi permasalahan meja tetapi sudah permasalahan kata-kata yang dibesarkan oleh dia.
"Sudah-sudah daripada kita ribut di sini. Lebih baik sekarang kita sudahi saja makannya, Kita juga sudah hampir selesai," sahut Mila yang merasa suasana semakin panas dan lebih baik mengalah.
"Nenek tapi masih banyak makanan yang belum dimakan dan kita juga belum membuka kado seperti biasa," protes Rain.
"Benar Nenek, kita juga belum bernyanyi-nyanyi dan bukankah waktunya juga masih lama," tambah Michi lagi.
"Rain, Michi nanti saja di rumah, kita sebaiknya pulang saja," ucap Mila membujuk cucunya itu.
"Tidak! ini kesalahan Mama saya. Saya benar-benar minta maaf untuk semua kejadian ini dan sudah mengganggu kenyamanan kalian. Bukan kalian yang pergi tetapi kami," sahut Melvin yang langsung bertindak.
"Melvin kamu apa-apaan!" Karina yang sekarang menyembur Melvin.
"Tidak lucu membuat keributan di sini. Ayo kita pergi dari pada besok pagi sudah ada pemberitaan yang buruk tentang diriku!" tegas Melvin yang langsung menarik tangan Karina dengan paksa yang membawa Wanita itu pergi.
Walau Karina menolak. Tetapi Melvin terus menariknya yang membuat dia tidak bisa melakukan apa-apa.
"Maaf Nyonya untuk acara kalian sedikit berantakan karena hal ini. Saya benar-benar meminta maaf,". pelayan itu menundukkan kepala.
"Tidak apa-apa kamu kembalilah bekerja," sahut Gibran. Pelayan itu langsung pergi
"Dasar aneh! sudah tahu dia yang tiba-tiba membatalkan janji dan sekarang malah marah-marah menyuruh kita untuk cepat-cepat pergi dan mau membayar segala lagi. Apa dia pikir hanya dia saja yang punya uang," oceh Thalia yang sedikit kesal.
"Sudahlah tidak apa-apa. Kita jangan memperbesar hal ini yang penting sekarang kita bisa kembali makan," sahut Mila.
"Aruna kamu baik-baik saja?" tanya Gibran yang melihat wajah Aruna sejak tadi yang seperti memikirkan sesuatu.
"Aku baik-baik saja dan kita sebaiknya melanjutkan makan kembali," jawab Aruna dengan wajah sendu. Bagaimana mungkin dia baik-baik saja. Wanita yang dia hindari muncul di depan keluarganya dan membuat keributan.
"Aku merasa pria itu seperti tidak asing. Aku ingat Dia seorang aktris bukankah dia Melvin Danu Bramana?" sahut Thalia yang tiba-tiba mengingat-ingat.
"Sudahlah Thalia kamu jangan lagi membahas hal itu. Ini ulang tahun mama dan sebaiknya kita fokus makan saja dan menyelesaikan acara ini," sahut Gibran.
"Baiklah!" sahut Thalia.
Aruna yang terlihat membuang nafas perlahan ke depan yang membuat dia tampak memikirkan sesuatu. Wajah yang tadi tersenyum lebar merayakan ulang tahun ibunya dengan penuh kebahagiaan dan senyum itu tiba-tiba hilang dan sudah tidak ada semangat lagi.
Sementara di luar sana Karina melepaskan tangannya dari Melvin.
"Apa-apaan kamu Melvin! Kamu sudah mempermalukan Mama!" tegas Karina dengan wajah yang masih marah dan tidak terima dengan apa yang barusan terjadi.
"Bukan aku yang mempermalukan Mama. Tetapi justru Mama yang sudah mempermalukan diri Mama sendiri, yang Mama lakukan tadi sudah sangat kelewat batas. Mama telah mengganggu kenyamanan dan orang lain!" tegas Melvin.
"Kamu bilang apa hah! Mama mengganggu kenyamanan orang lain. Mama sudah mengatakan tempat itu Mama yang pertama kali.....
"Mah sudahlah jangan terus mengulang kata-kata hal yang sama, aku sudah bosan mendengarnya," Melvin yang langsung memotong kalimat Karina.
Bersambung
dikit2 bab nya flash back dr awal lagi dan lagi bikin gak nyaman baca nya 😔😔😔