Mia,
gadis yatim piatu yang menerima perlakuan tak adil dari keluarga paman apalagi sepupunya. Dia di bully di Kampus dan di rumah.
Mia menyukai salah satu seniornya.. tapi bukan sambutan yang dia terima.
Mia akhirnya memilih menelan semua pahit yang menggerogoti mulutnya. dia bertekat akan kembali nanti membalas semua perlakuan dan hinaan yang datang kepadanya.
apakah nia akan menemukan kebahagiaan?
apakah ada pria yang mampu meluluhkan hatinya yang sempat keras ?
Mampukah seorang CEO dingin memeluk tubuh ringkih si gadis cantik yang menarik hatinya?
Ini karya kedua aku. semoga kalian suka ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsmebet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kekesalan Bella
"Kita bertemu lagi kak"
Hanya dengan kata itu, bella merinding.. dia merasa bahwa yang di depannya bukanlah mia.. sepupunya yang selalu dia tindas dulu.
"K kau.." ucap bella terbata.. dia berkedip berkali kali.
"Apa kau bahagia menggunakan ginjal ku?" ucap mia membuat kerumunan langsung menatap sinis pada bella.
Mia tak tampak marah, dia tersenyum.. membuat bella gemetar.
"Maaf sudah membuat keributan, ini hanya salah paham antara saya dan sepupu saya" ucap mia meminta orang orang untuk bubar.
"Sudah nona.." david langsung menemui mia, dia tidak tau siapa gadis yang sedang mencari masalah dengan mia.
"Ayo kak.." mia melewati bella dengan acuh, dia tersenyum puas.
"Pertemuan yang menyenangkan" batin mia.
"Aaargggh" bella merasa bodoh, dia tidak bisa begini.. dia tidak boleh kalah dari mia.
Bella segera pergi dan ingin mengadu pada orangtuanya. biar orangtuanya yang menangani mia.
"Bell.." panggil temannya yang di tinggal
"Sialaan" bella mengumpat kasar saat memasuki mobil nya. dia tak rela di permalukan oleh mia. dia akan membalasnya.
Bella ingin sekali menangis. Dia tak pernah di rendahkan oleh siapa pun.
"Braaaak!"
"Astagaaa.. kaget" pekik bibi yang sedang bersih bersih.
"Bell.. kamu kenapa sayang?" nyonya lia ternyata sedang di rumah.. sedangkan atmaja dan rian tentu saja sedang di kantor. ini masih jam kantor.
"Hiks hiks.. papa mana ma.." ucap bella tiba tiba menangis.. entah pura pura atau sungguhan itu hanya autor yang tau.
Lia yang kaget melihat anaknya jadi bingung dan panik.
Tuuu t tuuut...
"Papaaa"
.....
"cepat pulang pa, bella pa"
....
"Bella nangis nangis.. cepat pulang, bella nyariin kamu"
Setelah panggilan di tutup. lia membantu mia supaya lebih tenang. tak lupa juga bibi turut memberikan air putih.
30 menit kemudian.
"ada apa ma. huh huh" dengan nafas yang masih berkejaran, atmaja sampai di rumah,
"Papa.." bella yang tadi tidak lagi menangis sekarang menangis lagi mencari perhatian papanya.
"Ada apa? kenapa kamu seperti ini ?" atmaja melihat tampilan bella yang kusut
"Pa.. pokoknya bella gak mau tau. sia anak pungut itu harus di hukum.. dia mempermalukan mia di depan umum"
"Siapa??"
"Maksudmu bel?"
"Iya pa, mia.. tadi bella ketemu mia di mall.. dia mempermalukan bella pa hiks" bella memutar balikkan keadaan mencari simpata orang tuanya.
"Kurang ajaaaar!" lia geram mendengarnya
"Pa?"
"Tenang aja.. biar papa yang tangani. kita akan membawanya ke sini.. suruhan papa akan segera membawanya" ucap atmaja menenangkan. padahal selama ini dia kesulitan hanya mencari lokasi mia. seakan akan ada yang melindunginya. tapi siapa? mia tak punya siapa siapa kecuali keluarga atmaja.
Bella tersenyum puas mendengarnya.. jika mia sudah ada di rumahnya. dia bisa melakukan apa saja.
"Udah.. sana.. mandi dulu, liat tampilan kamu" ucap atmaja pada putrinya
"Apa Tuan edward sudah ada kemajuan?" tanya admaja
"S su sudah pa" jawab bella sedikit gugup. dia harus berbohong telah bisa menaklukkan edward, padahal kenyataannya dia selalu mendapat sial jika berusaha mendekati edward.. bahkan edward sama sekali mengacuhkannya jika mereka bertemu.
"Bagus.." jawab atmaja berlalu dengan senyuman
bella berbohong, karena dia ingin selalu di bela dan di banggakan sang papa.. hanya ini satu satunya cara.
.
.
.
Di tempat lain..
"Berani berani nya dia berteriak pada gadisku" gumam edward menatap ponselnya.
Jangan katakan dia pengusaha nomor satu, pemilik Perusahaan QQ Group juga pewaris tunggal Wiguna Group. jika hanya berita remeh tak dapat dia temukan.
Edward.
sedang menonton video keributan yang melibatkan mia..
edward tersenyum saat mia dengan tenang dan santai membalas ucapan bella.
Itu gadisnya.
"Kalau saja bukan karena mia, sekarang juga aku bisa meratakan atmaja group sampai ke tanah" ucapnya menatap kesal wajah bella di layar sana.
"Sepertinya dia masih harus di beri peringatan" gumamnya licik. edward segera memanggil rey.. entah rencana apa lagi yang mereka buat untuk membuat bella semakin geram tapi tidak bisa melawan.. sama seperti perlakuannya pada mia dulu.
Di tempat lain.
"Nona.. nona.. tidak apa apa?" tanya david menilik mia lewat spion.
"Gak apa apa kak" jawab mia.
"Dia sepupu ku kak" ucap mia tiba tiba membuat david kaget, untung saja jalanan sedang sepi.
"Kakak pasti kaget. Aku sebenarnya keponakan dari pemilik Atmaja Group, tapi sekarang aku menjadi putri dari papa Winata" mia terkekeh lucu membayangkan bolak balik kehidupannya..
Sedangkan david tak ada niat untuk memotong, dia mendengarkan walau sangat sangat penasaran.
"........"
Panjang lebar, mia lepaskan beban yang sudah lama dia lupakan. david tentu saja kaget. bahkan mia hanya menceritakan dasarannya saja.. david begitu geram pada keluarga itu.
"Apa nona tidak apa apa?" david heran kenapa mia sangat santai.. padahal david yang adalah laki laki, termasuk golongan yang mellow jika bersangkutan dengan keluarga.
"Aku beruntung kak.. aku yang tidak di akui ini di rawat oleh keluarga Winata.."
"Karena itulah, aku tak mau melihat ke belakang.. sekarang yang aku pikirkan adalah membalas kebaikan orang baik seperti keluarga ku yang baru.."
"Karena jika kita lemah, kita tidak bisa melakukan apa apa" ucap mia menekankan.. seolah olah kata itu juga buat david.
"Jangan kasih tau papa atau mama kejadian hari ini ya kak.. mereka akan sangat kahwatir"
"Baik nona.."
Mereka hening dengan pikiran masing masing.
"Anda sangat hebat nona. " batin david membandingkan dirinya dan mia. david tidak sampai di perlakukan se kejam mia.. tapi sekarang dia yang paling terlihat lemah.
"Kak.." panggil mia tiba tiba
"Iya nona.."
"Mia sangat berharap kakak juga menjadi kuat, untuk kakak sendiri dan orang orang yang kakak sayangi.."
"Maksud nona?"
"Bukannya lancang kak.. tapi aku mencari tau info tentang semua orang terdekatku.. aku tau bagaimana kakak dan keluarga kakak" david tiba tiba diam. tak tau harus berkata apa. dia orangnya suka mengalah.
"aku salut, kakak sangat pintar, tapi juga aku kesal.. kenapa kakak tidak mau melawan sedikit. kakak juga anak kandung, tidak seperti ku dulu" ucap mia mengerucutkan bibirnya lucu. david terkekeh melihatnya.
"Biarkan saja.. aku juga tidak terlalu berminat jadi pemimpin perusahaan papa" jawab david tersenyum.. dan mia tau itu bohong. jelas sekali ucapan dan mata itu saling membohongi.
"Terserah kakak saja.." kesal mia pura pura.
"Apa nona marah?" david sesekali menatap mia di sela ke fokusannya pada setir dan jalan raya.
"menurut kakak"
"Saya harus bagaimana nona?" tanya david pada akhirnya membuat mis tersenyum menyeringai.
"Kakak adalah orang baik. jika kakak butuh teman dan keluarga, datanglah ke rumah papa,"
"Kalau kakak kesulitan, anggap aku sebagai adikmu juga kak.. jangan menahannya sendirian.."
Rasa rasanya david ingin menangis.. tapi dia tahan. gengsi.
Dia tersenyum.. pantas saja kebaikan mendatangi orang yang tepat. mia sangat tulus.. dan dia layak mendapat semua hal baik ini.
"Aku juga sama seperti kakak.. jadi aku menganggap kakak sebagai saudaraku. sekarang kakak tidak sendiri lagi.. ada aku, kak alex kak zian.. juga papa dan mama" ucapnya ceria.
"Terimakasih nona.." jawab david tak kalah tulus
"Kita makan malam di rumah papa ya kak"
"Tap-"
"Eit.. tidak ada penolakan. ini perintah" mia tersenyum puas.. harus seperti ini membuat kak david tidak menolak ajakannya.
David tak lagi bisa menolak, dia tersenyum.. dia beruntung di minta jadi sekretaris mia.. memulai dari nol tentang praktis di perusahaan.
David akan buktikan, bahwa dia layak. Benar yang di katakan mia.. dia harus kuat. Untuk dirinya sendiri.. dan orang orang yang dia sayangi.
BERSAMBUNG....