NovelToon NovelToon
Black World

Black World

Status: sedang berlangsung
Genre:Horror Thriller-Horror
Popularitas:315
Nilai: 5
Nama Author: GrayDarkness

Bacin Haris seseorang mencari ibunya yang hilang di dunia lain yang disebut sebagai Black World. Dunia itu penuh dengan kengerian entitas yang sangat jahat dan berbahaya. Disana Bacin mengetahui bahwa dia adalah seorang Disgrace, orang hina yang memiliki kekuatan keabadian. Bagaimana Perjalanan Bacin didunia mengerikan ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GrayDarkness, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Serlok Tak Parani

Setelah memastikan pria yang mencoba mencuri tas wanita itu ditangani, Bacin merasa sudah saatnya melanjutkan misinya. Dia memutuskan untuk menyewa ojek online yang akan membawanya ke kafe Sweets, tempat yang disebut Razor sebagai titik untuk mencari petunjuk tentang Morgan el Anto.

Bacin segera keluar dari kantor polisi dan memasuki kendaraan ojek yang sudah menunggunya. Perjalanan berlangsung cepat, dan setelah beberapa waktu, Bacin tiba di depan kafe tersebut. Dari luar, kafe itu tampak biasa saja—tidak ada yang mencurigakan atau istimewa. Namun, instingnya berkata bahwa ada sesuatu yang tersembunyi di balik kesederhanaan tempat itu.

Dengan langkah mantap, Bacin masuk ke dalam kafe. Suasana di dalamnya ramai, beberapa orang duduk sambil menikmati makanan dan minuman, mengobrol santai seperti halnya di tempat lain. Bacin mengambil tempat duduk di sudut yang cukup jauh dari keramaian. Dia memesan sepiring makanan dan kopi hitam. Perutnya terasa kosong, dan dia belum sarapan pagi ini, jadi kesempatan ini dimanfaatkan untuk mengisi perut sekaligus mencari informasi.

Sambil menunggu makanannya datang, Bacin memusatkan perhatian pada percakapan orang-orang di sekitarnya. Dia tidak tertarik dengan obrolan ringan yang hanya sekadar tentang cuaca atau kegiatan sehari-hari. Bacin lebih tertarik pada percakapan yang lebih dalam. Dari telinganya, terdengar beberapa kata yang menarik perhatiannya.

Sebuah percakapan datang dari meja sebelah, dua pria berbicara dengan suara pelan. “Malam ini di Jalan Boti,” salah satu dari mereka berkata dengan suara berbisik. “Ada pertemuan besar. Banyak orang penting yang bakal hadir.”

Bacin segera mendengarkan lebih seksama, berusaha menangkap setiap kata yang mereka ucapkan. “Jangan sampai ada yang tahu kita di sana,” suara pria lainnya menjawab dengan cemas. “Semua yang ada di sana berbahaya.”

Bacin merasa ketegangan dalam pembicaraan itu. Tanpa bisa menahan rasa ingin tahunya, ia menunggu beberapa saat untuk mendengarkan lebih banyak. Namun, percakapan tersebut berubah topik menjadi hal yang tidak relevan dan tidak penting. Bacin merasa sedikit frustasi, namun nalurinya memberi tahu bahwa apa yang dia dengar tentang “Jalan Boti” bukan sekadar kebetulan.

Dengan perasaan gelisah, Bacin memutuskan untuk segera berangkat ke Jalan Boti malam ini. Ia tidak bisa menunggu lebih lama.

Malam itu, udara terasa lebih dingin dari biasanya. Bacin sudah siap siaga di Jalan Boti, duduk di bangku yang tidak terlalu mencolok, mengamati sekitar dengan cermat. Meski ia merasa waspada, ada sesuatu yang aneh—jalan ini begitu sepi. Tak ada satu pun kendaraan yang melintas, hanya suara angin yang berdesir halus. Tapi, Bacin bisa mendengar suara-suara pelan, seolah ada percakapan yang berlangsung di kejauhan. Itu datang dari sebuah gang yang sedikit tersembunyi di balik bangunan tua.

Dengan hati-hati, Bacin berdiri dan berjalan pelan menuju gang tersebut. Ia memastikan agar tidak terlalu mencolok, tetap berada dalam bayang-bayang, menghindari perhatian orang-orang yang mungkin ada di sekitar. Setiap langkahnya terhitung, matanya tidak lepas dari gelapnya gang yang tampaknya semakin sempit. Saat mendekat, Bacin bisa melihat lebih jelas: beberapa pria dan wanita sedang mengobrol di dalam gang, membawa seorang wanita yang terikat dengan tangan terborgol. Mereka tampak tergesa-gesa, seperti sedang melakukan sesuatu yang ilegal.

Bacin memfokuskan pandangannya pada wanita yang dibawa itu—mungkin inilah yang menjadi kunci dari semua teka-teki yang dia cari. Dengan cepat dan hati-hati, dia mengeluarkan ponselnya, mengambil beberapa foto diam-diam dari kejauhan, memastikan semua informasi yang ada dapat dikirim ke atasannya.

Sambil mengirim pesan kepada Inspektur Hendra, dia menuliskan lokasi dan mengingatkan untuk segera memberi bantuan. Setelah selesai, Bacin menunggu, terus mengamati setiap gerakan orang-orang tersebut. Ada sesuatu yang tidak beres. Namun, tiba-tiba…

Sebuah suara keras terdengar dari belakangnya—balok besar menghantam tubuh Bacin. Sebelum dia sempat bereaksi, rasa sakit yang mendalam langsung membuat tubuhnya lemas. Pemandangan di sekitarnya mulai kabur, dan rasa pusing menyerang seakan-akan bumi berputar lebih cepat. Bacin mencoba untuk berdiri, namun kakinya tidak kuat menopang tubuhnya yang ambruk ke tanah. Dalam sekejap, kesadarannya hilang, dan dia pun pingsan di tengah kegelapan malam.

Setelah balok besar menghantam punggung Bacin, tubuhnya jatuh tak berdaya ke tanah, kehilangan kesadaran. Suasana di sekitar gang yang sepi semakin mencekam, dan para pria yang sebelumnya mengikat wanita itu, kini berbalik arah untuk mengambil Bacin. Dengan cepat, mereka membawanya ke dalam sebuah van hitam yang terparkir tak jauh dari sana.

Di dalam van, Bacin terkulai tak sadarkan diri, tubuhnya terikat di kursi, sementara pintu van ditutup rapat. Suara mesin menyala, dan kendaraan itu mulai bergerak menuju tempat yang jauh dari keramaian. Bacin tidak tahu berapa lama ia terbaring tanpa kesadaran, namun rasa sakit yang semakin mendera tubuhnya akhirnya membangunkannya.

Dia terbangun di sebuah ruangan gelap, di mana hanya ada beberapa lampu redup yang menyinari dinding beton yang dingin. Saat Bacin mencoba bergerak, ia merasakan tubuhnya terikat. Namun, sepertinya ia tidak berada dalam bahaya langsung. Di depan, ada beberapa pria berjubah hitam yang berdiri memandanginya dengan tatapan dingin.

Salah satu pria, yang tampaknya pemimpin kelompok itu, mendekati Bacin dan berkata, "Kau sudah bangun. Sebentar lagi, kamu akan mengetahui alasan mengapa kami membawamu ke sini."

Bacin berusaha untuk berbicara, namun rasa sakit di tubuhnya membuatnya kesulitan. "Siapa kalian? Apa yang kalian inginkan dariku?"

Pria itu tersenyum tipis. "Kami adalah bagian dari organisasi yang bekerja untuk Morgan el Anto. Kami mengamati setiap langkahmu, Bacin. Kekuatanmu menarik perhatian kami, dan sekarang, kami ingin melihat apakah kau bisa bertahan di sini. Dunia ini tidak semudah yang kau kira."

Bacin mulai mengerti bahwa ia berada di tengah-tengah sebuah konspirasi yang lebih besar dari yang ia bayangkan. Organisasi ini jelas terhubung dengan Morgan, dan mereka memiliki niat yang tidak baik.

Ketika Bacin mulai berusaha untuk melawan, seorang pria bertubuh besar memasuki ruangan dengan sebuah kotak besar di tangannya. Ia meletakkan kotak itu di meja, lalu membuka penutupnya. Di dalamnya, terdapat sebuah perangkat kecil yang berkilauan dengan cahaya biru. Pria itu menjelaskan, "Ini adalah perangkat yang akan menguji kekuatan immortality-mu. Kami ingin tahu apakah kau benar-benar bisa mati atau tidak."

Dengan kata-kata itu, pria besar itu mendekati Bacin dan menempelkan perangkat tersebut di tubuhnya. Bacin merasakan sesuatu yang sangat aneh—sebuah energi dingin menyusup ke dalam tubuhnya, seolah membekukan setiap sel dalam tubuhnya.

Bacin terkejut. "Apa yang kalian lakukan?!" suaranya gemetar.

Pria itu hanya tersenyum. "Kami hanya ingin memastikan apakah kemampuan immortality-mu bisa diuji. Jika kau bisa bertahan, mungkin kami akan membiarkanmu hidup. Tapi jika tidak, kami akan tahu sejauh mana kekuatanmu bisa bertahan."

Sementara itu, dari luar ruangan, seorang wanita yang mengenakan masker, terlihat mengamati Bacin melalui kamera pengawas. Dia tampaknya tahu lebih banyak tentang Bacin dan mengamati dengan cermat bagaimana Bacin akan menghadapi ujian ini.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!