NovelToon NovelToon
Ibuku Selingkuhan Suamiku

Ibuku Selingkuhan Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: rafizqi

“Dikhianati suami, ditikam ibu sendiri… masihkah ada tempat bagi Andin untuk bahagia?”

Andin, seorang wanita sederhana, menikah dengan Raka—pria miskin yang dulu ia tolong di jalan. Hidup mereka memang pas-pasan, namun Andin bahagia.

Namun kebahagiaan itu berubah menjadi neraka saat ibunya, Ratna—mantan wanita malam—datang dan tinggal bersama mereka. Andin menerima ibunya dengan hati terbuka, tak tahu bahwa kehadiran itu adalah awal dari kehancurannya sendiri.

Saat Andin mengandung anak pertamanya, Raka dan Ratna diam-diam berselingkuh.

Mampukah Andin menghadapi kenyataan di depannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Malam itu suasana rumah begitu tegang.

Raka melangkah gontai masuk ke rumah dengan perasaan sedih bercampur kesal. Ratna datang, menyusul di belakang.

Sebelah tangannya menarik Raka, berbalik menghadapnya.

Langit di luar tampak gelap, petir menyambar sesekali seperti menegaskan badai yang juga sedang melanda hati dua orang di ruang tamu itu.

Ratna berdiri di depan Raka dengan mata sembab dan suara bergetar,

“Kau tahu berapa kali aku menutup mata atas semua yang kau lakukan, Raka? Tapi malam ini… kau membuatku benar-benar takut kehilanganmu.”

Raka menghela napas panjang, matanya menatap ke arah lain, menghindari pandangan Ratna.

“Ratna, jangan mulai lagi. Aku hanya… kehilangan kendali sesaat. Aku tak bermaksud—”

“Tidak bermaksud?” potong Ratna tajam, air matanya jatuh.

“Tidak bermaksud memukul Hans? Tidak bermaksud menatap Andin dengan cara yang masih… penuh cinta?!”

Ratna melangkah mendekat, suaranya meninggi.

“Aku melihatnya, Raka! Aku melihatmu memandangnya seolah dunia ini hanya ada dia!”

Raka terdiam. Hatinya berdenyut aneh — antara rasa bersalah dan kelelahan.

Ia tahu Ratna mencintainya, tapi cinta itu terasa seperti jerat untuknya. Dirinya selalu dibawah kendali Ratna tanpa bisa berkata apapun.

Sementara Andin… meski sudah jauh, bayangannya tetap menempel di hati Raka seperti luka yang tak bisa dihapus.

“Ratna, aku tidak bisa membohongi perasaanku,” ucap Raka akhirnya.

“Ya, aku masih mencintai Andin. Tapi itu tidak berarti aku ingin meninggalkanmu.”

Ratna tersentak, wajahnya menegang.

“Tidak ingin meninggalkan, tapi hatimu bukan milikku, Raka! Aku ingin semuanya! Aku ingin dirimu — utuh! Tanpa ada Andin di dalamnya.” Teriak Ratna.

Suasana hening sejenak.

Hanya suara hujan di luar yang terdengar, deras, menekan setiap helaan napas mereka.

Raka kemudian mendekat, menatap Ratna dalam.

Tangannya terulur, menyentuh pipi Ratna perlahan, suaranya lembut tapi penuh perhitungan.

“Ratna… aku tidak mau kehilanganmu. Kau orang yang selalu ada di sisiku ketika semua orang pergi. Aku berutang banyak padamu. Aku tidak akan meninggalkan mu. Aku janji!” ucap Raka lembut.

Ratna menatapnya, matanya bergetar, penuh harapan yang kembali hidup.

“Benarkah, Raka? Kau masih mau bersamaku?” Tanya Ratna. Kini suara mulai melunak.

Raka tersenyum kecil, mengangguk. Tapi di dalam hatinya, ada suara lain yang berbisik —

"Jika Andin tak bisa kumiliki, setidaknya Ratna akan tetap di sisiku. Dia masih bisa berguna. Untukku. Untuk masa depanku." gumamnya di dalam hati penuh rencana.

Ratna memeluknya erat, seolah takut Raka akan menghilang lagi.

Namun Raka hanya menatap ke kejauhan, bayangan wajah Andin kembali muncul di pikirannya, menyesakkan dada.

Keesokan harinya.

Raka bangun dan bersiap untuk pergi bekerja.

Dia membuka tudung saji di atas meja. Namun didalamnya kosong tanpa ada apapun disana.

"Kamu gak masak?" tanya Raka, menoleh kearah Ratna yang sibuk dengan handphonenya.

"Beli aja di warung. Gitu aja kok repot" sahut Ratna tanpa peduli.

Raka memandang Ratna lama, bayangannya teringat ketika dia bersama Andin. Selama menikah, tak pernah dia bertanya apakah Andin tidak masak hari ini? Setiap pagi, hidangan sederhana penuh cinta selalu tersedia di atas meja. Andin akan sigap mengambil makanan itu, menyendoknya lalu menyajikan nya di hadapannya. Dia dilayani seperti raja. Namun, kini semua berubah. Tak pernah lagi Dirinya merasakan kasih sayang itu kembali.

Raka tak mengatakan apapun lagi. Dia berangkat pergi ke toko kuenya dengan perut yang kosong.

"Seandainya Andin ada disini, aku tidak akan seperti ini" lirihnya sedih di dalam hati.

Sementara itu, di sebuah kafe kecil di tengah kota…

Andin duduk bersama Sintia, sahabat lamanya yang baru kembali dari luar negeri.

Keduanya tertawa kecil sambil menyeruput kopi. Wajah Andin tampak lebih cerah daripada beberapa minggu terakhir, meski sorot matanya masih menyimpan sisa luka.

“Jadi…” Sintia mencondongkan tubuh, tersenyum menggoda.

“Kamu dan Hans… gimana? Aku lihat berita, kalian sering tampil bareng di lokasi syuting.”

Andin tertawa pelan, menutupi pipinya yang sedikit memerah.

“Ah, jangan mulai. Aku dan Hans cuma rekan kerja. Dia orangnya baik, tapi kami tidak ada hubungan apa-apa.”

Sintia mengangkat alis tinggi. “Beneran? Tapi matamu mengatakan hal lain, Din.”

Andin terdiam sesaat. Tangannya memainkan sendok di dalam cangkir, mencoba menyembunyikan kegelisahan kecil yang muncul.

“Entahlah, Sin. Aku cuma… nyaman di dekatnya. Dia nggak menuntut apa-apa, nggak menekan. Dia cuma… ada.”

Sintia tersenyum lembut. “Kadang, ‘ada’ itu lebih berharga daripada ‘sempurna’, Din.”

Andin memandang keluar jendela, hujan turun perlahan membasahi kaca.

Dalam hatinya, ia merasa aneh — ada sesuatu yang berbeda ketika bersama Hans.

Tenang, aman, dan hangat… sesuatu yang sudah lama tidak ia rasakan sejak Raka meninggalkannya.

Namun jauh di dalam hati, ia juga tahu — cinta setelah luka tidak pernah mudah di hatinya.

.

.

.

Bersambung.

1
Asyatun 1
lanjut
Ambu Purwa
janga2 anak andin ga meninggal
Ambu Purwa
laki2 yg biadab itu adalah si raka pas berteman clara yg notabennya pecundang
Ambu Purwa
babak.cerita yg bikin jengkel
Ambu Purwa
ko sekilat tulisan lipstik.langsung bersih,pasti mengira andin sedikit gila
Ambu Purwa
orang yg berbuat jahat ga mungkin selalu mulus pasti alan tersandung juga
Ambu Purwa
kereeen andin
Ambu Purwa
bagus andin laki2 licik hanya unruk wanita picik kaya ibunya
Ambu Purwa
andin jangan mau dimbodohin apalagi di ladalin usir3
Ambu Purwa
dasar laki2 picik and licik
Ambu Purwa
siapa pula yg mau merebut si raka kampret makan tu wanita sundel
Ambu Purwa
kmealah menuesal.kenapa saat mengusir dan menyebut anakmu mati ga sadar.jangan sampai mau kembali
Ambu Purwa
maumu apa nene sihir
Ambu Purwa
tetap baik ya jangan pernah berubah
Ambu Purwa
si clara mulai berekting
Ambu Purwa
penolong yg tepat
Ambu Purwa
goood andi maju terus jadi wanita terhormat
Ambu Purwa
jangan sampai salah jalan walau masuk.ke dunia artis tetep hodup terhormat ya andin
Ambu Purwa
berjuang secara elegan perlihatkan sama penghianat itu awas kalau masi mengakui ibumu
Ambu Purwa
bereskan dulu dengan di raka penghianat baru dengan hans
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!