NovelToon NovelToon
Rembulan

Rembulan

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:66.5M
Nilai: 5
Nama Author: ShanTi

Dua putaran matahari ia lewati bersama laki laki yang sama dengan rasa yang berbeda

Cinta yang menggebu penuh dengan dambaan yang berakhir dengan kekecewaan kemudian mundur untuk memberikan ruang.

Cinta kedua yang dibelit oleh takdir karena kesalahpahaman namun berakhir untuk saling mengistimewakan menutup semua luka yang pernah ada.

Rembulan, berapa putaran bumi kau butuhkan untuk meyakinkan bahwa dia adalah laki-laki pilihan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ShanTi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Different Kingdom

Setelah makan siang Bulan mengajak Elma ke ruangannya, selama ia berjalan menuju ruangan Bulan merasakan tatapan yang berbeda dari beberapa staf perempuan yang berpapasan dengannya. Di lift ia bertemu dengan beberapa senior auditor yang mengenali Elma dan menyapanya.

“Halo cantik… Elma kok sendiri saja, gak sama Daddy?” tanya seorang senior perempuan sambil mengusap rambut Elma.

“Daddy ada rapat, Elma ikut sama Kakak Bulan” ia menggamit tangan Bulan yang hanya tersenyum tipis dan mengangguk pada senior dibagian office. Perempuan itu mengangguk membalas Bulan tanpa senyuman, tatapannya menilai Bulan dari atas hingga bawah, terasa aura penilaian dari perempuan yang merasa dirinya selevel di atas Bulan.

Bulan hanya menarik nafas, tidak usah terintimidasi, bukan keinginan dia membawa anak orang bersamanya. Begitu lift terbuka, ia langsung pamit dan menggandeng tangan Elma, anak yang baru dua kali ditemuinya. “Gak di rumah gak di kantor kebagian ngasuh anak terus” pikir Bulan sambil tersenyum kecut.

“Kenapa Kaka senyum-senyum sendiri? Kakak senang gak kalau Elma ikut? Elma janji gak akan ganggu Kakak kerja. Nanti Elma mau latihan menulis” perubahan muka Bulan rupanya terbaca oleh Elma, anak ini sensitif juga pikir Bulan.

“Gak apa-apa, Kakak cuma ingat kalau di rumah Kakak suka kebagian ngasuh adik. Ehh sekarang di kantor mengasuh anak cantik” jawab Bulan sambil tersenyum. Di ruangannya belum banyak staf yang selesai makan siang, mereka memilih makan diluar sehingga baru kembali setelah jam satu siang.

Bulan merapihkan meja kecil di sebelahnya supaya bisa diduduki Elma, diambilnya kursi di meja tempat rapat mingguan, hmmm masih terlalu pendek masih harus ditambah dengan beberapa tumpukan kertas dokumen dan ditutupi dengan sajadah supaya empuk.. Ok all good.

“Silahkan duduk dan bekerja” Bulan mempersilahkan Elma menduduki singgasana yang dibuatnya, anak itu terlihat puas karena bisa duduk dengan nyaman.

“Terima kasih… Elma janji gak akan ganggu Kakak” ia mengacungkan dua jarinya melambangkan keseriusannya. Bulan tersenyum, anak ini benar-benar terdidik dengan baik sopan santunnya, ia ingat saat beberapa staf perempuan yang suka membawa anak karena pengasuh anaknya tidak ada. Mereka cenderung tidak mau diam, berlari-lari dan berteriak antar kubikel sehingga mengganggu staf yang lain.

Elma mengeluarkan beberapa barang dari tasnya, dari sudut matanya Bulan bisa melihat kalau anak ini sangat rapi. Alat tulisnya dimasukan ke dalam tempat pensil yang bertema Snoopy, ada dua buku yang dikeluarkan dan kemudian ia menata alat tulis sebelum mulai menuliskan sesuatu di bukunya. Rasa penasaran tak tertahankan hingga akhirnya ia menengok pada aktivitas Elma.

“Menulis apa Elma? Dikasih peer dari sekolah?” rasanya aneh anak usia prasekolah rajin mengerjakan tugas.

“Nope… sekolah aku gak pernah ngasih peer. Ini tugas yang dikasih Mommy buat aku kerjakan hari ini” ucapnya dengan serius tanpa melihat ke arah Bulan. Ternyata ia sedang berlatih menulis, wow…. Tulisannnya rapi walaupun masih besar-besar.

“Elma sudah bisa membaca?” Bulan jadi semakin penasaran.

“Of courses sebelum aku masuk play group aku sudah bisa membaca” jawabnya singkat.

“Hebat.. Anak pintar kamu” usap Bulan ke kepala Elma

“Yup.. Mommy bilang kalau kepintaran aku turun dari Mommy, my face also.. I’m pretty like Mommy” jelasnya dengan penuh kebanggaan sambil menatap Bulan.

“Wah tidak ada yang turun dari Daddy sama Elma hehehhe…” menyenangkan juga berbicara dengan anak ini.

“Hmmm…. Mommy bilang aku pintar bicara dan happy face kaya Daddy, soalnya Mommy gak suka terlalu banyak bicara sama orang lain… muka Mommy kaya yang suka marah katanya” ia tampak berpikir serius.

“Ow hahahhaha yayaya Kakak setuju, muka Elma lebih friendly daripada Mommy nya Elma” Bulan mengacungkan jempolnya. Elma langsung mengerutkan dahinya.

“Kakak tahu Mommynya aku? Pernah bertemu?” anak ini cepat menangkap suatu makna cerita pikir Bulan.

“Hmmm kata Tante Afi.. Mommy nya Elma itu kakak kelas waktu kami kuliah. Kakak dulu pernah di ospek sama Mommynya Elma… memang galak sampai dimarahi habis-habisan ...hiiii serem kalau inget dulu” Bulan mengerenyit mengingat masa itu.

“Apa itu dispek?” tanya Elma, ternyata tetap saja lebih asyik ngobrol daripada kerja.

“Di os-pek… itu acara perkenalan sekolah waktu kuliah. Mommynya Elma kuliahnya sama dengan Kakak cuma beda tiga tahun” jelas Bulan.

“Oooo aku baru tahu kalau Kakak ternyata satu sekolah dengan Mommy, kalau begitu aku manggilnya Tante yaa… soalnya kaya adiknya Mommy” tatap Elma dengan tajam. Bulan langsung tertawa.

“Kamu kok pinter banget sih… kaya gak ngobrol sama anak TK. Ya terserah mau manggil Tante juga.. Mau manggil aunty atau memanggil bibi atau memanggil obba chan juga boleh.” Bulan merasa terhibur dengan kehadiran Elma.

“Aku panggil Onty saja..” ucapnya sambil kembali meneruskan menulis di buku latihannya. Bulan mengangguk. Terdengar lebih modern, akhirnya Bulan meneruskan kembali pekerjaannya meneliti dokumen-dokumen pajak yang harus ia periksa.

“Onty belum menikah?” kembali anak pemikir ini bertanya. Bulan menarik nafas, ternyata ini menjadi pertanyaan umum tidak hanya ditanyakan orang dewasa saja tapi juga anak kecil kepo.

“Belum … mudah-mudahan akan segera menikah” Bulan langsung teringat kalau ia belum mengirim pesan kepada Juno kalau week end ini harus ke Bandung.

“Assmlkm. Kak Juno lagi sibuk?”

“Aku mau ngasih tau kalau wiken ini aku mesti ke Bandung, Bapak minta aku pulang, soalnya udah dua minggu aku gak pulang”

Bulan berpikir, kalau sekiranya ia mengajak Juno ikut ke Bandung, apakah tidak memberatkan, ia tahu kalau Juno sangat sibuk tapi ia ingin bertemu dan menghabiskan waktu dengannya.

“Hmm Kak Juno mau ikut ke Bandung gak?”

Akhirnya Bulan memberanikan diri mengajak tunangannya.

Lama tidak ada jawaban akhirnya Bulan memilih melanjutkan kembali pekerjaannya. Sesekali ia melihat handphone memastikan apakah Juno sudah menjawab pesan yang ia kirimkan.

“Pasti nunggu jawaban dari pacar” Elma memberikan komentar sambil asyik menempel buku stiker yang ia bawa. Ternyata jaman sekarang anak bisa mengkreasikan imajinasi dengan stiker yang bisa dipilih, melihat buku dan jenis stiker yang ditempelkan Bulan bisa memperkirakan harganya mahal.

“Hmmm anak kecil tau apa soal pacaran” jawab Bulan pendek.

“Tau dong, Mommy suka menunggu kiriman foto aku dari Daddy kalau di kantor. Katanya Mommy suka bulak balik liat hp” masih dengan gaya kalemnya dia memberikan ulasan. Anak ini kurang bergaul dengan sesamanya sehingga pola pikirnya jadi terlalu cepat.

“Ya, Tante mau pulang ke Bandung, mudah-mudahan pacar Tante bisa ikut pergi” jelas Bulan,

“Jangan ditunggu nanti terasa lama. Aku membaca, katanya kalau kita memasak air ditungguin akan terasa lebih lama daripada ditinggal, padahal waktu yang dihabiskannya sama. Jadi mendingan ditinggal supaya tidak terasa lama” jelasnya sambil mengacung-acungkan pinsil warna.

Bulan terbelalak, ini anak makan dan baca apa sampai ngomongnya tingkat dewa begini.

“Aku baca di buku World of Science” belum juga Bulan bertanya, anak itu sudah memberikan jawaban. Ia hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya saja. Ruarrrbiazaaa..

Tak lama terdengar bunyi pesan di hp Bulan. Ia langsung membukanya, ternyata benar Juno yang mengirimkan pesan.

“Aku ada proyek di Tangerang sampai Minggu depan. Besok sudah ada ada janji dengan Klien untuk ke lapangan”

“Minggu ini kamu pulang sendiri tidak apa-apa kan?” 

“Kita ketemu minggu depan”

Bulan langsung menarik nafas panjang, artinya satu bulan setengah ini ia tidak pernah pergi bersama Juno. Ternyata walaupun bertunangan ia tetap saja jarang bertemu dengan pujaan hatinya.

“Kenapa? Pasti pacarnya gak mau ikut” Elma tersenyum mengejek. Ia asyik melanjutkan kegiatan menggambarnya.

“Seperti Mommy selalu sibuk bekerja, mencari uang seeeebanyak-banyaaaknya…. Supaya nanti bisa tinggal di apartemen dekat kantor Mommy, biar bisa ketemu lebih cepet” jelasnya padahal Bulan tidak meminta penjelasan apapun.

“Mommy nya Elma pintar mencari uang jadi nanti bisa membeli apartemen yang bagus. Hebat banget makanya Elma anaknya baik gak manja” balas Bulan.

“Aku suka pengen main kaya orang lain tapinya…” ucap Elma sambil cemberut. Ternyata pikiran anak-anak tetap saja menginginkan kebersamaan dengan keluarga.

“Hmmm Elma tapi masih bertemu dengan Mommy walaupun cuma malam hari, Onty waktu sebesar Elma sudah tidak punya Mommy.. Jadi musti bersyukur bisa bertemu dengan Mommy walaupun cuma malam hari” Bulan tersenyum sedih. Elma langsung memalingkan mukanya menatap Bulan dengan mata membulat.

“Onty orangtuanya bercerai?” Bulan langsung tersenyum kecut, ini anak malah sudah tahu konsep bercerai.

“Enggakkk… meninggal saat melahirkan adik… kok bercerai sih… hehehe kamu tahu kata bercerai dari mana?” Bulan kembali mengusap kepala Elma.

“Temen aku orangtuanya bercerai… katanya separate house… different kingdom” ucap Elma sambil tangannya memperagakan gaya yang terpisah berjauhan.

“Wahahaha… different kingdom kaya artis aja… yang satu Kerajaan Gajah satu lagi Kerajaan Kudanil” Bulan langsung tertawa, ia ingat cerita artis yang bercerai menceritakan tentang perceraian kepada anaknya dengan istilah different kingdom.

“Memang dia anak artis, dia suka ada di tv anaknya baik, aku suka” ucap Elma sambil mengangguk-angguk.

“Hmmm.. Ibunya Onty Bulan juga Different Kingdom juga yang satu Kingdom Alam Kubur satu lagi Kingdom Dunia” Bulan tersenyum, sekarang jadi lebih mudah menjelaskan arti perpisahan kepada anak-anak.

“Kata teman aku, kalau sudah jarang bertemu antara Daddy dan Mommy kemungkinan akan tinggal dalam kingdom yang berbeda juga, aku gak mau…” Elma cemberut, rupanya anak-anak suka pada gibah juga.

“Hmmm… gak lah, ada Elma yang akan menyatukan Mommy dan Daddy selalu dalam Kingdom yang sama., kecuali memang kalau memang sudah dipanggil sama Allah kaya ibunya Onty… baru akan bertemu lagi nanti di Kingdom Alam Kubur” Bulan tertawa, rasa sedih karena tidak bisa bertemu Juno tergantikan dengan obrolan bersama Elma.

“Kalau menyebut alam kubur itu sebagai Kingdom jadi gak mengerikan yah… hantu-hantu kaya kuntilanak dan pocong jadi penjaga Kingdom...heheheheheh” Bulan tertawa sendiri, keabsrudan Afi sudah menular padanya.

“Elma gak suka hantu… mereka harus stay di different kingdom” Elma menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju. Mereka asyik membicarakan Kingdom Persetanan tanpa menyadari ada perempuan yang mendekat kearah kubikel.

“Elmaaa…. Honey… dimanaa?” terdengar suara perempuan yang mendekat, aroma parfum yang lembut namun semerbak terasa di udara saat suara itu terdengar.

1
dyul
🤣🤣🤣🤣🤣
Ayaa
ahhh thorrrr lanjutin cerita hasna reza dan ameera angga, KANGENN BANGETTTTTTT😩😍
dyul
mbul... ilmu banget itu....
dyul
Ternyata.... si angga jodoh nya ameraa, 🤣🤣🤣
ᴷᴮ⃝🍓𝓓ͥ𝓪ͫ𝓷ͦ𝓲ͤ𝓪ͭᵇᵃˢᵉՇͫɧͧeᷡeͤՐͤՏꙷ
Juned udah gak tahan pingin eheeeem 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
dyul
papi... kudisan.... si tukang marah....lakinya hasna 🤣🤣🤣🤣
dyul
mbul..... 🤣🤣🤣🤣
dyul
🤣🤣🤣🤣
dyul
shrook..... antara sedih sm lucu
dyul
duh😭😭😭😭
dyul
alah maneh beny gangguin org belah duren🤣🤣🤣🤣
larasati
Luar biasa
dyul
🤣🤣🤣🤣
dyul
😭😭😭😭
Cucu Supriatin
ntah yg ke berapa x ny baca ulang

..GK bosen2...
Herawati
Luar biasa
Herawati
Lumayan
Dwi Nuryani
luar biasa
Widayati Y
seruuu
Nani Widia
baca episode ini sama bulan putus pasti nanggis padahal dah baca beberapa kali/Sob//Sob//Sob/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!