Cerita tentang dua keluarga hebat, bersatu melalui penerus mereka. Yang mana Zayd, dari keluarga Van Houten. Dan si cantik Cahaya, dari keluarga Zandra...
Ingin tau kisahnya?? Cuss... otewe keun guys🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
GEGER
"TANTEEEE DIANA" teriak Grisha, saat ia melihat owner toko baju datang
"Ica, kamu di sini. Untung waktu mama kamu telepon tadi, tante juga udah di jalan mau ke sini. Ada apa?" ucap Diana
"Mendingan kita ke toko tante yuk" ajak Grisha
Diana yang datang melalui pintu belakang, tentu jalannya jadi melewati toko mainan. Makanya, ia belum melihat ke tokonya. Kini yang berjalan ke arah toko Diana, bukan hanya Grisha. Namun Cahaya dan Ansika ikut, sedangkan Zayd memilih menjaga keponakannya.
"Loh??? Kok toko tante tutup?" tanya Diana
"Itu dia masalahnya tan, masuk masuk tan. Anggap aja toko punya tante.." mendengar jawaban Grisha, membuat Diana tertawa
Mereka pun masuk, begitu pintu dibuka. Diana terkejut, karena di dalam ada perempuan. Yang sedang duduk, tetapi dalam keadaan terikat.
"Dia siapa?? Maling?" tanya Diana, dengan wajah panik
"Bukan cuma maling tan, tapi juga dia sudah membunuh pegawai tante yang bernama Rosmini." jawab Cahaya
"APA?! P-PEMBUNUH? ROSMINI DI BUNUH?" teriak Diana shock, wanita yang sudah tak muda itu, menoleh dan menatap Cahaya
"K-kamu ga bercanda kan nak?" tanya Diana, dengan suara bergetar. Tubuhnya terasa lemas, bahkan hampir saja jatuh.
Kalo jawabannya sampai iya, ia akan merasa bersalah seumur hidup. Rosmini ada penyelamat nyawa putrinya, karena dia... Putrinya bisa hidup sampai sekarang dan melahirkan cucunya dengan selamat. Rosmini telah mendonorkan darahnya, di saat putrinya dalam keadaan kritis saat melahirkan.
"Maaf tante" Cahaya, luruh lah air mata Diana. Dia berjalan mendekati pelaku, menatap nyalang pelaku.
PLAK
PLAK
'mmm... Mangga mamam' ucap Ansika berbisik
'kurang itu mah, harusnya di tamparnya pake piso ga sih?' Ansika menatap Grisha
'sadis lu mah, itu mah bukan nampar atuh. Tapi bunuh, suka ngaco kalo mode psikopat nya keluar teh' balas Ansika
'Ya itu maksudnya, bunuh aja. Hidup juga ga guna, itung-itung bersiin bumi.' Ansika hanya menghela nafas
'Iya juga sih...
"KENAPA KAMU TEGA MEMBUNUHNYA!!!" teriak Diana tak terima
Namun pelaku hanya diam menunduk, bukan karena merasa bersalah. Namun saat ini, ia sedang mengumpat orang-orang yang ada di ruangan ini.
'Dia menyembunyikan jasad korban di dekat kontrakan' ucap Aa
"Apa yang terjadi padanya?" tanya Cahaya pelan
'Alasan pertama, karena korban menolak untuk melakukan hal yang disarankan pelaku. Pelaku memintanya untuk mengambil uang di brankas toko, yang mana membuat korban terkejut dan marah.' jawab dede
'Bukan hanya itu saja, korban terkejut dengan kelakuan menyimpang pelaku. Korban menolak, di saat pelaku mengajaknya untuk melakukan hal intim. Hal inilah yang memicu pelaku marah, sehingga dia mengambil vas bunga yang ada di meja. Lalu ia benturkan benda itu, ke kepala korban. Melihat korban masih hidup, pelaku menyeretnya ke dapur dan menusuknya berkali-kali di sana. Setelah puas, pelaku kembali menyeretnya ke belakang kontrakan. Di sana ada kandang ayam, dia menguburkannya di bawah kandang itu.'
"BRENGSEK" Cahaya mengepalkan kedua tangannya, air matanya menetes
Kalau saja ia bertemu lebih dulu, hal ini pasti bisa ia cegah. Tapi kembali lagi, semuanya sudah takdir. Hari itu memang kematiannya, maka Cahaya tidak akan bisa membantunya.
"Apa hubungan mereka? Kenapa pelaku sampai tega pada korban?" tanya Cahaya
Aa dan dede menghela nafas, mereka menatap pelaku. Yang kini, tengah di jambak oleh Diana.
'Mirisnya.... Mereka adalah adik kakak, satu ayah beda ibu.' jawab dede
DEG
"Astaghfirullah" gumam Cahaya, ia benar-benar terkejut bukan main. Bagaimana bisa pelaku sejahat ini, pada saudaranya satu darahnya. Bahkan, pelaku memiliki seksual menyimpang.
'Sebenarnya.... Pelaku menyukai korban sudah lama, tapi pelaku sempat marah dan pergi. Di saat korban memutuskan menikah, dengan pria pilihan ibunya. Tetapi dia kembali, saat mendengar korban telah bercerai. Dengan dalih ingin menemani korban, pelaku meminta pada korban untuk tinggal bersama.' aa menatap Cahaya
'Sebaiknya kamu ajak yang lain mencari jenazah, agar bisa segera di kebumikan.' titah aa, Cahaya mengangguk
"Terima kasih aa, dede" ucap Cahaya, keduanya tersenyum dan menghilang
"Permisi non, polisi sudah tiba." ucap security, membuat si pelaku membulatkan kedua bola matanya.
"TIDAAAKK... KALIAN TIDAK BISA MANAHAN KU, HANYA KARENA AKU MERAMPAS BAJU MILIK KAKAK KU. ROSMINI KAKAK KU, DIA YANG SUDAH MEMBERIKAN NYA PADAKU." teriak pelaku, Cahaya mendekatinya
BUGH
Kyaaaa
Ansika terkejut, melihat sahabatnya menendang dada si pelaku. Sedangkan Grisha terlihat cuek, ini bukan pertama kali ia melihat Cahaya mode bar-bar.
Pelaku jatuh terjengkang, Cahaya belum puas nampaknya. Ia menginjak tangan kiri si pelaku, dengan sangat kuatnya.
Kyaaaaa.... Sakit... Sakit brengsek...
"Sakit?? Lalu bagaimana Rosmini, saat kamu memukul kepala dan menusuk tubuhnya berkali-kali? Apa dia tertawa??" tanya Cahaya, dengan ekspresi wajah psikopatnya
DEG
Bukan hanya si pelaku yang terkejut, namun Diana, Ansika dan Grisha tak kalah terkejut. Setelah dirasa cukup, Cahaya mengangkat kakinya.
BRUGH
Tubuh Diana, benar-benar lemas bukan main. Sampai ia pun jatuh terduduk, menatap kosong ke depan.
"Bawa dia ke kantor polisi" ucap Cahaya
"Apa ada bukti, bila dia sudah membunuh seseorang?" tanya anggota polisi
"Pergilah ke kontrakan korban, kalian akan menemukan jenazah korban di bawah kandang ayam." jawab Cahaya, membuat pelaku membulatkan kedua bola matanya.
'b-bagaimana bisa dia.."
"Baik, kalau begitu kami akan segera ke TKP. Apakah kalian, bisa mengantar kami ke kontrakan korban?" Cahaya menatap Diana
"Saya akan mengantar kalian" ucap Diana pelan, Grisha membantunya bangun.
.
.
Semua orang, sudah ada di depan kontrakan rumah minimalis. Diana sengaja menyewakan tempat tinggal ini, agar Rosmini lebih dekat ke mall.
Melihat mobil polisi masuk ke wilayahnya, tentu membuat para warga penasaran. Mereka berbondong-bondong datang, untuk mencari tau apa yang sedang terjadi. Tak lama datang ketua RT, polisi menjelaskan apa yang terjadi. Di meminta ijin untuk masuk, juga mencari jasad korban.
Berita ini tentu saja menggegerkan warga sekitar, mendadak daerah tersebut menjadi viral. Karena banyak yang menyiarkannya secara online, mereka merekam kejadian tersebut.
Tak lama datang beberapa anggota polisi lainnya, juga petugas forensik. Polisi memblokade jalan masuk, agar tak ada warga yang menerobos masuk.
Kini di belakang kontrakan, dua polisi tengah menggali tanah yang di tunjuk Cahaya. Setelah menggali sekitar 1 meter, mereka menemukan jenazah yang terbalut bed cover yang sudah berubah warna.
Grisha dan Ansika diminta Zayd, untuk membawa pulang dua ponakannya. Meski sebenarnya enggan, mau tak mau dua gadis itu mengiyakan nya
Diana menjerit histeris, melihat jasad penyelamat putrinya. Tubuh jenazah, penuh dengan darah. Begitu juga dengan kepalanya, yang memiliki luka akibat benda tumpul.
Setelah di periksa, oleh tim forensik. Perkiraan waktu meninggal, korban sudah tiada sekitar dua hari yang lalu. Cahaya menatap kosong pada jenazah, lambat laun kesadarannya pun hilang.
BRUGH
SAYANG
...****************...
Tayang lebih awal, karena mau ajuin kontrak😌
Jangan lupa masukin ke favorit, like, komen, gift sama vote nya yaaaa ❤️❤️❤️❤️
lanjutttt mak
masih bocil udah pinter ngegombal🤣🤣
pasti zayd tambah cinta😘😍 karna cahaya keren badass sekali cocok lah sama zayd.. jangan di kasih cewek yg lemah ya maakkk😘
dasar Domi si gembul, makan terus. awas loh nanti jadi kayak gentong😅