Hidup sendirian tak membuatku merasa takut.
aku terbiasa apapun sendiri dan mandiri sejak menginjak dewasa.
namun, semuanya berubah setelah aku menikah dengan Ayah sahabatku sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hnislstiwti., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Setelah acara haru,
Leon membawa Maudy untuk langsung pergi ke suatu tempat,
Ya, keduanya langsung pergi honeymoon.
Meskipun berat bagi keluarga Alaska, tapi mereka tak bisa berkutik karena Maudy juga sudah jadi Istri.
"Gila banget tuh Sahabat Abang, masa princes kita langsung di bawa kabur"
"Minimal besok ke pergi nya, ini langsung tengah malam begini" gerutu Azka dengan wajah kesal nya.
Nyonya Alaska hanya menggelengkan kepala, dia lalu merangkul Putra ke dua nya dengan bahagia.
"Sabar Nak, mereka pergi hanya beberapa hari saja. Dan, Leon sudah berjanji akan tinggal bersama kita selama Maudy mau" jelas Nyonya Alaska.
"Bener ya Bun, awas saja kalau Princes ku di bawa dengan cepat-cepat lagi" ucap Azka.
Amanda hanya diam saja, dia terheran-heran melihat Azka yang biasa nya dingin kini malah manja.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Pagi ini, Amanda bangun agak siang karena rasa malas.
"Yah, sepi karena sahabat gue lagi buat Adik untuk gue" celetuk Amanda santai.
Amanda mengambil ponsel nya, dia lalu menekan nomor sang kekasih.
"Sini turun, kita sarapan bersama sayang"
Amanda langsung berbinar, dia lalu segera turun dari ranjangnya.
Tak lupa juga ia bersiap terlebih dahulu sebelum keluar dari kamar.
Setelah selesai, dia baru keluar dari kamar dengan sangat bahagia.
Langkah kaki nya langsung saja menuju ke ruang makan, dimana disana sudah terlihat pria kesayangannya sedang duduk manis.
"Aku kira Abang gak nginep semalam" ucap Amanda sambil duduk di samping Alwi.
"Mana bisa Abang pulang begitu saja sedangkan kamu disini hanya sama maid, Abang akan tinggal di paviliun depan selama Ayah dan Bunda kamu pergi" jelas Alwi lembut.
Amanda tersenyum senang,
Dia lalu mengambil makanan untuk Alwi dan dirinya,
*
Alwi dan Amanda memutuskan untuk jalan-jalan ke Mall.
Suntuk,
Lelah,
Itulah yang di rasakan oleh Amanda setelah acara kemarin yang cukup menguras tenaga dan istirahat nya, tapi ia bahagia.
Langkah keduanya menelusuri lantai demi lantai Mall yang mewah itu.
Hingga,
"Abang, itu bukannya Arthur bersama Luna ya"
"Itukan sahabat nya Weni"
Alwi terkekeh,
"Mereka berdua sudah biasa, bahkan Arthur suka jalan sama yang satu lagi temen anak nya" jelas Alwi santai.
"Wow daebak sekali ya, anak nya pemain ternyata turunan dari Ayah nya" kekeh Amanda kecil.
Alwi ikut terkekeh, dia lalu merangkul Amanda kembali dan membawa nya ke arah toko tas langganan Amanda.
Kali ini Amanda di manjakan sekali oleh Alwi, dia banyak belanja yang memang ia butuhkan saja untuk kuliah dan kesehariannya.
Hingga kesenangan keduanya di ganggu oleh seseorang,
"Oh ini om-om yang selama ini modal lin gaya lu" celetuk Weni dengan gaya nya.
"Iyaa, kenapa? Syirik ya lu karena gak dapat om-om sekaya dan secakep ini?" balas Amanda dengan bergelayut manja pada Alwi.
Ck,
"Gue itu kaya, gak butuh om-om" ucap Weni dengan sombong.
Haha.
Amanda tertawa mendengar ucapan Weni, dia lalu menatap Weni dengan masih ada tawa di bibir cantik nya.
"Apa kamu lupa siapa gue? Mau adu kekayaan sama gue lu, lu kira gue takut" gertak Amanda dengan wajah santai nya.
Weni langsung diam, dia lupa siapa Amanda bagi dirinya.
Dia tidak ada apa-apa nya di bandingkan Amanda yang seorang Putri konglomerat.
Dan,
"Sayang, ayo kita pulang" ucap om-om yang baru saja tiba.
Weni langsung gelagapan, dia lalu pergi dari sana dengan cepat bersama dengan om-om tadi.
Amanda langsung saja tertawa lucu dengan tingkah laku dari Weni.
Sedangkan Alwi?
Dia hanya bisa menggelengkan kepala dan ikut tersenyum kecil melihat tingkah dari Amanda.
.
.