Dewasa ❤️
Dari awal pertemuan mereka hanyalah kesengajaan,tapi kejadian naas itu makin membuka obsesi laki-laki itu juga makin menjadi .Bahkan identitas pria itu adalah Dosennya sendiri hingga semua berlanjut dengan perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka hingga keputusan mereka menikah disepakati oleh kedua orang tua mereka hingga awal perjalanan mereka selalu ada masalah yang selalu menghiasi kehidupan mereka.
seberapa kuat hati wanita itu untuk pria itu yang nantinya menjadi suaminya kelak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia lukita 1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tamu spesial
"Apa yang bapak katakan,saya mohon lepaskan." Natasya terus memohon pada Pak Dosennya.
"Masih saja kamu berpura-pura ?" pertanyaan itu membuat Natasya makin panik.
"Berpura-pura apalagi pak,yang bapak lakukan tidak begitu pantas.Aku ini murid bapak kenapa bapak melakukan hal yang tak pantas seperti ini." ucap Natasya yang berusaha berontak.
"Bukannya kita sudah melakukan lebih dari ini, untuk apa kamu tutupi dan berbohong.Justru aku menolongmu." ucap Mario yang masih tetap saja memeluk Natasya dari belakang hingga Natasya berusaha berontak tapi tetap saja tenaga tak sebesar yang dimiliki oleh pria itu.
"Maksud bapak apa,jangan berkata bertele-tele seperti itu pak." jawab Natasya yang masih saja berani menjawab.
"Untuk apa kamu pergi ke hotel,kamu bisa menjawabnya bukan." ucap Mario yang spontan membuat kaget Natasya.
"Mungkin bapak salah,itu bukan saya." Natasya masih mengelak jika itu bukan dirinya.
"Apa harus aku buktikan dengan CCTV ditempat kamu dan temanmu perempuan itu makan malam bersama di tempat itu." ucap Mario yang dengan berani mencium daun telinga Natasya dari arah belakang hingga membuat Natasya merasa geli.
"Saya mohon pak,lepaskan saya.Saya mohon." Natasya terus memohon.
"Akan aku lepaskan jika kamu mau mengakuinya." jawab Mario yang semakin mempererat pelukannya.
"Bagaimana ini,apa mungkin dia tahu jika saat kejadian itu aku wanita yang telah tidur dengannya." batin Natasya yang makin ada diposisi sulitnya.
"Tetap tak mengakui."
"Baiklah itu memang benar, sekarang lepas." jawab Natasya yang terpaksa mengakui jika malam itu dirinya sendiri.
Pada akhirnya Mario melonggarkan pelukannya tapi tidak secara langsung dia lepas.
"Akhirnya kamu mengakuinya juga,tapi kamu harus bersyukur aku menyelamatkanmu.Jika tidak mungkin nasibmu tak sebaik ini,tapi justru kamu akan mengalami hal yang paling buruk." jawab Mario sembari membisikkan sesuatu tepat ditelinga Natasya.
"Maksud bapak apa,kenapa anda berkata seperti itu?" tanya Natasya yang diliputi rasa penasaran dengan perkataan dari Pak Dosennya sendiri.
"Aku yakin ,jika aku menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pasti kamu tak akan percaya." jawab Mario yang tiba-tiba saja mengecup leher Natasya,reaksi Natasya langsung kaget.
"Lebih baik kamu berhati-hati dengan temanmu yang bernama Nadine,dia bukan orang yang layak kamu jadikan teman." jawab Mario yang langsung mengatakan hal itu pada Natasya.
Natasya pun syok mendengar apa yang dikatakan oleh Pak Dosennya.Natasya pun berusaha untuk meloloskan diri tapi tetap sia-sia kedua tangannya dipegang oleh Mario.
"Aku minta kamu diam sebelum aku melakukan hal yang lebih dari ini." jawab Mario yang secara langsung masih menahan tubuh Natasya yang masih duduk di pangkuannya.
"Saya mohon pak,lepaskan saya."
"Baiklah akan saya lepas." pada Akhirnya Mario melepaskan hingga posisi Natasya sudah dalam posisi berdiri didepan Pak Mario.
"Untuk apa anda melarang saya berteman dengan Nadine,saya mohon pengertian bapak jangan sekali-kali anda menganggu kehidupan saya lagi." ucap Natasya yang langsung pergi keluar dari ruangan itu yang ternyata diam-diam sudah dikunci oleh Pak Dosennya sendiri sehingga dia bisa keluar dari ruangan itu.
Pada akhirnya Natasya bisa keluar dari ruangan tanpa Mario mencegahnya lagi,Tapi reaksi Mario tampak tersenyum sinis melihat kepergian Natasya saat itu .
"Sepertinya dia sangat keras kepala,baiklah akan aku buktikan apa yang aku katakan." gumam Mario yang semakin tertantang .
Di posisi Natasya saat ini,dia benar-benar dibuat kaget dan tak percaya apa yang Dosennya lakukan."Benar-benar gila tuh Dosen ,kenapa juga aku harus berurusan dengan Dosen itu.Apalagi dia beraninya melakukan hal segila itu padaku." ucap Natasya yang masih terlihat kesal.
Natasya pun sampai dikelasnya ,dan mulai bergegas untuk pulang.
Tapi sebelum dia pulang dirinya mampir ke perpustakaan sekedar mengembalikan buku yang dia pinjam di perpustakaan.
Setelah selesai barulah dia pulang berjalan ke area parkiran mobil,Tapi sebelum dia pulang ke rumahnya dia pergi ke cafe membeli minuman dingin.
Tanpa dia ketahui ada seseorang yang selalu mengikuti dirinya dari dalam mobil."Sepertinya aku harus menunggu wanita itu keluar." gumam seorang pria yang diam-diam mengamati Natasya dari kejauhan.
Benar saja Natasya keluar membawa minuman yang ada di tangan kanannya,barulah dia pulang kerumahnya tanpa mencurigai ada sebuah mobil mengikuti dirinya.
Natasya pun sampai dirumahnya,dengan sambutan mamanya yang sedang duduk santai diruang tengah.
"Sayang."
"Mama." sapa balik Natasya yang langsung duduk disamping mamanya.
"Tumben mama begitu terlihat bahagia,memangnya ada apa?" tanya Natasya yang melihat ekspresi berbeda dari mamanya.
"Mama dapat kabar bahagia untuk kamu,kalau nanti malam teman mama akan datang malam ini." seketika Natasya mengerti apa yang dimaksud oleh mamanya.
"Malam ini,bukannya 3 hari lagi teman mama akan datang kesini?" tanya balik Natasya yang sedikit kaget mendapatkan kabar yang begitu mendadak.
"Niatnya iya,tapi teman mama ingin sekali bertemu dengan kamu sayang." jawab mama Alina yang nampak begitu antusias.
"Mau bertemu Natasya,memangnya ada apa teman mama ingin bertemu Natasya?"
"Sudahlah , nanti kamu tahu sendiri alasan mereka datang ingin menemui kamu." jawab mama Alina yang tidak memberitahukan rencana yang diam-diam mereka sedang rencanakan.
"Apa ada sesuatu yang mama sembunyikan dari Natasya?" pertanyaan itu sontak saja membuat Mamanya sedikit gugup
"T-tidak ada kok,teman mama hanya ingin berkenalan dengan kamu saja sayang." jawab Mama Alina yang masih menutupi semuanya.
"Lalu masalah Cake bagaimana,apa Natasya ambil sekarang?"
"Tidak perlu,mama sudah menyuruh bibi Anin untuk mengambil pesanan mama." jawab mama Alina yang diam-diam sudah mempersiapkan itu semuanya.
"Ingat,nanti malam kamu harus berdandan cantik,mama tidak mau dikata tidak becus mengurus putri mama yang cantik satu ini." ucap Mama Alina yang ingin melihat putrinya cantik.
"Iya-iya." jawab Natasya yang langsung pergi ke dalam kamarnya,Mama Alina menahan tawa setelah tujuan mama Alina tercapai juga.
"Pasti Natasya suka dengan pilihanku." gumam mama Alina yang tercapai juga dengan rencana mereka.
Malam hari
Malam ini begitu malam yang membahagiakan setelah acara yang di tunggu-tunggu akhirnya terlaksana juga.
Mama Alina tampak begitu cantik dengan penampilannya begitu juga suaminya menyambut dengan senyuman.
"Malam ini mama terlihat berbeda." ucap suami sembari mencium pipi istri.
"Ihh papa, apa tidak malu di lihat bibi Anin." ucap mama Alina yang nampak malu tiba-tiba saja suaminya mencium pipinya.
Reaksi bibi Anin hanya tersenyum melihat kedua majikannya terlihat begitu romantis dengan pasangannya.