"brengsek"-Nagara Rajeski, "jadi selama ini elo cuman jadiin gue selingkuhan ?" tanya nya.
"kenapa ? bukan kah kita sama ?"-Aleta Serarindita. "gue juga cuman selingkuhan elo kan ?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yani Yuranah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
lauching produk
Hari ini hari dimana launching nya produk yang di pegang oleh Nagara juga Wira.
Hari yang sudah di tunggu tunggu oleh kolega kolega besar mereka.
Di dalam sebuah gedung besar tinggi sudah di hias sedemikian rupa, red karpet sudah terpasang memanjang, untuk menyambut para tamu.
Sebuah panggung besar sudah berdiri tegap, di hiasi semewah mungkin.
Kursi pun sudah berjejer rapi untuk para tamu undangan.
Di depan sudah ada para petugas untuk menyambut para tamu yang sudah mulai berdatangan.
Di belakang panggung pun para perias tengah sibuk untuk merias para BA nya produk yang akan di launching kan ini.
Nagara sendiri, sedari tadi dia mencoba untuk mengajak Aleta berbicara, namun wanita itu tidak menggubris nya sama sekali.
Wanita itu tengah sibuk dengan para BA yang mengenakan busana nya, di tambah lagi Aleta pun akan ikut tampil.
Sedang kan Rey, pria itu menjadi salah satu tamu undangan.
Rey sendiri dari tadi mencoba melihat lihat ke arah belakang panggung, namun Aleta tak melihat ke arah nya sama sekali.
Aleta sedari tadi sengaja menyibukkan dirinya, agar tidak ada yang mendekati nya. Aleta sadar bahwa dari tadi gara mencoba untuk berinteraksi dengan nya.
Aleta masuk ke dalam ruang ganti untuk mengganti busana nya, karna Aleta sendiri akan ikut tampil atas permintaan pak Wira.
ceklek
Aleta menoleh saat mendengar suara pintu yang di buka, lalu setelah dia di buat membelalak kaget.
"NAGARA ?" jerit Aleta tertahan.
"Apaaa ?" tanya gara santai sambil berjalan pelan menghampiri Aleta.
"Mending elo keluar" ucap Aleta sambil mendorong dorong gara untuk keluar dari ruang ganti Aleta.
Nagara menahan tangan Aleta yang mendorong nya.
"Dua hari ini elo kemana ?" tanya gara menahan lengan Aleta.
"Gue sibuk" jawab Aleta menepis tangan gara, "udah deh elo keluar dulu sana" usir Aleta.
"Kenapa sih ?" tanya gara tak suka, "gak ada yang tau gue disini".
"Gue mau ganti baju" ketus Aleta mendorong gara lagi.
"Ya tinggal ganti aja, ribet banget" jawab gara santai membuat Aleta melotot horor.
"Nggak usah Ngada Ngada" sewot Aleta melotot.
Nagara mendorong Aleta hingga menubruk tembok, membuat Aleta meringis.
"ELO APAAN SIHH ?" sentak Aleta tak suka dengan prilaku kasar gara.
"JANGAN PERNAH COBA COBA BUAT LARI DARI GUE" ucap gara menekan kata kata nya, membuat Aleta bungkam.
"Karna tempat Lo di sisi gue" ucap gara lagi sambil mengelus lembut pipi Aleta.
Lalu gara mencium bibir Aleta namun Aleta tidak membalas nya, Aleta justru memalingkan wajah nya.
Nagara terkekeh sinis tidak peduli.
Gara melepaskan ciuman nya, lalu dia menangkup pipi Aleta.
"Habis acara ini selesai, gue tunggu di mobil gue" ucap gara, lalu setelah nya dia berjalan keluar dari ruang ganti.
Aleta menghela nafas kasar, "kenapa gue bisa jatuh cinta sama dia sih ?" Gumam Aleta Heran.
setelah nya dia buru buru untuk mengganti busana nya, karna sebentar lagi dia akan tampil bersama model yang lain nya.
***
Suara tepuk tangan saling bersahutan, saat satu persatu model berjalan anggun di atas panggung yang mewah.
Ada 10 model yang ikut tampil di acara ini,
Aleta juga renata menjadi salah satu nya.
Para tamu undangan mengangguk tersenyum dengan tangan yang sibuk bertepuk tangan.
"Dan untuk yang terakhir, mari kita sambut dua wanita cantik dengan karir yang cemerlang" ucap host yang membawakan acara ini.
"RENATA SERAVIIN DAN ALETA SEIN ANINDITAAAA" teriak host dengan lantang.
Seketika suara tepuk tangan pun langsung bergemuruh, dengan beberapa tamu undangan yang langsung berdiri, termasuk gara dan Rey.
Nagara dan Rey bertepuk tangan sambil tersenyum mengembang, saat Aleta mulai berjalan dengan anggun.
Aleta dan Renata berjalan beriringan dengan senyuman terbaik yang mereka punya.
Aleta dan Renata saling menggenggam tangan dan menunduk berbarengan, setelah nya mereka berbalik badan untuk kembali ke tempat awal.
"Sangat luar biasa sekali bukan ?" tanya host kembali membawakan acara nya.
"Para wanita cantik ini adalah para wanita pilihan yang di pilih sendiri oleh bapak Wira juga bapak nagara" ucap host menunduk sopan.
"Busana busana ini pula di rancang khusus oleh desainer ternama yaitu, mbak Aleta Sein Anindita sendiri" ucap host lagi.
Semua para tamu undangan pun bertepuk tangan meriah, membuat Aleta mengangguk sopan.
"Untuk meresmikan produk ini, mari kita sambut pak Wira juga pak Nagara selaku pemilik dari produk ini" ucap host mempersilahkan.
Nagara juga Wira pun langsung berdiri dari duduk nya, dan langsung berjalan menaiki panggung beriringan.
"Silah kan" ucap host memberikan mic satu persatu pada gara juga Wira.
"Selamat malam semua nya" ucap Nagara dengan tersenyum,
"Sebelum nya terima kasih banyak sudah berkenan untuk hadir di acara kami ini" ucap gara sambil menoleh pada Wira.
"Kami juga berterima kasih pada semua orang yang ikut terlibat untuk memeriahkan acara ini" ucap Wira menambahi.
"Dengan ini, saya juga pak gara meresmikan produk ini" ucap Wira tersenyum mengembang.
Tepuk tangan pun langsung bergemuruh, kala gara dan Wira menggunting pita sebagai bentuk peresmian produk nya.
Aleta sendiri tersenyum mengembang dengan berjalan lancar nya acara ini.
Nagara menoleh pada Aleta yang tengah tersenyum, namun senyum Aleta langsung luntur dan memalingkan wajah nya.
***
Semenjak acara nya selesai dari satu jam yang lalu, Rey mau pun Nagara berkeliling mencari wanita yang sama, yaitu Aleta.
Bahkan kedua nya sama sama berpapasan beberapa kali.
Mereka mencoba menghubungi Aleta, namun nomor Aleta tidak bisa di hubungi.
Lalu wajah gara berbinar saat melihat Rena tengah berjalan bersama kenzo keluar untuk pulang.
"Renata" panggil gara menghampiri, membuat Rena langsung menoleh.
"Kenapa ?" tanya Rena.
"Aleta mana ?" tanya gara tanpa basa basi.
"Aleta udah pulang dari tadi" jawab Rena sambil memeluk lengan Kenzo, "duluan ya" pamit Rena.
"Brengsek" umpat gara yang masih dapat di dengar oleh Rena juga Kenzo.
"Kenapa sama gara ?" tanya Kenzo membuat Rena menoleh.
"Nggak tau" jawab Rena santai, "udah lah gak usah ikut campur" tambah Rena.
Nagara sendiri langsung berjalan cepat keluar dari dalam gedung, lalu dia langsung menghampiri mobil nya dan langsung masuk ke dalam mobil nya.
Pria itu menyalakan mesin mobil nya, dan langsung melajukan nya dengan kecepatan tinggi.
"Brengsek" umpat gara memukul stir kemudi nya.
"Kenapa elo tiba tiba ngejauh dari gue ?" gumam gara bertanya.
"Elo udah masuk ke dalam hidup gue, dan elo nggak akan bisa untuk keluar lagi" desis gara mencengkram kuat stir kemudi nya.
Sisi obsesi dari seorang NAGARA RAJESKI pun mulai muncul memperlihat kan sisi egois nya.
Jika sudah seperti ini, tak ada lagi yang bisa menghentikan , mau pun menghalangi nya.
Mobil Gara pun melaju cepat di jalanan yang tengah padat dengan kendaraan kendaraan lain nya.
Tatapan mata nya tajam menatap jalanan di depan nya, rahang nya mengeras, seperti nya wanita itu sudah menyinggung perasaan nya.
Lalu gara membelokkan mobil nya dan langsung masuk ke dalam kawasan perumahan elit.
Dari dalam mobil gara memperhatikan sebuah rumah mewah yang berdiri kokoh di depan nya.
Sebuah senyuman terbit dari bibir nya.
"Elo gak akan pernah bisa lari dari gue Aleta" gumam gara sambil menatap rumah mewah Aleta.
Gara mematikan mesin mobil nya, lalu dia menyender kan tubuh nya ke kursi kemudi.
Gara menghela nafas kasar, saat tak ada tanda tanda dari Aleta keluar dari rumah nya.
Lalu tiba-tiba Aluna menghubungi nya, membuat gara mendengus malas. Namun tetap menerima telpon nya
aluna is calling
aluna : kamu dimana sih ?
Nagara : di jalan, ada urusan.
aluna : APAA ? Aku di tinggal disini sendirian ?
Nagara : iya sorry, kamu naik taxi aja ya.
aluna : nyebelin banget sih.
Nagara : iya sorry.
aluna : tau gitu aku gak bakalan ikut kamu tadi.
Nagara : iya aku salah.
aluna : gak bisa kesini lagi ? Jemput aku.
nagara : gak bisa.
Aluna : ya udah lah terserah.
tut
Aluna mematikan sepihak sambungan telpon nya, membuat gara menghembuskan nafas lelah.
Nagara kembali melihat rumah Aleta yang masih sepi, lalu gara memutuskan untuk menunggu nya saja.
"gue gak bakalan biarin elo pergi lagi" batin Leo bergumam.