Aleksander Smith seorang pria berusia 35 tahun,
Ia merupakan seorang bos mafia yang ditakuti dinegara Indonesia. Kekejian dan kekejamannya membuat ia paling ditakuti di dunia Mafia.
____
Agatha Leonor wanita cantik yang selalu terlihat ceria dan periang, namun keceriaan itu seketika hilang ketika tanpa sengaja dia harus berurusan dengan Aleksander Smith dan berakhir menjadi tawanannya.
Penyiksaan batin dan kekerasan fisik sering kali ia dapatkan dari Alex, bahkan beberapa kali ia mencoba melakukan percobaan bunuh diri namun rencananya selalu gagal...
seperti apa keseruan selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggi Bia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Setelah wanita penghangat ranjang alex masuk kedalam kamar.
Leonor berjalan menyusuri sudut rumah, mata Leonor teralihkan dengan gaya dan interior rumah alex.
"Wow, kamu orang yang sangat teliti juga, butuh perhitungan yang matang untuk membuat konsep yang seperti ini" Ucap Leonor menatap takjub interior gaya rumah alex.
Leonor berdiri dari atas balkon rumah alex, menatap indahnya pantai yang terlihat dari depan rumah alex.
Kemudian matanya beralih untuk menatap desain rumah alex.
Leonor sangat mengagumi rumah alex, dari setiap sudutnya membuat ia takjub.
Alex adalah seorang raja tanpa ratu disamping nya, ia mempunyai segalanya, harta, kekuasaan dan kenikmatan dunia, semua ia miliki, tapi satu yang tidak ia miliki, yaitu cinta, ia tidak memiliki cinta dalam hidupnya.
"Punya segalanya tapi tidak punya cinta dan tidak punya hati! Untuk apa? Mungkin hatimu sudah diberikan pada anjing" Ujar Leonor.
Ia masih betah berdiri di balkon menatap indah nya malam, sementara ia berdiri menikmati hembusan angin malam, sementara alex menikmati pergulatan panas bersama wanita lingerie merah tadi.
Leonor berjalan kembali, menyusuri ruangan-ruangan dalam rumah itu, bahkan ia hampir nyasar.
Rumah itu bahkan dilengkapi bar dan tempat karaoke,
"Gilaaa....! Ini rumah atau mall sih, lengkap semua"
"Wow....! Dimana dapur nya " Ia berjalan dan nyasar masuk didalam ruangan bioskop.
"Gilaa ini orang..! Dia nonton sama siapa disini?" Tanya Leonor, ia tidak berhenti meneliti setiap sudut ruangan itu.
Dengan usaha keras ia menemukan dapur dirumah besar itu.
"Nah, ini dia dapurnya...tapi tunggu dulu, ini dapur apa lapangan bola sih? Luas benar." Leonor tersenyum kecil melihat kabin dapur alex yang indah.
Didalam dapur itu terdapat seorang wanita patuh baya yang tersenyum padanya.
"Bibi ina?...bibi disini juga, Bukannya ibu dirumah alex yang disana?" Ujar Leonor menghampiri buk ina dan memeluk nya, akhirnya ia punya teman untuk mengobrol lagi, ia tidak merasa sendirian dalam rumah besar ini.
"Kamu pasti sudah lapar? Sini bibi duduk dulu, bibi buatkan soup hangat buat kamu?" Kata wanita itu, ia selalu terlihat baik dengan Leonor.
Mulai dari alex membawanya kesana, dari rumah hutan sampai ia kembali lagi kejakarta wanita itu selalu baik kepadanya.
"Boleh bi aku juga sudah lapar bangat" Kata Leonor, ia duduk dimeja makan berwarna hitam, bentuk memanjakan seperti meja rapat.
"Ohh iya buk, bibi atin dimana? Aku tidak melihat dari tadi?" Tanya Leonor, mengingat wanita tua itu.
"Bibi atin ditugaskan untuk menjaga rumah alex dihutan"
"Ohh iya bi"
"Non, kenapa tuan alex meminta mu untuk keluar?"
"Ohhhhh...dia lagi ingin dimanjakan sama wanita yang namanya iren" Ujar Leonor wajahnya ceria, tidak ada raut wajah kecewa dan sakit hati.
Justru sebaliknya ia terliat sangat ceria.
Bu ina hanya tersenyum datar mendengar cerita Leonor.
Saat ia duduk seorang wanita tak kalah cantik dari wanita yang menghangatkan ranjang alex, datang menghampiri bu ina.
"Bi tolong rebus daun siring dong buat lara" Wanita cantik itu menyodorkan beberapa daun sirih untuk direbus.
"Baik non lara, letakkan saja diatas meja"
"Ini, kamu bersihkan dulu nanti" Ujarnya menyuruh Leonor.
Ia tidak mau membuat masalah lagi, ia menerima nya.
"Baik " Ia membawanya menuju westafel dan memcucinya dengan bersih.
"Nanti suruh dia yang membawanya kekamar ku bi" Pintanya dengan manja.
"Biar saya yang bawa saja non, ini Leonor" Ujar bi ina memperkenalkan Leonor.
"Iyaa..tapi pembantu disini juga kan?"
"Bukan non, bos yang bawa dia" Ujar bi ina
"Jenis bunga apa dia?" Tanya wanita cantik itu, matanya menyelidiki Leonor, bahkan ia melihat tubuhnya dari dekat, terlihat seperti mengintimidasi.
"Ia belum mendapat predikat bunga non, tapi dia salah satu wanita bos alex juga, jadi tolong kalian saling menghormati saja" Bi ina.
"Belum dapat bunga itu berarti belum wanita bos bi, paling sebentar juga dijadikan pembantu" Ucap wanita itu sinis.
"Iya bi, mbak lara benar, nanti aku jadi teman bibi aja di dapur" Ujar Leonor.
Demi apapun ia memilih menjadi pembantu daripada berada bersama alex.
"Iya kan bi, dia sadar diri ternyata" Ujar lara tertawa sinis.
Ia meninggalkan dapur dan masuk kedalam kamarnya.
Terlihat bi ina menarik nafasnya berat.
"Kenapa kamu bilang seperti itu padanya non? Saat semua wanita didunia ini berlomba menjadi wanita alex, kenapa kamu menolak?"
"Gaklah bi, aku memilih menjadi pembantu saja, tapi siapa mereka bi?” tanya Leonor.
"Mereka wanitanya pak alex, mereka berlomba menghangatkan ranjang alex, kenapa kamu menolak tidak mau?" Tanya bu ina.
"Haaaaa...! Jadi mereka wanita bos? Ogahh gue lebih baik dekat aja sama bibi" Ujar Leonor memeluk pinggang wanita tua itu dengan hangat. Seakan itu adalah ibunya.
Ia duduk kembali menyantap makanannya.
Matahari sudah pergi meninggalkan cakrawala nya, membawa cahaya mentari itu pergi, meninggalkan warna jingga yang terlukis indah dilangit.
Kini malam sudah menyapa, rumah alex terlihat sangat indah saat malam hari seperti ini.
Malam itu sebisa mungkin Leonor menghindari alex, ia bersembunyi dikamar bu ina, karena hanya dikamar wanita itu saja yang tidak ada CCTV-nya. Walau hanya kamar asisten rumah tangga, namun kamar bi ina sangat luas, dilengkapi TV, pendinginan ruangan, dan ranjang yang empuk.
"Wah.... Ini lebih luas dari kamar Leonor dikontrakan itu, ada kamar mandi nya juga didalam kamar, bibi orang yang beruntung padahal hanya asisten rumah tangga," Ujar Leonor, matanya sibuk menelisik seisi kamar bi ina,ia merebahkan tubuhnya menyambar remote TV diatas nakas, ia menyalakan nya , awalnya malas-malas menonton, namun diotak-atik hingga menemukan berita tentang budi.
Ia ditemukan babak belur, disalah satu ruko di pinggir jalan, dimana ia diculik dan hampir dijadikan pemeran film biru.
Disamping tubuhnya tubuhnya terdapat dua orang tidak bernyawa, mereka korban pengeroyokan, dan tangan keduanya dipatahkan.
"Bukannya dua orang itu hampir memperkosa ku, dalam ruko tepat saat alex datang menyelamatkan ku"
Mata Leonor membesar mengingat semua kejadian ini pasti tidak luput dari perbuatan alex.
"Ini pasti ulah alex, alex pasti menghajar mereka sampai mati karena berani menyentuh ku"
"Ckkk dasar pria kejam, apakah sudah menjadi bagiannya untuk membunuh orang seperti ini?" gumam Leonor membayangkan soal Alex membuatnya ketakutan.
Ia mengingat waktu masih di rumah lama alex, anak buahnya menonjok keningnya sampai berdarah, kabarnya alex menghajarnya sampai mati.
Ia mengingat alex pernah mengatakan ' tidak ada yang boleh menyentuh milikku'.
"Ckkk ..kamu memang menakutkan tuan lion" Leonor membiarkan TV nya menyala, ia menarik selimut dan tidur.
Sebaliknya alex sudah mencari nya keliling rumah, ia sampai pusing dibuat nya, ia sudah bolak-balik melihat monitor CCTV namun tidak ada, padahal ia sudah mencari kesetiap sudut rumah, bahkan ia mengarahkan anak buah nya untuk ikut mencari dimana Leonor berada.
Alex merasakan Kepala nya tiba-tiba pusing, ia hampir ambruk untung ada anak buahnya yang lansung memapahnya menuju kamar.
"Bos bisa istirahat saja, biarkan kami yang mencarinya" ujar nya dengan tegas.
"Biarkan aku mencarinya! Akan aku beri dia pelajaran kalau masih berani kabur dia" ujar alex datar.
"Tapi keadaan bos tidak memungkinkan untuk ikut mencari.
Kami akan cari sampai ketemu dan membawanya kesini" ujar anak buah alex, keluar meninggalkan alex dikamar.
Saat alex pusing karena sakit kepala mencarinya, sedangkan wanita cantik bertubuh ramping itu sudah berada didalam alam mimpi.
***bersambung***
Bantu vote, like dan kasih hadiah iya kakak kakak.....thankyou ✨
entar kuntilanak dateng pingsan🤣🤣🤣🤣
makasih thorr cerita mu sgt bagus